google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 10, 2019

Saham GGRP | Gunung Raja Paksi mengevaluasi target kinerja tahun 2019

Perusahaan produksi baja dalam negeri PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) tengah mengevaluasi target kinerja keuangan tahun ini. Evaluasi ini dilakukan lantaran perlambatan proyek infrastruktur di semester I-2019 serta besarnya impor baja yang masuk. “Secara kuantitas produksi, kita bisa mencapai tetapi secara valuasi kami harus mengevaluasi,” kata Alouisius Maseimilian, Direktur Utama Gunung Raja Paksi kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10). GGRP menargetkan bisa menjual hingga 1,25 juta ton baja sepanjang tahun 2019. Di kuartal III-2019 ini, Louis optimistis perusahaannya bisa mencapai target penjualan hingga 300.000 ton. Pasalnya, pada bulan Juli 2019 penjualan GGRP mencapai 140.000 ton, Agustus 2019 berhasil menjual 116.000 ton kemudian pada September 2019 penjualan mencapai 100.000 ton. “Ini meningkat dari penjualan kuartal I-2019 yang sekitar 200.000 ton,” imbuh Louis. Louis menambahkan, perlambatan proyek membuat terganggunya permintaan, sehingga ini akan berdampak pada penjualan.

Saham ADMF | Obligasi Jatuh Tempo, Adira Dinamika dan BFI Finance Bagaimana?

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengandalkan kas internal untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada kuartal IV/2019. Direktur Adira Dinamika Multi Finance I Dewa Made Susila mengatakan perseroan memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp88 miliar pada 12 November 2019. Emiten bersandi saham ADMF ini akan melakukan pelunasan obligasi jatuh tempo menggunakan kas internal. Kas internal ini berasal dari pembayaran oleh konsumen. Perseroan mengantongi hasil pembayaran cicilan pinjaman oleh konsumen sekitar Rp1,5 triliun-Rp1,8 triliun per bulan. "Sumber pembiayaan obligasi yang jatuh tempo berasal dari dana kas internal dari pembayaran oleh konsumen," katanya, Rabu (9/10/2019). Penerbitan surat utang memang menjadi sumber pendanaan perseroan selama ini. Made menyebut perseroan menerbitkan sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun obligasi atau sukuk setiap tahunnya. Sementara itu, Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk. Sudjono mengatakan perseroa

Saham JPFA | Japfa Comfeed Gulirkan Ekspansi di Aceh

Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Tbk. membangun 1 unit hatchery atau fasilitas penetasan telur dan teaching farm di Aceh. Emiten berkode saham JPFA itu membangun fasilitas tersebut melalui anak usahanya PT Indojaya Agrinusa. Head of Feed Operation Unit Medan & Padang Indojaya Anwar Tandiono mengatakan pembangunan tersebut merupakan upaya induk untuk mengembangkan dan merambah pasar di Aceh. “Pembangunan hatchery ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus meningkat di wilayah Aceh dan sekitarnya. Hal ini juga merupakan komitmen untuk membantu peternak lokal dalam menyediakan anak ayam broiler yang berkualitas dan mendukung kemandirian pangan khususnya dalam penyediaan pasokan protein hewani,” katanya dalam siaran resmi, Rabu (9/10/2019). Fasilitas yang dibangun JPFA itu terdiri atas 3 unit kandang, yakni Commercial Farmn Closed House berkapasitas 10.000 ekor, Commercial Farm Open House Panggung berkapasitas 5.500 ekor, dan Commercial Farm Open House Po

Saham SRIL | Sritex akan terbitkan surat utang US$ 225 juta, Bagaimana Ratingnya?

Moody's Investors Service menetapkan peringkat Ba3 dengan prospek stabil untuk surat utang tanpa jaminan atawa senior unsecured notes yang bakal diterbitkan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Emiten yang kerap dikenal dengan nama Sritex ini akan menerbitkan surat utang dalam dolar AS dengan pokok sebanyak-banyaknya US$ 225 juta. Surat utang ini akan ditawarkan kepada investor di luar Indonesia. "Surat utang ini dijamin oleh PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, anak perusahaan SRIL," ungkap Iwan Kurniawan Lukminto, Wakil Direktur Utama SRIL dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/10). Moody's menyebutkan bahwa SRIL bakal menggunakan hasil penerbitan utang ini untuk membayar sisa utang senilai US$ 175 juta yang jatuh tempo tahun 2021. Ini adalah sisa utang setelah SRIL sukses refinancing US$ 175 juta dari total surat utang US$ 350 juta pada Januari 2019 lalu. Selain untuk membayar utang, SRIL mengalok

Rekomendasi Saham Mirae Asset Sekuritas : ANTM, BRPT, INTP

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Okt  10, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,029.16 (-0.17%), test resistance at 6,048, trading range 6,000 – 6,048. Indikator MFI optimized indikator W%R optimized sudah berada di oversold area dengan potensi menguat lebih lanjut Sementara pada periode weekly indikator MFI optimized  dan indikator RSI optimized masih bergerak turun. Daily support di 6,000 dan resistance di 6,048. Cut loss level di 5,954. ANTM Weekly  ,990 (+3.13%),trading buy, trading range 930 – 1,020. Indikator MFI optimized akan menguji support trendline dan W%R optimized dan RSI optimized cenderung naik. Daily support  di 950 sementara itu daily resistance  di 1,010. Cut loss level  di 930. BRPT Weekly 890 (-10.55%),buy on weakness, trading range 880 – 970. Indikator MFI optimized masih cenderung naik sementara indikator W%R optimized dan RSI optimized  masih cenderung turun. Weekly support  di  880 sementara itu weekly resistance  di 970. Cut l

Rekomendasi Saham IPOT : ANTM, SSIA, AALI

IHSG (5.995 - 6.060) : Indeks harga saham gabungan diprediksi akan melanjutkan pelemahannya. Target pelemahan indeks pada level 5.995 kemudian 5.960 dengan resist di level 6.060 dan 6.095. ANTM (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.045 kemudian 1.090 dengan support di level 935, cut loss jika break 890. SSIA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 815 kemudian 835 dengan support di level 780, cut loss jika break 765. AALI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 11.075 kemudian 11.225 dengan support di level 10.750, cut loss jika break 10.600. XIIT (SELL) : Target pelemahan harga pada level 523 kemudian 521 dengan resist di level  527 dan 529. XIIC (SELL) : Target pelemahan harga pada level 1.078 kemudian 1.072 dengan resist di level  1.090 dan 1.096. XDIF (SELL) : Target pelemahan harga pada level 470 kemudian 468 dengan resist di level  474 dan 476. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7mtw

Rekomendasi Saham Panin Sekuritas : ANTM, APLN, GIAA, ITMG

Daily Technical 10 Oktober 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Kamis 10 Oktober 2019. IHSG ditutup menurun sebesar -10,44 poin (-0.17%) menuju level 6.029,16 pada perdagangan hari Rabu 9 Oktober 2019 kemarin. IHSG diperkirakan hanya mengulang siklus tahunan yang mana mengakhiri pelemahan pada bulan Oktober dan kemudian rally kembali sampai tahun baru, hal tersebut terlihat dari pelemahan indeks kemarin yang seharusnya bisa lebih parah karena sentimen perang dagang memanas kembali. Namun fokus pada hari ini, kita akan kembali menguji level 6.000. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.000 s/d 6.080. ANTM Testing Resistance: Menguji resistance pada 990 sebelum kembali menguat. Rekomendasi: Buy on breakout 990, TP 1000 s/d 1050, stop loss <905 .="" p=""> APLN Technical Rebound: Melanjutkan penguatan dengan rebound dari support MA60 (bagian dilingkari pada gambar) pada 222. Rekomendasi: Buy

Saham BNLI | Manfaatkan Lirikan Bank DBS

Analisis Saham BNLI Informasi Fundamental Bursa akuisisi kepemilikan saham di PT Bank Permata Indonesia Tbk (BNLI) makin ramai. Mengutip Bloomberg, Rabu (9/10) Bank DBS asal Singapura tengah mempertimbangkan rencana ikut berlomba dalam mengakuisisi saham Bank Permata. Sumber Berita: http://keuangan.kontan.co.id/news/valuasi-bank-permata-diprediksi-us-23-miliar-bank-dbs-tertarik-akuisisi Informasi Teknis Saham BNLI pada tanggal 10 Oktober 2019 ditutup menguat pada harga 1205, naik 2,99%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 184% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat menarik. Volatilitas saham ini berada pada area jenuh beli. Jika ditinjau dari trendnya, maka secara garis besar saham ini dalam keadaan uptrend. Rekomendasi HOLD. Waspadai Technical Correction , Lalu Buy Jika Rebound Support : 1115 - 1085 Resisten : 1280 by Abduh Disclaimer ON

Saham ANTM | Harga Komoditas Garapan Sedang Mashook!

Analisis Saham ANTM Informasi Fundamental Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 762 ribu per gram, pada perdagangan Rabu (9/10/2019). Sebelumnya, harga emas Antam dipatok Rp 756 ribu per gram.  Sedangkan harga buyback emas Antam pada hari ini juga turun Rp 8.000 menjadi Rp 687 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 687 ribu per gram.(liputan6/hla) Sumber Berita: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4081906/harga-emas-antam-melambung-jadi-rp-762-ribu-per-gram Informasi Teknis Saham ANTM pada tanggal 10 Oktober 2019 ditutup menguat pada harga 990, naik 6,45%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 283% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat menarik. Volatilitas saham ini berada pada area jenuh jual ke pertengahan. Jika ditinjau dari trendnya, maka secara garis besar saham ini dalam keadaan downtrend dengan kecenderungan naik jan

Saham WEGE | Berharap Efek Pembentukan Konsorsium Perusahaan

Analisis Saham WEGE Informasi Fundamental PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menginisiasi terbentuknya konsorsium bersama PT Wijaya Karya Realty dan PT Patra Jasa yang bernama PT Patra Wijaya Realtindo untuk membangun kondominium The Pakubuwono Patra di Jakarta Selatan.  Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Utama Wika Gedung, Nariman di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin.  "Pada rapat hari ini tadi kami membahas pembentukan perusahaan konsorsium antara Patrajasa, Wika Realty dan WEGE. Kami menginisiasi pembentukan perusahaan ini," kata dia. (qq) Sumber Berita: http://www.iqplus.info/news/stock_news/wege-gandeng-patrajasa--wege-bangun-kondominium-the-pakubowono-patra,61072034.html Informasi Teknis Saham WEGE pada tanggal 10 Oktober 2019 ditutup flat pada harga 304. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 25% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat kurang menarik. Volatilitas saham ini be

Saham MDKA | Kemungkinan Masuk Indeks MSCI

Analisa Saham MDKA Info Fundamental: Dari delapan saham tersebut, MDKA dan TOWR memiliki kemungkinan menengah untuk masuk ke dalam indeks tersebut. Di sisi lain, TPIA dan FREN dinilai sudah memiliki valuasi yang cukup mahal (demanding). Sumber Berita: https://www.cnbcindonesia.com/market/20191008213836-17-105443/8-emiten-ini-bakal-masuk-indeks-msci-siapa-paling-layak Info Teknis: Saham MDKA pada tanggal 10 Oktober 2019 ditutup menguat pada harga 6475, naik 4,43%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 218% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat menarik.  Volatilitas saham ini berada pada area pertengahan ke jenuh beli. Jika ditinjau dari trendnya, maka secara garis besar saham ini dalam keadaan uptrend. Rekomendasi: BUY Support : 6150 - 5900 Resisten : 6625 by Abduh Disclaimer ON

Saham GIAA | Peluang Dalam Piutang

Analisa Saham GIAA Info Fundamental: Sriwijaya Air Group tercatat memiliki utang kepada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) senilai Rp 810 miliar. Dengan alasan itulah, akhirnya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai induk usaha GMFI melakukan kerja sama managemen (KSM) dengan Sriwijaya Air Group.  Hingga saat ini, manajemen Garuda Indonesia mengaku belum memiliki batasan periode tenggat waktu pelunasan. Namun, sejak KSM November 2018 hingga September 2019, Sriwijaya Air Group sudah mampu mencicil utang kepada beberapa perusahaan pelat merah mencapai Rp 436 miliar. (nlt)  Sumber Berita: https://investasi.kontan.co.id/news/garuda-indonesia-giia-buka-opsi-beli-saham-sriwijaya-air-group Analisa Teknis: Saham GIAA pada tanggal 10 Oktober 2019 ditutup menguat pada harga 520, naik 4%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 232% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat masih flat. Volatilitas saham ini berada pada area jenuh

Saham INCO | Nilai Pasar dan Potensi Menyambut Divestasi

Analisa Saham INCO Info Fundamental: PT Vale Indonesia Tbk. menyebut masih membahas nilai pasar 20% saham yang akan didivestasikan kepada MIND.ID atau induk BUMN pertambangan. Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengungkapkan bahwa untuk pelaksanaan divestasi 20% saham perseroan masih dalam pembahasan antara kedua belah pihak. Pembahasan juga mencakup valuasi saham yang akan dilepas emiten berkode saham INCO itu. (dk) Sumber Berita: https://market.bisnis.com/read/20191009/192/1157136/vale-indonesia-valuasi-20-persen-saham-inco-masih-dibahas Analisa Teknis: Saham INCO pada tanggal 9 Oktober 2019 ditutup menguat pada harga 3590, naik 0,56%. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 99% dari hari sebelumnya. Proses akumulasi saham ini terlihat menarik. Volatilitas saham ini berada pada area pertengahan. Jika ditinjau dari trendnya, maka secara garis besar saham ini dalam keadaan sideways dalam uptrend Rekomendasi:  Buy if Break 3630 Support : 351

Rekomendasi Saham Binaartha Parama Sekuritas : ASII, BBTN, INTP, JPFA, MEDC, UNVR

IHSG Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini berpeluang menguat, setelah kemarin berbalik melemah 0,17 persen ke level 6.029. Indikator MACD masih berada di area negatif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI sudah berada di area jenuh jual (oversold). Sebelumnya, terlihat pola bullish harami candlestick yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat. IHSG memiliki support pertama dan kedua pada level 5.988 dan 5.907, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.077 dan 6.138. Saham Pilihan: PT Astra International Tbk (ASII) Daily (Rp6.275) (RoE: 10,78%; PER: 12,96x; EPS: 484,10; PBV: 1,40x; Beta: 1,52). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp6.200-6.300, dengan target har

Saham Online di Facebook