google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PTPP | PP Garap Proyek Smelter di Sulawesi Tenggara Langsung ke konten utama

PTPP | PP Garap Proyek Smelter di Sulawesi Tenggara


Bisnis.com, JAKARTA— PT PP (Persero) Tbk. menjadi kontraktor pembangunan smelter feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan total nilai investasi Rp18,5 triliun.

Kontraktor pelat merah itu telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan pabrik peleburan atau smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) selaku investor pada April 2019. Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek tersebut telah dilakukan pada, Sabtu (15/6).

“Dalam pembangunan proyek smelter ini, perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek yang akan bekerjasama dengan partner konsorsium ENFI [BUMN China],” ujar Abdul Haris Tatang Direktur Operasi 3 PP  dalam siaran pers, Minggu (16/6/2019).

Abdul mengatakan optimistis dapat menyelesaikan proyek itu selama 24 bulan. Pihaknya mengklaim emiten bersandi PTPP itu telah memiliki pengalaman dalam mengerjakan proyek pembangkit serta minyak dan gas.

“Maka saat ini, perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral,” tuturnya.

Manajemen PP menyebut proyek pembangun smelter feronikel itu akan menelan investasi Rp4 triliun pada tahap pertama dan akan dilanjutkan dengan total nilai investasi Rp14,5 triliun.

Adapun, pabrik itu memiliki total kapasitas sebesar 4x72 MVA ditargetkan beroperasi pada 2021. Produksi diproyeksikan mencapai 229.000 ton feronikel setiap tahunnya dengan kadar 22%—24%.

Sementara itu, Direktur Utama PP Lukman Hidayat mengatakan perseroan telah membukukan kontrak baru Rp10,57 triliun sampai dengan April 2019. Realisasi itu setara dengan 21% dari target Rp50,30 triliun yang diincar perseroan tahun ini.

“Manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai,” jelasnya.

Secara detail, Lukman menyebut pencapaian kontrak baru sampai dengan April 2019 terdiri atas kontrak baru induk perseroan Rp9,23 triliun dan anak perusahaan Rp1,34 triliun.

Sejumlah proyek yang dikantongi di antaranya RDMP RU V Balikpapan Tahap II Rp3,38 triliun dan jalan tol Indrapura Kisaran (lanjutan) Rp3 triliun.

Sampai dengan April 2019, lanjut dia, perolehan kontrak baru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendominasi dengan 65,88%. Posisi kedua disusul oleh swasta 25,04% dan pemerintah Rp9,08%.

Dari sisi jenis atau tipe pekerjaan, komposisnya yakni power plant 33,70%, jalan dan jembatan 28,46%, gedung 24,58%, bandar udara 4,31%, railway 4,26%, industri 3,06%,  dan irigasi 1,66%.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...