google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 29, 2017

Info Emiten : SRIL, 29 Januari 2017

SRIL Mulai Produksi Ransel Apung TNI Tahun Ini JAKARTA, SURFINGPOST.com — Tahun ini, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo Jawa Tengah akan memproduksi Floating Backpack atau ransel apung yang akan digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia. “Kita sudah bahas kemarin untuk pengembangan produk militer ini dan pada tahun 2017 mulai memproduksi floating backpack untuk TNI. Selain mempertimbangkan cost produksi, kita juga melihat fungsi produknya juga,” kata Presiden Direktur PT. Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, dikutip dari laman industry.co minggu (29/1). Ide membuat tas ransel apung ini muncul dari hasil ngobrol dengan para anggota TNI yang sering menjalankan misi di berbagai wilayah. Dari hasil sharing atas kebutuhan para anggota garda terdepan NKRI ini muncul ide membuat peralatan yang membantu tugas TNI. Setelah dilakukan riset selama hampir satu tahun, akhirnya desain dan detail produk siap diproduksi pada tahun ini yang diperuntukkan bagi TNI. Ransel apung tersebut nantin

Info Emiten : TINS, 29 Januari 2017

TINS Targetkan Produksi 30 Ton Timah dan Bangun Fuming Plant Tahun Ini JAKARTA, SURFINGPOST.com — PT Timah Tbk (TINS), perusahaan pertambanbangan pelat merah, menargetkan produksi pada 2017 sebanyak 30 ribu metrik ton (MT) dibandingkan target tahun ini sebesar 24 ribu MT ditopang maraknya kegiatan eksplorasi perusahaan, baik di darat maupun di laut. Dengan outlook harga timah yang membaik dari saat ini US$ 21 ribu per ton, Timah memproyeksikan target tersebut dapat tercapai. “Apalagi dengan bergabungnya kami ke dalam holding tambang pada 2017, ini merupakan potensi cukup besar bagi perusahaan untuk tumbuh lebih besar,” ujar M Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Utama Timah, dilansir dari dunai energi, Sabtu (28/01). Menurut Riza, dampak penggbaungan perusahaan tambang badan usaha milik negara akan memiliki struktur biaya yang lebih kuat dan modal yang lebih beasr untuk kegiatan operasional. Karena itu, Timah, menurut dia, akan memperluas pasar dengan mencari berbagai pasar baru. Apala

Info Emiten : INDY, 29 Januari 2017

Tahun 2017, INDY Optimalkan Kinerja 2 Anak Usahanya JAKARTA, SURFINGPOST.com — PT Indika Energy Tbk (INDY) sampai saat ini, masih berjuang melawan harga  batubara  yang belum normal. Sejumlah aksi efisiensi harus dilakukan demi bisa bertahan hidup dari kejatuhan harga. Efisiensi juga dilakukan oleh PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan yang bergerak di pertambangan batu bara. Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid, bercerita tentang langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. "Pengurangan direksi dilakukan pada April 2016 lalu. Jumlah direksi dikurangi dari 7 menjadi hanya 3 orang. Ini dilakukan demi efisiensi di tengah turunnya harga batu bara," ujar Arsjad dalam keterangannya di Gedung Graha Mitra, Jalan Gator Subroto, Jakarta, Jumat (27/1/2017). Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Indika, Azis Armand, menceritakan bagaimana drastisnya penurunan harga batu bara dunia. Di 2011, harga batu bara mencapai puncaknya di sekitar US$ 105 per ton, karena tingginya

Info Pasar : Sektor Energi di Tahun Ayam Api, 29 Januari 2017

Sektor Energi Membara di Tahun Ayam Api JAKARTA - Tahun ayam api dimulai sejak hari ini, pasalnya investasi saham masih menjadi salah satu pilihan menarik bagi pelaku pasar modal. Sektor energi pun menjadi pilihan bagi investor untuk meningkatkan investasinya. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan ada beberapa sektor yang bisa membawa keberuntungan yang menjanjikan di tahun api ini. Tapi yang paling bagus adalah sektor energi. "Energi cukup menjanjikan. Lebih emiten bekerja baik. Harga batu bara dan minyak bagus pergerakannya, sehingga kinerja bagus untuk investasi," ungkapnya kepada Okezone, Sabtu (28/1/2017). Selain sektor energi, ada dua sektor juga yang cukup bagus untuk berinvestasi di tahun ayam api ini. Hal ini karena Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih fluktuatif namun masih dalam kategori positif. "Ada sektor perbankan dan sektor konstruksi yang juga bagus walau enggak sebagus sektor energi," tukasnya. (rzy)

Info Pasar : Prediksi 2017, 29 Januari 2017

PREDIKSI 2017: Bakal Makin Banyak Emiten Cari Dana dari Pasar Modal Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities mempekirakan akan makin banyak emiten yang mencari pendanaan dari pasar modal sepanjang 2017. Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan sejumlah ketidakpastian memang masih meliputi ekonomi dunia, tapi ada secercah rasa optimisme yang bisa dirasakan Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi para emiten untuk melakukan aksi-aksi korporasinya, terutama untuk memperkuat permodalan di sepanjang tahun ini,” kata Fakhrul seperti dikutip dari rilis Bahana Securities. Perbaikan ekonomi dan tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini, ujarnya, menjadi sweetener bagi emiten untuk melantai di bursa. “Dengan suku bunga rendah ini, diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat yang menjadi motor penggerak roda perekonomian Indonesia,”ujar Fakhrul. Meski pergerakan suku bunga, tambahnya, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor domestik.

Info Pasar : Prediksi IHSG Pekan Depan, 29 Januari 2017

WATERFRONT SECURITIES: Pekan Depan, IHSG Menguat Moderat Disertai Koreksi Tipis Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities memprediksi indeks harga saham gabungan pada pekan depan akan menguat disertai koreksi tipis. “Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis,” kata Octavianus Marbun, Analis Waterfront Securities, dalam risetnya. Dikemukakan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5.360. Level support terdekat di 5.260. “Perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya,” kata Octavianus. Level koreksi wajar dengan maksimum terbawah berada di level 5140. “Indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi,” kata Octavianus. Apabla level gap tidak dilewati, ujarnya, maka melihat posisi oeversold akan terjadi kembali, dan IHSG akan terkoreksi tipis. Dia mengemmukakan penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar, dan membentuk pola penguatan yang ti

Info Pasar : Harga Minyak Dunia, 29 Januari 2017

Produksi AS menekan harga minyak di akhir pekan NEW YORK. Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu (28/1) pagi WIB). Hal ini karena data pengeboran minyak di Amerika Serikat terus pulih, yang dapat diikuti oleh peningkatan produksi. Jumlah rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 15 rig menjadi 566 rig pada minggu ini, tertinggi sejak November 2015, menurut data yang dirilis oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat )27/1). Para analis mengatakan ada spekulasi luas bahwa pemulihan pengeboran akan mendorong produksi minyak mentah AS naik, yang pada gilirannya akan mengimbangi pemotongan produksi yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun US$ 0,61 menjadi menetap di US$ 53,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pe

Saham Online di Facebook