google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kinerja PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Semester I 2018 Langsung ke konten utama

Kinerja PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Semester I 2018

PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Sepanjang separuh pertama tahun ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menoreh penjualan yang cukup solid. Kebijakan Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk pembelian rumah diproyeksi bakal semakin memoles penjualan emiten properti berkode emiten CTRA ini. Apalagi, cakupan wilayah CTRA terbilang menyebar dan produk propertinya menjangkau berbagai segmen.

Sepanjang semester-I 2018, CTRA membukukan jumlah prapenjualan yang terbilang lebih baik dibandingkan emiten properti lainnya. Pre-sales CTRA tumbuh 12% year-on-year menjadi Rp 3,3 triliun hingga akhir Juni lalu.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi, menjelaskan, pertumbuhan prapenjualan didukung oleh strategi CTRA dalam mendiversifikasi produk. Proyek-proyek CTRA mencakup produk untuk kalangan menengah atas maupun menengah bawah.

"Dari sisi produk, kontributor tertinggi datang dari proyek segmen menengah bawah dengan average selling price (ASP) Rp 1,3 juta per meter persegi dan proyek menengah di Surabaya dengan ASP Rp 8,8 juta per meter persegi," tulis Akhmad dalam risetnya, 16 Juli.

Wisnu Budhiargo, analis Trimegah Sekuritas menambahkan, kekuatan CTRA lainnya adalah eksposurnya di banyak wilayah di Indonesia. Wisnu menilai, CTRA kian diuntungkan oleh prospek pembangunan infrastruktur yang membuat daerah-daerah Indonesia tambah optimal.

"Eksposur CTRA cukup besar di luar Jawa, begitu juga dengan landbank-nya karena memang mereka mengincar skala nasional. Contohnya di Makassar," ujar Wisnu, Selasa (17/7).

Akhmad juga mencatat, wilayah Surabaya dan wilayah Jawa non-Jakarta menyumbang 52% dari total prapenjualan di sepanjang semester pertama lalu. Strategi CTRA yang memperluas jangkauannya ke luar Jakarta membuat perusahaan mampu menjaga nilai prapenjualan di tengah pelemahan industri properti.

Adapun, Wisnu memproyeksi CTRA bakal mampu memenuhi target penjualannya yakni sebesar Rp 7,7 triliun hingga akhir tahun mendatang.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida