google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 24, 2019

Saham MBSS | MITRABAHTERA SEGARA SEJATI RAIH LABA US$1,50 JUTA HINGGA MARET

IQplus, (24/04) - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) berhasil meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$1,50 juta hingga periode 31 Maret 2019 usai mencatat rugi US$5,48 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan usaha naik tajam menjadi US$20,88 juta dari US$14,37 juta dan beban langsung tercatat sebesar US$16,57 juta naik tipis dari US$16,14 juta membuat laba kotor bisa diraih sebesar US$4,31 juta usai mencatat rugi kotor US$1,77 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih sebesar US$1,25 juta dari rugi sebelum pajak yang diderita US$5,19 juta tahun sebelumnya. Sedangkan total aset perseroan mencapai US$237,78 juta hingga periode 31 Maret 2019 turun dari total aset US$239,71 juta hingga 31 Desember 2018. (end)

Saham ACST | ACSET INDONUSA RUGI Rp90,69 MILIAR HINGGA MARET

IQplus, (24/04) - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatat rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp90,69 miliar hingga periode 31 Maret 2019 usai meraih laba Rp38,93 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan bersih naik menjadi Rp806,67 miliar dari Rp733,73 miliar namun beban pokok pendapatan melonjak lebih tinggi yakni menjadi Rp707,53 miliar dari Rp588,62 miliar membuat laba bruto turun menjadi Rp99,14 miliar dari laba bruto Rp145,11 miliar. Rugi sebelum pajak diderita sebesar Rp88,88 miliar dari laba sebelum pajak yang diraih Rp38,75 miliar tahun sebelumnya salah satunya karena kenaikan tajam biaya keuangan menjadi Rp118,83 miliar dari biaya keuangan Rp42,15 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah aset mencapai Rp9,69 triliun hingga periode 31 Maret 2019 naik dari jumlah aset Rp8,94 triliun hingga 31 Desember 2018. (end)

Saham TINS | TINS SIAPKAN CAPEX Rp2,58 TRILIUN

IQPlus, (24/04) - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di sepanjang tahun ini sekitar Rp2,58 triliun, untuk mendukung kinerja perseroan. Direktur Keuangan PT Timah, Emil Erminda mengungkapkan bahwa dana tersebut untuk melakukan pengembangan bisnis perusahaan termasuk pembangunan fasilitas pemisahaan mineral tanah jarang. â€Å“Anggaran capex Rp 2,58 triliun, sekitar Rp 2,3 triliun akan digunakan perseroan, dan sisanya dibagikan ke anak usaha,” kata dia di Jakarta, kemarin. Emil juga mengatakan kalau pihaknya berencana merilis obligasi agar terpenuhi kebutuhan belanja modal di tahun ini. Akan tetapi, hingga saat ini aksi tersebut masih dalam kajian perseroan. â€Å“Yang pasti dari kas internal dan juga dari pinjaman bank. Kami akan mencari pembiayaan yang efisien dan efektif," imbuhnya. Sementara itu, Direktur Utama PT Timah, M Riza Pahlevi Tabrani menambahkan, dana capex juga akan digunakan salah satu

Saham BNLI | LABA BANK PERMATA MELESAT MENJADI Rp377,36 MILIAR HINGGA MARET

IQplus, (24/04) - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 130,6% hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 menjadi Rp377,36 miliar dari laba Rp163,64 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan bunga dan syariah bersih naik menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1,31 triliun tahun sebelumnya. Pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp439,56 miliar dari Rp484,39 miliar dan jumlah pendapatan operasional turun menjadi Rp1,77 triliun dari Rp1,79 triliun. Namun jumlah beban operasional turun menjadi Rp1,25 triliun dari Rp1,58 triliun dan laba sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp514,28 miliar naik dari laba sebelum pajak penghasilan Rp207,06 miliar. Jumlah aset hingga periode 31 Maret 2019 mencapai Rp160,38 triliun naik dari jumlah aset Rp152,89 triliun hingga 31 Desember 2018. (end)

Saham PTBA | BUKIT ASAM ALAMI PENURUNAN LABA 21,6% HINGGA MARET

IQplus, (24/04) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan entitas anak mencatat penurunan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 21,6% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp1,14 triliun dari laba Rp1,45 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan turun menjadi Rp5,34 triliun dari Rp5,75 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp3,56 triliun dari Rp3,16 triliun membuat laba kotor turun menjadi Rp1,77 triliun dari laba kotor Rp2,58 triliun. Laba usaha turun menjadi Rp1,42 triliun dari laba usaha Rp2,04 triliun sedangkan laa sebelum pajak turun menjadi Rp1,52 triliun dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp2,08 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp24,83 triliun hingga periode 31 Maret 2019 naik dari total aset Rp24,17 triliun hingga periode 31 Desember 2018. (end)

Saham ASII | Meski Tren Penjualan Otomotif Menurun, Saham Astra International (ASII) Masih Menarik

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang tiga bulan pertama 2019 lebih baik ketimbang Agen Pemegang Merek (APM) lain. Tetapi, tak dipungkiri, kinerjanya masih tertekan seiring dengan tren pelambatan industri otomotif di Tanah Air. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Astra yang disumbang oleh merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan Peugeot sebesar 134.287 unit mobil untuk Januari-Maret 2019. Angka ini turun 5,4% dari tiga bulan pertama tahun lalu yang sebesar 141.952 unit. Sedangkan total penjualan mobil di luar Astra, antara lain disumbang Mitsubishi, Honda, Suzuki, Nissan mencapai 119.576 unit di periode yang sama. Perolehan ini merosot sampai 20% dibanding kuartal pertama 2018, yang sebesar 150.201. Analis JP Morgan Benny Kurniawan dalam risetnya mengungkapkan, penjualan Astra sejalan dengan ekspektasi mereka. Selain itu, pangsa pasar Grup Astra naik di bulan Maret menjadi 56

Saham JSMR | Pendapatan Jasa Marga (JSMR) Turun, Namun Laba Masih Naik

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) merosot pada kuartal I tahun ini. Emiten ini membukukan pendapatan Rp 7,63 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Angka tersebut turun 20,77% secara tahunan. Penurunan pendapatan terjadi lantaran pendapatan konstruksi emiten ini turun 29,45% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,11 triliun. Sementara kontribusi pendapatan jalan tol dan usaha lain hanya naik sekitar 5,75% menjadi Rp 2,51 triliun. Untungnya manajemen masih mampu menjaga pengeluaran. Sehingga laba kotor JSMR di kuartal I tahun ini masih meningkat 7,84% secara yoy menjadi Rp 1,65 triliun. Laba usaha Jasa Marga juga masih tumbuh sekitar 10,69% menjadi Rp 1,45 triliun. Namun peningkatan laba bersih hanya 0,31% secara tahunan menjadi Rp 584,83 miliar di sepanjang kuartal I-2019. Direktur Keuangan JSMR, Donny Arsal mengatakan, hasil kinerja JSMR selama tiga bulan pertama di tahun ini sudah sesuai dengan ekspektasi peru

Saham ERAA | Pasar Gelap Ponsel Jadi Ganjalan, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Erajaya

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penjualan ponsel pintar atau smartphone diprediksi kurang menggembirakan pada kuartal I-2019. Alhasil, para analis menilai kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk akan cenderung loyo di tiga bulan pertama 2019. Padahal, sepanjang 2018 lalu, emiten berkode saham ERAA ini sukses membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 43,39% menjadi sebesar Rp 34,74 triliun. Hal tersebut berhasil mengerek laba bersih perusahaan ini melesat 150% dari Rp 339,46 miliar menjadi Rp 850,09 miliar di akhir 2018 lalu. Catatan cemerlang ERAA di tahun lalu tampaknya sulit untuk kembali diukir. Analis Trimegah Sekuritas Darien Sanusi mengatakan, beberapa sentimen negatif cukup mempengaruhi penjualan smartphone pasar domestik. Salah satunya adalah lesunya penjualan ponsel di pasar global. Ini terlihat dari penjualan iPhone dan Xiaomi yang tercatat cukup mini dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hal tersebut terjadi karena masih maraknya penjualan produk ilegal atau black marke

Saham BBTN dan BDMN | Kinerja BBTN dan BDMN Terhambat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bank BUKU III mulai merilis kinerja keuangan kuartal I tahun 2019 ini. Laba bersih kedua bank tersebut tercatat kurang memuaskan. Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya. Bank berkode saham BBTN yang merupakan anggota indeks Kompas100 ini memang masih berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,67% year on year (yoy) di triwulan pertama 2019 menjadi Rp 723 miliar. Namun, jika dibandingkan kuartal sama tahun lalu, pertumbuhan ini lebih rendah. Kuartal I 2018, bank BUMN ini mampu membukukan pertumbuhan nett profit hingga 15,13%. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, perlambatan pertumbuhan terjadi karena peningkatan biaya dana atau cost of fund (CoF). Kuartal I-2019, biaya dana pihak ketiga (DPK) BTN di level 5,77%. Padahal, di periode yang sama tahun lalu hanya 4,66%. Peningkatan biaya dana itu menyebabkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BTN tertekan, sehingga hanya bisa tumbuh 1,44% menjad

Saham MLBI | MLBI Siapkan Minuman Rasa Kurma

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk berencana memperkuat bisnis minuman non alkohol. Meskipun kontribusi penjualan minuman non-alkohol masih kalah ketimbang minuman alkohol, peluang pertumbuhannya lebih menjanjikan. Berkaca dari kinerja 2018 penjualan minuman non-alkohol tumbuh 13,36% year on year (yoy) menjadi Rp 385,68 miliar. Sementara, penjualan minuman alkohol hanya mampu naik sebesar 6,89% yoy menjadi Rp 3,26 triliun. Demi melanjutkan tren pertumbuhan, Multi Bintang bakal memfokuskan pabrik di Tangerang, Banten, untuk memproduksi minuman non-alkohol. Produk-produk tersebut meliputi Bintang Zero, Bintang Radler Zero, Fayrouz, dan Green Sands. Hingga akhir tahun 2019 nanti, Multi Bintang memastikan tak ada penambahan produk baru dalam kategori minuman non-alkohol. Namun, perusahaan berkode saham MLBI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut berniat menambah varian rasa, yakni Fayrouz Kurma. Produksi minuman non-alkohol berjalan melalui anak usa

Analisa Saham JSMR, WTON dan TLKM

IHSG (6.410 - 6.510) : Indeks harga saham gabungan diprediksi akan melanjutkan penguatannya. Target kenaikan indeks pada level 6.510 kemudian 6.570 dengan support di level 6.410 dan 6.365. JSMR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 6.100 kemudian 6.225 dengan support di level 5.825, cut loss jika break 5.700. WTON (Buy) : Target kenaikan harga pada level 675 kemudian 700 dengan support di level 625, cut loss jika break 595. TLKM (Buy) : Target kenaikan harga pada  level 3.920 kemudian 3.990 dengan support di level 3.780, cut loss jika break 3.710. Full report bisa diakses di : ipot

Analisa Saham PGAS, ESSA dan INTP

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Apr 24, 2019) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,462.82 (+0.75%), test resistance at 6,512. Trading  range 6,454 – 6,512. indikator MFI optimized akan menguji support trendline dan indicator RSI optimized masih cenderung naik. Pada periode weekly ,indikator MFI optimized  cenderung naik  dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline . Daily resistance terdekat di 6,512 dan support di 6,454. Cut loss level di 6,364. PGAS Weekly, 2,390 (+1.27%), trading buy, trading range 2,260 – 2,470. indikator MFI optimized dan W%R optimized masih cenderung naik.  Daily support 2,360 dan resistance di 2,440. Cut loss level di 2,230. ESSA Daily, 382 (+4.95%), trading buy, 368 – 392. Indikator MFI optimized dan W%R optimized masih cenderung naik. Daily support 368 dan resistance di 392. Cut loss level di 366. INTP Daily, 21,175 (-0.35%), trading buy, trading range 20,775 – 21,500. Indikator MFI optimized  dan indka

Analisa Saham PTBA dan BBTN

PTBA – BUY Harga membentuk candlestick bullish sehingga aksi beli dapat dilakukan di level Rp4,040 dengan target keuntungan di level Rp4,260. BBTN – BUY Harga melakukan rebound intraday sehingga aksi beli dapat dilakukan di level Rp2,590 dengan target keuntungan di level Rp2,800. by UOBKH

Analisa Saham BNLI | Double Bottom

Analisa Saham BNLI Berdasarkan price action average broker pattern, bnli terdapat pattern double bottom , pattern double bottom merupakan pattern reversal, sehingga potensi bnli reversal lebih mendominasi, sedangkan berdasarkan average broker demand supply average broker demand 1040 average broker supply 950 Harga saat ini tertahan di level 960 yang merupakan average broker supply, dan harga potensi ke average broker demand 1040 Trader bisa akumulasi buy di level 900 sampai > 960, dengan asumsi < 1040 karena selama masih dibawah average broker supply 1040 harga terdiskon, sehingga risk lebih kecil di banding return. Target minor demand 1140, sedangkan target mayor demand 1260, stop loss 840 by Investor Brothers

Analisa Saham SMRA, AALI, ADRO dan ELSA

MNC Daily Scope Wave 24 April 2019 IHSG ditutup menguat kemarin (23/4) ke level 6,462. Kami perkirakan apabila IHSG dapat menembus level 6,500 dan 6,550 maka IHSG akan melanjutkan penguatan untuk membentuk wave iii. Selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah level 6,390 dan 6,337 maka skenario utama masih berlaku. Support: 6,450, 6,410 Resistance: 6,500, 6,550 SMRA - Buy on Weakness (1,195) Kami memperkirakan SMRA sudah berada pada akhir wave [iv] dari wave 5. Hal ini berarti SMRA berpotensi menguat untuk membentuk wave [v] dari wave 5 dengan target 1,360. Buy on Weakness: 1,150-1,180 Target Price: 1,270, 1,320, 1,360 Stoploss: below 1,115 AALI - Buy on Weakness (11,875) Kami perkirakan AALI sudah mengkonfirmasi wave [ii] dari wave C. Saat ini AALI sedang berada pada awal wave [iii] dari wave C, dengan target penguatan berada pada 13,625. Buy on Weakness: 11,700-11,850 Target Price: 12,500, 13,000, 13,625 Stoploss: below 11,200 ADRO - Buy on Weakness (

Analisa Saham BBTN dan WIKA

Analisa Saham BBTN Saham BBTN masih berpeluang melanjutkan penguatannya selama dapat bertahan diatas level 2530. Target penguatan terdekat di 2820, dengan target selanjutnya di level 3000. Indikator teknikal MACD yang bergerak naik diatas centreline megindikasikan bahwa saham ini masih cenderung bergerak positif. Rekomendasi: Hold. Untuk trading pendek, batasi resiko jika kembali turun dan gagal bertahan di 2530. Analisa Saham WIKA Saham WIKA terus melanjutkan reli kenaikannya dan berhasil mencapai target-targetnya di level 1975, 2180 dan 2400. Terlihat bahwa WIKA masih terus bergerak dalam tren naiknya. Selama WIKA dapat bertahan diatas support gap 2340-2360, maka saham ini berpotensi menuju target selanjutnya di level 2550 dan 2720 apabila kenaikannya terus berlanjut. Indikator teknikal MACD masih bergerak naik diatas centreline, mengindikasikan bahwa kenaikan saham ini masih akan berlanjut. Rekomendasi: Hold & let the profit run. Trailing profit untuk swing

Analisa Saham INKP | Hati-hati

Analisa Saham INKP INKP telah mencapai target penurunan awal di level 8000. Anda masih menyimpan saham ini modal atas? Atau Anda masih average down? Hati – hati dengan average down karena Anda bisa menjadi pahlawan ‘kesiangan’. Saham ini terus turun ke bawah level 8000. Memungkinkan terjadi rebound, namun kami melihat jika terjadi, maka hanya technical rebound dalam tren turun. Jangan pernah mengejar harga karena merasa sudah murah. Jika tidak mampu bertahan di atas 8000, saham ini berpotensi turun menuju 4900. Saham ini sudah turun 60% dari level tertingginya, jangan gegabah. Rekomendasi: Sell on rebound, jangan mengejar harga. Disclaimer ON Sumber: GaleriSaham

Analisa Saham MEDC, BSDE dan MIKA

Analisa Saham MEDC MEDC (Buy) : Target kenaikan harga pada level 905 kemudian 940 dengan support di level 835, cut loss jika break 800. Analisa Saham BSDE BSDE (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.470 kemudian 1.500 dengan support di level 1.425, cut loss jika break 1.395. Analisa Saham MIKA MIKA (Buy) : Target kenaikan harga pada  level 2.020 kemudian 2.040 dengan support di level 1.975, cut loss jika break 1.950. Full report bisa diakses di : IPOT

Analisa Saham CTRA, FREN, LPCK dan MDLN

Analisa Saham CTRA CTRA melemah terbatas pada support MA5. Penurunan dengan volume yang kecil dan terbatas pada support MA5 mengindikasikan bahwa uptrend masih berlanjut. Rekomendasi: buy 1160 s/d 1185, TP 1200 s/d 1300, stop loss <1100 .="" p=""> Analisa Saham FREN FREN membentuk pola two white soldiers yang mengindikasikan penguatan lanjutan. Rekomendasi: buy 300 s/d 310, TP 350, stop loss <280 .="" p=""> Analisa Saham LPCK LPCK membentuk support 1840 yang jika tidak ditembus turun maka akan memasuki uptrend jangka pendek. Rekomendasi: buy 2000 s/d 2050, TP 2100 s/d 2250, stop loss <1840 .="" p=""> Analisa Saham MDLN MDLN menembus resistance downtrend pada 258. Kondisi seperti ini mengindikasikan dimulainya uptrend. Rekomendasi: buy 278 s/d 280, TP 290 s/d 300, stop loss <260 .="" p=""> Panin Sekuritas

Saham Online di Facebook