google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 27, 2017

Waran dan Rights Issue MEDC | 27 September 2017

Mendapat insentif waran saat mengikuti rights issue emiten bukanlah hal yang asing di pasar modal. Beberapa emiten malah sudah mengikutsertakan waran saat menerbitkan saham baru. Terbaru, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga ikut menyertakan bonus warandengan jumlah yang sama dengan saham baru yang akan diterbitkan. Sehingga lewat waran, saham baru yang diterbitkan jadi berjumlah dua kali lipat lebih banyak dari jumlah saham yang ditawarkan ke para pelaku pasar. Adapun MEDC berniat menerbitkan 4,45 miliar saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nantinya, setiap pemegang satu lembar saham baru MEDC berhak atas satu waran MEDC yang bisa dikonversikan ke saham. Perusahaan pun berencana mencari restu dari para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 2 November mendatang. Terkait waran yang akan diterbitkan MEDC, Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo melihat waran tersebut cukup menarik lantaran adanya

Buy Back Saham JPFA | 27 September 2017

Akhir September ini, aksi pembeliaan saham kembali ( buyback ) sempat dilakukan PT Japfa Comfeed Tbk ( JPFA ). JPFA adalah salah satu dari beberapa emiten yang rutin melakukan  buyback  di bulan september. Analis berpendapat, aksi pembelian kembali saham seharusnya dinilai positif oleh investor. Asal tahu saja, bulan ini, JAPFA  buyback  4,11 juta unit saham. Jadi, sepanjang 25 Agustus sampai 26 September, jumlah saham yang dibeli kembali mencapai 5,78 unit saham atau senilai Rp 6,67 miliar. Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan,  buyback  dapat menjadi berita positif bagi pelaku pasar jika dilakukan di atas harga pasar, sehingga akan terlihat nilai tersebut berpotensi naik. Harga saham berpeluang naik sebab aksi ini membuat jumlah saham yang beredar di pasar sedikit. Menurutnya, pergerakan saham JPFA berjalan positif. Pasalnya, harga beli mendekati level harga saham. Analis NH Korindo Joni Wintarja juga menilai positif aksi  buyback  saham yang dilakukan JPF

Analisa Saham WSKT | 27 September 2017

Koreksi WSKT telah memasuki hari ke-6 secara berturut-turut dan saat ini kembali menguji area supportnya di level 1785. Jika mampu bertahan diatas support tersebut dan kembali rebound, maka WSKT akan menguji resistance level 1945 lagi. Nantinya apabila WSKT mampu menerombol keatas resistance tersebut, maka saham ini akan mengkonfirmasi pola reversal double bottoms, dengan target menuju gap atas dikisaran 2060-2090 sebagai target terdekatnya. Dan apabila kenaikan saham ini mampu berlanjut, maka WSKT akan menuju target berikutnya dikisaran 2170-2180 sebagai target selanjutnya. Rekomendasi:   Spekulasi Buy. Stoploss jika gagal bertahan di 1785. Penembusan kebawah level 1785 akan membuat saham ini kembali melanjutkan trend bearishnya menuju target dikisaran 1525-1550, dengan minor target di 1660-1690. by StepTrader

Berita Saham ENRG | 27 September 2107

Dua petinggi PT Energi Mega Persada Tbk ( ENRG ) memutuskan untuk melepas jabatannya di perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie tersebut. Mereka adalah Didit H. Agripinanto selaku direktur dan S. Zuhdi Pane yang sebelumnya menjabat Komisaris Independen ENRG. "Kami telah menerima surat pengunduran diri keduanya pada 28 Juli 2017," ujar Imam P. Agustino, Direktur Utama ENRG dalam keterangan resmi, Rabu (27/9). Tidak dijelaskan alasan pengunduran diri tersebut. Pengunduran diri keduanya akan efektif pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ENRG yang akan diselenggarakan beberapa waktu ke depan. Baik Didit maupun Zuhdi merupakan nama lama dalam tubuh ENRG. Didit menjabat Direktur ENRG sejak 2013. Sementara, Zuhdi telah menjadi komisaris independen sejak 2008 silam. Zuhdi juga sempat menjadi komisaris di PT Bumi Resources tbk (BUMI) pada 2013 hingga 2015 lalu. KONTAN

Analisa Proyeksi Saham KLBF | 27 Seprtember 2017

PT Kalbe Farma ( KLBF ) berhasil melewati periode daya beli konsumen yang rendah pada semester I 2017 dengan mencatatkan kinerja yang positif. Analis BNI Securities Dessy Lapagu menyebut, pada semester pertama 2017, penjualan bersih atau  net sell  KLBF naik 5,3%. Sedangkan dalam riset Joni Wintarja, analis NH Korindo Sekuritas pada 18 September 2017, pada periode kuartal II 2017, KLBF mencatatkan pertumbuhan penjualan 3% menjadi Rp 5,16 triliun dari sebelumnya Rp 5 triliun pada kuartal II 2016. Dessy menilai, ke depan, Kalbe bisa memanfaatkan sejumlah peluang untuk meningkatkan kinerja. Seperti, pemerintah yang akan lebih fokus mengedukasi masyarakat agar lebih sadar pada produk pengobatan. "Kalau sakit masyarakat lebih sadar untuk menggunakan obat, ini bisa jadi dampak positif, karena selama ini kesadaran masyarakat terutama di luar kota besar masih rendah mengenai farmasi," kata Dessy, Rabu (27/9). Demi mendongkrak kinerja, lanjut Dessy, KLBF sebaiknya mulai banyak berm

Target Penguatan Harga Minyak | 27 September 2017

Dengan tren penguatan harga minyak dunia, sejumlah analis melihat Organization of the Petroleum Exporting Countries ( OPEC ) akan mampu memenuhi target harga yang dibidik. Kala memulai program pemangkasan 1,8 juta barel tahun lalu, organisasi negara penghasil minyak itu menargetkan bisa membawa harga minyak WTI ke level US$ 55 per barel. "Kemungkinan kalau diperpanjang lagi bisa mencapai target US$ 55 per barel," ujar Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures, Kamis (27/9). Walaupun saat ini pasokan minyak mentah masih cukup tinggi, tetapi dengan potensi peningkatan permintaan tahun 2018 dan rencana perpanjangan pemangkasan produksi OPEC, maka penguatan harga masih tetap terlihat. Ia memperkirakan di akhir tahun, harga minyak WTI mampu masuk ke level US$ 55 per barel. Keyakinan serupa juga diungkapkan Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures. Menurutnya, jika minyak mentah mampu menembus area resistance US$ 53 per barel, maka di kuartal tera

Analisa Saham HEXA | 27 September 2017

PT Hexindo Adiperkasa Tbk( HEXA ) akan membagikan dividen tunai. Setiap satu saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar US$ 0,01721. Pembagian dividen ini akan dilakukan dalam rupiah mengacu kurs tengah Bank Indonesia saat  recording date  pada 3 Oktober nanti. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, pembagian dividen ini akan sangat menarik bagi pasar. Ia menimbang hal tersebut berdasarkan payout ratio  dividen HEXA yang terbilang tinggi selama tiga tahun ke belakang, serta kinerja perusahaan yang terbilang baik. Riska mencatat, tahun 2014,  payout ratio  dividenHEXA adalah sebesar 38,31%. Sementara di 2015, HEXA mencatat kenaikan  payout ratio menjadi 43,78%. Bahkan di 2016, mencapai 1.452,51%. "Dia kan tidak begitu gencar untuk ekspansi. Belanja modalnya juga tidak begitu besar tahun ini. Jadi dari laba yang didapatkan bisa dimaksimumkan untuk pemegang saham," ujar Riska Rabu (27/9). Dari sisi kinerja, HEXA juga tampak menggiurkan. Hal ini tercermin dari volume

Analisa Saham BUMI | 27 September 2017

Harga saham PT Bumi Resources Tbk ( BUMI ), hari ini (27/9) ditutup melemah nyaris 8% ke level Rp 174 per saham. "Kami melihat, ini karena  panic selling  dari para pemegang saham BUMI," ujar Riska Afriani, analis OSO Sekuritas, Rabu (27/9). Sejak isu restrukturisasi utang, harga saham BUMI memang melesat, bahkan dalam waktu yang singkat. Kurang dari setahun, harga saham BUMI sempat menyentuh level tertinggi, Rp 505 per saham awal tahun ini. Padahal, sebelumnya saham BUMI betah menghuni zona saham gocap. Sayangnya, kenaikan singkat itu juga diikuti dengan penurunan kembali yang tak kalah singkatnya. Setelah  rights issue  yang merupakan bagian dari retrukturisasi utang BUMI berakhir, harga saham BUMI terus menurun. Tanda-tanda perbaikan harga juga belum terlihat. "Sehingga, banyak investor yang  cut loss ," imbuh Riska. Meski demikian, Riska menilai level harga BUMI saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamentalnya. Menurutnya, jika mengacu pada kinerja BUMI s

Analisa Saham SHIP dan ASII | 27 September 2017

Wathclist Untuk 28 September 2017 Malem temen-temen... Saya coba share hasil screening watchlist untuk besok yah. Ada dua saham yang menarik untuk kita lihat besok, yaitu SHIP dan ASII. kedua Saham ini menarik karena ada kesempatan kita untuk beli jika kondisi tertentu terpenuhi. Keterangan: Ini bukan ajakan untuk beli apalagi pompom yah. Ini adalah murni hasil screening team analyst TemanTrader. --- Untuk saham SHIP, menarik kita ikuti ketika harga breakout level 805 dengan volume dan akumulasi tinggi. Breakout level ini adalah resistance dari sebuah pattern yang mirip dengan falling wedge. Jika breakout maka pattern double bottom ini terkonfirmasi. Level proteksi bisa di 770 - 790, dan targetnya adalah 900. Untuk saham ASII, menarik juga kita ikuti karena tebentuk pattern yang mirip dengan rectangle pattern namun belum terkonfirmasi. Jika harga breakout dari 8000, maka pattern tersebut terkonfirmasi. Level proteksi bisa di 7900, dan targetnya adalah level 8400. by Aryo Mo

Analisa Saham BNGA, INKP, SOCI, BMTR dan MAMI | 27 September 2017

1. BNGA : Terjadi perlawanan dari buyer, namun volume belum mendukung. Harga masih berada dibawah EMA5, bisa di follow up jika >1330 dengan jalur 1385 - 1440. Waspada jika break support 1300 dengan jalur 1265 - 1245. 2. INKP : Harga sudah kembali diatas EMA5, terdapat akumulasi bagus disertai dengan volume. Bisa di follow up jika >3970 dengan target 4390. Waspada jika tidak dapat tembus resisten 3970 maka akan mantul dengan jalur 3640 - 3330. 3. SOCI : Distribusi masih terjadi namun mulai melemah. Bisa diperhatikan jika >294 dengan jalur 300 - 312 - 330. Waspada jika tembus support 286 dengan jalur 278 - 268. 4. BMTR : Distribusi masih berlanjut dan hari ini disertai dengan volume yang besar. Waspada karena sudah tembus support 550 dan EMA5 dengan jalur 530 - 505. Bisa di follow up jika >575 dengan jalur 615 - 640. 5. MAMI : Distribusi berlanjut dan break EMA20. Perlu diwaspadai karena potensi penurunan masih akan berlanjut dengan jalur 93 - 76. Bisa di follow up jika &

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 September 2017

Market Review 27 September 2017 (Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia) IHSG ditutup melemah tipis 0.9 poin (-0.01%) ke level 5,863.027 pada perdagangan hari ini. Tercatat 135 saham menguat dan 200 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah dipimpin oleh pelemahan sektor mining yang ditutup turun 2.21%. Sementara, hanya sektor consumer dan miscellaneous industry yang ditutup menguat masing-masing 1.24% dan 0.20%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp305 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat 71 poin (+0.53%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,445 terhadap US Dollar di akhir perdagangan. Advance Stocks: - INKP: Harga saham INKP ditutup menguat Rp200 (+5.31%) ke level Rp3.960 pada perdagangan hari ini setelah perseroan mempublikasikan surat resmi bahwa Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak menyatakan ketaatan perseroan terhadap izin lingku

Berita Saham MDRN | 27 September 2017

PT Modern Internasional Tbk (MDRN) alami penurunan tajam penjualan hingga periode 30 Juni 2017 menjadi Rp196,21 miliar dibandingkan penjualan Rp455,27 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan menyebutkan Rabu, beban pokok penjualan tercatat Rp140,62 miliar dari beban pokok penjualan Rp300,94 miliar tahun sebelumnya dan laba bruto turun menjadi Rp55,59 miliar dari laba bruto Rp154,33 miliar tahun sebelumnya. Rugi usaha naik tajam menjadi Rp603,47 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya yang hanya Rp2,60 miliar terutama karena kenaikan beban operasi lainnya menjadi Rp434,30 miliar dari pendapatan operasi lainnya yang dibukukan periode Juni tahun sebelumnya sebesar Rp1,73 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan diderita Rp653,88 miliar naik tajam dari rugi sebelum pajak penghasilan Rp51,80 miliar hingga Juni tahun sebelumnya. Sedangkan rugi bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik tajam menjadi Rp642,03 miliar dari

Berita Saham PPRO | 27 September 2017

PT PP properti Tbk (PPRO) tahun ini akan menambah lahan yang menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan kinerja perusahaan yang berkelanjutan di masa mendatang. Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, mengatakan sebagai perusahaan terbuka, kami harus terus tumbuh secara berkelanjutan. Jumlah landbank tahun 2016 yang relatif sedikit membuat ruang pertumbuhan yang sempit. Oleh karena itu, penambahan landbank penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan ke depannya. Kami melihat adanya peluang pertumbuhan permintaan properti yang bagus di pasar menengah. Lahan-lahan yang kami akuisisi memiliki lokasi strategis untuk pengembangan proyek bagi pasar kelas menengah,. imbuh Taufik. Hingga Q3 tahun ini, kami menggenjot penambahan landbank, selanjutnya mulai Q4 tahun ini dan tahun depan akan fokus pada sisi produksi dan sales. Interest bearing ratio pada tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya akan kami jaga di level kurang dari 1 kali,. pungkas Taufik. Pada akhir tahun ini

Berita Saham BBRI | 27 September 2017

BRI Palembang mencatat pertumbuhan positif untuk transaksi nontunai dengan persentase 8-9 persen per tahun karena didorong dengan diluncurkannya produk uang elektronik. Wakil Pimpinan Wilayah BRI Palembang Susilo Sudana di Palembang, Rabu mengatakan saat ini masyarakat lebih menyukai transaksi nontunai yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan. "Kami memprediksi pada tahun-tahun mendatang akan lebih meningkat lagi, seiring dengan semakin luasnya akses internet di masyarakat," kata dia. Sementara ini BRI Wilayah Palembang mencatat jumlah pengguna kartu kredit mencapai 17.260 pengguna atau tumbuh 110 persen jika dibandingkan tahun lalu. Kemudian yang menggunakan kartu Brizzi terdaftar 168.151 pengguna atau bertumbuh 133 persen dan total 10.305 mesin EDC BRI yang tersebar di wilayah Sumsel, Jambi, dan Babel. Di tengah pertumbuhan positif transaksi nontunai, Bank Indonesia tetap mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dalam bertransaksi karena potensi terjadinya kejah

Berita Saham BTPN | 27 September 2017

Fitch Ratings Indonesia has assigned Indonesia-based PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk's (BTPN, AAA(idn)/Stable) proposed rupiah senior unsecured bond tranche II 2017 a National Long-Term Rating of 'AAA(idn)'. The bank will issue up to IDR1.5 trillion of bonds, which have a maturity of up to three years. This will be second tranche to be issued under the bank's third senior bond programme, which is rated 'AAA(idn)'. Proceeds from the proposed issue will be used to support the bank's business growth. 'AAA' National Ratings denote the highest rating assigned by Fitch on its national rating scale for that country. This rating is assigned to issuers or obligations with the lowest expectation of default risk relative to all other issuers or obligations in the same country. The proposed bonds are rated at the same level as BTPN's National Long-Term Rating in accordance with Fitch criteria. The rating reflects Fitch's views that BTPN's pa

Berita Saham ASII | 27 September 2017

PT Astra Internasional Tbk (ASII) akan membagikan dividen interim kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017. Menurut keterangan perseroan Rabu, jumlah dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp55 per lembar pada 27 Oktober 2017 mendatang. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 2 dan 3 Oktober 2017 dan di pasar negosiasi pada 5 dan 6 Oktober 2017 dengan DPS hingga 5 Oktober 2017. Pembagian dividen interim tersebut berdasarkan hasil keputusan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi pada 25 September 2017 lalu. (end) IQPLUS

Berita Saham ISAT | 27 September 2017

Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, memutuskan untuk tidak meneruskan masa jabatannya di perusahaan operator telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia tersebut. "Kami telah menerima pemberitahuan dari Direktur Utama dan CEO Alexander Rusli, bahwa beliau memutuskan untuk tidak meneruskan masa jabatannya di Indosat Ooredoo," kata Komisaris Utama Indosat Ooredoo, Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa. Alexander Rusli bergabung dengan Indosat Ooredoo sejak Januari 2010 sebagai Komisaris Independen dan ditunjuk sebagai Direktur Utama dan CEO pada November 2012. Dikatakannya, selama lima tahun terakhir, Alex telah memimpin Indosat Ooredoo melewati proses program transformasi yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan laba bersih yang positif sebagai hasil dari pertumbuhan konsumen yang tinggi. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Alex atas kontribusinya yang amat berharga kepa

Berita Saham BBNI | 27 September 2017

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan Rp19 miliar dana Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 22.494 siswa SMA dan SMK di seluruh Bali tahun 2017 yang didistribusikan melalui Kartu Indonesia Pintar. Pemimpin BNI kantor Wilayah Bali, NTB dan NTT Putu Bagus Kresna di Denpasar, Rabu, mengungkapkan bahwa pendistribusian kartu Indonesia pintar (KIP) tersebut menggunakan produk BNI Simpanan Pelajar atau "SimPel", tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional dengan persyaratan mudah dan sederhana serta dilengkapi fitur yang menarik. "SimPel ini diterbitkan selain untuk mendorong gerakan inklusi keuangan juga untuk menarik minat siswa agar menabung sejak dini," kata Kresna. Untuk tahun 2017, bank BUMN itu menyalurkan dana PIP untuk tingkat SMA mencapai Rp10,2 miliar bagi 11.761 siswa yang tersebar di 193 sekolah. Sedangkan untuk tingkat SMK, pihaknya akan menyalurkan kepada 10.733 siswa di 168 sekolah dengan nilai mencapai Rp9,37 miliar. Kresna leb

Rekomendasi Saham PacificTrader | 27 September 2017

Watchlist PacificTrader untuk ODT dan Swing Menu yang kemarin belum ke trigger bisa dipantau yah Rabu, 27 September 2017 - EXCL - BRPT - CLEO - BNLI IHSG potensi melemah, jangan paksakan trading jika IHSG mendung Batasi Risiko dan Take Profit sesuai selera dan kemampuan jantung masing-masing Jangan lupa review terlebih dahulu sebagai trader mandiri Bukan ajakan untuk membeli, Disclaimer On ~ Thankyou

Analisa Saham TLKM, INTP dan SCMA | 27 September 2017

IHSG (5.830-5.895) : indeks harga saham gabungan diprediksi  bergerak bervariasi cenderung melemah. Target pelemahan indeks pada level 5.830 kemudian 5.800 dengan resist di 5.895 dan 5.925. TLKM (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 4.750 kemudian 4.800 dengan support di 4.640, cut loss jika break 4.580. INTP (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 19.850 kemudian 20.300 dengan support di 18.900, cut loss jika break 18.650. SCMA (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.340 kemudian 2.410 dengan support di 2.200, cut loss jika break 2.150. IPOT Chart Analysis

Analisa Saham AKRA | 27 September 2017

NH Korindo on AKR Corporindo (AKRA) 9/15/2017 As rugged as a rock -AKRA berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 28,6% dari penjualan 2Q16 sebesar Rp3,8 triliun menjadi penjualan 2Q17 sebesar Rp4,9 triliun. Kinerja penjualan didukung oleh divisi penjualan minyak bumi yang menyumbang 67% terhadap total penjualan. Pada 2Q17, penjualan minyak bumi melonjak 33% didukung oleh volume optimis dan harga jual rata-rata stabil (rata-rata Rp6.000 per liter). -Diperkirakan pada 2017, penjualan AKRA akan melonjak 25,9% didukung oleh pemulihan permintaan yang berasal dari sektor industri seperti pertambangan dan pembangkit listrik. Selain itu, konsistensi pertumbuhan penjualan akan didukung oleh perusahaan patungan antara AKRA dan British Petroleum, yaitu BP AKR Fuels Retail yang menargetkan pasar minyak premium. -Valuasi: BUY dengan Tp Rp8,100

Analisa Saham KLBF | 27 September 2017

NH Korindo on Kalbe Farma (KLBF) 9/18/2017 Consistent upgrade - KLBF berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 3% dari Rp5,0 triliun di 2Q16 menjadi Rp5,16 triliun pada 2Q17. Penjualan optimis dipicu oleh kenaikan 7% penjualan yang dilakukan divisi makanan bergizi, 4% oleh divisi obat resep, dan 7% oleh divisi kesehatan konsumen. - Meskipun porsi penjualan pokok penjualan meningkat dari 50,7% di 2Q16 menjadi 51,3% di 2Q17, laba bersih meningkat 8% dari Rp583 miliar di 2Q16 menjadi Rp628 miliar pada 2Q17. Latar belakang ini digarisbawahi oleh penurunan sebagian biaya operasi terhadap penjualan dari 34,1% di 2Q16 menjadi 32,8% di 2Q17 - Valuasi: BUY dengan TP Rp2,020

Analisa Saham BBRI | 27 September 2017

Beberapa emiten tengah melaksanakan stock split. Di kuartal 3 ini saja sudah ada beberapa emiten yang melaksanakan stock split seperti BRPT, SMDR, ULTJ, BTEK,MEDC dan BMRI. Terakhir, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) juga akan melaksanakan stock split. Dalam aksi korporasi ini BBRI akan memecah saham 1:5. Terkait dengan rencana stock split ini, BBRI akan menentukannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBRI yang akan dilaksanakan 18 Oktober yang akan datang. Taye Shim, Kepala Riset Miraes Asset Sekuritas mengungkapkan bahwa stock split akan membuat harga saham menjadi murah, sehingga investor akan semakin mudah dalam membeli saham. "Hal ini akan memperbesar likuiditas saham, memberikan akses yang lebih mudah untuk membeli saham" kata Taye kepada KONTAN, Selasa, (26/9). Terkait dengan saham stock split mana yang harus dibeli investor, Taye mengatakan bahwa investor seharusnya melihat fundamental emiten terlebih dahulu. Terkait dengan saham BBRI

Analisa Saham ADRO | 27 September 2017

ADRO belum mampu kembali ke jalur tren naiknya pasca kegagalan saham ini bertahan di area support 1850. Koreksi saat ini bertepatan dengan support psikologis MA200 di 1700. Terbuka peluang rebound, namun sekedar technical rebound. Selama ADRO masih di bawah level 1875, segala kenaikan hanya merupakan rebound dalam tren yang cenderung konsolidasi. Jika ADRO gagal bertahan di atas MA200, barulah muncul skenario downtrend. Rekomendasi: Hindari saham ini, tunggu range konsolidasi yang lebih sempit (risk lebih rendah). Stoploss level 1700. Disclaimer ON by GaleriSaham

Rekomendasi Saham TemanTrader | 27 September 2017

Ada dua saham yang bisa dicermati untuk hari Rabu tanggal 27 September 2017 yaitu MAPI dan CPIN Untuk saham MAPI menarik juga kita ikuti karena tebentuk pattern akan tetapi belum terkonfirmasi, yakni triangle pattern. Jika harga breakout dari 7075, maka pattern tersebut terkonfirmasi triangle pattern. Level proteksi bisa di EMA5, dan targetnya adalah level 7700 Untuk saham CPIN menarik kita ikuti ketika harga breakout level 2800 dengan volume dan akumulasi tinggi. Breakout level ini adalah neckline dari sebuah pattern yang saat ini berpotensi menjadi double bottom pattern. Sehingga jika breakout maka pattern double bottom ini terkonfirmasi. Level proteksi bisa di EMA5, dan targetnya adalah 2950. Semoga informasi ini bisa membantu keputusan trading dan investasi. by TEMAN TRADER

Rekomendasi Saham William Hartanto | 27 September 2017

WH Project Outlook 27 September 2017. Support IHSG di 5850, dengan resistance di 5900. Penurunan IHSG lebih dikarenakan kekhawatiran dunia yang kembali tinggi karena perseteruan AS dan Korut. INKP masih berpotensi menurun. Hal ini dikarenakan berita mengenai pencemaran yang dilakukan INKP masih dalam proses sehingga investor cenderung take profit. Setelah mendapat UMA, saham LEAD mengalami distribusi besar sehingga masih akan melanjutkan penurunannya. Waspadai break support 100. ACES 1200 done, target berikutnya ada di 1500. HRTA buy on break 300. JPFA dan CPIN diprediksi akan ada koreksi jika hari ini IHSG masih menurun. Semoga bermanfaat, happy trading.

Agenda Ekonomi Penting | 27 September 2017

Agenda Ekonomi Penting | 27 September 2017 (1) Agenda emiten 27/09/2017 : • Rups : BIPI, CNTB, TMPI • Pubex : CNTX, RIGS • Pembayaran Dividen Tunai : Reksa Dana Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds PT (XISB) Upcoming : ASII akan membagikan Dividen Interim Rp 55 Cum 2 Oktober 2017 • Obligasi/Bonds : ~Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT (ADMF), Maturity 27 September 2017, 673 Billion IDR ~Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Rp 2,1T, Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 29 Sep 2017 (2)  Tender Offer : • PT Asia Pacific Investama (MYTX) Rp 83 persaham (Akhir Penawaran 29 September 2017, Tanggal Pembayaran : 11 Oktober 2017) • PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) : Rp 250 Masa Penawaran Tender Wajib 4 Okt 2017 - 3 Nov 2017, Tgl Pengalihan Saham melalui pasar negosiasi di BEI 10 Nov 2017, Tgl Pembayaran 15 Nov 2017 • Lamicitra Nusantara (LAMI) Rp 814, Akhir Penawaran 6 Okt 2017, Pembayaran 18 Okt 2017 (3) Agenda ekonomi : • China : Industrial Profits (YTD) YoY

Analisa Pasar Global | 27 September 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market (Sept 27, 2017) Investment Information Team (ayuningdyah@miraeasset.co.id) US Saham-saham A.S. ditutup sebagian besar flat pada hari Selasa, dengan Dow Industrial memperpanjang penurunan beruntun ke sesi keempat. Investor tampak mengabaikan komentar dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen, yang memperingatkan agar tidak bergerak terlalu lambat pada tingkat suku bunga. Yellen mengatakan ada risiko bahwa pasar tenaga kerja dapat menjadi terlalu panas, sehingga menimbulkan masalah inflasi. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di bulan Desember, yang diamati dari harga di Fed funds futures, naik menjadi 76%, menurut CME Group's FedWatch Tool. Data ekonomi dan Fed: Home-price naik pada Juli. S&P/Case-Shiller 20-city index naik 5.8% dalam periode tiga bulan yang berakhir pada bulan Juli dibandingkan dengan tahun lalu, dan naik dari 5.6% pada periode Juni. Indeks nasional Case-Shiller meningkat menjadi 5.9% dari 5,8%. Sem

Update Harga Penting Saham | 27 September 2017

Good morning,    Dow posts first four-day losing streak since June Information technology closed 0.4 percent higher as the best performer in the S&P 500, while the Nasdaq composite closed about 0.15 percent higher.The Dow Jones industrial average fell for a fourth straight day, withMcDonald's having the greatest negative impact on the index.The 2-year Treasury yield hit its highest since Nov. 5, 2008, after Fed Chair Janet Yellen maintained her case for a gradual pace of monetary policy tightening. Dow........22284   -11.8     -0.05% Nasdaq....6380   +9.6      +0.15% S&P 500...2497   +0.2      +0.01% FTSE........7286    -15.6      -0.21% Dax........12605    +10.4     +0.08% CAC.........5269     +1.7       +0.03% Nikkei....20330    -67.4       -0.33%  HSI.........27500   -380.2      -1.09% Shanghai.3344   -2.03        -0.33%  ST Times.3212   -3.9          -0.12%   Indo10Yr..6.5730     -0.0192  -0.29% INDOBex237.8753   -0.5439  -0.23% US10Yr.......2.229     

Saham Online di Facebook