google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBRI | BRI SIAPKAN UANG TUNAI Rp48,2 TRILIUN UNTUK LEBARAN Langsung ke konten utama

Saham BBRI | BRI SIAPKAN UANG TUNAI Rp48,2 TRILIUN UNTUK LEBARAN


IQPlus, (13/05) - Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI Osbal Saragi mengatakan pihaknya telah menyiapkan uang tunai Rp48,2 triliun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

Dari total Rp48,2 triliun itu, 60 persen di antaranya dialokasikan untuk mesin ATM, CDM, dan CRM, serta sisanya 40 persen disebar di unit kerja BRI, kata Osbal dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Selain menyediakan uang tunai, katanya, Bank BRI juga tetap melaksanakan operasional layanan perbankan pada 3–7 Juni di 229 unit kerja serta menggelar weekend banking pada 1-2 Juni dan 8-9 Juni di 155 unit kerja.

â€Å“Kami juga memastikan bahwa layanan kepada nasabah inti kerja sama seperti setoran penerimaan BBM dan non-BBM Pertamina, penebusan SPP Bulog, pembayaran PNBP Polri, pembayaran tagihan rumah sakit, penerimaan Imigrasi visa on arrival serta layanan lainnya tetap berjalan pada periode Lebaran tahun ini,” kata Osbal.

Osbal mengatakan, pihaknya memastikan perangkat e-channel BRI seperti mesin ATM, EDC dan CRM dalam kondisi baik untuk digunakan oleh nasabah dengan menggandeng vendor pihak ketiga.

Selain itu pihaknya juga mengimbau nasabah untuk bertransaksi secara cashless pada layanan perbankan 24 jam Bank BRI seperti BRI Mobile, internet banking BRI, dan SMS Banking BRI yang dapat dimanfaatkan nasabah bertransaksi seperti informasi saldo membeli tiket pulang dan pergi mudik, beli pulsa, memberi uang saku lebaran, belanja online, dan membayar tagihan kartu kredit.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida