google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 14, 2019

Pengertian Technical Correction

Apa itu Technical Correction Technical Correction adalah penurunan harga pasar suatu aset atau seluruh pasar setelah kenaikan harga yang ekstensif. Technical Correction terjadi bahkan ketika tidak ada bukti bahwa tren kenaikan harga harus dihentikan. Koreksi biasanya merupakan perubahan 10% atau lebih dari puncak tinggi atau rendah, tetapi trader dapat menggunakan berbagai tingkat persentase. Technical Correction sering disebabkan ketika investor sementara memperlambat pembelian surat berharga mereka, yang biasanya mengarah pada kemunduran atau kemunduran menuju level Resistance atau Support masing-masing. Penjelasan Tentang Technical Correction Technical Correction dapat terjadi ketika harga mengalami overinflasi dalam tren bullish atau ketika harga mengalami aksi jual yang ekstrem. Technical Correction dapat dengan mudah dikacaukan dengan potensi pembalikan. Dengan demikian, penting bagi trader untuk membedakan perbedaan antara koreksi versus reversal breakout. Ada banyak f

Saham SSMS | Sawit Sumbermas Saranan (SSMS) Akan Membangun Pabrik Biodiesel

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengatasi fluktuasi harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk berinisatif menghasilkan produk turunan yang memiliki nilai jual lebih. Salah satunya, biodiesel. Perusahaan dengan kode emiten SSMS ini menargetkan bisa mulai membangun pabrik biodiesel di akhir 2019. Saat ini perusahaan sawit ini sedang melakukan persiapan guna merealisasikan rencananya tersebut. Rencananya, pembangunan pabrik biodiesel tersebut dilakukan di area perkebunan milik perusahaan ini yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. "Kami masih mempersiapkan pembangunan, sekarang dalam tahap perencanaan. Kemungkinan baru akhir tahun (pembangunan)," kata Andre Taufan Pratama, Corporate Communication SSMS, kepada KONTAN, Rabu (13/3). Dia juga mengungkapkan bahwa SSMS saat ini belum menentukan besaran dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik tersebut. Hal ini lantaran, emiten tersebut masih mempertimbangkan teknologi yang se

Saham AKRA | AKRA Tambah Kapasitas Penyimpanan BBM

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk ( AKRA ) melalui anak usaha PT Jakarta Tank Terminal (JTT) sedang fokus meningkatkan kapasitas penyimpanan bensin dan biofuel yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Untuk memuluskan ekspansi bisnis tersebut, manajemen AKR Corporindo menambah modal untuk JTT yang semula sebesar Rp 744,27 miliar menjadi Rp 852,27 miliar, dengan menandatangani akte peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada pertengahan Januari 2019. Alhasil, setelah aksi penambahan modal, emiten ini memiliki 434,707 saham yang senilai Rp 434,71 miliar atau 51% dari saham JTT. Sementara sebanyak 417.567 saham senilai Rp 417,57 atau 49% dimiliki Vopak Indonesia BV. Pada Selasa (12/3) lalu, AKRA telah memberikan jaminan gadai saham JTT. Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menyampaikan, tujuan gadai saham ini untuk mendapatkan pinjaman dari Bank Permata seiring dengan rencana ekspansi JTT di sepanjang tahun ini. Namun dia tidak memerinci nilai jaminan

Saham SSIA | Surya Semesta (SSIA) Merampingkan Utang Sebelum Melanjutkan Ekspansi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk ( SSIA ) sukses menyusutkan utang Rp 1,35 triliun di 2018 lalu. Tahun ini, perusahaan properti dan konstruksi ini akan kembali merampingkan utang. Berdasarkan keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini, SSIA menjelaskan, liabilitas perusahaan ini turun menjadi Rp 3,02 triliun di akhir 2018 dari Rp 4,37 triliun di tahun sebelumnya. Penyebabnya karena ada penurunan di beberapa pos utang. Misalnya, pinjaman bank jangka pendek turun Rp 541 miliar karena ada pelunasan pinjaman. Lalu, utang pajak susut Rp 382 miliar, yang sebagian besar berasal dari pembayaran utang pajak 2017 anak usaha. SSIA juga memangkas utang bank jangka panjang Rp 226 miliar dengan cara membayar pokok pinjaman milik anak usahanya. Tahun ini, SSIA menargetkan pelunasan sejumlah utang perbankan. Targetnya, utang bisa ditekan Rp 1,4 triliun. "Utang lebih mengecil di tahun ini karena akan ada pelunasan utang bank, terutama dari li

Saham ZINC | Poles Kinerja Keuangan, Kapuas Prima (ZINC) Genjot Produksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk ( ZINC ) menargetkan produksi sebesar 450.000 ton ore di tahun 2019 ini. Jumlah ini tumbuh 28,57% dari realisasi tahun lalu yang sebesar 350.000 ton ore. "Target tahun ini 450.000 ton ore, sementara penjualannya tergantung kadar yang didapatkan. Kalau dihitung rata-rata dengan kadar 8,5%, maka bisa menjual konsentrat zinc sebesar 39.000 ton dan konsentrat timbal 21.000 ton," terang Direktur Keuangan PT Kapuas Prima Coal Tbk, Hendra Susanto William kepada KONTAN, Rabu (13/3). Hingga kuartal I 2019, emiten ini mengejar produksi sebesar 120.000 ton ore. Untuk produksi konsentrat hingga Februari 2019 untuk konsentrat timbal sebanyak 3.218,98 wet metrik ton (wmt) dan konsentrat zinc 8.934,59 wmt. Hendra mengatakan, tantangan produksi kuartal pertama tahun ini adalah kendala cuaca hujan. Kondisi tersebut menghambat optimalisasi produksi, meski tidak berdampak signifikan secara keseluruhan. Selain menggenjot produksi, agenda l

Saham INCO | Selain Vale Indonesia (INCO), Empat Perusahaan Lagi Wajib Divestasi Tahun Ini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana divestasi saham perusahaan tambang terus bergulir. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, setelah PT Freeport Indonesia, ada enam perusahaan mineral yang memiliki kewajiban divestasi terhitung hingga tahun 2020. Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak menjelaskan, sejatinya ada lima dari enam perusahaan yang memiliki tenggat waktu divestasi hingga akhir tahun ini. Kelima perusahaan itu adalah PT Vale Indonesia Tbk ( INCO ), PT Natarang Mining, PT Galuh Cempaka, PT Kasongan Bumi Kencana dan PT Ensbury Kalteng Mining. Sedangkan satu perusahaan lagi, yakni PT Nusa Halmahera Mineral, memiliki batas waktu hingga 2020 untuk menunaikan kewajiban divestasi. "Ada lima perusahaan (dengan tenggat waktu divestasi tahun ini), sementara untuk batas waktu hingga 2020 adalah Nusa Halmahera Mineral," ungkap Yunus saat ditemui di Kompleks DPR RI, kemarin. Sebagian perusahaan tersebut mengelola per

Saham PPRE | Untung PP Presisi (PPRE) Meroket

Bisnis.com, JAKARTA— PT PP Presisi Tbk. mengantongi pertumbuhan laba bersih 73,35% secara tahunan pada 2018. Berdasarkan laporan keuangan 2018 yang dipublikasikan, Kamis (14/3/2019), PP Presisi membukukan pendapatan Rp3,05 triliun. Jumlah itu naik 68,01% dari Rp1,81 triliun pada 2017. Sementara itu, beban pokok penjualan naik 68,43% secara tahunan pada 2018. Nilai yang dikeluarkan naik dari Rp1,37 triliun pada 2017 menjadi Rp2,30 triliun pada 2018. Laba kotor yang dibukukan senilai Rp743,31 miliar per akhir Desember 2018. Pencapaian itu naik 66,70% dari Rp445,89 miliar pada 2017. Dengan demikian, perseroan mengamankan laba bersih Rp326,42 miliar per akhir Desember 2018. Realisasi tersebut tumbuh 73,35% dari Rp188,30 miliar pada 2017. Di sisi lain, emiten berkode saham PPRE itu tercatat memiliki liabilitas Rp3,41 triliun per 2018. Tercatat, terjadi kenaikan 27,33% dari Rp2,68 triliun pada 2017. Selanjutnya, entitas anak PT PP (Persero) Tbk. itu tercatat memiliki total ekuit

Analisa Saham INTP, ACES dan SMGR

IHSG (6.330 - 6.415) : Indeks harga saham gabungan diprediksi akan melanjutkan penguatannya. Target kenaikan indeks pada level 6.415 kemudian 6.455 dengan support di level 6.330 dan 6.290. INTP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 19.000 kemudian 19.400 dengan support di level 18.250, cut loss jika break 17.800. ACES (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.850 kemudian 1.880 dengan support di level 1.780, cut loss jika break 1.740. SMGR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 13.050 kemudian 13.400 dengan support di level 12.350, cut loss jika break 12.000. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7hgk

Analisa Saham ADHI, POLY, PTPP dan RALS

Daily Technical 14 Maret 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Kamis 14 Maret 2019. IHSG ditutup menguat sebesar 23,80 (+0.37%) poin menuju 6.377,57 pada perdagangan hari Rabu 13 Maret 2019 kemarin. Kini sudah terlihat seperti apa jalur penurunan IHSG. Tidak terlalu tajam dan tidak mengkhawatirkan, penurunan seperti ini jika berlangsung sampai pemilu pun masih termasuk koreksi sehat. Dengan ketepatan indikator Stochastic , kita mendapatkan bahwa IHSG telah berbalik arah dari oversold, maka rebound kemarin berpotensi berlanjut hari ini. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.350 s/d 6.450. ADHI menguji resistance EMA26 dimana jika berhasil breakout akan menjadi sinyal penguatan menyusul saham-saham konstruksi lainnya. Rekomendasi: buy 1550 s/d 1560, TP 1600 s/d 1625, stop loss <1500 .="" p=""> POLY menguji support area 170 s/d 171 pada EMA26. Rekomendasi: buy on support 170, TP 175 s/d 180

Analisa Saham ADHI, WSKT, AALI, INTP, JPFA dan RALS

Prediksi IHSG :  Terlepas dari senitmen diatas membaiknya pasar saham AS pada Rabu diperkirakan dapat mengurangi risiko tekanan bagi IHSG . Selain itu potensi pasar Asia terbuka untuk menguat hari ini, kian kuat katalis positif bagi IHSG setidaknya dapat menjadi dukungan ke zona hijau. Perspektif tenikal  Support Level :    6351/6325/6311 Resistance Level :   6391/6404/6431 Major Trend : Up Minor Trend : Down Pattern : Up to down TRADING IDEAS :  These recommendations based on technical and only intended for one day trading ADHI: Trading Buy • Close 1565, TP 1620 • Boleh buy di level 1540-1565 • Resistance di 1620 & support di 1540 • Waspadai jika tembus di 1540 • Batasi resiko di 1500 WSKT: Trading Buy • Close 1940, TP 1970 • Boleh buy di level  1900-1940 • Resistance di 1970 & support di 1900 • Waspadai jika tembus di 1900 • Batasi resiko di 1880 AALI : Trading Buy • Close 12600, TP 12750 • Boleh buy di level  12350-1

Analisa Saham ESSA, PGAS dan JSMR

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Mar 14, 2019) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,377.58 (+0.37%), Tendency to rise, test resistance at 6,394. Indikator MFI optimized dan indicator RSI optimized akan menguji support trendline. Pada periode weekly, indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized menguji support trend line Daily resistance terdekat di 6,394 dan support di 6,335 Cut loss level di 6,323. ESSA Weekly, 350 (+0.0%), trading buy, trading range 338 – 378. indikator MFI optimized dan W%R optimized akan menguji support trendline. Weekly support  334 dan resistance di 376. Cut loss level di 328. PGAS  Weekly, 2,390 (-1.65%), trading buy,2,290 – 2,510. indikator MFI optimized trendline dan RSI optimized akan menguji support trendline. Weekly resistance di 2,510 sementara itu weekly support di 2,290. Cut loss level di 2,280. JSMR Daily, 5,050 (+0.50%), trading buy, trading range 5,250 – 5,425. Indikator MFI optimized dan indkator RSI o

IHSG Terdorong Perubahan Index MSCI

Hallo Teman Trader dan Investor Nusantara  Hari ini index masih akan terkonsolidasi di area 6350 – 6400. Kondisi index yang kemarin sedikit diatas 6375 dapat menjadi peluang adanya penguatan lanjutan. Apalagi ditopang sentiment global yang bagus terkait Brexit dan stabilnya niai tukar Rupiah terhadap USD.  Saham saham CONSUMER MANUFACTUR PROPERTY  dan AGRI bisa menjadi perhatian. Disamping BASIC-IND yang kemarin membentuk pola HAMMER WHITE. Saham saham terkait OIL dan GOLD dapat juga diperhatikan hari ini terkait dengan naiknya harga komoditas tersebut.  Tone dan Manner perdagangan hari ini  : Rencana Masuknya Beberapa Emiten dalam index MSCI dan FTSE Dorong Bursa  Potensi Pergerakan Index : 6350 – 6400  Beberapa saham yang perlu diperhatikan hari ini : Swing Trade : ADHI BNLI CPIN FORZ HKMU ICBP JPFA PTPP SMGR STAR UNVR WSBP    (cross over MA20 kemarin) Fast Trade  : STAR CAMP GAMA FREN JPFA PNLF BNLI MAIN PTPP CPIN INDY ISAT GJTL RALS ADRO MLIA BTEK WIKA AK

IHSG Indikasikan Rebound Setelah Koreksi

WH Project Outlook 14 Maret 2019 IHSG ditutup menguat sebesar 23,80 poin (+0.37%) menuju level 6377.57 pada perdagangan hari Rabu 13 Maret 2019. JALURNYA SUDAH KETAHUAN, DAN INI HANYA KOREKSI SEHAT Tepat, jalur downtrend IHSG sudah terbentuk seperti pada gambar yang kami buat sejk kemarin. Dan indikator Stochastic tidak salah dalam mengenali tanda rebound IHSG. Penurunan yang terjadi rupanya tidak seberapa. Jika memang harus menurun sampai pemilu maka mari kita hadapi bersama. Hari ini tidak ada sentimen baru, namun besok akan ada rilis neraca perdagangan. Efek neraca perdagangan ini biasanya hanya sehari dan tergantung pada kondisi neraca perdagangan itu sendiri, apakah anjlok lagi atau malah membaik. Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini? Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan rebound. IHSG VIEW IHSG berpotensi technical rebound dalam range 6350 s/d 6450. REKOMENDASI SAHAM Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk trading hari ini: JP

Analisa Saham WSBP | Konsolidasi, akan menguat lagi?

WSBP terlihat masih berkonsolidasi dan mencoba untuk kembali bergerak menguat. Apabila saham ini mampu menembus ke atas short term down trend resistance line di level 390, maka WSBP akan membuka peluang untuk kembali bergerak menguat menuju target terdekat di 408, dengan target selanjutnya di level 420. Jika nantinya kenaikan saham ini dapat berlanjut, maka WSBP akan menuju target berikutnya di level 434. Indikator teknikal MACD yang bergerak mendatar di bawah centerline, mengindikasikan bahwa saham ini masih berkonsolidasi dalam tren negatif. Rekomendasi: Buy jika break out dan bertahan diatas level 390. Batasi resiko jika kembali bergerak turun dan gagal bertahan di 378. sumber : StepTrader

Analisa Saham PNBN | Road to 10% ROE

Bank Panin (PNBN IJ) – Road to 10% ROE, Unlocking M&A Value Alvin Baramuli, Henry Wibowo – RHB Sekuritas  Upgrade to BUY from Sell with new TP of IDR2,000, +33% upside, implying 1.2x P/BV towards FY19F BVPS. Panin’s performance could improve given lower cost of funds, stable CoC and higher loans growth, with net profit CAGR of 13.4% in FY18-21F.  Assume net profit CAGR of 13.4% in FY18-21F. Bank Panin’s performance would be driven by a combination of gradual improvement in NIM of 4.9%, 5%, and 5.1% in FY19F-21F, supported by a more dovish interest rate outlook (lower cost of funds) and higher loan growth. We should also see stable CoC (1.8% in FY17 to 1.3% in FY18) hovering around 1.3% due to overall improvement in asset quality. Consequently, we think that ROE could improve gradually from 8.7% in FY18 to 10% in FY21F.  Loan growth CAGR 9.1% in FY18-21F. Loan growth to be driven by consumer (mortgage), SME and corporate segments. For mortgage, Panin’s promotion ie 7-

Analisa Saham WEGE | Hold atau Sell ?

WEGE berhasil (hampir) mencapai target kenaikannya di 390. Hal menarik adalah pergerakan saham yang bullish memungkinkan target kenaikan dilampaui. Anda bisa memilih, menjual ketika mencapai target kenaikan (390), atau tetap follow the trend. Selama saham ini tidak break support di 318, saham ini masih berada di jalur hijaunya. Support terlalu jauh? Ada potensi support baru yang lebih tinggi, namun dibutuhkan waktu beberapa hari kedepan.  Pada prinsipnya, selama tidak break support, Anda yang ingin terus follow the uptrend bisa terus hold saham ini. Berapa target selanjutnya? 448. Rekomendasi: Hold. Stoploss level 318. Disclaimer ON Sumber: Galeri Saham

Update Harga Penting Saham | 14 Maret 2019

S&P 500 rises for a third day in a row, hits new high for 2019 Stocks rose on Wednesday boosted by tech shares as investors cheered solid economic data. The S&P 500 climbed back to a new high for the year. Dow.....25703    +148.2      +0.58% Nasdaq..7643   +52.4         +0.69% S&P 500.2811   +19.4         +0.69% FTSE.......7159    +8.04       +0.11% Dax........11572   +48.2       +0.42% CAC........5306    +36.1        +0.69% Nikkei....21290    -213.5      -0.99% HSI.........28808    -113.4      -0.39% Shanghai.3027    -33.4         -1.09% ST Times.3196    -16.7         -0.52% Indo10Yr..8.0174     -0.0223      -0.28% INDOBex247.9500 +0.2840     +0.11% US10Yr....2.6110     +0.0060     +0.23% VIX.......... 13.41       -0.36            -2.61% USDIndx .....96.5500   -0.3850 -0.40% Como Indx..183.41     +2.10     +1.16% (Core Commodity CRB) DJUSCL........54.44     +0.70      +1.30% (Dow Jones US Coal Index) IndoCDS.......97.985   +0.14      +0.14%   

Analisa Saham ELSA | Tertahap MA200

Kenaikan ELSA kerap tertahan level psikologis MA200nya di kisaran 400 – 410. Hal positifnya adalah saham ini bertahan di atas MA200 terkini. Jika ELSA mampu menguat menembus resisten konsolidasi di level 378, terbuka peluang kenaikan menuju 416. Level ini adalah level penting. Jika mampu dilampaui, saham ini berpeluang kembali bergerak bullish dimana target kenaikan berada di level 480 dengan minor taget 434. MACD yang berpeluang golden cross mengindikasikan saham ini berpotensi bergerak positif. Rekomendasi: Buy jika break 378. Stoploss level 356. Disclaimer ON Sumber : Galeri Saham

Analisa Saham ESSA | Koreksi Masih Relatif Wajar

ESSA Daily : Buy on Weakness, sejauh harga saham ini mampu bertahan diatas level 340 sebagai support terdekat diperkirakan potensi kenaikkan masih terlihat dengan perkiraan resistance terdekat di 376 sebelum lanjut ke  386 dan 392. Rata-rata volume sisi demand > sisi supply, dengan demikian koreksi saat ini masih relatif wajar dan secara umum kenaikkan harga sejak dari periode kenaikkan masih ditunjang oleh volume. by Tasrul Tanar

Bandarmologi Saham JPFA, PTPP, RALS, MARK dan ADRO

Thursday (14/03/2019) New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives (Dr Cand. Edwin Sebayang, CSA®., CIB®-MNC Seku ritas) IDX Composite 6,336- 6,429 SUMMARY:  STRONG SELL 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): SELL STOCH (9,6): SELL MACD(12,26): SELL ATR (14): LESS VOLATILITY ADX (14): SELL CCI (14): SELL HIGHS/LOW (14): SELL VO: SELL ROC: SELL WILLIAMS R: OVERSOLD BULLBEAR (13): SELL BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION STOCKS PICK: JPFA 2190 - 2520 TECHNICAL INDICATORS: BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION PTPP 1950 - 2130 TECHNICAL INDICATORS: NEUTRAL BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION RALS 1730 - 1920 TECHNICAL INDICATORS: STRONG BUY BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER AC

Saham Online di Facebook