google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham WOMF | 17 November 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham WOMF | 17 November 2017

Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan kembali menerbitkan obligasi. Surat utang ini merupakan bagian dari rangkaian penawaran umum berkelanjutan (PUB) II WOMF.

Dalam keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/11), perusahaan yang dikenal juga dengan nama WOM Finance ini akan menerbitkan PUB II Tahap III Tahun 2017. Obligasi ini memiliki jumlah pokok maksimum Rp 1 triliun.

Surat utang kedua yang diterbitkan WOMF tahun ini terbagi ke dalam dua seri, yaitu Seri A dan Seri B. Jumlah yang ditawarkan dalam Obligasi Seri A ialah sebesar Rp 529 miliar dengan kupon sebesar 7,15% dan jangka waktu selama 370 hari. Sementara itu, obligasi Seri B WOMF memiliki jumlah pokok obligasi sebesar Rp 210 miliar dengan kupon sebesar 8,45% dan jangka waktu selama tiga tahun.

Sisa dana dari penerbitan obligasi ini, yaitu sebesar RP 270 miliar, akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Kelak, dana yang didapat dari penerbitan obligasi ini akan digunakan perusahaan untuk modal kerja pembiayaan.

Masa penawaran awal surat utang ini telah berlangsung pada 26 Oktober sampai 9 November 2017 lalu. WOMF memperkirakan masa penawaran umum berlangung pada 29-30 November 2017 dan tanggal penjahatan jatuh pada tanggal 4 Desember 2017. Sementara tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi bisa dilakukan pada tanggal 7 Desember 2017.

Adapun WOMF telah mendapatkan peringkat AA- idn dari lembaga pemeringkat utang internasional, Fitch Ratings, pada 14 November 2017 lalu. Mereka pun telah menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Sekuritas, dan PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan bertindah sebagai wali amanat penerbitan obligasi ini.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...