google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 9, 2019

Saham INDY, PTBA dan ANTM | Emiten Tambang Mineral dan Batubara Belum Ekspansif

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang mineral dan batubara (minerba) belum menggenjot ekspansi usaha di awal tahun ini. Satu indikasinya, penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sejumlah produsen minerba terbilang rendah. Padahal rata-rata perusahaan menaikkan alokasi capex di sepanjang tahun ini. PT Indika Energy Tbk (INDY), misalnya, tahun ini mengalokasikan capex sebesar US$ 315 juta, atau hampir dua kali lipat dibandingkan 2018 sebesar US$ 162,8 juta. Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk, Leonardus Herwindo menyebutkan, hingga Maret tahun ini Indika baru menyerap belanja modal sebesar US$ 28 juta. INDY mengalokasikan sebagian besar dana capex pada tahun ini untuk operasional anak usaha yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) dan pembangunan terminal penyimpanan bahan bakar atau fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur. "Kami menargetkan proyek itu selesai tahun depan," ungkap dia kepada KONTAN. Agar belanja modal terserap lebih besa

Saham ENRG | ENRG RAIH PINJAMAN BARU US$56,5 JUTA

IQPlus, (09/05) - PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) meraih pinjaman sebesar US$56,5 juta. Dalam keterangan perseroan Rabu yang ditandatangani Direktur ENRG Syailendra S. Bakrie dan Amir Balfas, manajemen mengungkapkan perseroan telah melakukan perjanjian fasilitas pinjaman baru dengan Elektra Assets Ltd. Total pinjaman senilai US$56,5 juta dimana pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek yang jatuh tempo dari PST Finance Ltd.,. Perjanjian fasilitas pinjaman baru ini memiliki suku bunga sebesar 15% per tahun, dan akan jatuh tempo dalam 24 bulan ke depan. Transaksi pembiayaan kembali diharapkan dapat menurunkan beban bunga perusahaan hingga 5% per tahun. Transaksi pembiayaan kembali ini merupakan bagian upaya perseroan untuk mengoptimalkan struktur neraca keuangan. Ke depannya, ENRG akan mencari terobosan baru untuk menurunkan beban keuangan dan memperbaiki likuiditas. (end)

Saham TLKM, ISAT dan EXCL | Bisnis Data Menopang Emiten Telekomunikasi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan data makin kentara menjadi andalan emiten telekomunikasi untuk mendulang pendapatan. Sumbangan bisnis ini pada pendapatan bisa mencapai separuh, dengan pertumbuhan dua digit. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) misalnya, per kuartal I-2019, mencatatkan pendapatan dari bisnis digital (connectivity broadband dan layanan digital) sebesar Rp 23,83 triliun. Angka ini berkontribusi 68,4% terhadap total pendapatan perusahaan. Pendapatan ini meningkat 26,2% secara tahunan. VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, peningkatan pendapatan dari layanan data ini didorong oleh peningkatan lalulintas data dan jumlah pelanggan. "Pelanggan beralih dari mengonsumsi teks, ke image, kemudian video. Dengan begitu, konsumsi bandwidth turut meningkat," kata dia, Rabu (8/5). Sebagai informasi, jumlah pelanggan layanan seluler Telkomsel, anak usaha Telkom, mencapai 168,6 juta orang. Sebanyak 66% di antaranya ikut berlangganan paket

Saham SSIA | SURYA SEMESTA INTERNUSA BAGI DIVIDEN PADA 31 MEI

IQPlus, (09/05) - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp7 per saham pada 31 Mei 2019 mendatang. Menurut keterangan perseroan Kamis disebutkan, cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 15 dan 16 Mei 2019 sedangkan di pasar tunai 17 dan 20 Mei 2019 dengan DPS 17 Mei 2019. Pembagian dividen tunai tersebut berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan perseroan pada 7 Mei 2019 lalu. RUPST menyetujui penggunaan laba 2018 sebesar Rp37.674.434.371 antara lain untuk dana cadangan Rp1.000.000.000. Selain itu Rp32.546.288.880 untuk dibagikan sebagai dividen dan sisanya dicatatkan sebagai laba ditahan. (end)

Saham GIAA | GARUDA TAK PERMASALAHKAN TARIF ATAS ASAL STRUKTUR BIAYA TURUN

IQPlus, (09/05) - Maskapai Garuda Indonesia menyatakan tidak mempermasalahkan penurunan tarif batas atas yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan asalkan struktur biaya juga ikut turun. "Jadi gini, kalau kita baca PM 20 Tahun 2019. Penurunan tarif batas atas itu rumit sekali. Harus ada penurunan biayanya, jadi kalau ada penurunan biaya, struktur biayanya turun sehingga akibatnya perhitungan tarif batas atas turun bagi maskapai tidak bermasalah," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah usai Public Expose Insidentil di Hangar 2 GMF AeroAsia, Tangerang, Rabu. Struktur biaya tersebut, terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya tetap contohnya perawatan pesawat dan biaya variabel untuk bahan bakar. Pikri menyebutkan untuk perawatan pesawat, sewa pesawat dan avtur sudah memegang porsi 70 persen dari struktur biaya. "Itu sudah 70 persen dolar, sementara semua pendapatan kita rupiah," katanya. Ia mengatakan bahwa apabila stru

Analisa Saham WIKA, WSBP dan BBNI

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Mei 9, 2019) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,270 (-0.43%), consolidation. Trading range 6,228 – 6,285. indikator MFI optimized masih cenderung naik. dan indicator RSI optimized cenderung turun terbatas. Pada periode weekly, indikator MFI optimized  dan indikator W%R optimized juga akan menguji support trendline. Daily resistance terdekat di 6,285 dan support di 6,228. Cut loss level di 6,218. WIKADaily, 2,280 (-1.30%), trading buy, trading range 2,240 – 2,320. indikator MFI optimized cenderung naik dan W%R optimized  akan menguji support trendline. Daily support 2,240 dan resistance di 2,320. Cut loss level di 2,190. WSBP Daily, 41(+0.48%), trading buy, 410 – 418. indikator MFI optimized cenderung naik dan RSI optimized akan menguji support trend line. Daily support  410 dan resistance di 418. Cut loss level di 404. BBNI Daily, 8,750 (-2.23%), trading buy, trading range 8,675 – 8,900. Indikator MFI optimized dan indka

Analisa Saham TLKM, ADHI, BDMN dan SMGR

MNC Daily Scope Wave 9 Mei 2019 Kami memperkirakan koreksi IHSG sudah mulai terbatas untuk membentuk skenario alternatif wave ii (merah), apabila IHSG mampu menguat dan menebus level 6,300 maka potensi IHSG untuk menuju 6,400 cukup besar. Namun apabila IHSG terkoreksi lebih dari 6,207 maka akan mengkonfirmasi skenario utama ke level 6,150. Support: 6,210, 6,170 Resistance: 6,300, 6,400 TLKM - Buy on Weakness (3,900) Kemarin (8/5), TLKM ditutup menguat tipis 10 poin ke level 3,900. Kami perkirakan TLKM sudah berada pada akhir dari wave a dari wave (e) dari wave [b], dimana TLKM dapat terkoreksi dalam jangka pendek untuk membentuk wave b. Setelah wave b terkonfirmasi selesai maka penguatan TLKM akan berlanjut.  Buy on Weakness: 3,850-3,880 Target Price: 3,950, 4,000, 4,100 Stoploss: below 3,720 ADHI - Buy on Weakness (1,585) Posisi ADHI kami perkirakan sudah berada pada akhir wave [ii] dari wave C, dimana koreksi ADHI sudah terbatas. Setelah terkonfirmasi sel

Analisa Saham MNCN | Menyimpan Harapan

Saham MNCN masih bergerak naik selama mampu bertahan diatas support tren naik jangka pendeknya (garis uptrend warna merah). MNCN perlu breakout keatas resistance level 990 (garis downtrend warna hitam) untuk melanjutkan kenaikannya menuju area gap dikisaran 1160-1175 sebagai target jangka menengah, dengan minor target di 1080. Rekomendasi: Trading Buy. Batasi resiko jika bergerak turun dan gagal bertahan di 870. Sumber: StepTrader

Update Harga Penting Saham | 9 Mei 2019

Stocks close little changed in volatile trading day as investors unsure of trade deal outcome Stocks failed to rebound from a deep sell-off this week as investors remain on edge about the standoff between the U.S and China over a trade agreement. Dow.....25967     +2.2        +0.01% Nasdaq..7943    -20.4        -0.26% S&P 500.2879    -4.6           -0.16% FTSE.......7271     +10.5      +0.15% Dax........12180    +87.2      +0.72% CAC........5418     +21.8       +0.41% Nikkei....21603     -321.1     -1.46% HSI.........29003    -359.8     -1.23% Shanghai.2894     -32.6       -1.12% ST Times.3284     -28.7       -0.87% Indo10Yr..8.1973   +0.0632   +0.78% INDOBex248.4561 -0.7085    -0.28% US10Yr....2.4820    +0.0340   +1.39% VIX............19.40     +0.08        +0.41% USDIndx .....97.6080  -0.02      -0.02% Como Indx..179.75    +0.26     +0.14% (Core Commodity CRB) DJUSCL........52.11     -1.28      -2.40% (Dow Jones US Coal Index) IndoCDS.....104.155  +2.7

Analisa Saham EXCL: TP upgraded

EXCL: Still our top-pick, TP upgraded EXCL mencatatkan laba bersih tumbuh positif ke Rp57 miliar di 1Q19, +270,6% YoY, yang didorong oleh: (1) penurunan beberapa komponen biaya seperti beban penjualan dan beban langsung (2) one-off dari keuntungan selisih kurs. Tingkat hutang masih tercatat tinggi, dengan net gearing naik ke 0,81x di 1Q19 (1Q18: 0,53x) yang mengakibatkan beban bunga naik ke Rp607 miliar, +59,5% YoY. Trafik data naik signifikan, tercatat 710pb, +12,4% QoQ, +70,2% YoY, didorong oleh peningkatan konsumsi data di tahun Pemilu, ini juga didorong oleh ekspansi yang agresif di segmen data, dengan pertumbuhan tower 4G menjadi 33,1k unit, +11,2% QoQ, +64% YoY dengan data yield yang relatif stabil di Rp6,2/mb (4Q18: Rp6,6/mb; 3Q18: Rp6,2/mb; 2Q18: Rp6,5/mb). Kami melihat tekanan untuk tarif data akan berkurang kedepannya, didorong oleh berkurangnya agresifitas dari kompetitor, dimana manajemen memperkirakan ada ruang untuk kenaikan di 2Q-3Q19, khususnya menjelang Ramadhan. Ka

Analisa Saham ASII dan UNTR

Kresna Securities on Astra International (ASII)  1Q19 Review: Time to re-rate -  Pada 24 April setelah sesi pasar, ASII merilis hasil penuh 1Q19. Pendapatan untuk kuartal tersebut adalah Rp59.6tn (-7.3% QoQ, + 6.8% YoY) dan laba bersih sebesar Rp5.2tn (+ 13.4% QoQ, + 4.7% YoY). Kami menilai hasil ASII telah memenuhi harapan, karena top dan bottom line 1Q19 sesuai dengan 24,6% dan 22,6% dari kami, serta 24,1% dan 22,1% dari perkiraan tahun penuh konsensus 'tahun penuh - Margin ASII melonjak dengan baik di 1Q19 (NPM: 8,7% vs 4Q18 7,2%; OPM: 11,6% vs 4Q18 10,4%), sesuai dengan harapan kami. Sebelumnya, kami menginginkan de-rating harga sahamnya (selama Februari-Mar) terutama disebabkan oleh pengiriman margin yang lebih rendah dari perkiraan di 4Q18. Kami berpendapat bahwa margin yang lebih rendah berasal dari flush inventori model lama Avanza dan Rp400bn oneoff dari program CSR. Ketika kami menyimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak muncul kembali, kami berpendapat skenari

Analisa Saham SMGR, WSBP dan ASII

SMGR ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 12.525 kemudian 13.125 dengan support di level 11.175, cut loss jika break 10.450. WSBP ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 420 kemudian 426 dengan support di level 408, cut loss jika break 404. ASII ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 7.650 kemudian 7.775 dengan support di level 7.400, cut loss jika break 7.275. Full report bisa diakses di :  Ipot

Saham Online di Facebook