google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tiga anak usaha Sarana Menara (TOWR) kantongi pinjaman US$ 34,5 juta dari Bank Mizuho Langsung ke konten utama

Tiga anak usaha Sarana Menara (TOWR) kantongi pinjaman US$ 34,5 juta dari Bank Mizuho


Tiga anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memperoleh fasilitas kredit bergulir dari Bank Mizuho Indonesia sebesar US$ 34,5 juta. Ketiga anak usaha tersebut adalah PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), dan PT Komet Infra Nusantara (KIN).

Dengan menggunakan asumsi kurs Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat, nilai pinjaman tersebut setara Rp 483 miliar. Penandatanganan perjanjian berlangsung pada 30 Desember 2020 dan berlaku untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan 30 Desember 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (5/1), dana pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan serta untuk tujuan umum korporat Protelindo, Iforte, dan KIN. Oleh karena itu, ketiga entitas anak TOWR tersebut juga memiliki kewajiban tanggung renteng terhadap fasilitas kredit ini.

Di samping itu, sebagai induk usaha dari Iforte dan KIN, Protelindo juga akan memberikan jaminan perusahaan kepada Bank Mizuho. 

Sebagai informasi,  TOWR menggenggam kepemilikan 99,9997% pada Protelindo secara langsung. Kemudian, Protelindo memiliki 99,99% saham pada Iforte dan KIN secara langsung.

Manajemen TOWR menyatakan, tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Sarana Menara Nusantara atas penandatanganan fasilitas kredit oleh ketiga anak usahanya.

Sumber: KONTAN


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr