google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 3, 2019

Saham APLN | Hingga Oktober, Agung Podomoro (APLN) raih marketing sales senilai Rp 1,5 triliun

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengantongi pendapatan pra penjualan atau marketing sales senilai Rp 1,5 triliun per Oktober 2019. Adapun hingga per September 2019, marketing sales perusahaan tercatat Rp 1,3 triliun. Direktur Keuangan APLN Cesar Manikan Dela Cruz berharap marketing sales tahun depan akan meningkat. Hal ini sering dengan kinerjanya keuangannya yang juga diproyeksikan bertumbuh tahun depan. Optimisme APLN didorong oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya momentum pemilihan umum (pemilu), juga perpajakan yang diatur. " Ini dampaknya tahun depan. Terlalu dini untuk bagus atau tidak, tetapi semua developer berharap kebaikan industri tahun depan," kata Caesar ketika ditemui usai menggelar public expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12). Sayangnya terkait target kinerja tahun depan, APLN belum bisa membeberkannya. Sekadar informasi, per September 2019 APLN  membukukan pendapatan dan penjualan se

Saham BBRI | Transaksi remintasi BRI tumbuh 12,3% hingga Oktober

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BRI) masih menorehkan bisnis pengiriman uang dari dan ke luar negeri atau remitansi cukup positif. Per Oktober 2019, transaksi bisnis ini tumbuh 12,3 % year on year (YoY). Hary Purnomo, Sekretaris Perusahaan BRI mengungkapkan , transaksi pertumbuhan bisnis remitansi BRI hingga Oktober secara keseluruhan masih di atas target yang ditetapkan perseroan. "Jumlah transaksi incoming remittance hingga Oktober mencapai 6,4 juta transaksi atau tumbuh sekitar 12,3% (yoy) dengan volume mencapai Rp 469,1 triliun," kata Hary pada Kontan.co.id, Senin (2/12). Negara yang menjadi penyumbang bisnis incoming remitansi BRI adalah Malaysia, Arab Saudi, Timur Tengah, Taiwan, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan. Hary bilang, fee based income (FBI) yang didapat dari bisnis remitansi ini juga tumbuh 10% YoY pada Oktober. Hanya saja dia tidak menyebut detail nilai pendapatan tersebut. Hingga akhir tahun, BRI menargetkan FB

Saham ENRG | ENERGI MEGA PERSADA RAIH LABA NETO US$11,89 JUTA HINGGA SEPTEMBER

IQPlus, (03/12) - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraih laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$11,89 juta hingga periode 30 September 2019 usai mencatat rugi neto US$14,67 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Selasa menyebutkan, penjualan neto turun menjadi US$191,99 juta dari penjualan neto US$199,94 juta tahun sebelumnya dan beban pokok penjualan turun menjadi US$116,53 juta dari US$155,25 juta. Laba bruto naik menjadi US$75,47 juta dari laba bruto US$44,69 juta tahun sebelumnya dan laba usaha meningkat menjadi US$63,94 juta dari laba usaha US$36,49 juta tahun sebelumnya dan penurunan beban lain-lain neto menjadi U$25,91 juta dari US$38,31 juta membuat laba sebelum pajak diraih US$38,03 juta dari rugi sebelum pajak US$1,81 juta tahun sebelumnya. Total aset perseroan hingga periode 30 September 2019 mencapai US$752,16 juta naik dari total aset US$731,45 juta hingga periode 31 Desember 2018. (end)

Saham JAST | JASNITA TELEKOMINDO RUGI Rp1,33 MILIAR HINGGA SEPTEMBER

IQPlus, (03/12) - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) mencatat rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 30 September 2019 sebesar Rp1,33 miliar usai meraih laba Rp5,73 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Selasa menyebutkan, pendapatan turun menjadi Rp64,67 miliar dari pendapatan Rp84,14 miliar dan laba kotor turun menjadi Rp25,89 miliar dari laba kotor Rp29,79 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp26,22 miliar dari beban usaha Rp22,99 miliar dan rugi usaha diderita Rp3332,38 juta dari laba usaha Rp6,79 miliar tahun sebelumnya. Beban lain-lain naik menjadi Rp1,66 miliar dari Rp697,58 juta. Rugi sebelum pajak diderita Rp1,99 miliar usai meraih laba sebelum pajak Rp6,09 miliar tahun sebelumnya. Jumlah aset perseroan mencapai Rp149,69 miliar hingga periode 30 September 2019 naik tajam dari jumlah aset Rp86,92 miliar hingga periode 31 Desember 2018. (end)

Saham WIKA | Wijaya Karya (WIKA) proyeksikan porsi recurring income capai 25% dalam empat tahun

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menggenjot pertumbuhan pendapatan berulang alias recurring income. Dalam empat tahun mendatang, perusahaan menargetkan porsi recurring income bisa mencapai 25% dari total pendapatan perusahaan. "Saat ini pendapatan dari recurring masih belum besar, sekitar 2,5%," jelas Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/12). Recurring income tersebut berasal dari bisnis WIKA di bidang energi dan infrastruktur. Mahendra menyebut porsi terbesar masih dari bidang energi. Dalam laporan keuangan WIKA di kuartal III-2019, perusahaan mengantongi pendapatan Rp 18,3 triliun. Dari total pendapatan tersebut, sebanyak Rp 12,42 triliun berasal dari infrastruktur dan gedung. Lalu sebanyak Rp 2,57 triliun berasal dari energi dan industrial plant dan sebanyak Rp 2,48 triliun berasal dari industri, sisanya merupakan pendapatan dari realty dan properti. K

Rekomendasi Saham Mirae Asset Sekuritas | ACES, SMGR, CTRA

Technical Insight by Tasrul (tasrul@miraeasset.co.id) *IHSG Daily, 6,130.06 (+1.97%), test resistance at 6,167, trading range 6,094 – 6,167. Indikator MFI optimized, W%R optimized dan indikator RSI optimized sudah bergerak positif. Pada periode weekly indikator MFI optimized ,indikator W%R optimized dan indikator RSI optimized masih mulai berbalik arah untuk naik.  Daily support di 6,094 dan akan menguji weekly resistance di 6,167. Cut loss level di 6,083. *ACES Weekly,1,560 (-1.27%) trading buy, trading range 1,510 – 1,625. indikator MFI optimized, indikator W%R optimized dan indikator RSI optimized  sudah berada di oversold area. Weekly support  di 1,510 sementara itu weekly resistance 1,625. Cut loss level  di  1,500. *SMGR Weekly, 11,550 (+0.87%), trading buy, trading range 11,075 –12,000. indikator MFI optimized  sudah berada di oversold area, indikator W%R optimized dan RSI optimized masih cenderung naik. Weekly support  di 11,075 sementara itu weekly resistance  di 12,0

Rekomendasi Saham Panin Sekuritas | INDY, ISAT, PTBA, SCMA

Daily Technical 3 Desember 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Selasa 3 Desember 2019. IHSG ditutup menguat sebesar 118,22 poin (+1.96%) menuju level 6.130,05 pada perdagangan hari Senin 2 Desember 2019 kemarin. IHSG membuat rekor dengan menembus 2 resistance sekaligus, dan karena sudah cukup tinggi umumnya akan terjadi aksi profit taking. Window dressing yang Anda tunggu sudah datang, bersiap meraup profit sebanyak-banyaknya. Untuk pilihan saham, kita melirik saham yang tertinggal dengan kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.000 s/d 6.150. INDY Technical Pattern: Membentuk pola hammer yang merupakan pola penguatan. Rekomendasi: Buy 1100, TP 1200 s/d 1250, stop loss<1000 .="" p="">Support: 1000. Resistance: 1200. ISAT Technical Pattern: Membentuk pola bullish morning star yang jika terkonfirmasi maka tren akan menguat. Neckline pada 3030. Rekomendasi: Bu

Rekomendasi Saham IPOT | ASII, UNVR, PTBA

IHSG (6.050-6.200) : indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat. Target kenaikan indeks pada level 6.200 kemudian 6.275 dengan support di level 6.050 dan 5.990. ASII (Buy) : Target kenaikan harga pada level 6.800 kemudian 6.950 dengan support di level 6.500, cut loss jika break 6.350. UNVR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 43.825 kemudian 44.725 dengan support di level 41.800, cut loss jika break 41.000. PTBA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.600 kemudian 2.670 dengan support di level 2.460, cut loss di level 2.390. XIHD (Buy) : Target kenaikan harga pada level 500 kemudian 511 dengan support di level 479, cut loss di level 469. XISR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 402 kemudian 410 dengan support di level 385, cut loss di level 378. XBNI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.106 kemudian 1.129 dengan support di level 1.059, cut loss di level 1.038. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/

Analisa Saham BSDE, WIKA dan WSKT

Saham BSDE Daily (Rp1.250) (RoE: 12,44%; PER: 5,80x; EPS:217,98; PBV: 0,72x; Beta: 1,62). Terlihat bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.240-1.260, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.310, 1.500, 1.690 dan 1.880. Support: Rp1.210 dan 1.120. Saham WIKA Daily (Rp1.800) (RoE: 9,65%; PER: 8,91x; EPS:200,36; PBV: 0,86x; Beta: 1,86). Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.735-1.800, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.885, 1.980, 2.050 dan 2.375. Support: Rp1.735 dan 1.600. Saham WSKT Daily (Rp1.275) (RoE: 5,20%; PER: 11,22x; EPS:112,77; PBV: 0,58x; Beta: 1,79). Terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.

Analisa Saham ELSA dan TINS

Saham ELSA (Baca juga:  CARA BACA BOLLINGER BANDS ) Daily (Rp290) (RoE: 9,04%; PER: 6,39x; EPS: 43,52; PBV: 0,58x; Beta: 0,52). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp270-290, dengan target harga secara bertahap di level Rp302, 356 dan 384. Support: Rp246. Saham TINS (Baca juga: Cara Membaca Grafik Saham ) Daily (Rp740) (RoE: 6,25%; PER: 13,07x; EPS: 55,48; PBV: 0,82x; Beta: 1,61). Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp700-740, dengan target harga secara bertahap di level Rp755, 850, 925 dan 1.000. Support: Rp740 dan 605. PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama

Analisa Saham TKIM dan INKP

Saham TKIM (Baca juga:  Pengertian Price-to-Earnings Ratio (PER) ) Daily(Rp10.000) (RoE: 14,40%; PER: 10,38x; EPS:929,55; PBV: 1,50x; Beta: 1,09). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp9.200-10.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp10.325dan12.150. Support: Rp9.200 dan 8.900. Saham INKP (Baca juga:  Pengaruh PER dan EPS Terhadap Harga Saham ) Daily (Rp7.325) (RoE: 7,87%; PER: 8,96x; EPS:817,97; PBV: 0,70x; Beta: 1,24). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.  Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp6.800-7.350, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.500, 7.925, 8.450, 9.700 dan 10.950. Support: Rp6.550. PT

Analisa Saham PTBA dan TBIG

Saham PTBA (Baca juga:  Cara Membaca Candlestick Saham ) Muncul white body candle, berkaca dari kondisi MACD yang berpotensi golden cross. Sedangkan untuk indikator RSI masih menguat disertai dengan volume perdagangan yang meningkat. Hari ini harga juga ditutup di atas moving average (MA) 20. Secara tren harga masih dalam tren bullish dengan posisi stochastic fast golden cross. Rekomendasi: Hold Support: Rp 2.450 Resistance: Rp 2.640 Achmad Yaki, Analis BCA Sekuritas Saham TBIG (Baca juga:  4 Jenis Chart Terpenting Dalam Trading ) TBIG mendekati resisten pola bullish double bottoms di 1160. Jika TBIG mampu menembus resisten ini, TBIG berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya menuju target pertama. Indikator teknikal MACD yang sudah lebih dahulu golden cross, mendukung peluang kenaikan TBIG. Rekomendasi: Trading buy kalau naik di atas 1160. Target pertama di 1240 dan target kedua di 1320. http://www.doktermarket.com/2019/12/tbig-dekati-resisten-beli-jika-break.

Analisa Saham LPPF dan BBNI

Saham LPPF (Baca juga:  CARA MENGGUNAKAN INDIKATOR RSI | RELATIVE STRENGTH INDEX ) Pergerakan harga saham LPPF menunjukkan posisi RSI yang cenderung flat. Sementara itu, indikator stochastic cenderung uptrend, menyusul MACD yang menurun namun berpotensi golden cross. Ini dapat diartikan bahwa di jangka pendek harga cenderung sideways, namun berpotensi menguat di jangka panjang. Rekomendasi:  Buy  Support: Rp 3.490 Resistance: Rp 3.600 William Hartanto, Analis Panin Sekuritas Saham BBNI (Baca juga:  Mengenal Support dan Resistance dalam Analisa Teknis Saham ) BBNI saat ini berada dalam fase konsolidasi menguji area resist line di 7725. Jika area ini dapat dilampaui, terbuka ruang kenaikan menuju 8075. Jika mampu dilampaui, BBNI berpeluang melanjutkan kenaikan menuju 8400 dengan target tertinggi di 8950 jika momentum kenaikan dapat dipertahankan. MACD yang berpeluang golden cross menunjukkan momentum kenaikan saham ini mulai terbentuk. Rekomendasi: 

Analisa Saham MEDC dan TPIA

Saham MEDC (Baca juga:  Pola Double Top dan Double Bottom Dalam Analisis Saham ) Saham MEDC berhasil rebound setelah menembus area resistance level 710-715, sehingga mengkonfirmasi terbentuknya pola bullish reversal double bottom. Namun kenaikan saham ini tertahan oleh down trend resistance line di level 750, sehingga terbuka potensi bagi saham ini untuk mengalami konsolidasi sejenak sebelum melanjutkan penguatannya menuju target teoritis pola double bottomnya di level 805. Nantinya jika penguatan saham ini kuat dan mampu berlanjut, maka MEDC akan menuju target berikutnya di level 880. Indikator teknikal MACD yang bergerak naik diatas centreline mengindikasikan bahwa saham ini sedang bergerak dalam tren positif. Rekomendasi:  Buy on Weakness dikisaran 710-720.  Batasi resiko jika kembali turun dan gagal bertahan di 690. https://step-trader.com/2019/12/02/time-to-rebound-for-medc/ Saham TPIA (Baca juga: Mengenal Indikator Saham MACD | Moving Average Convergen

Bandarmologi Saham TWOR, DMAS, BRPT, BBTN, JPFA

Tuesday (03/12/2019) New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives (Dr Cand., Edwin Sebayang, CSA®., CIB®-MNC Sekuritas) IDX Composite 6,091 - 6,183 SUMMARY: NEUTRAL 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): NEUTRAL STOCH (9,6): SELL MACD(12,26): SELL ATR (14): LESS VOLATILITY ADX (14): SELL CCI (14): NEUTRAL HIGHS/LOW (14): BUY VO: BUY ROC: SELL WILLIAMS R: BUY BULLBEAR (13): BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION    STOCKS PICK: TOWR 740 - 785 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION DMAS 330 - 340 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION BRPT 1,370 - 1,430 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TO

Saham Online di Facebook