google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 20, 2019

Saham BNLI | Bank Permata Tbk Lunasi Obligasi

IQPlus, (20/12) - Bank Permata Tbk (BNLI) melakukan pelunasan pokok dan pembayaran bunga ke-28 atas Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 pada 19 Desember 2019. Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Jumat disebutkan, total obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp1.842.300.000.000 yang terdiri dari pokok obligasi Rp1.800.000.000.000 dan bunga ke-28 sebesar Rp42.300.000.000. Jumlah pelunasan sudah dibayarkan ke rekening pemegang obligasi subordinasi pada 19 Desember 2019 oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang telah ditunjuk sebgai agen pembayaran. Sumber pendanaan pelunasan yang digunakan perseroan besaral dari cash flow perseroan. Adapun pelunasan dilakukan karena obligasi tersebut telah jatuh tempo. (end)

Saham BNGA - BRPT | BANK CIMB NIAGA DAN BARITO PACIFIC CATATKAN OBLIGASI DI BEI

IQPlus, (20/12) - Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan Barito Pacific Tbk (BRPT) pada Jumat 20 Desember 2019 ini mencatatkan Obligasi di Bursa Efek Indonesia. Menurut keterangan Jumat disebutkan, Bank CIMB Niaga mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2019 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019. Obligasi Berkelanjutan III Tahap I tahun 2019 terdiri dari tiga seri yakni Seri A dengan nilia Rp276 miliar dan bunga 6,50% per tahun jangka waktu 370 hari, Seri B dengan nilai Rp1,06 triliun dan bunga 7,55% dan jangka 3 tahun serta Seri C denga nilai Rp481 miliar dengan bunga 7,80% dan jangka waktu 5 tahun. Obliigasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah Rp83 miliar dan bunga 8,05% jangka waktu 5 tahun. Sementara Barito Pacific mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 senila Rp750 miliar yang terdiri dari dua seri yakni seri A dengan nilai Rp479 miliar dengan bunga 9,30% dan jangka waktu 3 tahun serta Seri B dengan nial

Saham EXCL | PT XL Axiata Tbk Berikan Pinjaman ke PDGDC

IQPlus, (20/12) - PT XL Axiata Tbk (EXCL) menandatangani perjanjian pinjaman pemegang saham kepada anak perusahaan perseroan yaitu PT Princeton Digital Group Data Centers (PDGDC) pada 17 Desember 2019. Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Jumat disebutkan, nilai pinjaman sebesar Rp3,23 miliar. PT XL Axiata merupakan pemegang saham PDGDC dengan kepemilikan 99,997%. PDGDC membutuhkan modal kerjam tambahan untuk membayar kurang bayar atas bea perolehan hak atas tanah dan bangunan yang timbul dari rencana inbreng dari beberapa bidag tanah yang dimiliki perseroan di Surabaya dan Pekanbaru yang akan dibuat oleh perseroan sebagai penyertaan saham dalam PDGDC. (end)

Saham TOPS | PT Totalindo Eka Perkasa Tbk Raih 91% Total Target 2019

IQPlus, (20/12) - PT Totalindo Eka Perkasa Tbk (TOPS) telah meraih kontrak baru senilai Rp2,3 triliun atau 91% dari target tahun ini yang Rp2,5 triliun. Direktur Utama Perseroan, Eka Persada Donald Sihombing meyakini bisa mencapai target kontrak baru di tahun mendatang. Pasalnya sampai awal tahun depan perseroan masih mengikuti proses tender dengan pipeline sebesar Rp9 triliun dan pipeline tersebut bisa terus bertambah. "Perseroan mendapatkan penambahan kontrak baru di akhir Desember 2019 senilai Rp88 miliar untuk proyek apartemen 31 Sahid Sudirman Makassar," ujarnya Rabu. (end)

Saham TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Akan Lakukan Penambahan Modal

IQPlus, (20/12) - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk memperkuat kondisi keuangan perseroan sehubungna rencana menambah kapasitas produksi di masa datang. Menurut keterangan yang diperoleh Jumat, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 7.166.479.740 saham dengan nilai nominal Rp200 per saham. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa pada 5 Februari 2020. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi sebesar maksimum 29%. (end)

Saham BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Genjot Layanan Digital

IQPlus, (20/12) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggenjot layanan digital tanpa bantuan manusia tahun 2020 untuk memberikan efisiensi dalam transaksi termasuk mendorong peningkatan dana nasabah. "(Pembukaan) kantor cabang dibatasi, kami optimalkan yang ada, kami sekarang cenderung memanfaatkan sarana digital," kata Deputi General Manajer Divisi Pengelolaan Jaringan BNI Giri Dwi Susanto di Jakarta, Kamis. Salah satu perangkat yang kini digenjot adalah BNI Sonic atau mesin otomatis untuk pembukaan rekening baru. Nasabah, lanjut dia, bisa membuka rekening tanpa perlu melalui bantuan petugas di bagian pelayanan konsumen. Calon nasabah hanya memerlukan KTP elektronik untuk memulai menggunakan mesin itu. Ketika selesai membuka rekening, lanjut dia, nasabah dapat langsung menggunakan kartu debit secara normal layaknya membuka tabungan di kantor bank dengan proses kurang dari lima menit. Hingga saat ini, kata dia, BNI Sonic sudah ada 125 unit perangkat yang t

Saham ANTM | Ekspor Bijih Nikel PT Antam Tbk Sesuai Target

IQPlus, (20/12) - PT Antam Tbk memperkirakan ekspor bijih nikel pada tahun ini sesuai dengan target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan menjelang pelarangan ekspor barang tambang tersebut pada 2020. "Ekspor nikel untuk tahun depan sudah tidak boleh lagi, namun untuk tahun ini ekspor diperkirakan sesuai dengan yang ditargetkan dalam RKAP, sekitar lebih lima juta ton lebih," ujar Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia di Jakarta, Kamis. Aprilandi mengatakan bahwa produksi bijih nikel akan ditujukan bagi kebutuhan pabrik-pabrik milik Antam. "Kalau untuk bijih nikel akan difokuskan ke pabrik Antam di Pomalaa maupun Halmahera," katanya. Sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk melakukan hilirisasi, saat ini Antam berfokus pada percepatan proyek hilir,antara lain Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera timur (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (Tni). Konstruksi Pabrik Feronikel Halmahera timur ditargetka

Rekomendasi Saham IPOT | MAPI, INCO, JSMR

IHSG (6.220-6280) : Indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat. Target kenaikan indeks pada level 6.280 kemudian 6.310 dengan support di level 6.220 dan 6.195. MAPI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.090 kemudian 1.120 dengan support di level 1.040, cut loss jika break 1.010. INCO (Buy) : Target kenaikan harga pada level 3.525 kemudian 3.600 dengan support di level 3.390 cut loss jika break 3.310. JSMR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 5.350 kemudian 5.425 dengan support di level 5.225, cut loss jika break 5.150. XISI (Sell) : Target pelemahan harga pada level 343 kemudian 341 dengan resist di level 347 dan 350. XIHD (Sell) : Target pelemahan harga pada level 497 kemudian 492 dengan resist di level 505 dan 510. XMTS (Sell) : Target pelemahan harga pada level 497 kemudian 495 dengan resist di level 504 dan 507. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7og8

Rekomendasi Saham Mirae Asset | BBRI, DMAS, HOKI

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Dec 20, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,249.93 (-0.59%), consolidation, trading range 6,227 – 6,277. Indikator MFI optimized naik terbatas, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized mulai terlihat bergerak turun. Pada periode weekly indikator MFI optimized ,indikator W%R optimized dan indikator RSI optimized masih bergerak naik. Daily support di 6,227 dan daily resistance di 6277. Cut loss level di 6,189. BBRI Weekly, 4,350 (+1.64%) trading buy, trading range 4,230– 4,460. Indikator MFI optimized, indikator W%R optimized dan indikator RSI optimized  masih bergerak naik. Weekly support  di 4,230 sementara itu weekly resistance 4,460. Cut loss level  di 4,130. DMAS Weekly, 294(-2.65%), buy on weakness, trading range 282 – 314 indikator MFI optimized  , indikator W%R optimized dan RSI optimized masih cenderung bergerak turun namun dalam kisaran terbatas. Weekly support  di 282 sementara itu weekly resistan

Analisa Saham PTBA dan ITMG

Saham PTBA Saham PTBA pada tanggal 19 Desember 2019 ditutup melemah pada harga 2650, turun -0,74%. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 40% dari hari sebelumnya. Area akumulasi terbesar dalam 3 bulan terakhir ada pada harga 2400-2450. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertengahan ke aarh bawah.  Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di atas garis 0 dengan kecenderungan naik. Rekomendasi Hold, Buy if Breakout or Sell if Breakdown RESISTANCE : 2730 SUPPORT : 2610 Saham ITMG Saham ITMG pada tanggal 19 Desember 2019 ditutup melemah pada harga 11225, turun -0,88%. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 73% dari hari sebelumnya. Area akumulasi terbesar dalam 3 bulan terakhir ada pada harga 12260-12600. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertengahan ke arah bawah.  Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di bawa

Analisis Saham AALI dan MGRO

Saham AALI Saham AALI pada tanggal 19 Desember 2019 ditutup pada harga 13300, turun -1,84%. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 77% dari hari sebelumnya. Area akumulasi terbesar dalam 3 bulan terakhir ada pada harga 12200-12500. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertengahan menuju ke bawah.  Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di atas garis 0 dengan kecenderungan penurunan. Rekomendasi Hold RESISTANCE : 13675 SUPPORT : 13175 Saham MGRO Saham MGRO pada tanggal 19 Desember 2019 ditutup turun pada harga 850, turun 1,73%. Hal ini disertai dengan kenaikan volume, yaitu 105% dari hari sebelumnya. Area akumulasi terbesar dalam 3 bulan terakhir ada pada harga 860-880. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertengahan menurun .  Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di bawah garis 0 dengan kecenderungan turun. Reko

Analisa Saham BRPT dan PNBN

Saham BRPT Daily (Rp1.465) (RoE: 0,80%; PER: 427,75x; EPS: 3,46; PBV: 3,40x; Beta: 2,1). Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Partial Sell" pada kisaran Rp1.465-1.495, dengan target harga di level Rp1.450. Resistance: Rp1.515. Saham PNBN Daily (Rp1.330) (RoE: 7,28%; PER: 9,91x; EPS: 133,69; PBV: 0,72x; Beta: 1,31). Terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Partial Sell" pada kisaran Rp1.330-1.345, dengan target harga di level Rp1.300. Resistance: Rp1.360. PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama

Analisa Saham LSIP dan MAIN

Saham LSIP Daily (Rp1.350) (RoE: 0,85%; PER: 132,44x; EPS: 10,31; PBV: 1,13x; Beta: 0,75). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA60 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.315-1.350, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.385 dan 1.510. Support: Rp1.315 dan 1.255. Saham MAIN Daily (Rp1.025) (RoE: 12,46%; PER: 8,74; EPS: 118,43x; PBV: 1,11x; Beta: 1,63). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.010-1.030, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.065 dan 1.085. Support: Rp990. PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama

Analisa Saham BBCA dan BJBR

Saham BBCA Daily (Rp33.000) (RoE: 16,10%; PER: 29,02x; EPS: 1.143,20; PBV: 4,67x; Beta: 1,06). Terlihat bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. Rekomendasi : "Partial Sell" pada kisaran Rp33.000-34.000, dengan target harga di level Rp32.400. Resistance: Rp34.500. Saham BJBR Daily (Rp1.400) (RoE: 13,50%; PER: 9,01x; EPS: 155,45; PBV: 1,22x; Beta: 2,25). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi : "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.360-1.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.440 dan 1.470. Support: Rp1.345. PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama

Saham Online di Facebook