google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Garuda Indonesia (GIAA) masih lakukan negosiasi terkait tugatan lessor Langsung ke konten utama

Garuda Indonesia (GIAA) masih lakukan negosiasi terkait tugatan lessor


PT Garuda Indonesia Tbk masih terus melakukan negosiasi komersial dengan para penyewa atau lessor pesawat. Manajemen Garuda Indonesia memaparkan, sejauh ini diskusi dalam upaya negosiasi tersebut berlangsung dengan baik.

"Negosiasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan terbaik untuk lessor maupun perseroan terkait dengan perjanjian-perjanjian sewa pesawat dan penyelesaian atas kewajiban Perseroan terhadap Lessor khususnya di masa pandemi ini," papar manajemen Garuda Indonesia dalam kerterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/10).

Adapun sekarang ini emiten penerbangan tersebut memiliki 31 lessor. Sayangnya, manajemen Garuda Indonesia belum dapat menyebutkan keseluruhan nilai kontrak tersebut.

Yang jelas, sekarang emiten bersandi GIAA ini masih melakukan negosiasi secara langsung dengan lessor-lessor terkait guna mencapai kesepakatan di luar pengadilan.

"Dapat kami pastikan juga bahwa proses negosiasi yang dijalankan bersama lessor tidak berpengaruh pada operasional Perseroan, dan kegiatan operasional Perseroan tetap berjalan dengan optimal," imbuhnya.

GIAA berkomitmen untuk melakukan pemenuhan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam ketentuan terkait.

Sebagai informasi, salah satu pemberi sewa guna usaha yakni Helice Leasing S.A.S melakukan langkah hukum di Belanda. Helice melayangkan permohonan kepada Pengadilan Belanda untuk melakukan sita jaminan atas dana yang ada pada rekening Garuda di Amsterdam. Permohonan tersebut kemudian dikabulkan oleh Pengadilan Belanda.

Selanjutnya, pada 29 Mei 2020 Pengadilan Prancis mengabulkan permohonan sita jaminan dari Helice Leasing S.A.S atas rekening Garuda di Prancis. Yang mana, hal itu terkait dengan pembayaran sewa pesawat yang belum dipenuhi oleh Garuda Indonesia

Berdasarkan catatan Kontan, sepanjang semester I-2020, GIAA membukukan penurunan pendapatan usaha 58,18% secara year on year (yoy) menjadi US$ 917,28 juta per 30 Juni 2020. Di saat yang sama, maskapai pelat merah itu juga membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik enititas induk US$ 712,73 juta.

Sumber: kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.