google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk | 4 April 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk | 4 April 2018

Berita Saham DGIK PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berhasil menunjukkan kinerja yang lebih baik di sepanjang periode tahun 2017 bila dibandingkan dengan kinerja perusahaan pada tahun sebelumnya di 2016.

Hal ini terlihat dari laba yang berhasil dibukukan pada tahun 2017 lalu dibandingkan dengan kinerja tahun 2016 yang membukukan kerugian.

Kendati perseroan hanya mencatatkan kenaikan tipis pada pendapatan usahanya, namun penghasilan lain-lain yang diraih sepanjang tahun 2017 berhasil mendongkrak kinerja perseroan hingga meraih hasil yang positif.

Dalam laporan keuangannya, Rabu, perseroan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,21 triliun atau naik sekitar 8,54 persen dari pendapatan yang dibukukan pada tahun 2016 sebesar Rp1,11 triliun.

Beban usaha yang tercatat meningkat sepanjang tahun 2017 membuat perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp3,02 miliar. Sedangkan rugi usaha pada tahun 2016 tercatat mencapai Rp38,85 miliar.

Namun, adanya perolehan dari penghasilan lain-lain sebesar Rp29,27 miliar membuat perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp26,25 miliar dibanding sebelumnya yang membukukan rugi sebelum pajak Rp374,51 miliar di 2016.

Alhasil sepanjang 2017 perseroan berhasil mencatat kinerja positif dengan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,49 miliar dibanding tahun 2016 yang membukukan rugi sebesar Rp386,84 miliar.

Sepanjang tahun 2017 lalu perseroan juga mencapat adanya kenaikan pada total asetnya yakni sebesar 17,1 persen menjadi Rp1,82 triliun dari sebelumnya Rp1,56 triliun di akhir periode tahun 2016. (end)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...