google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Telekomunikasi | 6 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Telekomunikasi | 6 November 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Telecommunication - Myths of the near future by Giovanni Dustin (giovanni@miraeasset.co.id)

- Myth #1: Telco companies will face lower profitability - Kami reiterate bahwa penurunan harga data tidak berarti penurunan profitabilitas bagi operator. Menurut kami, migrasi ke data akan meningkatkan konsumsi data, dan peningkatan volume alan lebih dari mengkompensasi penurunan data yield.

- Myth #2: Prepaid SIM card registrations will reduce churn rate - Peraturan tersebut akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan top-line perusahaan dalam jangka pendek, namun dampaknya relatif terbatas dalam jangka panjang. Ini tidak akan mengurangi tingkat churn industri.

- Myth #3: Industry consolidation to happen soon - Kami tidak percaya bahwa konsolidasi industri dapat terwujud dalam waktu dekat, karena 1) industri ini masih memiliki ruang untuk pertumbuhan organik, dan 2) peraturan perpindahan spektrum akan memakan waktu. 

- Myth #4: Spectrum auction is not a game changer - ISAT dan EXCL akan menghadapi persaingan yang lebih ketat, terutama di Jawa, karena kapasitas spektrum ekstra Hutchison akan mendorong mereka menjadi lebih kompetitif. Ini bisa mendorong perang harga yang berkepanjangan sehingga menghasilkan data yield yang lebih rendah. TLKM mendapat keuntungan dari situasi ini dalam jangka panjang.

- Favorable winds of change for the incumbent- Angin perubahan saat ini lebih menguntungkan bagi incumbent ke depan, dan oleh karena itu kami memutuskan untuk merubah top pick kami ke TLKM (dari ISAT).

- Kami mengalihkan top pick kami ke dari ISAT ke TLKM; Maintain Overweight.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...