google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Avia Avian (AVIA) Catat Laba Bersih Rp 1,34 Triliun di Sepanjang 2021 Langsung ke konten utama

Avia Avian (AVIA) Catat Laba Bersih Rp 1,34 Triliun di Sepanjang 2021



[Saham AVIA] PT Avia Avian Tbk (AVIA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Emiten produsen cat dekoratif ini mencatatkan laba bersih Rp 1,34 triliun atau tumbuh 26,54% yoy.

Lonjakan laba bersih itu beriringan dengan kenaikan pendapatan AVIA yang sebesar 18,15% menjadi Rp 6,77 triliun di akhir 2021. Pada tahun 2020, AVIA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,73 triliun.

Adapun kontributor utama pendapatan berasal dari kategori produk solusi arsitektur sebesar Rp 5,3 triliun atau tumbuh 17,77% yoy. Selanjutnya disumbang dari kategori barang dagangan sebesar Rp 1,47 triliun atau tumbuh 20,49% yoy.

Beban pokok penjualan AVIA tercatat naik 23,05% yoy menjadi Rp 3,95 triliun. Walau begitu, perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan laba kotor 12,35% yoy menjadi Rp 2,82 triliun.

Beban umum dan administrasi AVIA tercatat naik 11,59% yoy menjadi Rp 181,56 miliar. Akan tetapi, Avia Avian juga berhasil menekan beban penjualan 3,15% yoy menjadi Rp 889,06 miliar.

Selain itu, Avia Avian mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasi lain dari Rp 9,76 miliar menjadi Rp 47,48 miliar. Sehingga, laba usaha AVIA tercatat tumbuh 25% menjadi Rp 1,8 triliun.

Tahun lalu, Avia Avian mencatatkan bagian atas kerugian ventura bersama sebesar Rp 1,25 miliar. Beban keuangan juga naik dari Rp 9,73 miliar menjadi Rp 37,1 miliar. Di sisi lain, AVIA juga mencatatkan kenaikan penghasilan keuangan dari Rp 53,01 miliar menjadi Rp 80,67 miliar.

Alhasil, laba bersih perseroan tetap perkasa dengan mencatatkan kenaikan 26,54% yoy menjadi Rp 1,34 triliun. Pada tahun 2020, laba bersih AVIA sebesar Rp 1,13 triliun.

Per Desember 2021, total aset AVIA tercatat sebesar Rp 10,87 triliun, naik 85,17% dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 5,87 triliun. Rinciannya, total liabilitas sebesar Rp 1,45 triliun naik 22,88% yoy dan total ekuitas sebesar Rp 9,41 triliun atau naik 101,06% yoy. Adapun kas dan setara kas AVIA tercatat sebesar Rp 1,28 triliun, turun 5,88% dari posisi Desember 2020.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...