google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham LSIP, PTBA, ANTM, TINS, PGAS dan WIKA oleh VALBURY SEKURITAS | 21 Februari 2022 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham LSIP, PTBA, ANTM, TINS, PGAS dan WIKA oleh VALBURY SEKURITAS | 21 Februari 2022



VALBURY SEKURITAS 
MONDAY, 21 FEBRUARY 2022




Prediksi IHSG : 

IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang melemah pada perdagangan hari ini, Senin (21/02), ditengah diminasi katalis negative baik internal maupun eksternal bagi pasar BEI, sebagai berikut : Sentimen dalam negeri ; 1) BI mencatat selama 14 hingga 17 Februari lalu, investasi asing di pasar keuangan domestik menorehakan aliran dana yang masuk mencapai Rp10,81 triliun (+), 2) BI mengatakan tingkat inflasi perekonomian Indonesia sampai saat ini masih rendah karena output gap yang masih negatif  (+/-),  Sentimen pasar ; 1) Rupiah diperkirakan deresiasi terhadap dolar AS (-), 2) Indeks bursa regional Asia diperkirakan melemah (-), 3) Indeks Wall Street pada perdagangan Jumat (18/02) ditutup turun (-), 4) Indeks berjangka Wall Street sementara bergerak di zona merah (-), Sentimen global ; 1) Perkiraan pengetatan kebijakan yang lebih cepat dari The Fed, setelah harga konsumen AS mencatat lonjakan terbesar sejak 1982 pada Januari.  (-), 2) Ketegangan meningkat di perbatasan Rusia dan Ukraina, setelah tentara Rusia membangun titik-titik posisi pangkalan militer agar sewaktu-waktu bisa menyerang (-) dan, 3) Japan, Jibun Bank Japan PMI Mfg, Feb P, turun menjadi 52.9 dari 55.4 (-).


Perspektif tenikal 

Support Level :    6837/6781/6750

Resistance Level :   6924/6955/7011

Major Trend : Up

Minor Trend : Up

Pattern : Down to up  (-)


TRADING IDEAS : 

These recommendations based on technical and only intended for one day trading


LSIP: Trading Buy

• Close 1395, TP 1435

• Boleh buy di level 1380-1395

• Resistance di 1435 & support di 1380

• Waspadai jika tembus di 1380

• Batasi resiko di 1355


PTBA: Trading Buy

• Close 2930, TP 3010

• Boleh buy di level  2890-2930

• Resistance di 3010 & support di 2890

• Waspadai jika tembus di 2890

• Batasi resiko di 2840


ANTM : Trading Buy

• Close 2090, TP 2170

• Boleh buy di level  1985-2090

• Resistance di 2170 & support di 1985

• Waspadai jika tembus di 1985

• Batasi resiko di 1965


TINS:  Trading Buy

• Close 1440, TP 1475

• Boleh buy di level  1390-1440

• Resistance di 1475 & support di 1390

• Waspadai jika tembus di 1390

• Batasi resiko di 1360


PGAS:  Trading Buy

• Close 1460, TP 1505

• Boleh buy di level  1440-1460

• Resistance di 1505 & support di 1440

• Waspadai jika tembus di 1440

• Batasi resiko di 1405


WIKA:  Trading Buy

• Close 1135, TP 1160

• Boleh buy di level  1120-1135

• Resistance di 1160 & support di 1120

• Waspadai jika tembus di 1120

• Batasi resiko di 1100


Ket.  TP : Target Price



(Disclaimer ON) 

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit