google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham ADRO | 18 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham ADRO | 18 Juli 2018

saham ADRO 2018Jul-Adaro Energy Tbk.-800x600

Sejumlah analis memprediksi rencana PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengakuisisi tambang Kestrel memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan dalam jangka panjang.

Analis PT Panin Sekuritas Tbk. Adolf Sutrisno menyampaikan, rencana ADRO mengakuisisi tambang Kestrel pada semester II/2018 menjadi katalis positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang.

Kontribusi dari tambang Kestrel berpotensi meningkatkan performa keuangan perusahaan pada 2019 seiring dengan kenaikan permintaan cooking coal untuk industri baja dan infrastruktur.

“Kami yakin akuisisi ini berefek positif bagi ADRO, meskipun belum menghitung dampaknya,” tulisnya dalam riset, Jumat (13/7/2018).

Dari sisi fundamental, perusahaan berpotensi meningkatkan kinerja karena membaiknya volume produksi batu bara sejak Mei 2018. Oleh karena itu, volume produksi sampai akhir tahun ini diperkirakan mencapai 54 juta ton dan penjualan sebesar 52,9 juta ton.

Harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) batu bara perseroan pada tahun ini diperkirakan naik menuju US$64,3 per ton dari 2017 senilai US$58,7 per ton. Oleh karena itu, pendapatan ADRO diprediksi naik menjadi US$3,63 miliar dan laba US$587 juta.

Adolf menambahkan, dari sisi harga saham, ADRO masih mendapat sentimen negatif dari lesunya kinerja kuartal I/2018 akibat hambatan cuaca. Namun demikian, dengan prospek fundamental yang positif dia merekomendasikan beli terhadap ADRO dengan target harga Rp2.700.

Analis JP Morgan Securities Limited Sumedh Samant menyampaikan, melihat neraca keuangan perusahaan yang positif, ADRO diperkirakan tidak akan kesulitan dalam mengakses pembiayaan untuk akuisisi Kestrel.

Hasil akuisisi diperkirakan akan tergambar dalam laporan keuangan kuartal IV/2018. Namun, dampak signifikan kontribusi Kestrel baru akan terlihat pada 2019.

“Kami menaikan estimasi pendapatan ADRO sebesar 9% pada 2019 menjadi US$3,77 miliar,” paparnya.

Selain itu, akuisisi Kestrel juga memberikan manfaat bagi Adaro MetCoal Companies (AMC), yang juga menambah cooking coal. Pasalnya, perusahaan dapat melakukan sinergi operasional penambangan dan potensi pasar.

Pada 2017, Kestrel memproduksi 5,1 juta ton batu bara, dengan rincian 4,25 juta ton kokas dan 0,84 batu bara thermal. Kapasitas produksi tahunan saat ini berkisar 7 juta ton, dan akan ditingkatkan menjadi 10 juta ton.

Samant memberikan rekomendasi overweight terhadap saham ADRO dengan target Rp2.650 sampai Juni 2019. Nilai itu mencerminkan PER 8 kali.

http://market.bisnis.com/read/20180717/192/817705/analis-sebut-dampak-akuisisi-kestrel-oleh-adaro-adro-positif#.W05_DrlGR9A.whatsapp

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...