google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ADRO, ISAT, ACES dan ASRI Langsung ke konten utama

Analisa Saham ADRO, ISAT, ACES dan ASRI

MNC Daily Scope Wave
10 April 2019

Pada perdagangan kemarin (9/4), IHSG ditutup menguat 0.9% ke level 6,484 dan disertai dengan volume beli yang cukup besar. Kami memperkirakan IHSG sudah menyelesaikan wave alt ii dan berpotensi menguat untuk membentuk wave alt iii ke arah 6,600-6,650, dengan catatan IHSG mampu menembus level 6,525. Namun skenario alternatif tersebut berlaku bila IHSG tidak kembali terkoreksi ke bawah 6,337.
Support: 6,440, 6,400
Resistance: 6,510, 6,525

ADRO - Buy on Weakness (1,295)

Kemarin ADRO ditutup menguat 2.4% di level 1,295 disertai dengan volume beli yang semakin besar. Kami memperkirakan ADRO sudah menyelesaikan wave (ii) dari wave [iii], dan berpotensi untuk menguat membentuk wave (iii) ke arah 1,500. 
Buy on Weakness: 1,275-1,295
Target Price: 1,350, 1,400, 1,500
Stoploss: below 1,210


ISAT - Buy on Weakness (2,600)

Kami perkirakan ISAT sudah mengkonfirmasi selesainya wave C. Saat ini ISAT berpotensi menguat dan sedang membentuk wave [i] dengan target pada area 2,850-2,980.
Buy on Weakness: 2,510-2,560
Target Price: 2,700, 2,850, 2,980
Stoploss: 2,450


ACES - Buy on Weakness (1,745)

ACES kemarin (9/4) ditutup menguat secara agresif sebesar 3.9% ke level 1,745. Kami memperkirakan ACES berada pada awal wave [5] dan masih berpotensi untuk menguat ke area 1,930. 
Buy on Weakness: 1,700-1,720
Target Price: 1,850, 1,930
Stoploss: below 1,650


ASRI - Sell on Strength (354)

ASRI naik dengan agresif disertai dengan volume beli yang tinggi, namun kami perkirakan bahwa penguatan ASRI sudah terbatas. Saat ini posisi ASRI berada pada akhir wave (c) dari wave [b] dengan target penguatan diperkirakan berada pada level 360, dan ASRI berpotensi terkoreksi untuk membentuk wave [c] dari A dengan target koreksi terdekat pada level 330 dan 316.
Sell on Strength: 354-360


Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit