google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 1, 2019

FILM | HARGANYA TURUN SIGNIFIKAN, BEI SUSPENSI SAHAM FILM

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT MD Pictures Tbk (FILM) mulai sesi pertama perdagangan 1 Oktober 2019 hari ini. Menurut keterangan BEI Senin disebutkan, suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham FILM. BEI memandang perlu untuk melakukan suspensi dimana suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai guna memberikan waktu untuk pelaku pasar mempertimbangkan secara matang setiap pengambilan keputusan investasi di saham FILM. Harga saham FILM pada 6 September 2019 berada di level Rp895 dan terus turun hingga ditutup di level Rp260 pada 30 September 2019 kemarin. (end) Sumber : http://www.iqplus.info/news/stock_news/film-harganya-turun-signifikan--bei-suspensi-saham-film,73073113.html

ASII - UNTR | Menadah Berkah Dividen Interim Grup Astra

Di awal kuartal empat, Grup Astra berbagi berkah ke para investornya. Dua perusahaan Grup Astra, yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR), akan membagi dividen interim. "Astra International telah memutuskan untuk membagikan dividen interim tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 57 per saham," ungkap Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffany Boer dalam keterbukaan informasi, Senin (30/9). Pembayaran dividen akan dilakukan pada 30 Oktober 2019. Sementara cum dividen interim di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 4 Oktober 2019 dan recording date pada 8 Oktober. Dengan asumsi harga penutupan saham ASII kemarin Rp 6.600, yield dividen interim ASII ini sebesar 0,86%. Sementara UNTR akan membagi dividen Rp 408 per saham. Cum dividen UNTR dipatok pada 7 Oktober. Yield dividen interim UNTR sebesar 1,98% bila dihitung dari harga penutupan kemarin di Rp 20.575 per saham. Analis Samuel Sekuritas

ANTM | LABA ANEKA TAMBANG Rp356,75 MILIAR HINGGA JUNI 2019

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga periode 30 Juni 2019 tumbuh 6,18% menjadi Rp365,75 miliar dibandingkan laba Rp344,45 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Selasa menyebutkan, penjualan naik menjadi Rp14,43 triliun dari Rp11,81 triliun dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp12,05 triliun dari Rp9,64 triliun dan laba kotor tercatat Rp2,37 triliun naik dari laba kotor Rp2,17 triliun tahun sebelumnya. Beban usaha meningkat menjadi Rp1,63 triliun dari Rp1,13 triliun dan laba usaha turun menjadi Rp739,91 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp1,04 triliun. Namun beban lain-lain bersih turun menjadi Rp161,58 miliar dari Rp527,14 miliar membuat laba sebelum pajak naik menjadi Rp578,33 miliar dibandingkan laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp512,55 miliar. Total aset perseroan hingga periode 30 Juni 2019 mencapai Rp33,56 triliun naik tipis dari total aset Rp33,31 trili

TINS | Semester I, Pendapatan PT Timah Melesat 120%

PT Timah Tbk (TINS) membukukan kinerja keuangan yang moncer. Sepanjang semester pertama tahun ini, emiten pelat merah tersebut mencatat kenaikan pendapatan hingga 120% secara tahunan menjadi sebesar Rp 9,65 triliun. Kenaikan pendapatan yang terbilang signifikan tersebut ditopang oleh naiknya penghasilan dari logam timah dan tin solder serta jasa galangan kapal. Logam timah dan tin solder berkontribusi sekitar 92,33% ke total pendapatan semester I-2019. Adapun, nilainya mencapai Rp 8,91 triliun. Pendapatan dari segmen ini naik 127,87% bila dibandingkan semester I-2018 yang hanya membukukan Rp 3,91 triliun. Sedang pendapatan dari jasa galangan tercatat mencapai Rp 287,70 miliar. Meski hanya berkontribusi sekitar 2,98% ke total pendapatan, pertumbuhan segmen ini mencapai 3.532,57%. Namun, sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok TINS juga naik signifikan, sebesar 138,92% menjadi Rp 8,84 triliun. Pemicu utamanya adalah beban biaya bahan baku biji timah yang mencapai Rp 9,

BUMI | BUMI RAIH 2 PENGHARGAAN DARI KEMENTERIAN ESDM

IQPlus, (01/10) - PT Bumi Resources Tbk. (.BUMI.) sebagai Produsen Batubara Terbesar di Indonesia melalui unit usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) berpartisipasi dalam acara bergengsi Subroto Award 2019 dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta Theatre (27/9). KPC menerima dua penghargaan yaitu sebagai Perusahaan dengan Kontributor Terbesar Dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) . PKP2B dan Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Terbaik di Indonesia untuk Perusahaan di bidang Batubara. Kedua Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri ESDM, Bapak Ignasius Jonan dan diterima oleh GM Strategic Business Development KPC, Rahmad Desmi Fajar serta Chief Operating Officer (COO) KPC, Muhammad Rudy. Penghargaan yang diterima KPC merupakan bukti komitmen BUMI dan unit usaha terhadap kepatuhan peraturan serta turut berpartisipasi pada pembangunan dan perlindungan lingkungan di Indonesia. "Perseroan berkomitmen terh

BRPT | Kinerja Barito Pacific Jeblok, Ini Kata Agus Salim Pangestu

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akhirnya merilis kinerja keuangan di enam bulan pertama tahun ini. Namun, hasilnya kurang memuaskan. Dari sisi pendapatan, Barito mencatatkan penurunan. Penurunan terus berlanjut hingga ke pos laba bersih (lihat tabel). Sejumlah faktor menjadi pemicu penurunan tersebut. Salah satunya, kinerja keuangan anak usaha perusahaan ini, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Pendapatan dari Chandra Asri turun 18% jadi US$ 1,3 miliar dari sebelumnya US$ 1,55 miliar. Laba bersihnya bahkan turun 74% menjadi US$ 11 juta dari sebelumnya US$ 42 juta. Penurunan tersebut salah satunya akibat harga penjualan produk etilena dan polietilena yang masih belum optimal. Meski begitu, secara keseluruhan, volume penjualan Chandra Asri masih stabil. Sepanjang semester pertama tahun ini, penjualannya mencapai 1.059 kilo ton (KT). Sementara, di periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan mencapai 1.067 KT. Pada saat yang bersamaan, sejumlah fasilitas produksi

JSMR | JASA MARGA SAMBUT BAIK LARANGAN KENDARAAN ODOL MASUK TOL DI 2020

PT Jasa Marga (Persero) Tbk.menyambut baik pelarangan kendaraan kelebihan muatan dan dimensi atau over dimension over load (ODOL) melewati jalan tol mulai 2020 oleh Kementerian Perhubungan. "Alhamdulillah, kami sangat bersyukur," ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Senin. Desi menjelaskan kendaraan ODOL itu memiliki tiga dampak yakni merusak jalan karena jalan tol tidak didesain untuk menahan beban yang tidak ada batasnya; menimbulkan kemacetan karena kecepatannya lambat; dan kendaraan ODOL cukup banyak menimbulkan kecelakaan. "Kalau kendaraan itu tidak dalam kondisi ODOL, kami akan mengizinkan melintas jalan tol. Sebetulnya kendaraan golongan nonsatu yang melintasi tol Jakarta-Cikampek hanya 15 persen, namun menyumbang angka kecelakaan lebih dari 50 persen," kata Desi. Permasalahan kendaraan ODOL ini juga melatarbelakangi usulan Jasa Marga agar Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated hanya boleh dilal

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas 1 Oktober 2019 | PGAS, SMGR, ERAA dan ASRI

MNC Daily Scope Wave 1 Oktober 2019 Kemarin (30/9), IHSG ditutup terkoreksi 0,4% ke level 6,169. Kami memperkirakan IHSG masih dapat terkoreksi untuk menutup gap yang tersisa. Perhatikan level 6,085, apabila IHSG menembus level tersebut maka IHSG akan menguji area 6,040 terlebih dahulu. Support: 6,130, 6,040 Resistance: 6,200, 6,300 PGAS - Buy on Weakness (2,100) Posisi PGAS saat ini kami perkirakan sudah berada pada akhir dari wave (iv) dari wave [iii], yang berarti koreksi PGAS akan relatif terbatas. Selanjutnya, PGAS akan menguat kembali untuk membentuk wave (v) dari wave [iii]. Buy on Weakness: 2,030-2,070 Target Price: 2,250, 2,450 Stoploss: below 1,970 SMGR - Buy on Weakness (11,550) SMGR saat ini berada pada akhir wave (c) dari wave [i] dari wave C, dimana diperkirakan koreksi SMGR sudah cenderung. Selanjutnya, SMGR akan bergerak menguat kembali untuk membentuk wave [ii]. Buy on Weakness: 11,275-11,425 Target Price: 12,100, 12,400 Stoploss: below 10,950 ERA

Rekomendasi Saham Mirae Asset Sekuritas 1 Oktober 2019 | PGAS, BNLI dan ANTM

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Okt  1, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,169.1 (-0.45%), consolidation, trading range 6,142 – 6,200. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized mulai bergerak tutun. Sementara pada periode weekly indikator MFI optimized  dan indikator RSI optimized juga terlihat masih bergerak turun. Daily support di 6,142 dan resistance di 6,200. Cut loss level di 6,086. PGAS Daily  ,2,100 (-2.33%),Buy on Weakness, trading range 2,080 – 2,170. indikator MFI optimized dan RSI optimized masih cenderung turun. Daily support  di 2,080 sementara itu daily resistance  di 2,170. Cut loss level  di 2,070. BNLI Daily 1,110 (-1.33%), Buy on Weakness, trading range 1,100 – 1,140. Indikator MFI optimized dan RSI optimized  akan menguji support trendline. Daily support  di  1,100 sementara itu daily resistance  di 1,140. Cut loss level  di  1,060. ANTM Daily, 975(-1.52%), Buy on Weakness, trading range 960 – 1,000. Indikator MFI op

Rekomendasi Saham Panin Sekuritas 1 Oktober 2019 | BOGA, JPFA, MTDL dan SIDO

Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Selasa 1 Oktober 2019. IHSG ditutup menurun sebesar -27,78 poin (-0.44%) menuju 6.169,10 pada perdagangan hari Senin 30 September 2019 kemarin. IHSG berpotensi menutup gap pada 6.146, pergerakan maish wajar karena memang beberapa saham blue chips menekan dan sentimen dalam negeri yang tidak kondusif. Diperkirakan IHSG akan rebound kembali setelah menutup gap. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.146 s/d 6.200. BOGA Trend Continuation: Melanjutkan penguatan dengan bertahan di atas support MA5 dan MA20. Rekomendasi: Buy and hold >845, TP 900. JPFA Reaching Target: Menuju target rekomendasi sebelumnya pada 1660. Rekomendasi: Sell on strength. MTDL Resistance Breakout: Breakout resistance bulanan pada 1375, mengkonfirmasi uptrend bulanan dan penguatan lanjutan. Rekomendasi: Buy 1400 s/d 1440, TP 1500 s/d 1600, stop loss <1375 .="" p=""> SIDO Trend Fol

Rekomendasi Saham IPOT 1 Oktober 2019 | Saham AALI, CPIN dan BSDE

IHSG (6.135-6.205) : indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah. Target pelemahan indeks pada level 6.135 kemudian 6.100 dengan resist di level 6.205 dan 6.240. AALI ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 11.000 kemudian 11.225 dengan support di level 10.550, cut loss jika break 10.325. CPIN (Buy) : Target kenaikan harga pada level 5.525 kemudian 5.700 dengan support di level 5.175, cut loss jika break 5.000. BSDE ( Buy ) : Target kenaikan harga pada level 1.430 kemudian 1.470 dengan support di level 1.350, cut loss jika break 1.310. Akses full report di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7mre

Analisa Saham WTON, ADHI dan MAIN

Analisa Saham WTON Saham WTON kembali tertekan turun menguji area support level 460. Apabila mampu bertahan dan rebound menembus keatas resistance level 480, maka WTON berpeluang mengakhiri tren turun dan berbalik arah dengan target terdekat di level 500. Nantinya jika rebound saham ini mampu berlanjut, maka WTON berpotensi menuju target selanjutnya di level 560, dengan minor target di level 525. Indikator teknikal MACD yang cenderung mulai bergerak naik, mengindikasikan bahwa saham ini mulai bergerak positif. Rekomendasi: Buy jika break out 480. Batasi resiko jika kembali bergerak turun dan gagal bertahan di 460. Sumber: https://step-trader.com/2019/09/30/wton-testing-support-level-what-next/ Analisa Saham ADHI ADHI menguji downtrend resist line minornya di level 1375. Jika mampu menguat menembus level ini, terbuka peluang pergerakan uptrend minor menuju 1480 dengan minor target 1435. Posisi harga yang masih adadi bawah MA200 mengindikasikan saham ini masih berada dala

Analisa Saham BMRI, INTP dan UNTR

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Daily (Rp6.975) (RoE: 13,77%; PER: 11,78x; EPS: 585,74; PBV: 1,62x; Beta: 1,4). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola white bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp6.800-7.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.150, 7.425, 8.050 dan 8.650. Support: Rp6.800 dan 6.650. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Daily (Rp18.725) (RoE: 5,78%; PER: 54,12x; EPS: 345,96; PBV: 3,11x; Beta: 1,62). Terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp18.250-18.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp19.125, 21.250, 23.375 dan 25.500. Support: Rp18.000 dan 17.000. PT United Tractors Tbk (UNTR) Daily (Rp20.575) (RoE: 18,32%; PER: 6,86x; EPS: 3013,58; PBV: 1,27x; Beta: 0,91). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah

Analisa Saham AKRA, ASRI, BBNI dan BBTN

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Daily (Rp3.800) (RoE: 7,76%; PER: 19,45x; EPS: 195,38; PBV: 1,51x; Beta: 0,82). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp3.700-3.810, dengan target harga secara bertahap di level Rp3.950, 4.140 dan 4.730. Support: Rp3.640. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) Daily (Rp290) (RoE: 3,09%; PER: 18,78x; EPS: 15,44; PBV: 0,58x; Beta: 1,58). Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp288-292, dengan target harga secara bertahap di level Rp296, 332, 370 dan 404. Support: Rp288, 276 dan 260. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Daily (Rp7.350) (RoE: 12,67%; PER: 8,91; EPS: 825,32; PBV: 1,13; Beta: 1,95). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger d

Saham Online di Facebook