google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham KMTR | 13 November 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham KMTR | 13 November 2017

Produsen remah karet PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) berencana menambah satu pabrik pengolahan. Penambahan pabrik ini dilakukan untuk mengerek kapasitas produksi perusahaan.

Produsen bahan baku ban ini akan menambahkan kapasitas produksinya sebesar 30.000 ton per tahun. Hal ini membuat kapasitas produksi perusahaan bertambah dari sebelumnya 720.000 ton per tahun menjadi 750.000 ton per tahun.

"Saat ini proses pembangunan pabrik untuk penambahan kapasitas sedang dalam proses. Pabrik ini akan bisa mulai beroperasi mulai tahun 2018," ujar Sekretaris Perusahaan KMTR Ferry Sidik, Senin (13/11).

Walau KMTR menambah kapasitas produksi, produksi remah karet perusahaan ini sebenarnya belum mencapai kapasitas maksimal. Hingga September ini saja, total produksi Kirana baru mencapai angka 400.000 ton. Sementara di akhir tahun nanti, KMTR menargetkan total produksi sebesar 500.000 ton.

Penambahan kapasitas ini merupakan langkah antisipasi KMTR. Perusahaan ini mengoperasikan pabrik di lokasi yang berbeda-beda, yaitu di Sumatra dan Kalimantan. Dengan penambahan kapasitas ini, Kirana berharap bisa mengantisipasi apabila terjadi gangguan hasil produksi di lokasi pabrik lainnya.

Menurut Ferry, pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp 130 miliar untuk membangun pabrik tersebut. Namun, ia mengaku alokasi dana untuk pembangunan pabrik tersebut disebar ke beberapa tahun. "Pembangunan pabrik ini kan membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun sehingga dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik baru tidak seluruhnya menggunakan dana belanja modal di tahun ini saja," papar Ferry.

Adapun di tahun 2017 ini, KMTR telah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. Emiten ini akan menggunakan sebagian capex untuk pembangunan pabrik baru yang terletak di Lampung Tengah dan sisanya untuk keperluan rutin.

Di tahun depan, Kirana mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 170 miliar. Dana yang berasal dari kas internal perusahaan tersebut akan digunakan sebagian untuk penyelesaian pabrik tersebut dan juga kegiatan rutin.

kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...