google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 8, 2019

Analisa Saham LPCK | Double Bottom, Berapa Targetnya?

(Baca juga: POLA DOUBLE BOTTOM DALAM SAHAM ) Saham LPCK potensi membentuk pattern double bottom jika mampu breakout level resisten 1850. Jika bisa breakout 1850 saham LPCK potensi melanjutkan rally kisaran resisten 2130. Stop loss jika saham LPCK turun ke level 1590. Double Bottom adalah salah satu pola pembalikkan arah (reversal) dalam chart pattern. sumber: rikopedia

Analisa Saham BMTR | Siap Naik Kah?

(Baca juga: Apa itu BUY ON BREAKOUT? ) Saham BMTR bersiap untk kembali menguat apabila dapat menembus dan melewati resistance level di 424. Indikator teknikal Stochastic bergerak naik, sedangkan MACD telah golden cross lagi. Dari kondisi tersebut, mengindikasikan bahwa saham ini cenderung kembali bergerak positif. Target terdekat di 452, target selanjutnya di 490. Rekomendasi: Buy jika break out 424. Batasi resiko jika kembali turun dan gagal bertahan di 406. Sumber : Steptrader

AISA | Private Placement Tiga Pilar Melebihi Ketentuan

(Baca juga: POLA CUP WITH HANDLE DALAM SAHAM ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) bakal menggelar private placement. Emiten ini akan melepas 1,57 miliar saham, setara 32,77% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah saham baru yang dilepas tersebut melebihi ketentuan OJK. Menilik ketentuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam POJK Nomor 14/ 2019, jumlah emisi aksi korporasi ini dibatasi maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Meski begitu, OJK menilai belum tentu rencana aksi korporasi Tiga Pilar ini melanggar ketentuan. OJK mengizinkan penyesuaian atas persentase emisi private placement tersebut. "Jumlah emisi bisa melebihi 10% apabila bertujuan untuk memperbaiki posisi keuangan," ujar Deputi Komisioner Pengawasan pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi kepada KONTAN, Jumat (5/7). Ada beberapa syarat agar pengecualian bisa diberikan. Per

RALS | RAMAYANA Berpeluang Menuju Rp2.000?

(Baca juga: DIVESTASI DALAM SAHAM ) Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berpeluang terus menguat seiring dengan strategi emiten peritel itu mengerek kinerja. Analis PT Sucor Sekuritas Marlene Tanumihardja meyakini strategi perseroan mengembangkan Ramayana Prime dapat memperluas basis pasar perseroan dan menangkap peluang naiknya gaya hidup, seiring dengan pendapatan yang meningkat. Dimulai pada 2017, manajemen mengembangkan konsep gaya hidup baru berupa pengalaman berbelanja hiburan. Konsumen dapat menikmati belanja, makan di outlet F&B, menonton Cinema XXI. Dengan konsep ini, Cinema XXI diperkirakan menjadi penyewa utama untuk mendorong kunjungan. Tahun ini, manajemen bermaksud mengubah sekitar 10 toko dan membuka 5-6 toko baru setelah Lebaran. Kerja sama dengan pelaku e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Meski kontribusinya masih kurang dari 5%, analis meyakini persentase kontribusi dari saluran tetap tumbuh dalam beberapa tahun

INTP - SMBR - SMCB | Produsen Semen Menaggung Biaya Produksi Tinggi

(Baca juga: POLA HEAD AND SHOULDERS DALAM SAHAM ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga batubara tidak serta-merta menjadi katalis positif bagi pelaku industri semen. Pasalnya, harga beli batubara mereka bisa jadi berbeda dengan harga batubara acuan di pasar global. Mengintip data Bloomberg, harga kontrak batubara untuk pengiriman Oktober 2019 di pasar ICE Future Newcastle pada Jumat (5/7) sebesar US$ 78,30 per metrik ton. Harga itu menyusut 18,35% year to date (ytd) atau sejak akhir tahun lalu yang tercatat US$ 95,90 per metrik ton. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berharap bisa menikmati tren penurunan harga tersebut. "Akan tetapi penurunan harga batubara itu terjadi di pasar dunia, sedangkan di dalam negeri belum terjadi penurunan yang berarti," kata Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) saat dihubungi KONTAN, Minggu (7/7). Kalau harga beli batubara turun, Indocement akan menikmati pengurangan biaya produksi y

TBIG - TOWR | Adu Balap Bangun Menara

(Baca juga: BUY ON BREAKOUT ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan teknologi informasi berbasis jaringan telekomunikasi dan internet meningkat cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dus, kondisi ini membawa berkah bagi pebisnis menara telekomunikasi. Itulah sebabnya sejumlah pengelola menara telekomunikasi terus menambah jumlah menara base transceiver station (BTS). Persaingan di bisnis menara telekomunikasi pun semakin ketat. Konsekuensinya, ada pemain yang begitu dominan. Saat ini, kepemilikan aset dan penguasaan pasar mengerucut kepada dua pemain besar, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Mereka getol membangun menara baru. TOWR masih fokus membangun menara dan fiber optik di semester II 2019. "Namun untuk menambah menara baru atau non-menara di semester berikutnya, kami belum bisa buka karena informasi internal masih dikumpulkan," jelas Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Gifari, kepada KONTAN, Jumat (5/7)

ANTM | Aneka Tambang Memvaluasi Saham Divestasi Nusa Halmahera

(Baca juga: INVERTED YIELD CURVE ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak serta merta bisa langsung menadah saham divestasi PT Nusa Halmahera Minerals milik Newcrest Mining Limited. Memang Aneka Tambang digadang-gadang bakal mendapatkan hak penawaran terlebih dulu atas saham yang dijual atau rights of first refusal. Sejatinya, manajemen Aneka Tambang masih memerlukan sejumlah proses untuk mengambil alih saham divestasi Nusa Halmahera. Direktur Keuangan PT Aneka Tambang Tbk, Dimas Wikan Pramudhito, mengungkapkan hingga kini ANTM masih melaksanakan proses evaluasi untuk menyerap saham divestasi tersebut. "Sementara belum (ada keputusan), masih dalam kajian dan evaluasi," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (7/7). Direktur Utama ANTM, Arie Prabowo Ariotedjo, pernah menyebutkan divestasi saham Nusa Halmahera masih tahap pembicaraan dan belum menemui keputusan final. Yang jelas, kata Arie, ANTM sedang mengkaji nilai valuasi saham Nusa Halmahera. ANTM me

BBTN | Likuiditas Perbankan Masih Mengetat

(Baca juga: POLA TRIANGLE DALAM SAHAM ) KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana perbankan di Bank Indonesia (BI) hingga akhir April 2019 lalu terus meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per April 2019 total dana bank di BI sudah mencapai Rp 723,39 triliun, Jumlah tersebut meningkat sebesar 17,79% secara year on year (yoy). Sementara sebaliknya, penempatan dana bank di surat berharga justru menyusut 5,48% dari Rp 1.091,5 triliun di April 2018 menjadi Rp 1.031,63 triliun. Namun data itu menurut bankir cuma karena pada periode tersebut perbankan tengah mengamankan sebagian besar dana mereka untuk kebutuhan libur Lebaran 2019. Padahal likuiditas masih ketat. Hal ini bisa terlihat dari posisi loan to deposit ratio (LDR) per April 2019 yang menanjak menjadi 94,25% atau tertinggi sejak awal tahun ini. Pun dibandingkan periode yang sama posisi ini naik dari 90,43%. Namun memasuki kuartal II 2019, bankir berpendapat rasio likuiditas sudah kembali normal. Ambil contoh,

DMAS | PURADELTA OPTIMIS LAMPAUI TARGET MARKETING SALES TAHUN INI

(Baca juga: POLA FLAG DAN PENNANT DALAM SAHAM ) IQPlus, (08/07) - Pengembang kawasan industri terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) optimis bakal melampaui target marketing sales pada tahun ini, lantarab hingga akhir semester I 2019, target tersebut hampir tercapai. Pada tahun 2019, Perseroan menargetkan dapat meraih marketing sales Rp1,25 triliun. Adapun, hingga akhir Juni 2019, marketing sales yang diraih Perseroan mencapai Rp1,22 triliun atau nyaris mencapai target setahun penuh. Capaian tersebut juga melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan catatan marketing sales pada semester pertama tahun lalu senilai Rp561 miliar. Raihan luar biasa ini semakin mengokohkan posisi Perseroan sebagai pemimpin penjualan terbesar untuk sektor kawasan industri di dalam negeri. "Capaian marketing sales tersebut terutama berasal dari penjualan 25 hektar lahan industri dan 12 hektar lahan komersial," kata Tondy Suwanto, Direktur Independen PT Puradelta

Analisa saham WTON, PTPP dan EXCL

Analisa saham WTON, PTPP dan EXCL (Baca Juga: CARA MENGGUNAKAN ELLIOT WAVES ) Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight July 8, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,373.48(-0.04%), consolidation, trading range 6,345 – ,6,409. Indikator MFI optimized akan menguji resistance trend line dan indikator W%R  optimized akan menguji support trend line. Sementara pada periode weekly indikator MFI optimized  dan indikator RSI optimized  masih cenderung naik. Daily resistance terdekat di 6,409 dan support di 6,345. Cut loss level di 6,325. WTON Daily, 555 (+0.91%), buy on weakness, trading range 545 – 575 . indikator MFI optimized dan indicator RSI optimized akan menguji support trendline. Daily support 240 dan resistance di 254. Cut loss level di 230. indikator MFI optimized dan indicator RSI optimized akan menguji support trendline. Daily support 545 dan resistance di 575. Cut loss level di 540. PTPP Daily  , 2,090 (-0.48%), buy on weakness, trading range 2,060

Rekomendasi Saham TemanTrader | 8 Juli 2019

(Baca juga: POLA RISING DAN FALLING WEDGES DALAM SAHAM ) Hari ini index kembali akan lanjutkan konsolidasi di area 6334 – 6395 dengan kecenderungan mixed. Apalagi katalis negatif dari luar negeri terkait data tenaga kerja Amerika dan peluang the FED tidak turunkan suku bunga di bulan July ini. Sama seperti di Wall Street kondisi ini bisa menjadi penyemangat saham saham kelompok Perbankan yang hari Jumat lalu terkoreksi -0.56% untuk memantul. Selama index berada diatas 6362 – 6317 maka relatif masih aman untuk melakukan trading di saham saham yang uptrend baik untuk swing maupun trend following. Tone dan Manner perdagangan hari ini  : Sentimen Global Dapat Picu Memantulnya Saham Perbankan Beberapa saham yang perlu diperhatikan hari ini : Swing Trade/Trend Following :  BUMI FORZ GMFI HRUM ITMG HMSP MABA TDPM     (cross over MA20 kemarin) Fast Trade  : KIAS JAST CPIN MABA BNLI HEXA JPFA JSKY MPPA ISSP BEEF RALS ITMG HMSP BUMI MAIN ENRG BEST      (hanya berlaku hari ini) Swi

Analisa Saham ADRO dan ITMG

Analisa Saham ADRO dan ITMG (Baca juga: SELL ON STRENGTH ) ADRO terus bergerak naik setelah terbilang mencapai minor target penurunan di 1145 dan menguat menembus resisten di 1295. Kenaikan ini cukup menarik karena sudah naik hampir 10% dalam waktu singkat. Apakah ini awal dari fase bullish? Belum. Mengapa? Kenaikan ADRO, jika melihat pada pergerakan teknikalnya mulai mendekati batas atas konsolidasi yang terbentuk dari sejak akhir tahun 2018 lalu. Jadi bisa diperkirakan bahwa level 1480 – 1510 akan menjadi target kenaikan dan juga area resisten kuatnya. Bagi yang sudah membeli saham ini, tetap hold selama bertahan di atas support 1360 Jika saham ini mampu menguat melampaui 2 area resisten di atas, maka terbuka ruang kenaikan menuju 1725 dengan minor target 1590 dan disinilah kita bisa ekspektasikan ADRO memulai fase bullish-nya. Rekomendasi: Speculative Buy jika break 1455. Stoploss level 1360. (Baca juga: BUY ON WEAKNESS ) ITMG saat ini berkonsolidasi mengu

Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas | 8 Juli 2019

(Baca juga: STOPLOSS DALAM SAHAM ) Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih rentan mengalami tren  bearish , setelah akhir pekan kemarin berbalik melemah tipis 0,04 persen ke level 6.373. Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal laju IHSG bergerak cenderung tertahan pada  resistance bearish trend  dan  Moving Average  5 hari (MA5). Selain itu, indikator stochastic bergerak  bearish  dan RSI cenderung bergerak negatif. "Sehingga, secara teknikal laju IHSG masih rentan bergerak  bearish  pada support-resistance 6.320-6.380," kata Lanjar, di Jakarta, Senin (8/7). Dia mengatakan, pada perdagangan akhir pekan kemarin mayoritas bursa ekuitas Asia ditutup menguat, kecuali Hang Seng yang melemah 0,07 persen. Penguatan terjadi pada Nikkei (+0,2 persen) dan Topix (+0,18 persen), seiring dengan volume perdagangan ekuitas global yang cenderung sepi karena di

Rekomendasi Saham Indosurya Bersinar Sekuritas | 8 Juli 2019

(Baca juga: PENGERTIAN DIVIDEN SAHAM ) Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpotensi untuk berbalik menguat, setelah akhir pekan lalu ditutup melemah 0,04 persen ke level 6.373. Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan pada pekan kedua semester kedua tahun ini, laju IHSG akan ditopang oleh sentimen positif terkait peningkatan kepercayaan konsumen Juni 2019 yang akan dirilis Bank Indonesia (BI). Perlu diketahui, hari ini BI akan mengumumkan hasil survei konsumen Juni 2019. Sebelumnya, survei konsumen yang dilakukan BI pada Mei 2019 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen tetap baik, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2019 sebesar 128,2. "Data kepercayaan konsumen (Juni 2019) disinyalir akan berada dalam kondisi stabil yang disertai peningkatan," kata William, di Jakarta, Senin (8/7). Sehingga, lanjut dia, kondisi tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan I

Analisa Saham LPKR, MAPI dan MEDC

Analisa Saham LPKR, MAPI dan MEDC (Baca juga : MEMANFAATKAN POLA AKUMULASI SAHAM ) 1. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Daily (Rp260) (RoE: 0,66%; PER: 30,65x; EPS: 8,68; PBV: 0,20x; Beta: 0,93). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat  tweezer bottom candlestick pattern  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp256-262, dengan target harga secara bertahap di level Rp274, 284, 292 dan 328. Support: Rp256 dan 242. 2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), Daily (Rp890) (RoE: 8,72%; PER: 26,71x; EPS: 33,32; PBV: 2,33x; Beta: 1,21). Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah  bollinger  dan terlihat pola  bullish inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp880-895, dengan target harga secara bertahap di level Rp905, 930, 955 dan 980. Support: Rp880 dan 870. 3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Daily (Rp820) (RoE: 7,79

Analisa Saham SMRA, PWON dan ISAT

(Baca juga: Seni dalam Cutloss Saham ) SMRA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.230 kemudian 1.265 dengan support di level 1.160, cut loss jika break 1.125. PWON (Buy) : Target kenaikan harga pada level 760 kemudian 780 dengan support di level 720, cut loss jika break 700. ISAT (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.740 kemudian 2.820 dengan support di level 2.580, cut loss jika break 2.500. Full report bisa diakses di : ipot

Analisa Saham AALI, ASII dan ELSA

Analisa Saham AALI, ASII dan ELSA (Baca juga: Mencermati Pola Distribusi Saham ) 1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Daily (Rp10.375) (RoE: 0,77%; PER: 133,95x; EPS: 78,76; PBV: 1,04x; Beta: 1,1). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp10.300-10.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp10.650, 10.900 dan 11.150. Support: Rp10.000. 2. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp7.150) (RoE: 11,31%; PER: 14,08x; EPS: 515,08; PBV: 1,59x; Beta: 1,54). Terlihat pola  inverted hammer candle  yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp7.100-7.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.300, 7.400 dan 7.700. Support: Rp7.000. 3. PT Elnusa Tbk (ELSA), Daily (Rp368) (RoE: 8,84%; PER: 8,85x; EPS: 41,56; PBV: 0,78x; Beta: 0,49). Pergerakan harga berhasil menguji beberapa garis MA-20,

Saham Online di Facebook