google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 23, 2019

CPIN - JPFA - MAIN | Kelebihan Pasokan Ayam Masih Mengancam, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Poultry

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan bagi industri perunggasan atau poultry masih cukup besar di sisa tahun ini. Ini seiring pelemahan harga ayam jenis broiler dan day old chicken (DOC) yang masih terjadi. Sebelumnya, pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, memandatkan kepada 48 produsen unggas di Indonesia melakukan program culling atau pemusnahan ayam broiler berusia di atas 68 minggu. Program ini digelar pada 26 Juni sampai 9 Juli lalu. Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin mengatakan, pasca pelaksanaan program tersebut, harga rata-rata ayam hidup di Juli sebenarnya mulai pulih. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Buktinya, di sejumlah daerah, harga rata-rata ayam hidup kembali turun. Misalnya di Jawa Barat, harga rata-rata ayam hidup di Agustus turun sekitar 10,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Pelemahan harga terjadi lantaran permintaan masyarakat terhadap ayam cenderung melambat. Bahkan, Idul Adha gagal mengangkat permintaan terhadap ayam. Pelemahan ini p

OKAS | Tak Terpengaruh Harga Batubara, Penjualan Ancora Tetap Meledak

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Agustus 2019, kinerja produksi amonium nitrat (AN) PT Ancora Indonesia Resources Tbk tumbuh 21,39% year on year (yoy) menjadi 72.444 metrik ton (mt). Tren penurunan harga batubara dunia rupanya tidak mempengaruhi permintaan amonium nitrat. Sejauh ini, permintaan AN oleh produsen batubara yang menjadi pelanggan Ancora masih lancar. "Ini karena kebutuhan batubara domestik untuk pembangkit listrik masih cukup bagus," kata Rolaw P. Samosir, Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk kepada KONTAN, Jumat (20/9). Ancora menjalankan bisnis AN melalui anak usaha bernama PT Multi Nitrotama Kimia. AN merupakan bahan baku pembuatan bahan peledak. Pengguna bahan peledak antara lain perusahaan sektor pertambangan, infrastruktur dan konstruksi. Selama kuartal I-2019, Ancora memiliki empat pelanggan besar dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total penjualan bersih senilai US$ 39,57 juta. Keempatnya meliputi PT Amman Mineral N

PSAB | J Resources Mengerek Kenaikan Produksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menambah pundi-pundi produksi emas. Oleh karena itu, mereka serius mengawal pengembangan sejumlah proyek. Salah satu proyek berada di area penambangan Doup, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Saat ini, proyek tersebut dalam tahap pembebasan lahan. Jika tak meleset, tambang wilayah Doup akan mulai produksi pada semester II 2020. J Resources juga mengembangkan metode penambangan khusus demi memilah bijih yang berasosiasi dengan bahan tanah liat. Tujuannya untuk meningkatkan recovery rate atau tingkat pemulihan. "Ini juga menjadi salah satu faktor menunjang peningkatan produksi kami semester I 2019," terang Edi Permadi, Direktur PT J Resources Asia Pasifik Tbk kepada KONTAN, Jumat (20/09). Menurut informasi dalam laporan tahunan J Resources tahun 2018, terdapat enam area penambangan. Total cadangan bijih mencapai 144,3 ton sedangkan total sumber daya mineral mencapai 314,3 ton.

PRDA | Sisa Dana IPO Pada 2016 Masih Banyak, Kinerja Prodia Bisa Terus Melesat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) terus melebarkan jaringan bisnisnya. Berbekal dana hasil penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2016, emiten saham pelayanan kesehatan dan laboratorium ini menambah outlet baru. Hingga semester pertama tahun ini, Prodia telah membelanjakan Rp 506,92 miliar setara 44% dari total dana hasil bersih IPO yang mencapai Rp 1,15 triliun. Dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 30 Juni 2019, PRDA mengalokasikan Rp 334,85 miliar untuk pengembangan jaringan outlet. "Kemudian Rp 84,73 miliar untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan. Sisanya sebesar Rp 87,33 miliar untuk modal kerja," ungkap Marina Amalia, Sekretaris Perusahaan PT Prodia Widyahusada, kepada KONTAN, Jumat (20/9). Sepanjang semester I 2019, PRDA telah melaksanakan 7,39 juta pelayanan tes kesehatan komprehensif. Jumlah tersebut lebih tinggi 7,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 6,87 juta. Jenis tes kesehatan rutin masih me

EXCL - ISAT - FREN | Antara XL, Indosat dan Smartfren, Salah Satunya Ingin Dicaplok Tri

PT Hutchison 3 (Tri) Indonesia bergerak cepat terkait rencana aturan konsolidasi operator, meski masih sebatas wacana. Manajemen Tri menyiapkan skema akuisisi maupun merger dengan operator seluler lainnya. Ada tiga emiten yang menjadi target Tri, yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Tri telah mengalokasikan dana untuk mendukung aksi korporasi tersebut. Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah, menganggap kebijakan konsolidasi akan menyehatkan industri telekomunikasi di tanah air. Bahkan, pihaknya mengaku telah melakukan pembicaraan dengan tiga operator lainnya untuk menjajaki hal tersebut. "Kami declare, kalau yang lain masih malu-malu. Kami percaya (konsolidasi) ini paling bagus untuk industri. Pemegang saham kami percaya dengan pasar Indonesia, makanya kalau ada konsolidasi kami mau mengakuisisi, tetapi tidak keberatan dengan merger," ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (20/9). Sebelumn

Analisa Saham MAIN, PTBA dan WEGE

Analisa Saham MAIN Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area level 930-950, dengan target harga secara bertahap di level 990 dan 1045. Support: 900. Analisa Saham PTBA Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 2450-2480, dengan target harga secara bertahap di level 2500, 2590, 2690 dan 2780. Support: 2400. Analisa Saham WEGE Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 330-338, dengan target harga secara bertahap di level 350, 364, 398 dan 432. Support: 330 dan 322. Reliance Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama

Analisa Saham ADHI, ASII dan BBNI

Analisa Saham ADHI Terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level 1325-1350, dengan target harga secara bertahap di level 1380, 1455, 1550, 1775 dan 2000. Support: 1325 dan 1270. Analisa Saham ASII Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level 6500-6600, dengan target harga secara bertahap di level 6750, 6950 dan 7125. Support: 6175. Analisa Saham BBNI Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 7575-7675, dengan target harga di level 7850, 8250 dan 8625. Support: 7350. Reliance Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama

Analisa Saham JPFA dan CPIN

Analisa Saham JPFA JPFA berkonsolidasi pasca penurunan dari level tertinggi di 3100 ke level 1280. Turun 50% lebih, mengingatkan kita untuk mau cutloss, dan menunggu fase bottom reversal. Kalau tidak, HR-V anda berubah menjadi Agya. Konsolidasi JPFA terjadi di kisaran 1555 – 1660. Jika saham ini mampu menguat menembus resisten 1665, terbuka ruang kenaikan menuju 2065 dengan minor target 1880. MACD yang mendatar menunjukkan saham ini berada di akhir fase konsolidasinya. Rekomendasi: Buy jika break 1665. Stoploss level 1555. https://galerisaham.com/jpfa-di-awal-fase-tren-naik-barunya/ Analisa Saham CPIN CPIN saat ini berkonsolidasi minor dalam range 4980 – 5425. Dengan penbentukan higher low, terlihat saham ini sengan dalam proses pembentukan fase bullish barunya. Jika CPIN mampu menguat menembus resisten minornya di 5425, saham ini berpeluang memulai tren naik minornya menuju 5950. Level 5950 akan menjadi level penting penentu tren CPIN kedepan. Jika dapat dilampaui, saham i

Analisa Saham BRPT, SILO dan JPFA

BRPT ( Buy on Weakness) : Target harga beli pada level 1.005 dengan resist di level 1.050 kemudian 1.070. SILO ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 7.350 kemudian 7.575 dengan support di level 6.875, cut loss jika break 6.675. JPFA ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 1.630 kemudian 1.650 dengan support di level 1.590, cut loss jika break 1.570. Akses full report di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7m4w

Saham Online di Facebook