google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 11, 2019

BBRI | KAPITALISASI PASAR BRI SENTUH Rp551 TRILIUN

(Baca juga: Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud ) IQPlus, (11/07) - Kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencapai Rp551,36 triliun, yang menempatkan bank BUMN itu sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara. Kinerja saham emiten berkode BBRI itu pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup naik 60 poin atau 1,36 persen di angka Rp4.470 per saham. Pencapaian ini menciptakan rekor baru all time high, dengan rekor tertinggi sebelumnya tercatat Rp4.460 per saham pada medio April 2019. Kenaikan tersebut sejalan dengan aksi beli investor asing (net buy) dengan nilai Rp89,71 miliar di pasar reguler dan Rp14,8 miliar di pasar negosiasi dan tunai. "Beberapa sentimen positif yang mendorong investor terus memburu saham BBRI di antaranya potensi pertumbuhan bisnis BRI yang ditopang di segmen mikro, perkembangan inovasi digital banking BRI serta dampak relaksasi giro wajib minimum (GWM) sehingga menambah likuidit

WSKT | PER MEI 2019, WASKITA KARYA CATATKAN KONTRAK BARU Rp7,2 TRILIUN

(Baca juga: Mengenal garis EMA ) IQPlus, (11/07) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat Nilai Kontrak Baru (NKB) per Mei 2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh sejumlah proyek besar. Proyek-proyek itu antara lain Bandara Juanda Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal Rp 423 miliar, Jalan Tol Becakayu Seksi 2A senilai Rp 773 miliar, Bandara Hasanudin Makasar Rp 422 miliar, dan Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar Rp 343 miliar. Adapun potensi arus kas masuk dari aktivitas operasional WSKT selama 2019 diperkirakan mencapai Rp 55 triliun. Arus kas itu berasal dari Proyek Turnkey Rp 26,5 triliun yang diharapkan selesai tahun ini, serta Proyek Konvensional Rp 29 triliun yang terdiri dari pekerjaan proyek berbasis progres. Di sisi lain, perseroan berpotensi memperoleh pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 7,8 triliun. Dengan demikian, tahun ini, WSKT diperkirakan mendapatkan kas masuk sekitar Rp 63 triliun. Sementara itu, WSKT meni

TINS | TIMAH KELUARKAN Rp83,11 MILIAR UNTUK EKSPLORASI JUNI

(Baca juga: Mengenal Pivot Point dalam Saham ) IQPlus, (11/07) - PT Timah Tbk (TINS) mengeluarkan sejumlah Rp83.112.344.000 untuk kegiatan eksplorasi bulan Juni 2019 yang befokus pada komoditas timah. Menurut keterangan perseroan Kamis disebutkan, kegiatan eksplorasi Timah di Laut pada Juni 2019 berupa kegiatan pemboran rinci di perairan bangka dengan mengunakan lima unit kapal bor dengan total meter bor 1.444 meter. Sedangkan kegiatan eksplorasi di darat meliputi Geomagnet, core logging, percontoan core, pengkuran grid bor dan pemboran timah primer di pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor 2.073 meter. Rencana kegiatan eksplorasi Juli adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya. (end)

TLKM | TELKOM SERIUS GARAP PASAR GAME

(Baca juga: Mengenal support dan resistance dalam Saham ) IQPlus, (11/07) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk akan serius menggarap pasar game seiring penurunan bisnis suara dan pesan singkat. "Telkom di era digital ini, peran utamanya kita bundling product dengan digital, termasuk gim. Bisnis game bagi kita cukup menarik," kata SVP Media & Digital Business and EGM Digital Business Telkom Joddy Hernady di Jakarta Rabu. Untuk menutupi beban bisnis suara dan SMS, ia mengatakan pihaknya mengincar revenue share sebagai distributor, lewat Dunia Game, dan sebagai alat pembayaran dalam industri game. "Bisa dapat part sebagai distributor 10 sampai 15 persen, sebagai payment 3 sampai 5 persen. Tapi kalau secara bisnis kita lihat ke depan, penurunan bisnis utama di voice dan SMS sekarang ini sedemikian cepatnya, mungkin kita kompensasi dari distributor gaming," ujar dia. Sementara itu, CEO and Co-founder Agate Arief Widhiyasa mengatakan saat ini pengguna sema

ANTM | PERTUMBUHAN ANTAM DUKUNG KENAIKAN RATING DARI S&P

(Baca juga: Mengenal Indikator ADX ) IQPlus, (11/07) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan kenaikan Corporate Credit Rating S&P Global tahun 2019 dari rating B-/outlook positif menjadi B/outlook positif seiring dengan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid sepanjang 12 bulan ke depan. Menurut keterangan perseroan disebutkan, outlook positif perusahaan turun didukung oleh pertumbuhan bisnis melalui implementasi proyek-proyek hilirisasi serta perkembangan kinerja operasional yang positif dari Pabrik Chemical Grade Alumina di Tayan Kalimantan Barat yang dikelola entitas anak perusahaan PT Indonesia Chemical Alumina. Direktur Utama perseroan Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan Antam menargetkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang semakin positif tahun 2019. Hingga triwulan I 2019 perrtumbuhan penjualan bersih menapai Rp6,22 triliun naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya dengan laba bersih Rp171,67 miliar. (end)

Analisa Saham BBRI, BEEF, JPFA dan SMRA

Analisa Saham BBRI, BEEF, JPFA dan SMRA (Baca juga: Cara Menggunakan Bolinger Bands ) Daily Technical 11  Juli 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Kamis 11  Juli 2019. IHSG ditutup menguat sebesar 22,35 poin (+0.35%) menuju 6.410,68 pada perdagangan hari Rabu 10 Juli 2019 kemarin. IHSG telah berhasil mengakhiri masa sideways-nya dengan breakout dari resistance 6.400, masih ditopang oleh net buy asing. Diduga kuat penyebab asing kembali optimis di pasar modal Indonesia adalah karena adanya super deductible tax dari pemerintah. Dan hari ini IHSG akan menguji support baru pada 6.400. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.380 s/d 6.450. BBRI Mengakhiri sideways, kembali memasuki uptrend dengan target terdekat 4500. Rekomendasi: buy and hold >4360, TP 4500 s/d 4700. BEEF Memantul dari support MA5 (bagian dilingkari), berpotensi melanjutkan penguatan selama harga di atas support ini. Rekomendasi: buy 270 s/d 278,

Analisa Saham BBNI, JSMR dan INCO

Analisa Saham BBNI, JSMR dan INCO (Baca juga: Cara Menggunakan Indikator CMF ) BBNI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 9.350 kemudian 9.550 dengan support di level 8.950, cut loss jika break 8.800. JSMR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 5.850 kemudian 6.000 dengan support di level 5.525, cut loss jika break 5.375. INCO (Buy) : Target kenaikan harga pada level 3.010 kemudian 3.050 dengan support di level 2.930, cut loss jika break 2.890. Full report bisa diakses di : ipot

Analisa Saham JPFA, MAIN dan PTBA

Analisa Saham JPFA, MAIN dan PTBA (Baca juga: Cara Menggunakan Indikator Parabolic SAR ) 1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Daily (Rp1.710) (RoE: 11,64%; PER: 15,91x; EPS: 106,24; PBV: 1,86x; Beta: 3,03). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah  bollinger  dan terlihat pola  upward bar  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.655-1.715, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.750, 1.780 dan 1.910. Support: Rp1.655 dan 1.600. 2. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), Daily (Rp1.195) (RoE: 17,77%; PER: 6,98; EPS: 166,08x; PBV: 1,12x; Beta: 1,54). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah  bollinger  dan terlihat  bullish harami candlestick pattern  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.160-1.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.220, 1.240 dan 1.315. Support: Rp1.160 dan 1.125. 3. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (P

Analisa Saham CTRA, INCO dan BBCA

Analisa Saham CTRA, INCO dan BBCA (Baca juga: 10 Cara Belajar Trading Saham Bagi Pemula ) 1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA, anggota indeks Kompas100) Pergerakan harga saham CTRA tengah menguji Three white soldiers pattern candle. Sementara itu, indikator RSI cenderunh menguat dan EMA3 berpotensi Golden Cross namun, volume perdagangan menurun. Rekomendasi: Trading Buy Support: Rp 1.095 Resistance: Rp 1.160 Achamad Yaki, Analis BCA Sekuritas 2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100) Pergerakan saham INCO diperkirakan masih akan menguat terbatas untuk membentuk wave [b] dari wave B. Meskipun begitu, harga juga masih rawan untuk terkoreksi kembali. Hal ini terlihat juga dari pergerakan indikator stochastic dan RSI yang bergerak melemah. Rekomendasi: Sell on Strength (SoS) Support: Rp 2.900 Resistance: Rp 3.100 Herditya Wicaksana, Analis Teknikal MNC Sekuritas 3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Pergerakan harga saham BBCA

Analisa Saham AALI, HMSP dan HRUM

Analisa Saham AALI, HMSP dan HRUM (Baca juga: Cara Menggunakan Indikator MFI ) 1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Daily (Rp10.500) (RoE: 0,77%; PER: 133,95x; EPS: 78,76; PBV: 1,04x; Beta: 1,1). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah  bollinger  dan terlihat pola  bullish inside bar  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp10.300-10.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp10.650, 10.900 dan 11.150. Support: Rp10.000. 2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Daily (Rp3.140) (RoE: 31,96%; PER: 27,88x; EPS: 113,00; PBV: 8,91x; Beta: 0,84). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  bullish inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp3.120-3.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp3.210 dan 3.290. Support: Rp3.050. 3. PT Harum Energy Tbk (HRUM), Daily (Rp1.400) (RoE: 6,37%; PER: 10,41x;

Saham Online di Facebook