google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham PPRO | Hingga September 2019, PP Properti Baru Kantongi Pemasaran Rp1,44 Triliun Langsung ke konten utama

Saham PPRO | Hingga September 2019, PP Properti Baru Kantongi Pemasaran Rp1,44 Triliun


Emiten properti, PT PP Properti Tbk. merealisasikan marketing sales sebesar Rp1,44 triliun sampai dengan kuartal III/2019.

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto mengungkapkan sampai kuartal III/2019 perseroan telah mengantongi marketing sales Rp1,44 triliun. Jumlah itu naik 35,84% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun.

"Marketing sales sampai dengan September mencapai Rp1,44 triliun," katanya kepada Bisnis pada Selasa (22/10/2019).

Namun jumlah itu lebih kecil 53,54% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pasalnya, pada kuartal III/2018 emiten berkode saham PPRO itu bisa meraup marketing sales sebesar Rp3,1 triliun.

Adapun, pada tahun ini perseroan menargetkan bisa mengantongi pemasaran sebesar Rp4,17 triliun naik 10% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp3,8 triliun. Namun, sampai dengan kuartal III/2019, realisasinya baru mencapai 34,53%.

Sebelumnya, Indaryanto mengatakan kemungkinan akan berat bagi perseroan merealisasikan target marketing sales tahun ini.

"Melihat realitas yang ada kemungkinan agak berat bagi kami mencapai target Rp4,17 triliun. Tapi, kami akan mencoba mendekati atau bahkan melewati realisasi tahun lalu," ungkapnya.

Indaryanto pun berharap dengan penurunan suku bunga dan relaksasi loan to value (LTV) dapat mendongkrak pemasaran pada kuartal terakhir.

Mengutip dari data Bloomberg, PPRO ditutup melemah 1 poin atau 0,98% menjadi Rp101 per saham pada akhir perdagangan Rabu (23/10/2019). Adapun selama setahun berjalan, saham PPRO sudah turun 13,68%.

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20191023/192/1162595/hingga-september-2019-pp-properti-ppro-baru-kantongi-pemasaran-rp144-triliun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal