google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Sempat Rugi, Kaesang Cerita Pengalaman Jadi Investor Pemula Langsung ke konten utama

Sempat Rugi, Kaesang Cerita Pengalaman Jadi Investor Pemula


Anak terakhir Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dikenal sebagai pengusaha. Belakangan ini, dia aktif di dunia pasar modal sebagai investor dan influencer. 

Kaesang menuturkan, mulai terjun ke dunia saham pada 2017. Waktu itu, Kaesang tengah berkuliah dan mencari kegiatan lain yang bisa dikerjakan. 

"Saya cari-cari edukasi tentang saham, di situ saya coba satu bulan, dua bulan, rugi terus," kata Kaesang, Kamis (7/10/2021). 

Dari pengalaman itu, Kaesang mengaku dirinya mulai belajar tentang analisis fundamental dan teknikal saham. Di situ, dia menyadari ada saham yang bagus dan kurang bagus. 

"Ini disclaimer, saham pertama yang buat saya untung 25-30 persen, yaitu KINO, valuasinya masih rendah banget. Waktu itu masih di harga Rp1.500," ucapnya. 

Setelah mendapatkan untung, dia mencoba berinvestasi kembali ke saham. Namun, Kaesang kembali mendapatkan kerugian dan harus melakukan cutloss. 

Sekarang Kaesang menyadari masih banyak faktor di luar yang mempengaruhi harga saham. Selain itu, menurutnya investor juga harus melihat perkembangan ekonomi di luar seperti apa. 

"Ternyata masih banyak faktor di luar sana yang mempengaruhi saham sendiri. Kita harus lihat ke dunia luar juga ekonominya seperti apa," tuturnya. 

Kaesang menyarankan investor ritel pemula untuk mempelajari saham yang akan dibeli. Dia mengingatkan investor pemula agar tidak semata-mata mengikuti arus. 

"Saya yang penting pelajari fundamental. Kelihatannya mudah, tapi ga segampang itu. Karena kalau kita pakai fundamental, harga turun, kita enggak akan takut," kata dia

sumber : BISNIS.COM



Lebih lengkapnya silahkan klik : SahamOnline



Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit