google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

FREN | Smartfren Incar 13 Juta Pelanggan di Semester II/2019

(Baca juga: Apa itu Money Flow Index? ) Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menargetkan untuk bisa membangun 5.000 base transceiver station sekaligus menambah jumlah pelanggan 13 juta orang di semester kedua. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa perseroan akan membangun 5.000 BTS sampai dengan akhir tahun. FREN, lanjutnya, akan menempatkan BTS itu di daerah yang sudah eksisting dan sebagian kecil untuk menjangkau areal baru. “Kami ingin memperkuat jaringan di wilayah eksisting karena sudah mulai padat. Tapi juga kami ada perluasan ke daerah baru seperti Anambas dan Natuna. Dengan begitu, semoga pelanggan kami semakin banyak,” katanya pada Kamis (27/6/2019). Menurutnya perseroan akan memprioritaskan area eksisting, sedangkan daerah baru akan menjadi pilihan kedua. Adapun cakupan FREN sejauh ini baru di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Mengutip dari keterbukaan informasi, FREN memiliki 19.032 BTS di 200 kota. Ad

GGRM | Jadwal Pembagian Dividen Gudang Garam

(Baca juga: Pengertian PER ) Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp5 triliun atau setara dengan 2.600 per saham untuk tahun buku 2018. Jumlah dividen ditetapkan pada rapat umum pemegang saham tahunan untuk periode 2018 yang digelar pada 26 Juni 2019. Pada tahun buku 2018, laba Gudang Garam yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,79 triliun. Dengan demikian, dividen pay out ratio emiten dengan kode saham GGRM ini sebesar 64,18% dari laba bersih 2018. Lebih lanjut, akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Juli 2019. Sementara itu, cum dividen di pasar tunai pada 8 Juli 2019. Dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan atau recording date pada 8 Juli 2019 pukul 16.00 WIB. Selanjutnya, pembayaran dividen dilakukan pada 25 Juli 2019.

TLKM | ZTE DAN TELKOM KERJA SAMA KEMBANGKAN JARINGAN 5G DI INDONESIA

(baca juga : Pengertian Technical Rebound ) IQPlus, (28/06) - ZTE Corporation, perusahaan penyedia solusi telekomunikasi dan teknologi konsumen untuk internet seluler, sepakat bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia (Telkom) mengembangkan jaringan dan mengeksplorasi teknologi seluler 5G di Indonesia. "Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya untuk pengembangan ekosistem digital di Indonesia," kata Brand Manager ZTE Indonesia, Miera Rahayu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis. Nota kesepahaman kerja sama dilakukan pada pekan lalu, antara Senior Vice President Media and Digital Business Telkom Indonesia Joddy Hernady, dengan Sales Director ZTE Indonesia Wu Yao. Turut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut, Chairman of ZTE Corporation Li Zixue, Senior Vice President & President of Global Sales ZTE Corporation Xiao Ming, Senior Vice President & President of Asia Pacific & CIS ZTE Corporation Mei Zhonghua. Selanjutnya, Vice P

BTEK | Bumi Teknokultura Bidik Kenaikan Pendapatan 15%

(Baca juga: Pengertian Technical Correction ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) memperkirakan pendapatan bisa tumbuh 10%-15% di tahun ini. Target ini memperhitungkan penambahan kapasitas mesin produksi yang dilakukan sejak 2018. Direktur BTEK Dhanny Cahyadi mengatakan, proyek penambahan kapasitas ini sudah selesai, sehingga dampak optimalisasi bisa dirasakan tahun ini. Emiten kebun produsen kakao ini memiliki pabrik di Balaraja, Jawa Barat. Mesin baru di pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 20.000-30.000 ton. Investasi ekspansi ini sebesar US$ 15 juta-US$ 20 juta. Hingga kini, BTEK telah merogoh kocek US$ 10 juta untuk penambahan kapasitas. Dhany menyebut, dana tersebut sepenuhnya dari kas internal, termasuk dana dari rencana BTEK menjual saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias private placement. Perusahaan ini telah mendapat izin menggelar private placement. BTEK telah berencana menjual saham baru sejak 20 Mei 2

TKIM dan INKP | Tjiwi Kimia (TKIM) dan Indah Kiat (INKP) Dorong Produksi Kertas

(Baca juga: Pola Head and Shoulders dalam Saham ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kertas rupanya masih kinclong tahun ini. Dua perusahaan kertas Sinar Mas Group, yakni PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), berencana menambah mesin untuk mencapai target penjualan di tahun ini. Direktur PT Tjiwi Kimia (TKIM) Arman Sutedja menuturkan, pihaknya telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) US$ 135 juta untuk konversi mesin dan penambahan chemical plant yang akan mulai beroperasi pada Mei 2020. "Capex yang sudah terserap saat ini US$ 60 juta untuk uang muka chemical plant," ujar dia, Kamis (27/6). Mesin chemical plant akan memproduksi senyawa soda, hidrogen peroksida dan kaporit. TKIM memprediksi kontribusi penjualan senyawa tersebut terhadap total penjualan di tahun 2020 mencapai sekitar US$ 80 per ton. Sementara kontribusi ke EBITDA sekitar US$ 20 juta per tahun. Arman menuturkan, TKIM juga berniat mengganti mesin

ERAA | Erajaya, Simak Rekomendasi Sahamnya

(Baca juga: Tujuan IPO ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar gelap gawai selama ini menjadi musuh bagi penjaja gawai resmi, seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Namun belakangan, pertumbuhan pasar gelap gawai melambat. Analis Trimegah Sekuritas Darien Sanusi menilai, sepinya penjualan gawai di pasar gelap menguntungkan ERAA. "Kami juga melihat ada perbaikan kondisi black market, di mana otoritas memperketat pengawasannya," tulis dia dalam risetnya. Hal ini akan mendorong fundamental perusahaan penjaja gadget tersebut kembali tumbuh. Di kuartal satu lalu, kinerja emiten ritel ini turun. Pendapatan di periode tersebut turun sebanyak 13,97% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 7,12 triliun. Ini sebagai dampak penurunan penjualan ponsel dan tablet sebanyak 20,23% jadi Rp 5.52 triliun. Alhasil, laba usaha ERAA menyusut 46,80% menjadi sebesar Rp 174,06 miliar di kuartal I-2019. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk merosot

Analisa saham BBTN, INKP, BUMI dan ERAA

(Baca juga: Cara Beli Saham Online ) MNC Daily Scope Wave 28 Juni 2019 Pada perdagangan kemarin (27/6), IHSG ditutup menguat sebesar 0,7% ke level 6,352 dan sempat menyentuh level tertinggi di 6,357. Selama IHSG tidak terkoreksi menembus 6,269, maka kami perkirakan IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya. Support: 6,200, 6,100 Resistance: 6,360, 6,450 BBTN - Buy on Weakness (2,450) Pada perdagangan kemarin (27/6) BBTN terkoreksi agresif sebesar 5,6%, diikuti dengan volume jual yang besar. Kami memperkirakan koreksi tersebut merupakan bagian dari wave 2, dimana koreksi BBTN sudah cenderung terbatas dan berpotensi menguat kembali untuk membentuk wave 3. Buy on Weakness: 2,390-2,450 Target Price: 2,600, 2,750, 2,850 Stoploss: below 2,150 INKP - Buy on Weakness (9,475) Kami memperkirakan pergerakan INKP masih dalam gerakan dari wave [iv], dimana masih terdapat potensi untuk terkoreksi namun sudah cukup terbatas. Selanjutnya, INKP dapat menguat kembali untuk membentuk

Analisa Saham JSMR, PTPP, WEGE dan WSBP

Analisa Saham JSMR, PTPP, WEGE dan WSBP (Baca juga: Pengertian Breakout dalam Saham ) JSMR membentuk pola hammer yang mengindikasikan rebound. Rekomendasi: buy 5700 s/d 5800, TP 6000 s/d 6250, stop loss <5500 .="" p=""> PTPP memantul dari support trend line pada 2200, dengan demikian penguatan akan berlanjut kembali sesuai dengan jalur uptrend yang sudah terbentuk. Rekomendasi: buy 2200 s/d 2250, TP 2300 s/d 2420, stop loss <2000 .="" p=""> WEGE menguji resistance pada 356, jika breakout akan berlanjut menuju resistance berikutnya pada 400. Rekomendasi: buy on breakout 356, TP 370 s/d 400, stop loss <320 .="" p=""> WSBP menguji resistance pada 402, setelah breakout maka tren sideways berakhir dan akan melanjutkan penguatan menuju 430. Rekomendasi: buy on breakout 402, TP 430, stop loss <380 .="" p=""> Panin Sekuritas

Rekomendasi Saham TemanTrader | 28 Juni 2019

Rekomendasi Saham TemanTrader | 28 Juni 2019 (baca juga: Pengertian Inverted Yield Curve ) Investor asing kemarin melakukan aksi profit taking mini dengan total -50 milyar setelah merealisasikan keuntungan dari saham saham MINING -55M BASIC-IND -30M dan TRADE -10M dan tetap melakukan akumulasi pada saham FINANCE +77M dan INFRASTRUCTURE +48M. Kemarin index sedikit sentuh level resisten konsolidasi 6357 sebelum akhirnya ditutup naik +42 point ke level 6352. Hari ini index diperkirakan akan lepas dari cengkraman konsolidasi yang sudah terjadi selama 7 hari berturut dan menguji area resisten baru di 6411 – 6445. Sentimen positif dalam negeri ini diharapkan bisa menjadi nafas tambahan bagi bursa sambil tunggu perkembangan dari global dari KTT G-20 yang dimulai hari ini di Osaka. Tone dan Manner perdagangan hari ini  : MK Sudah Ketok Palu Hasil Sengketa Pilpres, Sentimen Positif Untuk Keluar Dari Konsolidasi dan Uji Resisten 6400 Potensi Pergerakan Index : 6329 – 6404 Bebera

Rekomendasi Saham Binaartha Sekuritas | 28 Juni 2019

(Baca juga: Strategi Trading dengan Gap Up ) Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG dalam perdagangan jelang akhir pekan ini, diprediksi masih mampu mempertahankan penguatan. Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG melanjutkan penguatan dalam perdagangan hari ini. Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance. Dia menyebutkan support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 6.329,224 hingga 6.305,738. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range level 6.367,062 hingga 6.381,415. Berdasarkan indikator, MACD sudah berada di area positif. Selain itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI bergerak positif. Reliance Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak kuat diatas MA5 dan mencoba mendekati area resistance bearish trend. Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan kondisi yang overbought se

Bandarmologi Saham CTRA, SMBR, WIKA, SMRA dan ERAA

Bandarmologi Saham CTRA, SMBR, WIKA, SMRA dan ERAA (Baca juga: Pola Double Top dalam Saham ) Friday (28/06/2019) New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives (Dr Cand., Edwin Sebayang, CSA®., CIB®-MNC Sekuritas) IDX Composite 6,313 - 6,406 SUMMARY: STRONG BUY 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): BUY STOCH (9,6): BUY MACD(12,26): BUY ATR (14): LESS VOLATILITY ADX (14): BUY CCI (14): BUY HIGHS/LOW (14): BUY VO: BUY ROC: BUY WILLIAMS R: OVERBOUGHT BULLBEAR (13): BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION STOCKS PICK: CTRA 1,060 - 1,170 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION SMBR 1,010 - 1,340 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10

Analisa Saham HMSP, MYOR dan PTBA

Analisa Saham HMSP, MYOR dan PTBA (baca juga: Divestasi Saham ) 1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Daily (Rp3.190) (RoE: 31,96%; PER: 29,47x; EPS: 113,00; PBV: 9,42x; Beta: 0,87). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp3.180-3.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp3.250, 3.320, 3.380 dan 3.440. Support: Rp3.150 dan 3.100. 2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Daily (Rp2.470) (RoE: 19,90%; PER: 30,86x; EPS: 83,28; PBV: 6,13x; Beta: 0,23). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat  tweezer bottom candlestick pattern  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp2.460-2.480, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.520, 2.550, 2.600, 2.710 dan 2.820. Support: Rp2.460 dan 2.430. 3. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Daily (Rp2.9

Analisa Saham AKRA, BBTN dan DOID

Analisa Saham AKRA, BBTN dan DOID (Baca juga: Pola Triangle dalam Saham ) 1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Daily (Rp4.070) (RoE: 7,82%; PER: 20,99x; EPS: 201,56; PBV: 1,65x; Beta: 0,8). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat  tweezer bottom candlestick pattern  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp4.060-4.080, dengan target harga secara bertahap di level Rp4.120, 4.200, 4.310, 4.550 dan 4.800. Support: Rp4.060 dan 4.010. 2. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Daily (Rp2.450) (RoE: 11,54%; PER: 9,08x; EPS: 275,48; PBV: 1,05x; Beta: 1,79). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-60 sehingga peluang terjadinya  rebound  terbuka lebar. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp2.440-2.460, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.560, 2.710, 3.060 dan 3.410. Support: Rp2.440 dan 2.360. 3. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Daily (Rp515) (RoE: 2,06%; PER: 56,11x; EPS: 9,00;

Analisa Saham BBCA, PTBA dan ACES

Analisa Saham BBCA, PTBA dan ACES (Baca juga: Analisa Dengan Pola Flag dan Pennant dalam Saham ) 1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Saham BBCA meskipun dalam fase bullish consolidation, namun terlihat pola downward bar yang mengindikasikan potensi koreksi wajar. Kondisi tersebut juga didukung oleh indikator MACD yang telah membentuk pola dead cross di area positif. PTPP: Sell on strength Support: Rp 29.000 Resistance: Rp 30.100 Muhammad Nafan Aji, Binaartha Sekuritas 2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Pergerakan saham PTBA selama tidak terkoreksi menembus level Rp 2.820 per saham, diperkirakan hanya akan terkoreksi pada level Rp 2.930-Rp 2.950 untuk membentuk wave (iv). Hal ini terlihat dari volume yang mengecil diikuti dengan RSI dan stochastic yang mulai menurun. PTBA: Buy on weakness Support: Rp 2.820 Resistance: Rp 3.200 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Saham ACES masih dalam area koreksi sehat, dan dalam uptrend d

Analisa Saham BSDE, BMTR dan SSIA

Analisa Saham BSDE, BMTR dan SSIA (Baca juga: Memahami Pola Falling dan Rising Wedge ) BSDE ( BUY ) : Target kenaikan harga pada level 1.550 kemudian 1.580 dengan support di level 1.480, cut loss jika break 1.450. BMTR ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 396 kemudian 406 dengan support di level 372, cut loss jika break 364. SSIA ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 730 kemudian 740 dengan support di level 710, cut loss jika break 700. Akses full report di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7jvi

GGRM | GUDANG GARAM BELUM BERMINAT GARAP PASAR ROKOK ELEKTRIK

(Baca juga: Pengertian ShorSelling ) IQPlus, (27/06) - PT Gudang Garam, Tbk, Kediri, Jawa Timur, belum berminat untuk menggarap pasar rokok elektrik, mengingat pangsa pasar rokok ini masih kalangan terbatas dengan daya beli yang juga menengah ke atas. "Sebagai perokok tetap berpendapat rokok elektrik ya rokok elektrik, rokok ya rokok. Tidak 100 persen sama. Di Indonesia kami sebetulnya sudah persiapkan diri untuk selanjutnya siap-siap melihat perkembangan rokok elektrik. sampai hari ini harga atau uang yang harus dikeluarkan masih lebih banyak, jadi kemungkinan berkisar lebih di kalangan atas," kata Direktur PT Gudang Garam, Tbk, Kediri Heru Budiman di Kediri, Rabu. Heru ditemui dalam acara rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kediri mengatakan, secara pribadi dirinya masih ingin mengetahui berapa lama orang "nempel" di rokok elektrik. Namun, hingga kini dari GG masih belum ada rencana untuk mengembangkan sektor tersebut, terlebih lagi selama ini juga masih

WSBP | Prospek Waskita Beton Precast untuk Tembus Rp500?

(Baca juga: saat tepat sell on strength ) Bisnis.com, JAKARTA -- Saham PT Waskita Beton Precast Tbk. masih melaju dalam teritori positif sepanjang periode berjalan 2019. Mampukkah tren itu berlanjut hingga menyentuh level Rp500? Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten bersandi WSBP itu ditutup mengalami koreksi 4 poin atau 1,00% ke level Rp396 pada perdagangan, Rabu (26/6). Total kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp10,44 triliun dengan price earning ratio (PER) 9,00 kali. Sepanjang periode berjalan 2019, pergerakan entitas anak PT Waskita Karya (Persero) Tbk. itu masih tercatat menghasilkan return positif 5,32%. Bahkan, dalam enam bulan terakhir, pergerakan tercatat menguat 10,61%. Dari sisi kinerja, Manajemen WSBP melaporkan telah membukukan kontrak baru Rp2,39 triliun pada Januari 2019—Mei 2019. Realisasi itu setara dengan 32,33% dari target Rp10,39 triliun yang dibidik tahun ini. Perseroan optimistis akan mendapatkan tambahan kontrak lagi senilai Rp960 miliar

MYOH | Samindo Resources Siapkan US$100 Juta untuk Akuisisi Tambang Batu Bara

(Baca juga : Buy On Weakness, bagaimana caranya? ) Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. menyiapkan dana US$100 juta untuk mengakuisisi tambang batu bara sebagai bagian dari upaya pengembangan bisnis baru perseroan. Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Samindo Resources Ahmad Saleh menuturkan perseroan tengah mencari peluang untuk masuk ke bisnis tambang batu bara. Menurutnya, saat ini tengah dilakukan due diligenceuntuk sejumlah proyek yang potensial. Ahmad mengatakan perseroan mencari tambang batu bara yang telah beroperasi dengan deposit di atas 20 juta ton. Adapun, emas hitam yang dihasilkan diharapkan memiliki kalori 4.000 kcal/kg ke atas. Dia menjelaskan bahwa perseroan tengah mencari bisnis baru selain kontraktor pertambangan. Namun, lini usaha itu akan masih berkaitan dengan sektor energi. Sebagai gambaran, Samindo Resources merupakan investment holding company dengan kompetensi inti dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara khususnya pemindahan l

PSSI | Pelita Samudera Shipping akan Tambah Satu Kapal

(Baca juga: StopLoss dalam Saham ) Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelita Samudera Shipping Tbk. berencana akan menambah satu unit kapal baru pada tahun ini. Sekeretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengatakan bahwa rencana pembelian kapal tersebut akan dilakukan pada semester II/2019. "Saat ini kami masih mengevaluasi harga dan untuk pengerjaan kontraknya," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (26/6/2019). Dia mengungkapkan bahwa kapal yang akan dibeli perseroan tersebut memiliki kapasitas 32.000 deadweight ton (DWT). Menurutnya, untuk dalam negeri, permintaan kapal dengan kapasitas tersebut sedang tinggi. "Kalau kami lihat kebutuhan domestik tinggi untuk mother vessel dan handy size," jelasnya. Hingga Mei 2019, perseroan telah melakukan pembelian tiga kapal, dengan anggaran belanja modal yang dikucurkan senilai US$30,2 juta dari total capex 2019 US$61,3 juta. Adapun 3 kapal tersebut ialah dua kapal jenis Supramax dengan kapa

DMAS | Prospek Saham Puradelta

(Baca juga: Pola Akumulasi Saham ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) di kuartal I-2019 lesu, para analis optimistis perusahaan ini bakal mencetak hasil positif di akhir 2019. Alasannya, perusahaan yang memiliki kode saham DMAS ini bakal mendapat berkah dari perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Puradelta pada triwulan I-2019 turun 47,96% jadi Rp 6,37 miliar. Namun, laba bersih perusahaan ini masih tumbuh 187,02% dari Rp 2,85 miliar menjadi Rp 8,18 miliar. Lonjakan laba bersih perusahaan yang merupakan anggota indeks Kompas100 ini terjadi karena pendapatan bunga melesat dari Rp 5,52 miliar di kuartal I-2018 lalu menjadi Rp 11,85 miliar. Pendapatan kegiatan pengelolaan dan lain-lain juga naik 88,45% menjadi Rp 32,18 miliar. Hal ini membuat laba sebelum pajak Puradelta terkerek menjadi Rp 18,71 miliar. Padahal, karena penjualan turun, Puradelta mencetak rugi

PBRX | Pan Brothers Dorong Produktivitas dan Peningkatan Kapasitas

(Baca juga: Pola Distribusi Saham ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-15% sepanjang 2019. Ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh Pan Brothers. Salah satunya dengan meningkatkan produksi. "Dalam menunjang target, PBRX telah menyiapkan anggaran sebesar US$ 10 juta untuk kebutuhan otomatisasi dan digitalisasi," jelas Vice Chief Excecutive Officer Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, dalam paparan publik, Rabu (26/6). Anne menjelaskan, otomatisasi dan digitalisasi berbentuk database yang terintegrasi bisa mendorong produktivitas mesin. Perusahaan tekstil ini akan meminimalisasi pekerjaan manual, seperti pada mesin panel. Pan Brothers telah melengkapi fasilitas produksi hightech apparel, seperti padded apparel, seamless apparel, waterproof apparel, dengan peralatan yang mengusung teknologi high frequency welding, bonding dan ultrasonic. Selain itu, Pan Brothers akan mengoperasikan

CTRA | Ini Sederet Proyek Properti Anyar Besutan Ciputra (CTRA)

(Baca juga: Cara Cutloss Yang benar dalam Saham ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pemilu selesai, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) siap menggelar ekspansi. Pada semester kedua tahun ini, Ciputra akan menyegarkan pasar properti dengan meluncurkan proyek baru. Emiten properti tersebut berencana meluncurkan empat proyek anyar pada semester kedua tahun ini. Keempat proyek itu adalah landed residential di Puri (Jakarta Barat) seluas 18 hektare (ha), township di Sentul (Bogor) tahap pertama seluas 114 ha, apartemen di Ciracas (Jakarta Timur) seluas 7 ha dan mixed use landed residential di Driyorejo, Gresik (Jawa Timur). Selain proyek baru, Ciputra merilis properti baru di proyek existing. Diantaranya merilis klaster baru CitraLand Surabaya, CitraRaya Tangerang Citra Maja Raya, Citra Indah Jonggol dan CitraPlaza Nagoya Batam. Untuk mendukung ekspansi tadi, CTRA mengalokasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,6 triliun. Dengan proyek baru, manajemen CT

SMCB | Jual Tanah, Opsi SMCB Lolos dari Utang Bawaan

(Baca juga: Pengertian Breakout dan Contohnya ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berencana menjual tanah di dekat lokasi pabrik Cilacap, Jawa Tengah dan di Jawa Barat dengan perkiraan harga di bawah Rp 100 miliar. Mereka menilai, kedua aset tersebut tidak produktif untuk keperluan usaha. Kedua tanah ini merupakan aset bawaan dari sejak Solusi Bangun Indonesia menyandang nama PT Holcim Indonesia Tbk. Perubahan nama terjadi pada Februari 2019 setelah PT Semen Indonesia Tbk membeli Holcim Indonesia dari tangan Lafarge Holcim, perusahaan Swiss. Melalui penjualan aset, Solusi Bangun Indonesia ingin menekan kerugian dan utang. "Tapi penjualan tersebut bukan cara utama yang kami tempuh untuk mengurangi kerugian dan utang," kata Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk saat paparan publik, Rabu (26/6). Solusi Bangun Indonesia memang memiliki pekerjaan utama yakni memperbaiki rapor keuangan. Maklum, perusahaan semen t

INCO | Harga Divestasi Saham Vale dan Natarang Segera dibahas

(Baca juga: Strategi Buy On Breakout Saham ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membentuk tim yang bertugas menilai saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk dan PT Natarang Mining. Selain Kementerian ESDM, tim juga beranggotakan Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penilaian perusahaan alias valuasi mengacu pada Peraturan Menteri ESDM 43/2018. "Semoga proses valuasi bisa selesai pada Agustus 2019," tutur Yunus Saefulhak, Direktur Pembinaan dan Penguahaan Mineral Kementerian ESDM kepada KONTAN, Rabu (26/6). Menurut beleid tersebut, penentuan valuasi perusahaan merujuk pada harga pasar yang wajar tanpa memperhitungkan cadangan tambang. Sementara metode penghitungannya menggunakan discounted cash flow atau bisa juga memakai perbandingan data pasar. Valuasi perusahaan bertujuan untuk mengetahui nilai atas porsi saham divestasi Vale Indonesia sebesar 20% maupun Natarang Mining sebesar 22%. S

Analisa Saham WEGE, SMRA dan JSMR | 27 Juni 2019

(Baca juga( Support dan Resistance dalam Saham ) Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight June 27, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,310(-0.16%), Consolidation, trading range 6,283 – 6,345. indikator MFI optimized. dan indicator RSI  optimized masih cenderung turun. Namun pada periode weekly ,indikator MFI optimized  dan indikator RSI optimized  juga masih cenderung naik. Daily resistance terdekat di 6,345 dan support di 6,283. Cut loss level di 6,233. WEGE Daily,  338 (-1.74%), buy on wekaness, trading range 332 – 350 . Indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized akan menguji support trendline. Daily support 332 dan resistance di 350. Cut loss level di 320. SMRA Daily  ,1,170(+0.86%), buy on wekaness, trading range 1,145 – 1,210.  indikator MFI optimized dan W%R optimized akan menguji support trendline. Daily support  di 1,145 sementara itu daily resistance  di  1,210. Cut loss level di 1,150. JSMR  Daily , 5,725 (-1.28%), buy on wekness,,

Analisa Saham DMAS, LSIP, PGAS dan ISAT

(Baca juga: Pentingnya Likuiditas Saham Untuk Trading ) MNC Daily Scope Wave 27 Juni 2019 IHSG kemarin ditutup terkoreksi tipis 0,2% ke level 6,303. Selama IHSG belum dapat bergerak menguat dan menembus 6,360 maka IHSG masih dapat terkoreksi kembali untuk menutup gap pada area 6,260-6,270. Namun bila IHSG mampu menembus 6,360 maka target penguatan IHSG berada pada area 6,400-6,450. Support: 6,200, 6,100 Resistance: 6,360, 6,450 DMAS - Buy on Weakness (266) Kami memperkirakan DMAS sudah menyelesaikan wave [iv] dari wave 5, dimana saat ini DMAS berpotensi menguat kembali untuk membentuk wave [v] dari wave 5 dengan target pada level 300. Buy on Weakness: 262-266 Target Price: 290, 300 Stoploss: below 248 LSIP - Buy on Weakness (1,120) Koreksi yang terjadi pada LSIP kemarin (26/6), merupakan bagian dari wave (b), hal ini mengindikasikan bahwa masih ada potensi koreksi LSIP. Setelah koreksi LSIP selesai, maka LSIP akan berpotensi menguat kembali. Buy on Weakness: 1,050-

Analisa Saham ICBP, BEST dan UNTR

Analisa Saham ICBP, BEST dan UNTR (Baca juga: Price to Book Value ) ICBP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 10.100 kemudian 10.225 dengan support di level 9.875, cut loss jika break 9.775. BEST (Buy) : Target kenaikan harga pada level 310 kemudian 318 dengan support di level 288, cut loss jika break 276. UNTR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 28.400 kemudian 29.000 dengan support di level 27.200, cut loss jika break 26.600. Full report bisa diakses di : ipot

Analisa saham CENT, PTBA dan FREN

Analisa saham CENT, PTBA dan FREN (Baca juga: Cara Menentukan Valuasi Nilai Saham ) 1. CENT Saham ini masih berpotensi mengejar high di bulan Mei. Saat ini Support terlihat di area 89-91. Ketika besok harga mampu close diatas >97 maka ada peluang untuk mengejar di area 105-110. Musti kuat sabar aja kalau hold saham ini. Yang sudah beli di area support kemarin tinggal dikawal saja ya. 2. PTBA Sektor mining beberapa hari ini mulai menunjukkan tajinya. Saham ini sempat membentuk pola W kecil, biasanya ada pertanda untuk naik. Apalagi saham ini punya 2 GAP yang seharusnya ditutup. Saat close diatas > 3080, menarik untuk dikoleksi. Waspada jika saham berbalik arah menuju <2800 .="" 3400.="" ada="" close="" dan="" di="" harga="" jika="" keluar="" kisaran="" p="" target="" wajib=""> 3. FREN Saham yang sempat bikin heboh kini mencoba membua

Analisa Saham PTPP, BNGA dan INDF

Analisa Saham PTPP, BNGA dan INDF (Baca juga: Bagaimana Saham Diperdagangkan ) 1. PT PP Tbk (PTPP) Saham PTPP saat ini tengah menguji three black crows pattern candle, dengan RSI melemah. Selain itu, indikator stochastic juga mencerminkan kondisi overbought, namun untuk volume perdagangan masih meningkat. PTPP: Buy on weakness Support: Rp 2.180 Resistance: Rp 2.270 Achmad Yaki, Analis BCA Sekuritas 2. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Saham BNGA saat ini berhasil bergerak naik di atas EMA90 dan membentuk pola bullish ab=cd. Idealnya BNGA masih memiliki peluang untuk tetap bergerak positif menuju resistance terdekat. BNGA: Buy on weakness Support: Rp 1.050 Resistance: Rp 1.250 Anthonius Edyson, Analis Astronacci Sekuritas 3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Saham INDF saat ini cenderung bergerak sideways, namun harga masih rawan koreksi. Hal tersebut terindikasi dari stochastic yang melandai ke bawah. Selain itu, indikator MACD juga sudah berada di area

Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas | 27 Juni 2019

(Baca juga: Bull, Bear dan Sentimen Pasar ) Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan berada dalam kecenderungan melemah, setelah kemarin berbalik turun sebesar 0,16 persen ke level 6.310. Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG terkonsolidasi pada Moving Average 5 hari (MA5) dan kembali berusaha mempertahankan level 6.300 hingga akhir sesi perdagangan. Dia menyebutkan, indikator stochastic memberikan sinyall bearish dengan RSI yang bearish momentum. Secara teknikal, pergerakan IHSG masih cenderung negatif dengan peluang menutup gap serta menguji support lower bollinger bands. "Sehingga, kami memperkirakan pergerakan IHSG masih akan tertahan dengan kecenderungan melemah, dengan kisaran support-resistance 6.260-6.340," kata Lanjar, di Jakarta, Kamis (27/6). Lebih lanjut dia mengatakan, pada perdagangan kemarin, mayoritas bursa saham Asia ditu

Analisa Saham HMSP, IMAS dan MYOR

Analisa Saham HMSP, IMAS dan MYOR (Baca juga: Cara Memilih Broker Saham Online Yang Baik ) 1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Daily (Rp3.190) (RoE: 31,96%; PER: 29,47x; EPS: 113,00; PBV: 9,42x; Beta: 0,87). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp3.180-3.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp3.250, 3.320, 3.380 dan 3.440. Support: Rp3.150 dan 3.100. 2. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), Daily (Rp2.530) (RoE: 23,08%; PER: 2,83x; EPS: 901,40; PBV: 0,64x; Beta: -0,81). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  bullish doji star candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp2.520-2.540, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.650 dan 2.750. Support: Rp2.450 dan 2.400. 3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Rekomendasi Saham Indosurya Bersinar Sekuritas | 27 Juni 2019

(Baca juga: 3 Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Investasi ) Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham ( IHSG ) diperkirakan masih mengalami konsolidasi minor, sehingga terjadinya koreksi wajar bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengakumulasi pembelian sejumlah saham pilihan. "Menjelang akhir pekan di bulan keenam 2019, IHSG terlihat masih terkonsolidasi wajar sebelum meraih peluang kenaikan pada awal bulan depan," ucap analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, di Jakarta, Kamis (27/6). Dia menyebutkan, momentum terjadinya koreksi minor bisa dimanfaatkan pelaku pasar dengan mengakumulasi pembelian pada saham-saham yang kembali melanjutkan proses penurunan. "Mengingat dalam jangka panjang laju IHSG masih berada dalam pola  uptrend ," kata William. Lebih lanjut William menyebutkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan pada level 6.257, sedangkan target resisten terdekat yang

Analisa Saham AKRA, CTRA dan DOID

Analisa Saham AKRA, CTRA dan DOID (Baca juga: Memahami Shortselling ) 1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Daily (Rp4.090) (RoE: 7,82%; PER: 20,99x; EPS: 201,56; PBV: 1,65x; Beta: 0,8). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp4.060-4.100, dengan target harga secara bertahap di level Rp4.120, 4.200, 4.310, 4.550 dan 4.800. Support: Rp4.060 dan 4.010. 2. PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Daily (Rp1.065) (RoE: 6,59%; PER: 17,49x; EPS: 60,88; PBV: 1,15x; Beta: 1,83). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah  bollinger  dan terlihat pola  inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.050-1.070, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.095, 1.215 dan 1.335. Support: Rp1.040 dan 1.000. 3. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Daily (Rp515)

Rekomendasi Saham Artha Sekuritas | 27 Juni 2019

(Baca juga: Cara Memilih TimeFrame untuk Trading Saham ) Liputan6.com, Jakarta Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level support 6284-6297 dan resistance 6328-6346. Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper mengatakan, dari dalam negeri sendiri, masih minim sentimen yang terbilang dapat mendorong penguatan indeks. Selain itu, dari area teknikal penguatan IHSG juga sudah terlihat terbatas. Hal ini mengindikasikan pelemahan sementara untuk jangka pendek akan terjadi. Sementara itu, dari global, sinyal pembatalan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral The Fed dinilai memantik reaksi negatif terhadap pasar. Oleh karena itu, pihaknya memperkirakan, indeks akan bergerak tertahan pada rentang support-resistance di 6.284-6.346. "Pelemahan diakibatkan oleh ketidakpastian setelah investor mencerna pernyataan dari The Fed yang akan kembali mengkaji penurunan suku bunga," tutur dia dalam risetnya di Jakart

Analisa Saham WIKA, PGAS, INDF dan BBNI

Analisa Saham WIKA, PGAS, INDF dan BBNI (Baca juga: 4 Chart Terpenting Saham ) 1. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dengan target  profit taking  di kisaran Rp2.480-2.580, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp2.320 dan Rp2.280, disarankan  cut-loss  pada posisi Rp2.220. 2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dengan target  profit taking  di kisaran Rp2.260-2.360-2.460, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp2.120 dan 2.080, disarankan  cut-loss  pada posisi 2.020. 3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dengan target  profit taking  di kisaran Rp7.175-7.275-7.375, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp6.925 dan Rp6.825, disarankan  cut-loss  pada posisi Rp6.725. 4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dengan target  profit taking  di kisaran Rp9.150-9.350, memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp8.875 dan Rp8.775, disarankan  cut-loss  pada posisi Rp8.675. PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko

ADHI | Adhi Karya Kantongi Dana Segar Rp1,02 Triliun dari Obligasi

(Baca juga: Mengenal Pivot Points ) Bisnis.com,JAKARTA — Kontraktor pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengantongi dana segar dari penerbitan obligasi senilai Rp1,02 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Adhi Karya melakukan emisi Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019. Surat utang itu terdiri atas Seri A dan Seri B. Secara detail, Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri A memiliki jumlah pokok Rp556 miliar dengan kupon 9,25%. Jangka waktu selama tiga tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan. Selanjutnya,  Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri B memiliki jumlah pokok Rp473,50 miliar dengan kupon 9,75%. Jangka waktu selama lima tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan. Dengan demikian, total emisi  Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 senilai Rp1,02 triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat A- atau Sin

Saham Online di Facebook

Saham Online on Facebook