google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo FREN | Smartfren Incar 13 Juta Pelanggan di Semester II/2019 Langsung ke konten utama

FREN | Smartfren Incar 13 Juta Pelanggan di Semester II/2019


Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menargetkan untuk bisa membangun 5.000 base transceiver station sekaligus menambah jumlah pelanggan 13 juta orang di semester kedua.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa perseroan akan membangun 5.000 BTS sampai dengan akhir tahun.

FREN, lanjutnya, akan menempatkan BTS itu di daerah yang sudah eksisting dan sebagian kecil untuk menjangkau areal baru.

“Kami ingin memperkuat jaringan di wilayah eksisting karena sudah mulai padat. Tapi juga kami ada perluasan ke daerah baru seperti Anambas dan Natuna. Dengan begitu, semoga pelanggan kami semakin banyak,” katanya pada Kamis (27/6/2019).

Menurutnya perseroan akan memprioritaskan area eksisting, sedangkan daerah baru akan menjadi pilihan kedua.

Adapun cakupan FREN sejauh ini baru di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Mengutip dari keterbukaan informasi, FREN memiliki 19.032 BTS di 200 kota.

Adapun Average Revenue Per Unit (ARPU) FREN pada 2018 naik 28% menjadi Rp44.200. Begitu pun dengan jumlah pelanggan yang naik menjadi 12,3 juta orang atau naik 6%, sedangkan pendapatan naik 18% menjadi Rp5,49 triliun.

Djoko Tata Ibrahim sebagai Deputy CEO Commercial menargetkan jumlah pelanggan bisa naik sampai dengan 30 juta orang.

Akan tetapi sampai dengan semester pertama, jumlah pelanggan baru bertambah 17 juta orang atau naik 5 juta orang sejak periode 2018 berakhir.

“Rencananya memang 30 juta sampai akhir tahun dan kami masih semangat. Itu pun sudah 17 juta orang. Tersisa setengah tahun lagi tinggak kerja keras saja,” katanya.

Djoko mengatakan bahwa tahun ini perseroan akan menambah jumlah promotor atau sales menjadi 5.000 orang dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 2.000 orang.

Dengan begitu, dia berharap cakupan pelanggan FREN menjadi lebih besar. Dia pun mengakui bahwa saat ini mengakusisi pelanggan sangat penting sebab itu berarti mengambil pelanggan milik kompetitor.

“Ketika pelanggan yang lain turun karena regulasi kami tidak terdisrupsi. Kami akan merebut pelanggan atau pun dimadu tidak apa-apa, mereka pakai telepon di yang lain tapi data di kami,” katanya.

Untuk tahun ini pun perseroan masih akan menggunakan strategi kartu perdana super 4G dan kartu super 4G kuota di mana untuk setiap 1GB dihargai Rp2.000. Lebih rendah Rp6.000 dibandingkan dengan kompetitor lainnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan FREN Antony Susilo menambahkan bahwa perseroan memiliki modal US$200 juta untuk belanja modal tahun ini.

Selain itu, perseroan juga akan mengajukan penambahan pinjaman kepada China Bank Development (CBD) untuk penambahan modal perseroan.

“Kami punya fasilitas pinjaman kepada CBD tapi sudah habis. Sekarang kami proses minta untuk berikutnya, Permohonan kami sekitar US$200 juta lebih, tapi angka detilnya tidak bisa disammpaikan karena masih dalam proses diskusi,” pungkasnya.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus

Posting Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit