google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BEKS | 21 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham BEKS | 21 Februari 2018

Berita Saham BEKS

Saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) yang tiba-tiba bergerak pada perdagangan 19 Februari 2018 setelah lama mendekam pada harga Rp50 sejak akhir Mei 2017, mengundang tanya Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebanyak lima pertanyaan pun langsung disampaikan BEI kepada manajemen Bank Banten.

Seperti tertuang dalam keterbukaan informasi kepada publik pada Selasa, 20 Februari 2018. Dalam keterangan itu, pertanyaan-pertanyaan dari BEI langsung dijawab Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa.

Dari lima pertanyaan BEI, setidaknya hanya satu pertanyaan saja yang bisa jadi mendapat perhatian dari sebagian kalangan investor pemegang saham BEKS. Pertanyaan itu terkait apakah Bank Banten memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang)?

Fahmi pun menjelaskan, sesuai rencana bisnis bank (RBB) 2018-2020 yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perseroan bermaksud untuk melakukan emisi surat utang yang memiliki fitur ekuitas dengan mekanisme penawaran terbatas. “Pada semester I 2018 guna memperkuat permodalan bank,” kata Fahmi dalam surat balasan ke BEI.

Namun, katanya, rencana tindakan korporasi tersebut masih dalam proses pengkajian lebih lanjut.

Hingga akhir November 2017, bank yang memiliki total aset Rp7,29 triliun ini punya ekuitas sebesar Rp797,91 miliar. Artinya, Bank Banten sampai periode itu masih dalam kelompok bank BUKU 1 atau bank dengan modal hingga Rp1 triliun.

Sebagai informasi, pertanyaan dari BEI kepada manajemen Bank Banten tersebut merupakan dampak dari fluktuasi harga dan aktivitas saham BEKS. Hal ini karena aktivitas transaksi saham BEKS mengalami peningkatan sebanyak 41,41 juta saham dengan frekuensi 9.169 kali dibandingkan penutupan hari bursa sebelumya sebanyak 3,02 juta dengan frekuensi 156 kali.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa pemegang saham, Pemerintah Provinsi Banten akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) demi menambah modal ke Bank Banten. Harapannya, dengan modal kuat, ke depan BEKS bisa lari lebih kencang.

Fahmi juga optimistis Bank Banten bisa mencetak laba di 2018 setelah merugi dalam tiga tahun belakangan, seiring komitmen pemegang saham yang berniat menambah modal ke perusahan. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit 30 persen sepanjang tahun ini.

Dalam 3 tahun terakhir BEKS justru mencatatkan rugi bersih. Sepanjang Januari-September 2015 perseroan mencatat rugi bersih Rp220,9 miliar dan pada periode yang sama di 2016 rugi membengkak jadi Rp283,8 miliar dan pada 2017 rugi Rp63,2 miliar.

Kondisi paling parah terjadi pada 2016, di mana laba operasional turun signifikan sebesar 37,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi itu semakin menekan bottom line perusahaan. (hm)

source:
BAREKSA

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Tahan aja terus pak biar pada kapok investasi di saham. Naik
    Sedikit investigasi begitu turun
    Kayanya pada enjoy tuh pihak bursa. Bagus investasi yg lain aja kalau seperti ini mah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...