google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 13, 2020

PT Transcoal Pacific Tbk Raih Kenaikan Laba Per 31 Desember 2019 | Saham TCPI

IQPlus, (13/04) - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp263,50 miliar hingga periode 31 Desember 2019 naik dari laba Rp254,95 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin pendapatan bersih sama yakni Rp2,29 triliun dengan tahun sebelumnya namun beban pokok pendapatan turun jadi Rp1,76 triliun dari Rp1,79 triliun dan laba bruto naik menjadi Rp527,45 miliar dari laba bruto Rp499,02 miliar. Laba sebelum pajak diraih sebesar Rp269,95 miliar naik dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp267,72 miliar dan total aset mencapai Rp3,08 triliun hingga periode 31 Desember 2019 naik dari Rp2,76 triliun total aset hingga 31 Desember 2018. (end)

PT Sarana Menara Nusantara Tbk Alami Kenaikan Pendapatan periode 31 desember 2019 | Saham TOWR

IQPlus, (13/04) - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) alami kenaikan pendapatan sebesar Rp6,45 triliun hingga periode 31 desember 2019 dari pendapatan Rp5,86 triliun periode yang sama tahun sebelumnya.  Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, beban pokok pendapatan lainnya meningkat menjadi Rp458,3 miliard ari beban pokok Rp427,5 miliar, beban pokok pendapatan naik Rp18 triliun dari beban pokok Rp1,54 triliun , sedangkan laba bruto tercatat naik Rp4,65 triliun dari laba Rp4,32 triliun.  Laba usaha naik sebesar Rp3,92 triliun dari laba usaha Rp3,79 triliun, dan laba sebelum pajak pengasilan turun menjdi Rp2,90 triliun dari laba sebelum pajak Rp2,92 triliun, sedangkan laba sebelum pajak tercacat naik Rp3 triliun dari beban pajak Rp2,99 triliun.  Laba tahun berjalan juga alami kenaikan menjadi Rp2,35 triliun dari laba Rp2,20 triliun, sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik sebesar Rp2,34 triliun dari laba Rp2,20 triliun

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Alami Penurunan Pendapatan | Saham BBYB

IQPlus, (13/04) - PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) meraih pendapatan bunga bersih Rp216,09 miliar hingga periode 31 Desember 2019 turun dari Rp286,34 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, total pendapatan operasional lainnya naik tajam menjadi Rp182,63 miliar dari Rp13,44 miliar dan beban operasional turun jadi Rp378,99 miliar dari Rp438,31 miliar. Laba operasional diraih Rp19,73 miliar dari rugi operasional Rp138,53 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih Rp17,86 miliar usai mencatat rugi sebelum pajak Rp138,32 miliar. Laba bersih tahun berjalan diraih Rp16,00 miliar usai mencatat rugi bersih tahun sebelumnya Rp136,99 miliar. Jumlah aset perseroan mencapai Rp5,12 triliun hingga periode 31 Desember 2019 naik dari jumlah aset Rp4,53 triliun hingga periode 31 Desember 2018. (end)

PT Putra Mandiri Jembar Tbk Pinjami Anak Perusahaan | Saham PMJS

IQPlus, (13/04)-  PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS) menantangani transaksi pemberian pinjaman kepada dua anak perusahaannya yakni PT Dipo Internasional Pahala Otomotif (DIPO) dan PT DIPO Pahala Otomotif (DPO). Menurut keterangan perseroan Senin disebutkan, transaksi dilakukan 8 April 2020 dengan nilai transaksi Rp3 miliar. Pinjaman diberikan untuk mendukung kebutuhan operasional yang dibutuhkan sewaktu-waktu oleh DPO. (end)

PT Mark Dynamics Tbk Bangun Perusahaan Baru | Saham MARK

IQPlus, (13/04) - PT Mark Dynamics Tbk (MARK) dirikan anak usaha baru berdasarkan Akta Pendirian No.12 tertanggal 3 April 2020 dihadapakn Lie Na Rimbawan SH notaris di Medan. Menurut keterangan perseroan disebutkan entitas anak tersebut PT Megah Raya Sumatera yang berkedudukan di Deli Serdang Sumatera Utara. Adpun bidang usaha entitas baru ini di industri peralatan saniter dari porselen, industri gips, industri barang dari plastik untuk bangunan dan industri kemasan dan kotak dari kertas dan karton. Modal dasar perusahaan baru ini Rp10 miliar dan modal disetor Rp2,5 miliar. Perseroan memegang senilai Rp2,48 miliar atau 99,2% saham entitas baru ini. (end)

PT Sona Topas Tourism Tbk Alami Penurunan Laba periode 31 Desember 2019 | Saham SONA

IQPlus, (13/04) - PT Sona Topas Tourism Tbk (SONA) mengalami penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 31 Desember 2019 menjadi Rp78,22 miliar dari laba Rp123,34 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan Senin, pendapatan usaha turun menjadi Rp1,75 triliun dari pendapatan usaha Rp1,98 triliun di periode tahun sebelumnya dan laba bruto turun menjadi Rp843,62 miliar dari laba bruto Rp951,04 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha turun menjadi Rp90,81 miliar dari laba usaha Rp197,98 miliar dan laba sebelum pajak diraih Rp104,35 miliar dari laba sebelum pajak Rp162,89 miliar tahun sebelumnya. Jumlah aset perseroan mencapai Rp1,11 triliun hingga periode 31 Desember 2019 turun dari jumlah aset Rp1,25 triliun hingga periode 31 Desember 2018. (end)

PT Adhi Karya Tbk Alami Kenaikan Laba Bersih periode 31 Desember 2019 | Saham ADHI

IQPlus,(13/04) - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp663,81 miliar hingga periode 31 Desember 2019 naik dari laba bersih Rp644,16 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, pendapatan usaha turun menjadi Rp15,31 triliun dari Rp15,66 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp2,34 triliun dari laba bruto Rp2,51 triliun. Beban usaha naik menjadi Rp894,07miliar dari Rp797,67 miliar membuat laba usaha turun menjadi Rp1,44 triliun dari laba usaha Rp1,79 triliun. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp686,49 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp649,50 miliar. Jumlah aset perseroan mencapai Rp36,52 triliun hingga periode 31 Desember 2019 naik dari jumlah aset Rp30,09 triliun hingga periode 31 Desember 2018. (end)

PT Bank Tabungan Negara Tbk Restrukturisasi Kredit Nasabah | Saham BBTN

IQPlus, (13/04) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan terdapat lebih dari 17.000 nasabah yang kreditnya sudah direstrukturisasi hingga pekan ini. Direktur Finansial, Perencanaan, & Treasuri BTN Nixon L. P. Napitupulu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya saat ini terus mengklasifikasi permohonan restrukturisasi dari nasabah yang terdampak situasi pandemi COVID-19. Permohonan restrukturisasi itu diajukan secara daring (online). "Sudah ada 17.000 lebih debitur yang pinjamannya sudah dilakukan restrukturisasi. Yang mengajukan permohonan restrukturisasi angkanya puluhan ribu," ujarnya. Hingga kini, kata Nixon, BTN memiliki hampir dua juta debitur dengan saldo pokok dari plafon pinjaman (baki debet) lebih dari Rp250 triliun. Adapun, belasan ribu permohonan restrukturisasi ke perseroan tersebut mencatatkan total baki debet sekitar Rp2,7 triliun. "Jumlah tersebut mencakup debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Kartu Prakerja | Saham BBNI

IQPlus, (13/04) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI menjadi bank pembayar insentif pelatihan dan survei serta menjadi penyedia sistem pengelolaan dana program Kartu Prakerja. "Kami berperan sebagai pengelola aliran dana Kartu Prakerja, pembayaran insentif dan uang survei peserta juga mengelola pembayaran insentif pelatihan," kata Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati di Jakarta, Minggu. Menurut dia, sistem pengelolaan dana program itu terintegasi dengan Project Management Office (PMO) Kartu Pra Kerja dalam mengelola dana insentif agar tersalurkan akurat, efektif, dan efisien. BNI juga menjadi bank yang akan memastikan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran Kartu Prakerja ini terpenuhi. Adapun kebutuhan itu, lanjut dia, dalam pembukaan rekening bagi peserta Kartu Prakerja yakni mereka para pencari kerja dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemudian, bank BUMN ini berperan membukakan rekening bagi lem

PT Maha Properti Indonesia Tbk Alami Kenaikan Penjualan periode 31 Desember 2019 | Saham MPRO

IQPlus, (13/04)- PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) meraih penjualan hingga periode 31 Desember 2019 sebesar Rp172,8 miliar hingga periode 31 Desember 2019 naik dari penjualan Rp42,4 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban pokok penjualan naik Rp50,3 miliar dari beban pokok Rp28,2 miliar, laba bruto tercatat naik tajam menjadi Rp122,5 miliar dari laba bruto Rp14,2 miliar, beban penjualan turun Rp1,53 miliar dari beban Rp2,57 miliar, dan laba usaha naik sebesar Rp45,4 miliar dari laba usaha Rp27,5 miliar. Pendapatan keuangan alami penurunan sebesar Rp11,9 miliar dari pendapatan Rp12,5 miliar, dan laba sebelum pajak juga turun menjadi Rp31,7 miliar dari laba Rp42,5 miliar, sedangkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun sebesar Rp34,2 miliar dari laba Rp42,2 miliar Total aset perseroan mencapai Rp1,75 triliun hingga periode 31 Desember 2019 turun dari total aset Rp2,05 triliun hingga periode 31 Desember 201

Mirae Asset Technical Insight | DMAS, ADRO, JSMR

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight April 13, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 4,649.08 (+0.48%), consolidation, trading range 4,558-4,781. Indikator MFI optimize; indikator indikator W%R  optimized dan indikator Stochastic%D optimized cenderung turun terbatas menguji support line . Pada periode weeklu  indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized coba naik lebih lanjut Daily support di 4,558 dan daily resistance di 4,781. Cut loss level di 4,520. DMAS Daily  , 172(+6.83%), buy on weakness, trading range 164 –185. Indikator MFI optimized, indikator indikator W%R optimized dan Stochastic%D optimized masih cenderung naik. Daily support  di 164 sementara itu daily resistance di  185. Cut loss level  di  149. ADRO Daily, 1,040 (-2.35%), buy on weakness, trading range 950 – 1,115. indikator MFI optimized, indikator W%R optimized dan Stochastic%D optimized masih cenderung turun. Daily support  di 950 sementara itu daily resistance  di

Global Market Review | 13 April 2020

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market (Apr 13, 2020) Investment Information Team (angga.choirunnisa@miraeasset.co.id) U.S Wall Street ditutup dengan kenaikan karena program penyelamatan Fed terbaru Wall Street menutup minggu perdagangan dengan poin tinggi pada hari Kamis ketika Federal Reserve AS mengeluarkan program lain yang dirancang untuk mendukung pemerintah dan bisnis lokal yang dihancurkan oleh penutupan besar-besaran untuk membendung wabah coronavirus. Dow Jones naik 285,8 poin atau 1,22% menjadi 23.719,37. S&P 500 naik 39,84 poin atau 1,45% menjadi 2.789,82. Nasdaq Composite bertambah 62,67 poin atau 0,77% menjadi 8.153,58. Di bawah paket Fed $2,3 triliun, bank sentral AS mengatakan akan bekerja sama dengan bank untuk menawarkan pinjaman empat tahun kepada perusahaan yang terdiri dari 10.000 karyawan dan secara langsung membeli obligasi negara bagian dan lebih banyak kota dan kabupaten. Indeks keuangan naik 5,19%, memberikan dorongan

Rekomendasi Saham IPOT | BBCA, UNVR, INDF

IHSG (4.580-4.715) : indeks harga saham gabungan diprediksi akan bervariasi cenderung menguat. Target kenaikan indeks pada level 4.715 kemudian 4.780 dengan support di level 4.580 dan 4.520. BBCA (Buy on Weakness) : Target harga beli pada level 27.350 dengan resist di level 28.550 dan 29.075. UNVR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 7.500 kemudian 7.750 dengan support di level 6.975, cut loss jika break 6.750. INDF (Buy) : Target kenaikan harga pada level 6.525 kemudian 6.675 dengan support di level 6.200, cut loss jika break 6.050 XISC (Buy) Target  kenaikan harga pada level 459 kemudian 471 dengan support di level 435, cut loss jika break 423. XPDV (Buy) : Target  kenaikan harga pada level 349 kemudian 356 dengan support di level 334, cut loss jika break 327. XMTS (Buy) : Target  kenaikan harga pada level 376 kemudian 385 dengan support di level 358, cut loss jika break 348. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c9ndu

Analisa Saham DMAS | 13 April 2020

Saham DMAS pada tanggal 9 April 2020 ditutup menguat pada harga 172, naik 6,83%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 218% dari hari sebelumnya. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area petengahan atas ke arah atas. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di bawah garis 0 dengan kecenderungan naik. Rekomendasi : Beli Jika naik di atas 185 maka berpeluang ke 212 Jika turun di bawah 150 maka berpeluang ke 126 www.sahamonline.id Disclaimer ON Kami juga merekomendasikan anda untuk menyimak yang di bawah ini: Pola Candlestick Saham Lengkap https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgHx2GEv_69YpGsg7TIgRsB Indikator Saham Lengkap https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgZZ6iDXeTZQiBZJxW1jsMk Dasar-dasar Investasi Saham : https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xjIEXYMlU_5iB69MK04svld

MNC Daily Scope Wave | UNVR, ISAT, WIKA, BBCA

MNC Daily Scope Wave 13 April 2020 Pekan lalu (9/4), IHSG menguat tipis 0,5% ke level 4,649. Selama IHSG tidak turun di bawah 4,393, maka pergerakan IHSG masih merupakan bagian dari wave C dari wave (4) (biru) atau wave 1 (alternatif merah), dimana IHSG masih berpeluang menguat kembali dan menguji area 5,000-5,100. Waspadai koreksi yang akan muncul setelah IHSG mengkonfirmasi membentuk wave (4) atau wave 1 dalam skenario alternatif. Support: 4,600, 4,400 Resistance: 4,700, 4,900 UNVR - Buy on Weakness (7,250) Penguatan yang terjadi pada UNVR pekan lalu (9/4) tertahan oleh MA5. Kami memperkirakan UNVR rentan untuk terkoreksi dalam jangka pendek untuk membentuk wave [ii] terlebih dahulu. Setelah UNVR terkonfirmasi menyelesaikan wave [ii], maka UNVR berpeluang kembali menguat membentuk wave [iii]. Silahkan entry pembelian UNVR secara bertahap. Buy on Weakness: 6,800-7,100 Target Price: 7,725, 8,675 Stoploss: below 5,400 ISAT - Buy on Weakness (1,955) Per

Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives | MDKA, KAEF, MYOR, INAF, UNVR

New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives  Monday (13/04/2020) (Dr Cand., Edwin Sebayang, MBA,CSA®️., CIB®️-MNC Sekuritas) IDX Composite 4,612 - 4,692 SUMMARY: NEUTRAL 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): SELL STOCH (9,6): BUY MACD(12,26): SELL ATR (14): LESS VOLATILE ADX (14): STRONG SELL CCI (14): BUY HIGHS/LOW (14): SELL VO: BUY ROC: OVERBOUGHT WILLIAMS R: BUY BULLBEAR (13): NEUTRAL BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION STOCKS PICK: MDKA 1,170 - 1,285 TECHNICAL INDICATORS: BUY 1,210 TARGET PRICE: 1,285 STOP-LOSS: 1,165 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION KAEF 1,315 - 1,490 TECHNICAL  INDICATORS: STRONG BUY 1,320 TARGET PRICE: 1,490 STOP-LOSS: 1,310 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING:

Saham Online di Facebook