google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Global | 14 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Global | 14 Mei 2018


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(May 14, 2018)
Investment Information Team
(firman.hidayat@miraeasset.co.id)

U.S

Dow Jones mencatat kenaikan beruntun
Pasar saham A.S berakhir ditutup menguat pada hari Jumat. Beberapa laporan ekonomi tentang inflasi atau ekonomi sebagai sentimen positifnya.
DJIA, + 0,37% naik 91,64 poin, atau 0,4%, menjadi 24.831,17.
Sentimen positif lain berasal dari indeks Harga konsumen A.S, imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan dolar yang melemah.
Pada hari Jumat, indeks harga impor naik +0,3% pada bulan April karena tingginya biaya minyak. Ini lebih rendah dari estimasi kenaikan yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Econoday sebesar +0,5%.

Europe

FTSE 100 mencetak kenaikan beruntun mingguan terpanjang dalam 12 tahun terakhir
Saham-saham blue chip pasar saham Inggris naik serentak pada hari Jumat, mencatatkan kenaikan mingguan ke-7 secara berturut-turut, didorong oleh sentimen positif dari laporan keuangan yang lumayan memuaskan.
Indeks FTSE 100 UKX, +0,31% ditutup lebih tinggi pada 7,724.55, mencatat penutupan tertingginya sejak 23 Januari.
Secara mingguan, FTSE 100 U.K naik +2,1%. Hal itu tercatat sebagai rekor kenaikan indeks selama 7 minggu berturut-turut yang tercatat sebagai kenaikan mingguan indeks terpanjang sejak Juli 2005.
Sentimen positif yang mendorong kenaikan FTSE 100 berasal dari melemahnya mata uang pound.
Pound yang melemah cenderung memperkuat pasar saham Inggris karena perusahaan multinasional besar sebagian besar mencetak pendapatan mereka di luar negeri.
Namun, serangkaian data ekonomi Inggris di rilis mengecewakan seiring dari keputusan Bank of England yang mempertahankan suku bunga pada hari Kamis lalu.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...