google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MTLA | Hingga Mei Metropolitan Land Gelontorkan Capex Rp 200 Miliar Langsung ke konten utama

MTLA | Hingga Mei Metropolitan Land Gelontorkan Capex Rp 200 Miliar


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 200 miliar hingga Mei tahun ini. Manajemen MTLA menggunakan dana tersebut untuk menambah cadangan lahan.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Olivia Surodjo, menyebutkan total belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 700 miliar. "Sekitar Rp 200 miliar telah terserap hingga Mei lalu," ujar dia kepada KONTAN, Senin (24/6).

Olivia tak memerinci penggunaan dana belanja modal tersebut untuk apa saja. Satu hal yang pasti, manajemen Metropolitan Land menyatakan telah mengakuisisi sejumlah lahan, kendati tidak menjelaskan secara mendetail.

Yang jelas berdasarkan catatan KONTAN, MTLA menganggarkan belanja modal untuk keperluan akuisisi lahan dan pengembangan proyek existing seperti Venya Ubud Bali dan Apartemen Kaliyana. Adapun perinciannya sebesar Rp 200 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya Rp 500 miliar untuk menggarap proyek-proyek yang telah berjalan.

Olivia mengungkapkan, sepanjang semester I 2019 dengan tren bisnis properti yang masih berat, kinerja MTLA cukup baik. "Karena ada yang baik dan ada yang masih kurang baik," kata dia.

Dengan kondisi demikian, MTLA tetap optimistis dengan kinerja pada semester kedua tahun ini bakal lebih baik ketimbang periode sebelumnya. "Khususnya setelah Agustus nanti. Oleh karena itu, untuk mencapai target marketing sales Rp 2,2 triliun, kami akan segera meluncurkan proyek hasil joint operations dengan Keppel Land yang berlokasi di Jakarta Timur," beber Olivia.

Tahun ini Metropolitan Land membidik marketing sales lebih Rp 2,2 triliun, lebih tinggi ketimbang target tahun lalu yang senilai Rp 2 triliun.

Selain itu, MTLA meyakini pendapatan pada semester kedua tahun ini akan meningkat signifikan. Salah satu pemicunya adalah kontribusi pendapatan dari proyek Riviera mulai dibukukan pada semester kedua nanti.

Mengacu laporan keuangan pada kuartal pertama tahun ini, MTLA hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 257,66 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 19,17% dibandingkan pendapatan di kuartal pertama tahun lalu Rp 318,76 miliar. Penjualan plot lahan di kuartal pertama tahun lalu memang tinggi, berbeda dengan penjualan tahun ini.

Komentar

Posting Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...