google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 6, 2019

Pengertian PEG Ratio

PEG Ratio adalah metrik penilaian untuk menentukan trade-off relatif antara harga saham, pendapatan yang dihasilkan per saham ( EPS ), dan pertumbuhan yang diharapkan perusahaan. PEG Ratio intinya merupakan rasio harga / laba terhadap pertumbuhan. Secara umum, PER lebih tinggi untuk perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Dengan demikian, hanya dengan menggunakan PER akan membuat perusahaan dengan pertumbuhan tinggi tampak dinilai terlalu tinggi relatif terhadap yang lain. Diasumsikan bahwa dengan membagi PER dengan tingkat pertumbuhan pendapatan, rasio yang dihasilkan lebih baik untuk membandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda. PEG Ratio dianggap perkiraan yang nyaman. Ini pada awalnya dikembangkan oleh Mario Farina yang menulis tentang hal itu dalam bukunya 1969, A Beginner's Guide to Successful Investing In The Stock Market . Ia kemudian dipopulerkan oleh Peter Lynch , yang menulis dalam bukunya 1989 One Up on Wall Street bahwa &qu

Berita Saham ISAT | KINERJA 2018 : Indosat (ISAT) Catat Rugi Rp2,40 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan rugi senilai Rp2,40 triliun pada 2018. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Selasa (5/3/2019), emiten dengan kode ISAT itu mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilikk entitas induk sebesar Rp2,40 triliun dari posisi laba pada 2017 sebesar Rp1,13 triliun. Sementara itu, jumlah pendapatan perseroan turun 22,67% menjadi Rp23,13 triliun secara tahunan (year-on-year) pada akhir 2018, dibandingkan dengan posisi Rp29,92 pada 2017. Adapun, penerimaan kas perseroan dari segmen pelanggan turun 15,65% menjadi Rp24,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp28,56 triliun. Dengan demikian, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi anjlok 53,55% menjadi Rp4,16 triliun secara yoy dari posisi Rp8,96 triliun pada 2017. Adapun, jumlah beban perseroan mencatatkan penurunan sebesar 8,84% ke level Rp23,60 triliun dibandingkan dengan Rp25,89 pada 2017.

Berita Saham JSMR | Jasa Marga (JSMR) Incar 4 Konsesi Ruas Tol Baru

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tengah berupaya menambah panjang konsesi ruas tol yang dimiliki tol perseroan pada 2019. Mohamad Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga menjelaskan bahwa perseroan tengah mengupayakan menambah tambahan konsesi ruas baru pada 2019. Pihaknya memproyeksikan setidaknya tambahan empat jalan tol baru tahun ini.  “Sedang mengupayakan mendapatkan konsesi baru, total sekitar 250 Kilometer [Km],” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/3/2019). Agus mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp27 triliun pada 2019. Pihaknya menyebut JSMR masih memiliki standby loan yang cukup untuk mendanai kebutuhan pendanaan di induk usaha. Sebagai catatan, total konsesi yang dimiliki emiten bersandi saham JSMR itu sepanjang 1.527 kilometer pada 2018. Total ruas yang yang telah dioperasikan mencapai 1.000 Kkm tahun lalu. Sebelumnya,  Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengungkapkan lima ruas yang baru beroperasi pada akhir tahun l

Berita Saham LPPF | Sayonara Mataharimall...

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel milik Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) melaporkan telah menghabiskan dana senilai Rp769,77 miliar untuk berinvestasi di Mataharimall.com. Situs Mataharimall.com diluncurkan pada 2015. Bak menanam pohon, dan menaruh asa berbuah lebat. Malang, harapan tak menjadi kenyataan. LPPF mengalokasikan dana tersebut melalui PT Global Ecommerce Indonesia (GEI) untuk mengelola Mataharimall.com. Alasan LPPF berinvestasi pada GEI karena melihat peluang yang signifikan pada bisnis e-commerce. Perlu diketahui juga, Global Ecommerce Indonesia adalah anggota dari grup yang sama dengan PT Multipolar Tbk. (MLPL). Dimana, MLPL merupakan pemegang saham LPPF. Kala itu, keinginan LPPF untuk berinvestasi di Mataharimall.com, tergiur dengan proyeksi Kementerian Perindustrian pada bisnis e-commerce bakal mencapai US$20 miliar pada 2016. Setelah itu, kalangan peritel pun mulai latah memperbesar penjualan dari segmen e-commerce. Kembali pada peritel

Berita Saham PEHA | Phapros (PEHA) Pasang Target Agresif

Bisnis.com, JAKARTA - PT Phapros Tbk. memasang target pertumbuhan agresif sepanjang tahun ini, sejalan dengan strategi memperluas pasar ekspor dan meluncurkan produk baru. Berdasarkan ikhtisar kinerja keuangan 2018, emiten dengan kode saham PEHA ini mencatatkan penjualan sebesar Rp1,03 triliun, naik 2,33% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang dibukukan sebesar Rp133,29 miliar, naik 6,40% secara tahunan. Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar mengatakan, pertumbuhan kinerja 2018 yang melambat dari tahun sebelumnya yang tumbuh dua digit, karena perseroan banyak melakukan investasi pengembangan organik maupun anorganik. Hal ini dilakukan agar PEHA dapat mengejar target pertumbuhan laba dua digit pada tahun ini. Dia mengatakan, perseroan memasang target pertumbuhan laba bersih pada tahun ini 30%. Target agresif ini sejalan dengan strategi peluncuran produk baru, pengembangan brand equity, dan menjaga ketersediaan produk yang menjadi market leader. "Target pertumbu

Berita Saham SILO | Siloam International Hospitals Catat Pertumbuhan Pendapatan 12,41%

Bisnis.com, JAKARTA — PT Siloam International Hospitals Tbk. mencatatkan pendapatan tumbuh 12,41% ke level Rp5,9 triliun dari posisi Rp5,30 triliun pada 2017. Dalam keterangan resmi yang dirilis perseroan, pendapatan operasional bersih meningkat 13% menjadi Rp4.4 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Melalui segmen Rumah Sakit Dewasa Siloam terus memberikan berkontribusi yang baik pada pertumbuhan pendapatan dan pendapatan perseroan. Rumah Sakit Dewasa bagian Timur dan Rumah Sakit Dewasa bagian Barat mengalami pertumbuhan EBITDAR masing-masing sebesar 15% dan 14% dan EBITDA masing-masing sebesar 14% dan 16% pada 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan terus memperluas jaringan rumah sakit dengan membuka 4 jaringan baru rumah sakit pada tahun 2018. Rumah sakit tersebut telah mulai memberikan kontribusi yang kuat untuk pertumbuhan pendapatan. Perseroan mendorong efisiensi operasional dan meningkatkan volume pasien di rumah sakit yang baru dibuka, rumah

Berita Saham INTA dan UNTR | Proyeksi Bisnis Emiten Alat Berat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan bagi bisnis alat berat tahun ini sepertinya bakal semakin berat. Tak heran, para pebisnis mulai menghitung ulang target untuk tahun ini. PT Intraco Penta Tbk (INTA) memprediksi pertumbuhan penjualan tahun ini cuma 20%. Padahal, estimasi tahun lalu sebesar 30%. Harga batubara sejatinya masih tinggi. "Namun, masih ada ketidakpastian," ujar George Setiadi, Managing Director Intraco Penta Prima Servis kepada KONTAN, Selasa (5/3). Anak usaha INTA, Intraco Penta Prima Servis salah satu anak usaha di segmen penjualan alat berat. Selama ini, penjualan alat berat INTA ke sektor batubara sekitar 45% dari total penjualan. PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mematok target penjualan tahun ini cuma 4.000 unit, turun 18% dibanding realisasi tahun lalu. "Penjualan bisa saja tidak setinggi tahun lalu karena harga batubara yang terkoreksi," ujar Sara Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR. Meski begitu, analis menilai emiten alat berat yang pun

Berita Saham ENRG | Energi Mega Persada Kembali Gelar Restrukturisasi Utang

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akhirnya bisa kembali meneruskan rencana merestrukturisasi utang. Ini berkat persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) ketiga, setelah dua RUPS sebelumnya gagal mencapai kuorum. Investor Relations ENRG Herwin Hidayat mengatakan, setelah mendapat restu pemegang saham lewat RUPS kemarin, ENRG berencana melunasi fasilitas pinjaman dari PST Finance Ltd senilai US$ 50 juta. Skema pelunasannya dengan pembiayaan kembali atau refinancing. Elektra Asset Ltd menjadi kreditur anyar perusahaan dengan mengucurkan pinjaman sekitar US$ 50 juta hingga US$ 60 juta. "Kemudian, yang dimintakan persetujuan dari investor adalah perseroan bisa menjadikan saham saham-perseroan di beberapa aset sebagai agunan demi mendapatkan fasilitas pinjaman baru tersebut," kata Herwin, Senin (5/3). Dengan pinjaman baru itu, ENRG mengaku bisa menghemat beban bunga hingga sebesar US$ 4 juta atau sekitar Rp 60 miliar setiap tahun. Sebab bunga

Berita Saham BAKRIE | Usaha Patungan Bakrie dan Aneka Tambang Mulai Beroperasi Semester II Tahun 2021

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gorontalo Minerals (GM), perusahaan hasil joint venture (JV) antara PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), tengah mempersiapkan rencana operasi. Perusahaan ini diharapkan dapat memulai produksinya di semester II-2021. Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, rata rata volume produksi GM ditargetkan mencapai 1 juta ton bijih tembaga per tahun. Perusahaan ini menggunakan teknologi heap leaching. Teknologi ini memungkinkan GM mengkonversi produk bijih tembaga menjadi copper cathode tanpa melalui proses konsentrat. "Teknologi ini membuat capex akan menjadi lebih rendah, bahkan murah sekali dan bisa dipenuhi dari internal cashflow kami, jadi tidak perlu pendanaan," kata Herwin, Selasa (5/3). Teknologi heap leaching tersebut membuat biaya produksi bisa menjadi lebih murah, diharapkan tidak lebih dari US$ 30 juta. "Alatnya masih kami masih mencari baik di pasar dalam negeri, China hingga k

Berita Saham MASA | Transaksi Saham MASA Rp 1,5 Triliun Bukan Bagian Aksi Michelin

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan kemarin, Selasa (5/3), tercatat telah terjadi transaksi saham tutup sendiri di perdagangan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di pasar negosiasi. Nilainya cukup besar yakni mencapai Rp 1,5 triliun. Transaksi terjadi empat kali. Transaksi terbesar terjadi pukul 11.30 WIB di harga Rp 850 untuk 1,37 miliar saham. Transaksi terendah terjadi pada sore hari, di Rp 825 untuk 24,7 juta saham. Saham MASA di akhir perdagangan ditutup dengan kenaikan 0,63% ke Rp 795 per saham. Saham MASA belakangan mendapat perhatian setelah produsen ban asal Prancis, Michelin, berniat membeli 80% saham MASA dengan nilai US$ 439 juta atau setara Rp 6,2 triliun. Dengan kata lain, Michelin membeli saham MASA dengan harga Rp 850 per saham. Harga tersebut yang akan menjadi harga tawaran dalam pelaksanaan penawaran tender (tender offer) untuk membeli sisa saham 20% setelah akuisisi selesai. Hanya manajemen MASA menyangkal sudah ada pembayaran dari Michelin. Direk

Berita Saham PNBN | ANZ bakal hengkang dari Bank Panin, ini kata Manajemen

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia Tbk alias Bank Panin mengatakan pihaknya telah siap kalau akan ada perubahan struktur pemegang saham perusahaan tahun ini. Hal ini disebabkan pemegang saham Bank Panin yakni Austalia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) bakal melepas kepemilikan sahamnya di bank yang memiliki kode emiten BNPN ini. Mengenai hal tersebut, Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo menjelaskan kalau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator sudah meminta ANZ untuk memurunkan porsi kepemilikan saham di Bank Panin jika tidak ingin menjadi pemegang saham pengendali. Asal tahu saja, status ANZ sampai saat ini masih menjadi pengendali perusahaan dengan porsi kepemilikan saham lebih dari 25%. Mengutip laman resmi perusahaan, saat ini porsi saham ANZ di Bank Panin saat ini sebesar 38,82%. Sementara sisanya sebesar 46,04% dimiliki oleh PT Panin Financial Tbk dan publik sebesar 15,14%. "OJK aturannya jelas kalau ingin pengendai ya di atas 25%, tapi mere

Analisa Saham ADRO dan LPPF | 6 Maret 2019

ADRO: 4Q18 review: Weak results by Andy Wibowo Gunawan (andy.wibowo@miraeasset.co.id)    - For full-year 2018, Adaro Energy (ADRO) posted below par financial results with net profit of USD418mn, achieving only 85.4% and 92.0% of our and consensus’ targets. - This disappointing performance was due to: (1) lower global coal price; (2) lower sales volume, and; (3) loss in its joint-venture investment that reached USD78mn, which mostly came from the Kestrel mine in 3Q18. The good news is this loss is a one-off cost only and should not occur in 2019. - We still maintain our earnings estimate and our target price for ADRO at IDR1,995. - Downside risks include regulatory changes and lower global coal prices. ADRO is currently trading at 2019F-20F P/Es of 5.1x and 4.2x, respectively. (See full report: https://goo.gl/zssF78) Matahari Department Store (LPPF IJ) - Online disruptions by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id) Mar 5, 2019  - For 2019 same-store sal

Analisa Saham WTON, BMRI dan ERAA | 6 Maret 2019

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/3) hari ini. 1. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Saham WTON limited upside dan berpeluang koreksi teknikal untuk menguji support MA20 sekaligus support bullish channel sebelum kembali rebound dengan higher high level untuk melanjutkan fase bullish.  Adapun indikator RSI dan stochastic masing-masing mendekati area overbought di level 65 dan 62. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 500 Resistance: Rp 535 Muhammad Wafi, Bahana Sekuritas 2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Saham BMRI memasuki fase bearish consolidation karena ranging dari lower band of the bollinger hingga garis MA20. Namun, indikator stochastic sudah membentuk pola golden cross di area negatif. Rekomendasi: Acumulated buy Support: Rp 6.800 Resistance: Rp 7.150 Muhammad Nafan Aji, Binaartha Parama Sekuritas

Analisa Saham BNLI | 6 Maret 2019

Bank Permata: M&A Story Intact; Strong Jan Numbers  Alvin Baramuli, Henry Wibowo – RHB Sekuritas  Maintain BUY, IDR1,400 TP, 27% upside. Bank Permata reported a stellar January, with earnings up 105% YoY (ROE: 7.6%), as provisions fell 67.5% YoY (CoC: 1% vs 1M18’s 3.1%). Mandiri and Northstar may be interested in buying into the bank. Permata is an ideal M&A candidate with potential valuations of 1.5-2x P/BV, within average of recent M&As in Indonesia, in our view. TP implies 1.7x P/BV on FY19E BVPS. Strong start in 2019, EPS +105% YoY. Permata reported its 1M19, with net profit of IDR138bn (+105% YoY), (outperforming all its peers of the 12 banks under our coverage), which implied 7.6% ROE. This was driven by lower provision expenses, which declined 68% YoY. Correspondingly, CoC decreased to 1% in 1M19, from 3.1% in Jan 2018. Loans stood at IDR97trn (+6.8% YoY, vs -3.9% in 1M18). NIM also improved to 3.8%, from 3.6% in Jan 2018, while LDR inched up slightly to 8

Analisa Saham TINS, ANTM dan MYOR | 6 Maret 2019

IHSG (6.390 - 6.485) : Target pelemahan indeks pada level 6.390 kemudian 6.350 dengan resist di level 6.485 dan 6.535. TINS (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.505 kemudian 1.570 dengan support di level 1.350, cut loss jika break 1.280. MYOR (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.680 kemudian 2.710 dengan support di level 2.620, cut loss jika break 2.600. ANTM (Buy on Weakness) : Target harga beli pada level 1.015 dengan resist di level 1.055 dan 1.075. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c7hec

Analisa Saham SMRA, ISAT dan PGAS | 6 Maret 2019

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Mar 6, 2019) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,441.28 (-0.73%), consolidation at 6,476. indikator MFI optimized dan indicator RSI optimized akan menguji support trendline. Pada periode weekly ,indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized menguji support trend line dan  indikator MACD optimized masih bergerak turun.  Daily resistance terdekat di 6,476 dan support di 6,416. Cut loss level di 6,400. SMRA Daily, 895 (-2.72), buy on weakness, trading range 880 – 925. Indikator MFI optimized dan RSI optimized akan menguji support trendline. Daily support 880 dan resistance di 925. Cut loss level di 870. ISAT  Daily, 3,180(+0.0%), buy on weakness, 3,090 – 3,320. indikator MFI optimized support trendline. dan W%R optimized akan menguji support trendkine . Daily resistance di 3,320 sementara itu daily support di 3,090. Cut loss level di 3,080. PGAS Daily, 2,460(-3.15%), buy on weakness, trading range 2,440 – 2,35. Indik

Analisa Pasar Global | 6 Maret 2019

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market (Mar 6, 2019) Investment Information Team (angga.choirunnisa@miraeasset.co.id) U.S Saham AS berakhir tanpa ada perubahan dalam sesi perdagangan yang volatil Saham-saham AS berjuang pada hari Selasa, menghabiskan sesi perdagangan keluar-masuk zona merah dan hijau sebelum akhirnya ditutup tanpa perubahan. Dow Jones -0,05% ditutup pada 25.807. S&P 500 turun 0,11% menjadi 2.789. Nasdaq -0,02% ditutup pada 7,576. Investor masih mengkhawatirkan hasil pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China. Pada saham individu, saham Target Corp.TGT naik 4,6% setelah raksasa ritel ity melaporkan penjualan toko kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan, sementara saham pembuat mobil listrik Tesla TSLA, turun 3,1% setelah Analis Barclays Brian Johnson memangkas target harganya menjadi $192 dari $210. Eropa Bank menekan bursa Eropa; investor memantau China dan Wall Street Bursa Eropa sebagian besar bertahan d

Rekomendasi Saham TetraXChange | 6 Maret 2019

Hallo Teman Trader dan Investor Nusantara Secara teknikal index kemarin menolak untuk turun lebih dalam dari 6433 dan memantul di area tersebut untuk lanjutkan konsolidasinya. Bursa masih memiliki ketahanan untuk halau serbuan jual asing walaupun Garis MA sudah mengalami DEAD CROSS sinyal penurunan jangka pendek. Hari ini index diperkirakan masih akan terkonsolidasi dengan potensi rebound dengan  pergerakan 6405 – 6480. Saham kelompok MISC-IND dan  MINING khususnya INCO dan ASII  bisa jadi perhatian. Selain dua sektor itu saham INFRA CONSUMER  dan TRADE masih berpotensi karena masih berada diatas garis MA 20 supportnya. Tone dan Manner perdagangan hari ini  : Index Menolak Turun Dalam Walaupun Asing Net Sell Lebih 1 Trilyun Potensi Pergerakan Index : 6405 – 6480  Beberapa saham yang perlu diperhatikan hari ini : Swing Trade  :  BNGA KPAL KREN MAMI MYOR TLKM   (cross over MA20 kemarin) Fast Trade  : CSIS KPAL DEAL DSFI TINS ZINC KREN SIMA BNLI WOOD MCAS ASSA MYOR MASA     (

Rekomendasi Saham William Hartanto | 6 Maret 2019

WH Project Outlook 6 Maret 2019 IHSG ditutup menurun sebesar 47,14 poin (-0.73%) menuju level 6441.28 pada perdagangan hari Selasa 5 Maret 2019. BYE, UPTREND! UNTIL ELECTION IHSG telah resmi meninggalkan uptrend pada hari Selasa, 5 Maret 2019 kemarin. Namun jangan buru-buru mengartikan hal ini sebagai oembalikan arah menjadi turun, melainkan akan terjadi sideways dahulu. Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, penghambat pasar berikutnya adalah pemilu, artinya kita perlu bersabar menghadapi pasar sebulan lagi. Secara teknikal IHSG sudah menuju area oversold, namun gairah pelaku pasar sangat tidak terlihat di sini, bahkan investor asing pun memilih “ngerem” dulu dan mengamankan cash, beberapa kali mereka melakukan penjualan. Lalu, bagaimana dengan IHSG hari ini? Secara teknikal IHSG akan memasuki trend baru karena uptrend telah berakhir. Diperkirakan akan sideways selama 1 bulan sampai pemilu. IHSG VIEW IHSG berpotensi menurun dalam range 6400 s/d 6470. REKOMENDASI

Update Harga Penting Saham | 6 Maret 2019

Stocks dip as investors monitor US-China trade talks, Target rises on earnings Stocks closed marginally lower on Tuesday as investors weighed ongoing trade negotiations between China and the U.S. along with strong earnings from Target. Dow.....25807     -13.02     -0.05% Nasdaq..7576    -1.2          -0.02% S&P 500.2790    -3.2          -0.11% FTSE.......7183    +49.04    +0.69% Dax........11621   +28.1       +0.24% CAC........5298     +10.95    +0.21% Nikkei....21726     -95.8       -0.44% HSI.........28962    +2.01     +0.01% Shanghai.3054    +26.7      +0.88% ST Times.3234     -17.01    -0.52% Indo10Yr..8.0144     +0.0159   +0.20% INDOBex247.3904   -0.1215    -0.05% US10Yr....2.7220      unch         +0% VIX.......... 14.74        +0.11       +0.75% USDIndx .....96.8480  +0.24    +0.25% Como Indx..181.90     +0.81    +0.45% (Core Commodity CRB) DJUSCL........55.08      +0.99    +1.83% (Dow Jones US Coal Index) IndoCDS.......95.51      -0.85      -0.88

Analisa Saham SMRA, PGAS dan ISAT | 6 Maret 2019

SMRA Daily : Buy on Weakness. Harga saham ini sudah masuk ke oversold area dimana kisara support saat ini antara 880-900 dengan potensi kenaikkan terdekat ke 940-950 . Saat ini koreksi masih relatif wajar dan bahkan volume rata-rata sisi demand > sisi supply. Risk < Reward. PGAS Daily : Buy on Weakness. Koreksi harga saham ini kembali menarik untuk dicermati mengingat masih relatif banyaknya transaksi diatas harga saat ini baik sisi demand mupun sisi supply dan demikiian juga dengan rata-rata volumenya dimana sisi demand > sisi supply. Karena saat ini tape reading belum menunjang dan tekanan jual masih terlihat disarankan untuk BoW sekitar support antara level 2,420 -2,440, sementara resistance saat ini terdekat di 2,560. ISAT Daily : Buy on Weakness. Koreksi harga saham ini diperkirakan mulai terbatas. Support sekitar 3,050 - 3,110 dengan perkiraan resistance terdekat di 3,390 sebelum lanjut ke 3,460-3,490. Saat ini volume rata-rata sisi demand > sisi supply yag m

Analisa Saham MEDC | 6 Maret 2019

MEDC bergerak turun menguji area support level 905. Jika mampu bertahan diatas support tersebut, maka MEDC berpeluang rebound menuju ke area gap atas dikisaran 965-970. Namun akan tidak bagus jika MEDC gagal bertahan dan turun di bawah support 905, karena saham ini cenderung akan bearish membentuk pola double top dengan target penurunan dikisaran gap bawah di level 760-770, dengan minor target di 815. Indikator teknikal MACD yang bergerak turun mengindikasikan saham ini cenderung bergerak negatif. Rekomendasi: Hold. Trading sell apabila break low dan gagal bertahan di 905. http://step-trader.com/2019/03/05/medc-under-pressure-what-next/

Analisa Saham PTBA | 6 Maret 2019

PTBA berada di titik kritikalnya, dimana saham ini untuk kesekian kalinya tertekan di area support. Jika mampu bertahan di atas support 3970, terbuka peluang kenaikan menuju 4450. Namun akan tidak bagus jika saham ini gagal bertahan diatas supportnya. Jika PTBA tidak mampu bertahan di atas support 3970, saham ini cenderung akan bergerak bearish dimana target penurunan berada di level 3120 dengan minor target 3570. MACD yang melemah mengingikasikan saham ini bergerak negatif. Dengan demikian, probabilitas turun cenderung lebih besar daripada kenaikan untuk saat ini. Rekomendasi: Sell on rebound selama dibawah level 4160. Strong Sell jika break 3970. Disclaimer ON https://galerisaham.com/ptba-berisiko-bergerak-bearish/

Saham Online di Facebook