google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 25, 2021

WAMEN BUMN TARGETKAN GARUDA BERGABUNG DENGAN HOLDING AVIATA PADA 2023

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menargetkan PT Garuda Indonesia Tbk akan bergabung dengan Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia/Aviata (Persero) pada 2023. "Kami harapkan restrukturisasi Garuda akan cepat tuntas dan selesai, sehingga mereka akan masuk menjadi bagian Aviata ke depan," kata Kartika dalam acara peluncuran logo baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan penggabungan pada holding pariwisata tersebut akan melalui tiga tahap di mana tahap pertama telah terselesaikan pada triwulan III-2021, tahap kedua pada triwulan IV-2021, dan tahap ketiga di 2023. Tahap pertama telah berhasil menggabungkan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Sarinah (Persero), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Taman Wisata Candi (TWC). Kemudian, sambung Kartika, proses inbreng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada tahap

PENGENDALI BYAN KEMBALI TAMBAH KEPEMILIKAN SAHAM

Salah satu pemegang saham pengendali yakni Dato' DR. Low Tuck Kwong telah menambah kepemilikan saham di PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Dalam laporan kepemilikan saham BYAN, disebutkan bahwa Dato' DR. Low Tuck Kwong telah membeli sebanyal 64.800 lembar saham BYAN. Transaksi pembelian dilakukan pada tanggal 15, 19 dan 21 Oktober 2021. "Tujuan pembbelian saham adalah investasi,"kata Corporate Secretary BYAN, Jenny Quantero dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10). Saham BYAN di beli di harga sekitar Rp27.826 per saham. Artinya, Dato' DR. Low Tuck Kwong kembali merogoh kocek sekitar Rp1,81 miliar untuk membeli saham BYAN tersebut. Pasca pembelian saham, maka kepemilikan saham Dato' DR. Low Tuck Kwong bertambah menjadi sebanyak 1.838.463.130 lembar atau sekitar 55,15% dari sebelumnya sejumlah 1.838.398.330 lembar saham atau 55,15%. (end/as) Sumber: IQPLUS

PENGENDALI TERSANGKUT PKPU, MANAJEMEN CARS PASTIKAN OPERASIONAL TETAP BERJALAN NORMAL

Manajemen PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) mengaku bahwa kegiatan perusahaan hingga saat ini tetap berjalan normal. Hal itu ditegaskan oleh Corporate Secretay CARS, Lina M. Ibrahim, dalam keterangan tertulisnya, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/10). Seperti diketahui, penjelasan ini dikemukakan Perseroan terkait adanya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atas PT Ahabe Niaga Selaras (ANS) yang merupakan Pemegang Saham Pengendali Perseroan. Lina mengungkapkan, ANS merupakan salah satu pemegang saham dengan kepemilikan 4,69% saham perseroan per 30 September 2021, sehingga bukan merupakan pemegang saham utama, namun statusnya menjadi pemegang saham pengendali melalui posisi jabatan di manajemen Perseroan. "Hingga saat ini Perseroan tetap menjalankan kegiatan usahanya dengan normal sehingga masih terlalu dini untuk menyatakan dampak dari gugatan tersebut mengingat masih di tahapan awal proses,tuturnya. Dalam pemberitaan sebelumnya disampaikan,

ALLO BANK (BBHI) CATAT PERTUMBUHAN LABA PER SEPTEMBER 2021

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatat laba periode berjalan sebesar Rp85,731 miliar pada periode Januari-September 2021, atau tumbuh sekitar 77% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya yang sebesar Rp48,392 miliar. Dalam laporan keuangannya, disebutkan bahwa salah satu pendorong kenaikan laba adalah meningkatnya pendapatan bunga pada periode tersebut menjadi Rp245,72 miliar. Meski beban bunga meningkat menjadi Rp114,16 miliar, namun pendapatan bunga bersih Perseoran berhasil melonjak menjadi Rp131,56 miliar. Selain itu, pendapatan operasional juga naik menjadi Rp88,558 miliar. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BBHI pada periode tersebut alami penurunan menjadi Rp988,5 miliar. Sementara, simpanan pihak berelasi berhasil melonjak menjadi Rp1,221 triliun. Selama sembilan bulan pertama tahun 2021, kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga BBHI meningkat menjadi Rp2,035 triliun. Dengan demikian, aset perseroan juga tumbuh menjadi Rp6,898 triliun. (end/as) Sumber: IQPLUS

EDY SUWARNO KURANGI KEPEMILIKAN SAHAM MINA

Edy Suwarno sebagai Komisaris Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk.(MINA) telah melakukan penjualan sahamnya pada tanggal 18 Oktober 2021. Menurut keterangan tertulisnya Jumat ini Edy Suwarno menyampaikan bahwa telah menjual saham MINA sebanyak 20 juta lembar saham di harga Rp50 per saham. Dengan demikian Edy Suwarno mendapatkan dana sebesar Rp1 miliar. "Tujuan penjualan saham adalah untuk pelepasan investasi dengan kepemilikan langsung," tuturnya. Pasca penjualan, maka kepemilikan Edy Suwarno atas saham MINA berkurang menjadi sebanyak 746.121.300 lembar saham setara dengan 11,37% dibandingkan sebelumnya sebanyak 766.121.300 lembar saham setara dengan 11,67%.(end/ar) Sumber: IQPLUS

Rekomendasi Saham ASRI, SMRA dan RALS oleh Mirae Asset Sekuritas | 25 Oktober 2021

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Oktober 25, 2021 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,643.74(+0.16%), test resistance at 6,678. Trading range 6,601 – 6,678. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik dalam pola terbatas . Daily support di 6,601 dan daily resistance di 6,678. Cut loss level di 6,580. ASRI Daily, 196 (+0.00%),trading buy,  trading range 191 – 203. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung konsolidasi dengan kecenderungan menguat. Daily support di 191 dan daily resistance di 203. Cut loss level di 185. SMRA Daily, 940 (+1.08%), trading buy,  trading range 920 – 970. Koreksi indikator MFI optimized mulai terbatas dan indikator RSI optimized cenderung naik. Daily support di 920 dan daily resistance di 970. Cut loss level di 870. RALS Daily, 755 (+1.34%), trading buy, trading range 735 – 780. Indikator MFI Optimized sudah berada di oversold area dan RSI Optimized masih cenderung bergerak naik. Perki

Rekomendasi Saham BBCA, BBRI, WIKA dan JPFA oleh Indopremier | 25 Oktober 2021

IHSG (6.605 – 6.685) :  Indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak menguat. Target kenaikan indeks pada level 6.685 dan 6.725 dengan support di level 6.605 dan 6.565. BBCA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 7.600 kemudian 7.675 dengan support di level 7.450, cut loss jika break 7.375. BBRI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 4.460 kemudian 4.520 dengan support di level 4.340, cut loss jika break 4.280. WIKA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.390 kemudian 1.425 dengan support di level 1.320, cut loss jika break 1.285. JPFA (Buy on Weakness) : Target harga beli pada level 1.855 dengan resist di level 1.900 kemudian 1.915. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3cbx9m

Analisa Saham IPTV | 25 Oktober 2021

Analisa Saham IPTV Saham IPTV pada tanggal 22 Oktober 2021 ditutup melemah pada harga 242, turun -2,42%. Hal ini disertai dengan penurunan volume.  Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertengahan bawah dengan kecenderungan bearish.  Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di bawah garis 0 dengan kecenderungan bullish. Status Saham Saat Ini: Trendnya adalah Sideway Rekomendasi dari kami adalah Beli jika di atas 248 Jika naik di atas 264 maka berpeluang ke 278 Jika turun di bawah 238 maka berpeluang ke 234 Jangan lupa atur stoploss order untuk manajemen risiko. Disclaimer ON Untuk alternatif edukasi dan update saham pilihan, silahkan ikuti Saham Online melalui partner kami sebagai berikut : Channel Telegram: https://t.me/SahamOnlineID Youtube Channel : https://www.youtube.com/c/sahamonlineid Instagram : https://www.instagram.com/sahamonlineid/ Facebook Page : https://web.facebook.com/sahamindonesiahariini/ Aplikasi Android : h

Rekomendasi Saham UNTR, WSBP, INKP dan ADHI oleh MNC Sekuritas | 25 Oktober 2021

MNC Daily Scope Wave 25 Oktober 2021 Menutup perdagangan pekan kemarin (22/10), IHSG ditutup menguat 0,2% ke level 6,643 meskipun tertahan oleh MA5-nya. Selama IHSG belum mampu break resistance di 6,687, kami perkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [iv] sehingga IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6,457-6,545. Support: 6,573, 6,451 Resistance: 6,680, 6,690 UNTR - Buy on Weakness (23,700) Menutup perdagangan pekan kemarin (22/10), UNTR ditutup terkoreksi 4% ke level 23,700. Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini sudah berada di akhir wave [c] dari wave 4. Hal ini berarti, meskipun terkoreksi namun kami perkirakan sudah relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali. Buy on Weakness: 23,000-23,700 Target Price: 25,000, 26,000 Stoploss: below 21,950 WSBP - Spec Buy (163) WSBP ditutup flat ke level 163 pada perdagangan Jumat kemarin (22/10) dan tertahan oleh MA20-nya. Kami memperkirakan, saat ini posisi WSBP sudah berada di akhir wave [iv] dari wave 3 sehingga

Bandarmologi Saham AKRA, CTRA, ADHI, TLKM dan BBNI | 25 Oktober 2021

Technical & Bandarmology Prespectives Monday (25/10/2021) By Dr Cand., Edwin Sebayang, MBA, CSA®., CIB®. IDX Composite 6,595 - 6,690 SUMMARY: STRONG BUY & OVERBOUGHT 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): OVERBOUGHT STOCH (9,6,3): OVERBOUGHT MACD(12,26): BUY!! ATR (14): NEUTRAL ADX (14): OVERBOUGHT CCI (14): *BUY HIGHS/LOW (14): BUY!! UO: BUY!! ROC: BUY WILLIAMS R: OVERBOUGHT BULLBEAR (13): BUY!! BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION STOCKS PICK: AKRA 4,430 - 4,940 TECHNICAL INDICATORS: *STRONG BUY, BUY 4,660 TARGET PRICE: 4,940 STOP-LOSS: 4,430 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION CTRA 1,070 - 1,180 TECHNICAL INDICATORS: *STRONG BUY, BUY 1,120 TARGET PRICE: 1,180 STOP-LOSS: 1,070 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION‼️️ NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION ADHI 1,1

Update Harga Komoditas dan Indeks | 25 Oktober 2021

All major averages finished the week higher for three straight weeks of gains, with the Dow Jones Industrial Average rising to a record close. Dow.......35677   +73.9      +0.21% Nasdaq.15090   -125.5     -0.82% S&P 500..4545   -4.9          -0.11% FTSE.......7205    +14.3      +0.20% Dax........15543   +70.4      +0.46% CAC........6734    +47.5      +0.71%    Nikkei...28805     +96.3      +0.34% HSI........26127    +109.4  ' +0.42% Shanghai..3583   -12.2       -0.34% ST Times..3205   +16.6     +0.52% lDX.....  6643.74  +10.77    +0.16% LQ45.....970.79   +2.64      +0.27%   Indo10Yr..6.4058   +0.0023  +0.04% ICBI.....329.2899    +0.1979  +0.06% US10Yr...1.6550     -0.0210  -1.25% VIX............15.43    +0.42       +2.80%    USDIndx .........93.6420  -0.1280  -0.14% Como Indx.....237.68      +1.08     +0.46% (Core Commodity CRB)I BCOMIN...........171.92    -1.63      -0.94% IndoCDS..83.594   +0.61    +0.74%  (5-yr INOCD5)     IDR......14122.50    unch  +0.33% Jisdor..14162.00 

Saham Online di Facebook