google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 1, 2019

Saham MAMI | PENDAPATAN MAS MURNI MELONJAK JADI Rp116,4 MILIAR HINGGA SEPTEMBER

IQPlus, (01/11) - PT Mas Murni Indonesia tbk (MAMI) alami lonjakan pendapatan hingga periode 30 September 2019 menjadi Rp116,43 miliar dibandingkan pendapatan Rp80,34 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan, laba bruto naik menjadi Rp50,08 miliar dari laba bruto Rp36,18 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha meningkat menjadi Rp24,25 miliar dibandingkan laba usaha Rp14,60 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp7,53 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp5,20 miliar dan laba tahun berjalan naik menjadi Rp6,56 miliar dari laba tahun berjalan Rp4,06 miliar tahun sebelumnya. Namun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp554,63 juta turun dari laba Rp3,15 miliar tahun sebelumnya atau menjadi Rp0,07 per saham dari Rp0,46 per saham. Sedangkan total aset perseroan hingga periode 30 September 2019 mencapai Rp1,68 triliun naik tajam dari total aset Rp994,89 miliar

Saham SILO | SILOAM BERENCANA BELI KEMBALI SAHAMNYA

IQPlus, (01/11) - PT Siloam Internatiol Hospitals Tbk (SILO) berencana melakukan pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan perseroan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Menurut informasi perseroan yang diperoleh Jumat disebutkan, pembelian dilaksanakan setelah mendapatakan persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar 9 Desember 2019. Biaya yang akan dikeluarkan atas pelaksanaan pembelian kembali saham ini maksimal Rp100 miliar termasuk biaya perantara efek dan biaya lainnya. Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 1% dari modal ditempatkan dan disetor atau sebanyak-banyaknya 16.257.600 lembar saham. (end)

Saham GMFI | KENAIKAN BEBAN USAHA BUAT LABA GMFI TURUN

IQPlus, (01/11) - PT Garuda Maintenance Facility Aero Tbk (GMFI) meraih pendapatan usaha sebesar US$369,67 juta hingga periode 30 September 2019 naik dari pendapatan usaha US$334,70 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan, beban usaha meningkat menjadi US$345,15 juta dari US$295,68 juta dan laba usaha turun menjadi US$24,52 juta dari laba usaha US$39,02 juta. Laba sebelum pajak turun menjadi US$13,17 juta dibandingkan laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$36,45 juta dan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi US$9,41 juta dari laba US$26,97 juta tahun sebelumnya. Total aset perseroan mencapai US$789,56 juta hingga periode 30 September 2019 naik dari total aset US$742,55 juta hingga periode 31 Desember 2018. (end)

Saham BBRI | BUNGA OBLIGASI BERKELANJUTAN III TAHAP I BANK BRI MINIMAL 6,50%

IQPlus, (01/11) - Bank BRI melakukan penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp5.000.000.000.000 yang terdiri dari tiga seri. Menurut informasi tambahan yang diperoleh Jumat disebutkan, Seri A terdiri dari Rp737.850.000.000 dengan bunga 6,50% dan jangka waktu 370 hari sedangkan seri B berjumlah Rp2.089.350.000.000 dengan bunga 7,60% dan jangka waktu 3 tahun serta Seri C berjumlah 2.172.800.000.000 dengan bunga 7,86% per tahun berjangka 5 tahun. Masa peanwaran umum 31 Oktober-4 November 2019 dan pencatatan di BEI pada 8 November 2019. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk Obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi BCA sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Samuel Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia dengan wali amanat Bank BNI. (end)

Saham WIKA | LABA WIJAYA KARYA TUMBUH 48,31 PERSEN PADA KUARTAL KETIGA

IQPlus, (01/11) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Rp1,57 triliun pada kuartal ketiga 2019 atau tumbuh 48,31 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menyampaikan hingga September 2019 perseroan telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp25,74 triliun. "Perolehan tersebut tumbuh 1,64 persen dikomparasikan dengan perolehan kuartal ketiga tahun 2018 lalu," paparnya. Ia mengemukakan jika dilihat dari pemberi kerja, kontribusi kontak baru terbesar datang dari swasta yakni 46 persen, disusul BUMN sebesar 40 persen, overseas sebesar 10 persen, dan pemerintah empat persen. "Dari perolehan kontrak baru itu, lini bisnis yang paling berkontribusi yakni infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri, dan properti," kata Mahendra. Pada periode sama, kata dia, perseroan juga mencatatkan nilai rasio antara utang berbunga di

Saham WSKT | WASKITA RAIH KONTRAK BARU Rp15,12 TRILIUN PADA TRIWULAN III

IQPlus, (01/11) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih nilai kontrak baru pada triwulan ketiga tahun 2019 sebesar Rp15,12 triliun. Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Shastia Hadiarti di Jakarta, Kamis menyampaikan bahwa proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan adalah renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta dengan nilai kontrak Rp443 Miliar. Kemudian, revitalisasi sarana olahraga Ragunan di Jakarta dengan nilai kontrak Rp419 miliar, Bandara Juanda di Surabaya senilai Rp685 miliar, Tol Prabumulih-Muara Enim seksi 2 di Palembang sebesar Rp4,57 triliun. Selain itu Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi A Yani dengan nilai kontrak sebesar Rp772,93 miliar dan double track Manggarai Jatinegara di Jakarta dengan nilai kontrak Rp223,69 miliar. Sementara dari sisi penerimaan arus kas, perseroan selaku kontraktor proyek Tol Cinere-Serpong, Banten, telah menerima pembayaran termin sebesar Rp1,2 triliun dari PT Cinere Serpong Jaya. Shastia Hadiarti mengemukakan b

Saham MASA | OPTIMIS KINERJA TETAP POSITIF, MASA BAKAL GENJOT PASAR EKSPOR

IQPlus, (01/11) - PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), di sepanjang tahun lalu mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan untuk beberapa lini produk. Produk Tourisme Camionnette (TC) naik 10% dari 7,61 juta ban menjadi 8,37 juta ban, di mana kontribusi dari penjualan ekspor yang tumbuh 11%. Sedangkan, untuk produk Two-Wheel (2W) naik 18%, dari 5,15 juta ban di tahun sebelumnya menjadi 6,10 juta ban. Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk, Michail Sutiono mengungkapkan bahwa, kinerja di 2018 tetap dipertahankan untuk terus berlanjut di 2019. Saat ini komposisi penjualan ban perseroan masih didominasi oleh penjualan ekspor sekitar 73%. "Perseroan menyadari bahwa pasaran ekspor memiliki potensi yang sangat besar, sedangkan penjualan domestik sekitar 27%," kata dia di Jakarta, kemarin. Informasi saja, pada 6 Maret 2019 lalu, sekitar 87,59% saham perseroan telah diakuisisi oleh Compagnie Générale des Etablissements Michelin (Michelin), asal Perancis. Aksi korpo

Rekomendasi Saham IPOT | INDF, BJBR, MNCN

IHSG (6.180-6.280) ; Indeks harga saham gabungan diprediksi akan melanjutkan pelemahannya. Target pelemahan indeks pada level 6.180 kemudian 6.125 dengan resist di level 6.280 dan 6.330. INDF (Buy) : Target kenaikan harga pada level 7.825 kemudian 7.925 dengan support di level 7.600, cut loss jika break 7.475. BJBR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.830 kemudian 1.855 dengan support di level 1.790, cut loss jika break 1.765. MNCN (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.345 kemudian 1.375 dengan support di level 1.285, cut loss jika break 1.255. XISI (Sell) : Target pelemahan harga pada level 337 kemudian 324 dengan resist di level  362 dan 374. XISC (Sell) : Target pelemahan harga pada level 703 kemudian 681 dengan resist di level  748 dan 771. XIPI (Sell) : Target pelemahan harga pada level 171 kemudian 169 dengan resist di level  176 dan 179. Akses full report di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7nj6

Rekomendasi Saham Panin Sekuritas | CAMP, INDF, KIJA, PZZA

Daily Technical 1 November 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Jumat 1 November 2019. IHSG ditutup menurun sebesar -67,43 poin (-1.07%) menuju level 6.228,31 pada perdagangan hari Kamis 31 Oktober 2019 kemarin. IHSG gagal menguji resistance 6.300 bersamaan dengan maraknya aksi ambil untung kemarin. Namun secara teknikal IHSG menguji support pada MA60, sehingga akan ada pengujian baru hari ini, dan IHSG berpotensi menguat kembali pada pekan depan jika bertahan di atas support 6.200. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.200 s/d 6.300. CAMP Momentum Indicator: Membentuk golden cross MA5 dengan MA20 (bagian dilingkari pada gambar) pada 414. Rekomendasi: Buy  414 s/d 430, TP 434 s/d 450, stop loss <400 .="" p=""> INDF Making New Support: Membentuk support baru pada 7500, toleransi penurunan jika ditembus adalah pada 7275 yang mengartikan tren kembali sideways. Rekomendasi: Buy and hold >7

Analisa Saham BBCA dan PNLF

Saham BBCA Pola candle menunjukkan harga saham BBCA sedang bergerak kembali ke upper band. Indikator RSI cukup mendukung karena masih bergerak naik. Namun, indikator MACD masih  mendatar.  Rekomendasi: Hold Support: Rp 29.800 Resistance: Rp 32.000. Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya Saham PNLF Saham PNLF berpeluang mengakhiri tren turunnya apabila dapat break out dan bertahan diatas level 294. Indikator teknikal MACD yang cenderung bergerak naik, mengindikasikan kecenderungan saham ini untuk bergerak positif. Apabila PNLF dapat menembus keatas 294, maka saham ini berpeluang bergerak naik menuju target terdekat di level 314. Dan jika penguatan saham ini mampu berlanjut, maka PNLF akan menuju target berikutnya di level 350. Rekomendasi: Buy jika break out 294. Batasi resiko jika kembali bergerak turun dan gagal bertahan di 276. https://step-trader.com/2019/10/31/pnlf-time-to-rebound-2/

Analisa Saham ISAT dan SMGR

PT Indosat Tbk (ISAT) Pergerakan saham ISAT selama tidak menembus level resistance Rp 3.450, maka saham ISAT sedang membentuk pola triangle, dimana penguatan ISAT relatif terbatas dan rentan untuk terkoreksi kembali. Tampak pergerakan indikator MACD, Stochastic, dan RSI yang bergerak cenderung melemah. Rerekomendasi: Sell Support Rp 3.050 Resistance Rp 3.450 Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Pergerakan saham SMGR berpola bearish engulfing. Indikator Stochastic dan RSI sudah menukik ke bawah dan keduanya adalah indikasi jenuh beli. MACD masih di area positif namun histogramnya mulai melemah. Rekomendasi: Hold Support: Rp 12.500 Resistance: Rp 13.500. Analis Panin Sekuritas William Hartanto

Rekomendasi Saham Binaartha Parama Sekuritas | APLN, CTRA, ELSA, JSMR, LPPF, MEDC

IHSG Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami koreksi minor, setelah kemarin berbalik melemah sebesar 1,07 ke level 6.228. Indikator MACD berada di area positif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI berada di area netral. Terlihat downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju support terdekat. Saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.193 dan 6.141, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.304 dan 6.342. Saham Pilihan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Daily (Rp214) (RoE: 3,09%; PER: 18,39x; EPS: 15,44; PBV: 0,57x; Beta: 1,58). Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp210-214, dengan target harga secara bertahap di level Rp220, 232, 250, 272, 324 dan 378. Support: Rp206 dan 190. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Daily (Rp1.110

Bandarmologi Saham PZZA, ISAT, SRTG, NFCX dan DMAS

Friday (01/11/2019) New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives (Dr Cand., Edwin Sebayang, CSA®., CIB®-MNC Sekuritas) IDX Composite 6,183 - 6,276 SUMMARY: BUY 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): NEUTRAL STOCH (9,6): BUY MACD(12,26): BUY ATR (14): LESS VOLATILITY ADX (14): BUY CCI (14): NEUTRAL HIGHS/LOW (14): NEUTRAL VO: BUY ROC: BUY WILLIAMS R: NUTRAL BULLBEAR (13): BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION    STOCKS PICK: PZZA 1,100 - 1,230 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION    NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION    ISAT 3,190 - 3,330 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION SRTG 3,590 - 3,950 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOG

Saham Online di Facebook