google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 17, 2016

MATURE COMPANY VS GROWING COMPANY by William Hartanto

MATURE COMPANY VS GROWING COMPANY Bulan lalu, saya membaca sebuah buku tulisan Robert T. Kiyosaki, beliau adalah guru besar buat saya. Konsep-konsep memupuk harta yang tidak pernah diajarkan di sekolah saya dapat dari beliau. Sebut saja, dari jaman dulu orangtua mengajarkan kalau kita harus sekolah tinggi, dapat pekerjaan bagus, naik gaji naik jabatan sampai jadi kaya, otomatis taraf hidup naik dan semakin naik. Saya sempat bertanya sendiri kalau begitu dimana kekayaannya jika setiap kali naik gaji lalu kita beli barang yang lebih mahal? Tapi kalau kita melakukan investasi, memupuk asset dan menunda kesenangan sampai nanti semua kesenangan itu kita peroleh dari hasil investasi, tentu beda. Di sana kita benar-benar bisa merasakan kekayaannya. Oke, lanjut tentang buku. Saya menemukan bahasan yang menarik yaitu bahwa growing company memiliki peluang lebih besar dalam memberikan profit dibandingkan mature company. Mature company, berdasarkan teori adalah perusahaan yang umurnya sudah me

Ulasan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro 15/12/2016

Ulasan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro 15/12/2016 Resiko Global (kondisi saat ini) Amerika Serikat : - Partai Republik memimpin lagi setelah 8 tahun, dmn memiliki kebijakan yang berbeda dengan partai demokrat - Partai Republik berpihak kpd pengusaha (Tax cut 35% menjadi 15%) dan peran pemerintah terhadap ekonomi rakyat tidak terlalu dominan (sedangkan Demokrat  anggaran untuk kesejahteraan rakyat lebih dominan sehingga pajak tinggi dan mungkin hutang menjadi lebih besar) - Akan ada tax amnesty di US - Amerika lebih memilih hubungan bilateral drpd multilateral Tiongkok : - Tiongkok merupakan partner dagang utama Indonesia - Motor dari pertumbuhan ekonomi global - Isu utama saat ini di Tiongkok adalah besarnya hutang baik swasta maupun BUMN - Peristiwa terjadinya kollaps saham di Tiongkok beberapa tahun lalu Dari Dalam Negeri : - Resiko perlambatan dari sektor swasta terlihat dari rendahnya pertumbuhan kredit - Perlambatan pe

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 16 Desember 2016 IHSG Penutupan

(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia) IHSG melemah selama empat hari berturut-turut pekan ini dan menutup perdagangan hari ini turun 22 poin (-0.43%) ke level 5,231.65. Hingga akhir perdagangan tercatat 131 saham menguat dan 188 saham melemah. Mayoritas sektor masih mencatatkan pelemahan. Hanya sektor basic industry dan agriculture yang tercatat menguat masing-masing 0.84% dan 0.45% pada penutupan perdagangan, sementara sektor lain masih melemah dipimpin oleh sektor miscellaneous industry dan infrastructure yang masing-masing ditutup turun 1.95% dan 1.53%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp1.27 triliun di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 11 poin (+0.08%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13.395 terhadap US Dollar. Advance Stocks: - SMGR: SMGR  saat ini memiliki 10 anak perusahaan non-semen dan 13 lembaga afiliasi yang siap mendukung proyek percepatan infrastruktur peme

Saham Online di Facebook