google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PPRE | PP Presisi (PPRE) Realisasikan 44 Persen Target Kontrak Baru 2019 Langsung ke konten utama

PPRE | PP Presisi (PPRE) Realisasikan 44 Persen Target Kontrak Baru 2019


Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Presisi Tbk. telah mengantongi nilai kontrak baru Rp2,2 triliun sampai dengan Mei 2019 atau sekitar 44% dari target yang dibidik tahun ini.

Bambang Suyitno, Investor Relation PP Presisi menuturkan perseroan telah mendapatkan sejumlah kontrak baru sepanjang Januari 2019—Mei 2019.

Pekerjaan itu di antaranya berasal dari jalan tol Indrapura—Kisaran Rp1,2 triliun, jalan tol Tebing Tinggi—Kisaran Seksi 3 ruas Lima Puluh—Kisaran Rp400 miliar, Trans South Java Lot 9: Balekambang—Kedungsalam, Malang Rp175 miliar, dan Patimban Port: Cement Deep Mixing Rp94 miliar.

“Hingga akhir Mei 2019 nilai kontrak baru Rp2,2 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (23/6/2019).

Dengan nilai kontrak baru tersebut, emiten berkode saham PPRE itu telah merealisasikan sekitar 44% target 2019. Total kontrak baru yang dibidik tahun ini sekitar Rp5 triliun hingga Rp6 triliun.

Sebagai catatan, entitas anak PT PP (Persero) Tbk. itu bergerak di bidang konstruksi terintegrasi berbasis alat berat. PPRE menyediakan jasa konstruksi dari tujuh lini bisnis yakni civil work, ready mix, foundation, formwork, erector, jasa pertambangan terintegrasi, dan penyewaan alat berat.

Beberapa waktu lalu, Manajemen PPRE mengerek proyeksi laba bersih tahun ini menjadi Rp600 miliar. Awalnya, perseroan menargetkan dapat mengantongi Rp428,8 miliar pada 2019.

Pada kuartal I/2019, PPRE mengantongi pendapatan Rp867,26 miliar. Realisasi itu tumbuh 39,02% dari Rp623,81 miliar per akhir Maret 2019.

Dari situ, perseroan membukukan laba bersih Rp92,15 miliar pada kuartal I/2019. Pencapaian tersebut naik 54,64% dari Rp59,59 miliar periode yang sama tahun lalu.

Komentar

Posting Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida