google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Pilihan Pemilu 2019 Langsung ke konten utama

Saham Pilihan Pemilu 2019

Indonesia Election 2019: Reform Theme Under Jokowi Vs Prabowo

(Henry Wibowo, Ghibran Al Imran – RHB Sekuritas)

Race to the throne. Approximately 192m eligible Indonesians – the third-largest democracy in the world – will cast their votes on 17 Apr 2019 to decide the Republic’s next president for 2019-2024. It will be a reprise of the 2014 election between incumbent President Joko Widodo (Jokowi) and retired army general Prabowo Subianto. In this thematic report, we highlight key reform agendas of both candidates, along with a basket of stocks that we believe will outperform market.

Candidates #01: Jokowi and Ma’ruf Amin. Nicknamed the “Father of Indonesia Infrastructure” by supporters, we believe Jokowi will continue to roll out his infrastructure masterplan (eg toll roads, ports, MRT, LRT, power plants, and broadband connectivity) if elected for a second term. Since the law prohibits a third term for an Indonesian president, we expect Jokowi to also implement less populist but much needed reforms – eg on the labour law (high severance pay) to attract more FDI – especially in the manufacturing sector (Industrial Revolution 4.0) to boost value-added exports and reduce dependency on raw materials. If re-elected, Jokowi also promised to spend more resources on enhancing the quality of Indonesia’s human capital by improving education standards. 

Stock basket. We believe 10 stocks could outperform the market if Jokowi and Amin are elected. They are from the construction (WSKT, WIKA, ADHI, and PTPP), toll road (JSMR), cement (SMGR), and industrial estate (BEST and SSIA) sectors, as well as selected banks: those with high infrastructure lending exposure (BBNI) and shariah-based (BRIS) (Amin factor). We expect post-election market euphoria, with the JCI rallying to +2SD above its mean. 

Candidates #02: Prabowo and Sandiaga Uno. We expect to see a more “Indonesia First” approach and nationalistic measures if Prabowo wins. Reducing dependency on imports, especially food and energy, is among key campaign promises. Prabowo also plans to reduce both corporate and personal tax rates, making it more competitive vs neighbouring countries like Singapore. Existing BPJS healthcare deficit and low national defence budgets are among issues that Prabowo plans to turn round, if elected. 

Stock basket. The 10 stocks we believe could outperform the market if Prabowo and Sandiaga are elected will be Saratoga-affiliated companies (SRTG, ADRO, TBIG, and MPMX), defensive USD-earners with high dividends (ITMG and UNTR), defensive domestic-driven banks/consumer names (BBCA, HMSP, and UNVR), and ISAT (to buy back from Qatar’s Ooredoo – based on a campaign promise). We expect the market to adopt a wait-and-see approach, given the 6-month transition period between election (Apr 2019) and inauguration (Oct 2019).


Reference: RHB

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit