google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 20, 2020

BANK BTPN RAIH LABA Rp752,12 MILIAR HINGGA MARET 2020 | SAHAM BTPN

IQPlus, (20/05) - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) meraih laba bersih Rp752,12 miliar hingga periode 31 Maret 2020 naik tajam dari laba bersih Rp506,60 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan bunga dan syariah bersih naik menjadi Rp2,92 triliun dari Rp2,44 triliun tahun sebelumnya dan beban operasional selain bunga bersih naik jadi Rp1,92 triliun dari Rp1,69 triliun. Laba operasional naik jadi Rp998,96 miliar dari laba operasional Rp749,39 miliar tahun sebelumnya dan laba tahun berjalan sebelum pajak tercatat Rp1,17 triliun meningkat dari laba tahun berjalan sebelum pajak sebelumnya yang Rp801,24 miliar. Total aset bank ini mencapai Rp199,69 triliun hingga periode 31 Maret 2020 naik dari total aset Rp188,63 triliun hingga periode 31 Desember 2019. (end)

LABA MAYBANK INDONESIA NAIK JADI Rp538,17 MILIAR HINGGA MARET 2020 | SAHAM BNII

IQPlus, (20/05) - PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 31 Maret 2020 sebesar Rp538,17 miliar naik dari laba Rp414,86 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, pendapatan bunga dan syariah neto relatif stabil yakni Rp2,02 triliun berbanding Rp2,04 triliun tahun sebelumnya dan beban operasional lainnya neto turun menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,47 triliun. Pendapatan operasional neto naik menjadi Rp737,69 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp565,98 miliar dan laba sebelum pajak diraih Rp735,11 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp571,14 miliar tahun sebelumnya. Total aset perseroan hingga periode 31 Maret 2020 mencapai Rp181,47 triliun naik dibandingkan total aset Rp169,08 triliun hingga periode 31 Desember 2019.(end)

BNI CATATKAN PERTUMBUHAN LABA 4,3 PERSEN DI TENGAH PANDEMI | SAHAM BBNI

IQPlus, (20/05) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan pertumbuhan laba 4,3 persen (yoy) pada kuartal I-2020 menjadi Rp4,25 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp4,08 triliun di tengah pandemi COVID-19. Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setiawan di Jakarta, Selasa, mengatakan, kuartal I-2020 dapat dilewati dengan penuh tantangan oleh perseroan. Pandemi COVID-19 yang mulai merebak di Indonesia pada awal Maret 2020 tidak hanya menekan sektor kesehatan masyarakat, tapi juga memperlambat pertumbuhan perekonomian Indonesia. "Namun, di tengah tantangan serius tersebut, BNI berhasil mencatatkan kinerja kuartal pertama yang solid, yang cukup dapat diandalkan sebagai bekal menjalankan bisnis hingga akhir tahun,yang tidak akan mudah, terutama pada penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset," ujar Putrama saat paparan kinerja secara daring. Dari sisi profitabilitas, kinerja kredit yang baik mampu mendorong pertumbuhan pendapat

GARUDA AJUKAN PERPANJANGAN WAKTU PELUNASAN SUKUK GLOBAL | SAHAM GIAA

IQplus, (20/05) - Maskapai Garuda Indonesia segera mengajukan opsi perpanjangan waktu pelunasan sukuk global "Garuda Indonesia Global Sukuk Limited" senilai 500 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2020. Usulan perpanjangan waktu pelunasan sukuk global diajukan untuk jangka waktu minimal tiga tahun dan disampaikan melalui proposal permohonan persetujuan (consent solicitation) kepada pemegang sukuk (sukuk holder). "Pandemi COVID-19 tidak dapat terelakkan membawa dampak signifikan terhadap kinerja perseroan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Namun demikian, ujar Irfan, pihaknya sangat optimistis perseroan dapat melewati fase ini dengan baik dan dapat semakin adaptif serta siap berakselerasi pada kondisi "The New Normal" ini dengan memastikan peluang bisnis berjalan maksimal. Ia menjelaskan, usulan perpanjangan waktu pelunasan disampaikan melalui Singapore Exchange (SGX) dengan inf

TELKOM SIAPKAN PUSAT INFORMASI TANGANI DAMPAK PSIKOLOGIS DARI PANDEMI | SAHAM TLKM

IQPlus, (20/05) - PT Telkom Indonesia Tbk melalui anak usahanya Infomedia mengembangkan pusat informasi terpadu (call center) Sehat Jiwa Nasional (SEJIWA) di nomor 119 ext 8 untuk membantu pemerintah dalam memberikan layanan kepada publik terkait dampak psikologis dari pandemi COVID-19. Pengoperasian call center SEJIWA bekerja sama dengan sukarelawan ahli dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) melibatkan 163 orang pikolog untuk memberikan pendampingan dalam upaya meminimalisasi dampak psikologis COVID-19 di masyarakat. "Layanan pusat informasi terpadu emergency call center ini diharapkan dapat membantu pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat di masa yang sulit seperti saat ini., kata Direktur Enterprise Business Service Telkom Bogi Witjaksono, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Call center yang diluncurkan akhir April 2020 itu, melayani tiga langkah penanganan psikologis, yaitu edukasi publik, konsultasi awal kejiwaan, dan pendampingan oleh tenaga ahli. "Sa

Rekomendasi Saham Mirae Asset | AKRA, MAIN, PGAS

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Mei 20, 2020) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 4,548.66 (+0.03%), consolidation,trading range 4,506-4,624. Indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung naik. Pada periode weekly  indikator MFI optimized  dan indikator W%R optimized akan menguji support trendline. Daily support di 4,506 dan daily resistance di 4,624. Cut loss level di 4,440. AKRA Daily, 2,280 (+1.79%), trading buy, trading range 2,220 – 2,360. Indikator MFI optimized dan indikator indikator W%R optimized cenderung turun namun sudah terbatas Daily support  di 2,220 sementara itu daily resistance di 2,360. Cut loss level di 2,120 MAIN Daily, 520 (+4.0%), buy on weaknees, trading range 505 – 535. Indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized masih bergerak naik Daily support  di 505 sementara itu daily resistance  di 535. Cut loss level  di 500. PGAS Daily ,840 (+0.60%), buy on weakness, trading range 830 – 875. Indikator MFI optimized dan

Rekomendasi Saham IPOT | BTPS, BRIS, ICBP

IHSG (4.490-4.610) : indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat. Target penguatan indeks pada level 4.610 kemudian 4.670 dengan support di level 4.490 dan 4.430. BTPS (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.530 kemudian 2.630 dengan support di level 2.270, cut loss jika break 2.160. BRIS (Buy) : Target kenaikan harga pada level 300 kemudian 308 dengan support di level 276, cut loss jika break 264. ICBP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 10.025 kemudian 10.150 dengan support di level 9.775, cut loss jika break 9.700. XISR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 279 kemudian 288 dengan support di level 266, cut loss jika break 259. XPLQ (Buy) : Target kenaikan harga pada level 347 kemudian 352 dengan support di level 334, cut loss jika break 328. XPSG (Buy) : Target kenaikan harga pada level 297 kemudian 302 dengan support di level 287, cut loss jika break 283. full report bisa di akses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c9o7k

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas | GGRM, BMRI, WSKT, SMGR

MNCS Daily Scope Wave 20 Mei 2020 Rabu, 20 Mei 2020 Sempat menguat hingga level 4,609, namun kemarin (19/5) IHSG ditutup masih menguat 0,8% di level 4,548 disertai dengan tekanan beli yang lebih besar daripada hari sebelumnya. Namun, selama IHSG belum mampu menguat di atas 4,660-4,726, maka kami masih memperkirakan terjadi dua skenario pada IHSG. Pada skenario biru, kami perkirakan IHSG saat ini sedang berada di wave 3 dari wave [C], sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan target 4,150-4,300, terlebih jika menembus support 4,393-4,441. Pada skenario merah, apabila ternyata IHSG menguat ke atas 4,660 dan 4,726, maka kami perkirakan IHSG saat ini sudah berada di akhir wave (b) dari wave [b], sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menuju area 4,720-4,780. Support: 4,474, 4,393 Resistance: 4,660, 4,726 GGRM - Buy on Weakness Meskipun terkoreksi tipis 0,3% pada perdagangan kemarin (19/5) dan disertai dengan munculnya tekanan jual, namun kami perkirakan pergerakan GGRM sedang

Saham Online di Facebook