google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 5, 2020

Pendapatan Blue Bird (BIRD) mulai membaik pada kuatal III 2020

PT Blue Bird Tbk (BIRD) masih berupaya untuk mengejar dan mengerek kinerja usaha di sisa akhir tahun ini. Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan, meski secara tahunan pendapatan masih mengalami pelemahan, namun ia mengaku pendapatan BIRD pada kuartal tiga tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kuartal 2-2020. Hal ini sejalan dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Michael menjelaskan, penerapan PSBB jilid dua sekarang ini memang cukup berimbas untuk kinerja BIRD. "Akan tetapi tidak seberat yang kami alami di masa PSBB pertama pada April kemarin," ungkapnya, Sabtu (3/10). Meski demikian, sambungnya, sekarang ini trajectory pertumbuhan masih terjadi ketimbang capaian pada kuartal kedua tahun ini dan BIRD akan tetap menjaga capaian kinerja tersebut. Untuk meningkatkan kinerja, BIRD fokus memberikan layanan yang disertai protokol kesehatan serta mengembangkan bisnis baru seperti pengantaran logistik menggunakan armada tak

Waskita Karya (WSKT) Siap Lunasi Obligasi Rp2,5 Triliun

Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyatakan telah menyiapkan dana untuk penyelesaian kewajiban pembayaran pokok obligasi senilai Rp2,5 triliun. Adapun, emiten berkode saham WSKT tersebut memiliki 2 seri obligasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 dan 16 Oktober 2020 mendatang. Perseroan berencana melunasi Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sebesar Rp1,37 triliun dan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp1,15 triliun. Keduanya masing-masing memiliki tenor 3 tahun dan tingkat bunga 8 persen dan tenor 5 tahun dan kupon 11,1 persen. Sebelumnya, lembaga pemeringkat efek Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 sedang PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “id BBB+” untuk Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015. Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menjelaskan

Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Kejar Kontrak Rp2 Triliun

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. tengah mengejar perolehan nilai kontrak baru yang realisasinya masih 40 persen dari target 2020. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Bangunan Gedung Bobby Iman Setya mengatakan sampai saat ini nilai kontrak baru yang sudah didapatkan perseroan sudah sekitar Rp1,4 triliun. Pekerjaan yang didapat perseroan masih didominasi proyek swasta 43 persen, BUMN 32 persen, dan sisanya dari pemerintah. Berdasarkan segmentasi, Bobby menyebut sebanyak 53 persen berasal dari fasilitas publik seperti beberapa rumah sakit untuk percepatan penanganan Covid-19. Selanjutnya, 34 persen proyek yang didapatkan berasal dari segmentasi perkantoran dan sisanya proyek hunian serta komersil. “Pencapaian ini sudah sekitar 40 persen dari target yang sudah kami revisi sebelumnya menyesuaikan kondisi situasi terkini. Saat ini, kami masih terus berupaya menyasar banyak proyek khususnya untuk fasilitas kesehatan dan publik,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Bobby mengatakan ta

Wijaya Karya (WIKA) diprediksi bisa raih kontrak baru hingga Rp 20 triliun tahun ini

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih optimistis target kontrak baru tahun ini bisa tercapai. Padahal, realisasi kontrak baru hingga Agustus 2020 tercatat baru Rp 4,9 triliun, atau 23% dari target akhir tahun yaitu Rp 21,3 triliun. Optimisme ini muncul lantaran WIKA masih mengikuti tender yang nilai totalnya mencapai Rp 20 triliun, dengan nilai proyek minimal Rp 2 triliun. Tender tersebut diprediksi akan diumumkan pada tiga bulan tersisa di tahun ini. Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menilai Wijaya Karya bakal bisa mencapai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun. "Kita lihat potensinya masih cukup besar di mana kontrak dari pemerintah akan ramai di lelang di November dan Desember 2020," jelas dia kepada Kontan, Minggu (4/10). Selain itu, kemampuan WIKA dinilai masih cukup baik untuk memperoleh kontrak baru. Hal ini didukung dengan gearing yang paling rendah yaitu 1,3 kali, bila dibandingkan peers yang rata-rata sektornya 1,8 kali. Dus, Joey menyarankan hold untuk saham WIKA karena

Garuda Indonesia (GIAA) masih lakukan negosiasi terkait tugatan lessor

PT Garuda Indonesia Tbk masih terus melakukan negosiasi komersial dengan para penyewa atau lessor pesawat. Manajemen Garuda Indonesia memaparkan, sejauh ini diskusi dalam upaya negosiasi tersebut berlangsung dengan baik. "Negosiasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan terbaik untuk lessor maupun perseroan terkait dengan perjanjian-perjanjian sewa pesawat dan penyelesaian atas kewajiban Perseroan terhadap Lessor khususnya di masa pandemi ini," papar manajemen Garuda Indonesia dalam kerterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/10). Adapun sekarang ini emiten penerbangan tersebut memiliki 31 lessor. Sayangnya, manajemen Garuda Indonesia belum dapat menyebutkan keseluruhan nilai kontrak tersebut. Yang jelas, sekarang emiten bersandi GIAA ini masih melakukan negosiasi secara langsung dengan lessor-lessor terkait guna mencapai kesepakatan di luar pengadilan. "Dapat kami pastikan juga bahwa proses negosiasi yang dijalankan bersama lessor tidak berpengaruh p

Rekomendasi Saham SSIA, HRUM dan BEST oleh Mirae Asset Sekuritas

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Oktober 5, 2020 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 4,926.73(-0.87%), consolidation, trading range 4,877 – 4,957. Indikator MFI optimized masih bergerak naik dan indikator RSI optimized cenderung konsolidasi. Pada periode  weekly,  indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline. Daily support di 4,877 dan daily resistance di 4,957. Cut loss level di 4,843. SSIA Daily, 424 (-2.30%),buy on weakness, trading range 416 – 440. Indikator MFI optimized masih cenderung naik dan indikator RSI optimized akan menguji support trend line. Daily support di 416 dan daily resistance di 440. Cut loss level di 410. HRUM Daily, 1,540 (-1.60%), buy on weakness, trading range 1,525 – 1,590. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized sudah berada di oversold area. Daily support  di 1,525  dan daily resistance di 1,590. Cut loss level di 1,520. BEST Daily, 167 (+2.91%), buy on weakness, trading range 164 – 175.

Ulasan Pasar Global | 5 Oktober 2020

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market (Oct 5, 2020) Investment Information Team (angga.choirunnisa@miraeasset.co.id) U.S Wall Street ditutup melemah tajam karena Trump dinyatakan positif terkena virus korona Bursa AS ditutup lebih rendah pada hari Jumat karena berita bahwa Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 membuat investor dalam suasana hati yang berisiko dan menambah ketidakpastian seputar pemilihan yang akan datang. Dow Jones turun 134,09 poin atau 0,48% menjadi 27.682,81. S&P 500 kehilangan 32,36 poin atau 0,96% menjadi 3.348,44. Nasdaq Composite turun 251,49 poin atau 2,22% menjadi 11.075,02. Saham teknologi membebani indeks, tetapi kerugian blue-chip Dow dimitigasi oleh kenaikan saham siklus yang sensitif secara ekonomi. Trump mentweet Kamis malam bahwa dia telah tertular virus corona dan akan ditempatkan di bawah karantina, menambah hal-hal yang tidak diketahui untuk pasar yang sudah bergejolak. Tetapi saham mengurangi kerugian setelah Gedung Putih

Rekomendasi Saham MDKA, SMGR, CPIN dan WIKA oleh MNC Sekuritas | 5 Oktober 2020

MNC Daily Scope Wave 5 Oktober 2020 Sempat berada di 4,881 sebagai level terendahnya, namun IHSG ditutup di level 4,926 terkoreksi 0,87% pada perdagangan akhir pekan kemarin (2/10). Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 4,820-4,900, maka kami perkirakan IHSG berpeluang menguat untuk menguji level 5,000-5,100 terlebih dahulu. Namun sebaliknya, apabila ternyata IHSG terkoreksi agresif ke bawah 4,820 atau bahkan 4,753, maka IHSG terkonfirmasi membentuk wave [v] ke arah 4,500-4,650. Support: 4,900, 4,820 Resistance: 5,000, 5,187 MDKA - Buy on Weakness (1,690) Kemarin (2/10), MDKA menguat 4% dan ditutup pada level 1,690. Kami memperkirakan MDKA akan terkoreksi dahulu dalam jangka pendek untuk membentuk wave B dari wave (B). Apabila sudah terkonfirmasi membentuk wave B, maka MDKA berpeluang menguat kembali untuk membentuk wave C dari wave (B).  Buy on Weakness: 1,570-1,650 Target Price: 1,800, 1,900 Stoploss: below 1,500 SMGR - Buy on Weakness (9,450) Akhir pekan kemarin (2/10), SMGR ditu

Update Harga Komoditas dan Indeks | 5 Oktober 2020

Stocks fall following Trump’s positive virus test, but close off the worst levels on stimulus hopes U.S. stocks fell in volatile trading on Friday after President Donald Trump’s coronavirus diagnosis fueled concerns about the election and a worsening pandemic. Dow........27683   -134.1       -0.48% Nasdaq..11075   -251.5       -2.22% S&P 500..3348    -32.4          -0.96%   FTSE.......5902     +22.7         +0.39% Dax.........12689   -41.7           -0.33% CAC.........4825    +0.8           +0.43% Nikkei....23029   -155.2          -0.67% HSI.........23459   closed         +0% Shanghai .3218   closed         +0% ST Times..2496   -4.6              -0.19% IDX..4926.73   -43.36            -0.87% LQ45.750.86    -10.19           -1.34% JAKMIND......839.41    -3.83        -0.45% JAKCONS.....1824.39  -17.02      -0.92% JAKTRADE....628.69    -3.21        -0.51% JAKBIND........727.91 +2.26      +0.31% JAKAGRI......1153.18   -14.52     -1.24% JAKFIN..........1056.14  -11.29     -1.06% JAKPROP

Saham Online di Facebook