google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 27, 2017

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 Oktober 2017

Market Review 27 Oktober 2017 (Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia) IHSG melemah untuk hari kedua dan ditutup turun 20 poin (-0.34%) ke level 5,975.281 pada penutupan perdagangan hari ini. Tercatat 147 saham menguat dan 209 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh sektor miscellaneous industry yang melemah 1.04%. Sementara, hanya sektor mining (+0.50%) dan infrastructure (+0.34%) yang ditutup menguat. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp203 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 22 poin (+0.16%) terhadap Rupiah , sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,609 terhadap US Dollar di akhir perdagangan. Advance Stocks: - IGAR: Harga saham IGAR ditutup menguat Rp8 (+2.08%) ke level Rp392 hari ini. IGAR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 589,66 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2017, turun tipis 2,59% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp605,39 miliar. Meski demikian, laba

Berita Saham BJBR | 27 Oktober 2017

PT Bank BJB Tbk (BJBR) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1.500.000.000.000 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1.000.000.000.000. Menurut keterangan perseroan Jumat, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 terdiri dari tiga seri yakni Ser A dengan masa 3 tahun, B masa 5 tahun dan C masa 7 tahun. Sementara Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 terdiri dari dua seri yakni seri A dengan masa 5 dan B masa 7 tahun. Masa penawaran awal dilakukan pada 27 Oktober-10 November 2017 dan pencatatan di BEI pada 4 Desember 2017. Pefindo memberikan peringkat idAA- untuk Obligasi Berkelanjutan dan idA untuk Obligasi Subordinasi. Penjamin pelaksana emisi RHB Sekuritas Indonesia, Sucor Sekuritas, BCA Sekuritas dan CIMB Sekuritas Indonesia dengan wali amanat Bank Mega. (end) IQPLUS

Berita Saham PPRO | 27 Oktober 2017

PT PP Properti Tbk (PPRO) meraih pendapatan usaha sebesar Rp1,79 triliun hingga periode 30 September 2017 naik dari pendapatan usaha Rp1,56 triliun dan beban pokok penjualan naik jadi Rp1,35 triliun dari Rp1,13 triliun. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan, laba kotor diraih Rp434,46 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya Rp426,68 miliar dan beban usaha naik jadi Rp73,24 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya Rp57,84 miliar. Laba usaha turun jadi Rp361,22 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya Rp368,84 miliar dan beban lain-lain turun menjadi Rp84,43 miliar dari Rp105,81 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp274,91 miliar dari laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk hingga September 2016 yang Rp260,52 miliar. Total aset perseroan hingga 30 September 2017 mencapai Rp11,35 triliun naik tajam dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang sebesar Rp8,82 triliun. (end) IQPLUS

Berita Saham ADHI | 27 Oktober 2017

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melakukan penambahan penyertaan modal kepada anak perusahaannya PT Adhi Persada Properti melalui skema debt to eqity swap. Menurut keterangan perseroan Jumat, nilai transaksi mencapai Rp828,05 miliar dimana Adhi Karya adalah pemegang 296,628 saham Adhi Persada Properti atau mewakili 99,76% dari seluruh saham anak usaha tersebut. Adapun tujuan dari peningkatan penyertaan modal tersebut guna meningkatkan leverage dan mendukung pencapaian target kinerja PT Adhi Persada Properti pada tahun ini. (end) IQPLUS

Berita Saham SIMP | 27 Oktober 2017

PT Salim Ivomas Tbk (SIMP) meraih penjualan sebesar Rp12,23 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini naik 19% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya karena kontribusi penjualan divisi perkebunan dan minyak lemak nabari (EOF). Menurut keterangan perseroan Jumat, volume penjualan CPO naik 11% menjadi 654 ribu ton dalam sembilan bulan tahun ini dan produk terkait PK naik 18% menjadi 160 ribu ton. Laba bruto naik 21% menjadi Rp2,64 triliun terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan sati meski ada penurunan dari laba divisi gula dan EOF. Laba usaha naik 43% menjadi Rp1,44 triliun. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik 38% dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp406 miliar dimana rasio net gearing sebesar 0,43x pada tanggal 30 September 2017. (end) IQPLUS

Berita Saham SRIL | 27 Oktober 2017

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) meraih pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 14,36 persen hingga periode 30 September 2017 menjadi US$47,23 juta dibandingkan laba US$41,30 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan penjualan naik menjadi US$572,59 juta dari US$498,69 juta dan laba bruto naik menjadi US$123,03 juta dari laba bruto US$104,46 juta dan laba dari operasi meningkat jadi US$99,10 juta dari US$79,60 juta. Laba sebelum pajak naik menjadi US$53,81 juta dari laba sebelum pajak US$46,81 juta dan total aset hingga 30 September 2017 mencapai US$1,03 miliar naik dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang US$947,16 juta. (end) IQPLUS

Berita Saham MNCN | 27 Oktober 2017

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membukukan pendapatan 9M-2017 sebesar Rp5,38 triliun, meningkat sebanyak 2% YoY. Pendapatan Perseroan masih bertumbuh secara positif meskipun dibandingkan dengan pendapatan non-recurring dari Euro Cup pada periode 9M-2016 lalu. Tanpa memperhitungkan Euro Cup, pendapatan Perseroan pada periode 9M-2017 bertumbuh sebesar 7% YoY. Pendapatan konten meningkat secara signifikan sebesar Rp1,02 triliun dikarenakan peningkatan dari produksi drama TV (oleh MNC Pictures setelah Sinemart) dan monetisasi pustaka konten dari beberapa aliran pendapatan, yang diantaranya adalah penjualan kepada berbagai platform digital, termasuk OTT dan bagi hasil pendapatan iklan dari platform streaming. EBITDA periode 9M-2017 sebesar 11% YoY menjadi Rp 2,29 triliun , dan untuk Q3-2017 sendiri, EBITDA bertumbuh sebesar 25% menjadi Rp826 miliar. Untuk periode 9M-2017, MNCN membukukan laba bersih sebesar Rp1,122 triliun, atau mewakili pertumbuhan YoY sebesar -22%. Tanpa memperhitun

Berita Saham JPFA | 27 Oktober 2017

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) alami penurunan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 50,7 persen hingga periode 30 September 2017 menjadi Rp849,83 miliar dari laba Rp1,72 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Jumat menyebutkan, penjualan bersih naik menjadi Rp21,69 triliun dari Rp20,60 triliun namun beban pokok naik lebih tinggi menjadi Rp17,86 triliun dari Rp16,20 triliun membuat laba kotor turun menjadi Rp3,83 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya Rp4,39 triliun. Beban usaha naik menjadi Rp2,18 triliun dari Rp1,88 triliun membuat laba usaha turun menjadi Rp1,64 triliun dari Rp2,51 triliun. Kenaikan beban lain-lain bersih menjadi Rp306,03 miliar dari Rp164,65 miliar membuat laba sebelum pajak turun menjadi Rp1,34 triliun dari laba sebelum pajak hingga September tahun sebelumnya yang Rp2,34 triliun. Jumlah aset perseroan hingga 30 September 2017 mencapai Rp20,21 triliun naik dari jumlah aset hin

Berita Saham BBCA | 27 Oktober 2017

Pertumbuhan penyaluran kredit PT Bank Central Asia untuk sektor komersial dan usaha kecil dan menengah yang masih lemah hingga September 2017 karena penjualan ritel yang belum membaik. Hal itu juga dampak disrupsi dari pergeseran pola belanja masyarakat, kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis. Ia mengungkapkan bahwa kredit komersial dan UKM hingga Kuartal III 2017 tumbuh 2,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan melambat 1,2 persen (year to date/ytd) jika dari Januari hingga September 2017. "Kalau dilihat memang kredit yang saat ini agak lemah secara umum terjadi di dunia dan di negara-negara lain, mungkin ada pengaruh daya beli, dan pergeseran ke belanja daring/online sangat berpengaruh," ujarnya. BCA, bank swasta terbesar di Indonesia itu, mencatat pertumbuhan kredit komersial dan UKM paling kecil di antara segmen kredit lainnya. Misalnya, untuk kredit konsumer, BCA menyalurkan Rp128,3 triliun atau tumbuh 20,6 persen (yoy) dan 17,1 perse

Analisa Saham TBIG | 27 Oktober 2017

NH Korindo on Tower Bersama Infrastructure (TBIG) 10/19/2017 Availing from trend of industrial expansion - Pada 1H17, TBIG membukukan kenaikan pendapatan sebesar 6,8%. Kenaikan tersebut ditopang oleh kontribusi optimis Telkomsel sebesar Rp874 triliun (+ 20,7% y-y, + 107% q-q). Kontribusi Telkomsel terhadap pendapatan TBIG meningkat menjadi 45% dari 40% pada 6M16. Kontributor lainnya, yaitu EXCL dan ISAT relatif stagnan dengan kontribusi masing-masing sebesar Rp265 triliun (+ 1,4% y-y) dan Rp450 triliun (+ 5,6% y-y) - Pada 2Q17, rata-rata sisa periode perjanjian sewa menara adalah 5,8 tahun. Meskipun demikian, ketergantungannya kepada Telkomsel memberikan risiko TBIG jangka panjang dengan mempertimbangkan rencana TLKM untuk melakukan konsolidasi antara Telkomsel dan Mitratel, sebagai anak perusahaan bisnis menara. Selain itu, TLKM juga berencana mengambil alih perusahaan menara lainnya untuk mengembangkan Mitratel - Valuasi: HOLD dengan TP Rp7,200

Analisa Saham WSKT | 27 Oktober 2017

BCA Sekuritas on Waskita Karya (WSKT) 10/18/2017 Earnings above expectations - Laba bersih 9M17 melonjak signifikan, sebesar 118,7 YoY menjadi Rp2,6 triliun berkat pendapatan konstruksi yang kuat (+ 98,4% YoY) dan tambahan pendapatan Rp331 miliar dari bunga pinjaman. Tidak termasuk transaksi, laba bersih harus berada di level Rp2.2tn. Secara triwulanan, perusahaan membukukan pendapatan 3Q17 yang solid sebesar Rp1.3tn (+ 47,3% YoY), sejalan dengan pendapatan 3Q17 yang lebih tinggi. - Order book yang kuat mendorong pendapatan 9M17 menjadi Rp28,5tn (+ 103,7% YoY). Order book 9M17 mencapai Rp124,5tn, (terdiri dari kontrak baru Rp44.5tn dan proyek carry-over Rp80tn), lebih kuat dari pada rekan sebayanya. Pendapatan konstruksi juga didukung oleh kenaikan laju pembakaran, naik dari 20,0% menjadi 21,1%. Kontrak baru 9M17 sebesar Rp44,5tn menyumbang 74,2% saham kami, masih sesuai dengan tren historis perusahaan - Valuasi: BUY dengan TP Rp2,600

Rekomendasi Saham Bahana | 27 Oktober 2017

Bahana Daily Technical Jumat, 27 Oktober 2017 IHSG: 5.996 (+0,5%) Trading range: 5.975 – 6.000  IHSG hari ini diperkirakan akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah terbatas.  Berpeluang koreksi teknikal untuk kembali ke upper band bollinger dan test support MA5.  RSI di level 62,4 sementara MACD positif divergence.  52 week range: 5.023 – 6.042 ADRO – 1.825 – Trading SELL  Sebaiknya jual jika tidak mampu bertahan diatas level 1.850 dengan level support di 1.760 – 1.700. Resist berikutnya di level 1.940.  Breakdown support MA(5,20,50) dengan full body candle.  RSI di level 46,4 sementara MACD bearish crossover.  52 week range: 1.395 – 1.995 ERAA – 755 – Trading SELL  Sebaiknya jual jika tidak mampu bertahan diatas level 775 dengan level support di 735 – 710. Resist berikutnya di level 830.  Breakdown support MA50 dan berpeluang test support MA100.  RSI di level 38,4 sementara MACD negatif convergence.  52 week range: 525 – 910 INCO – 2.890 – Trading S

Analisa Saham TLKM, TINS dan PTBA | 27 Oktober 2017

IHSG (5.970–6.020) : indeks harga saham gabungan diprediksi kembali melanjutkan pelemahan. Target pelemahan indeks pada level 5.970 kemudian 5.945 dengan resist di 6.020 dan 6.045. TLKM (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 4.270 kemudian 4.360 dengan support di 4.060, cut loss jika break 4.000. TINS (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 850 kemudian 865 dengan support di 820, cut loss jika break 805. PTBA (Spec Buy) : Target kenaikan harga pada level 11.225 kemudian 11.425 dengan support di 10.825, cut loss jika break 10.600. IPOT Chart Analysis

Analisa Saham TLKM | 27 Oktober 2017

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan kinerja cukup memuaskan pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan per September 2017 naik 12,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba juga tumbuh 17,3% year on year (yoy) menjadi Rp 22,1 triliun. Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani mengatakan, saat ini pertumbuhan data menjadi salah satu penyumbang penghasilan TLKM. Meski demikian, tak hanya data dan internet, emiten pelat merah ini juga berhasil mempertahankan pendapatan yang berasal dari telepon dan SMS. Menurut Riska, TLKM memiliki ruang pertumbuhan yang cukup besar hingga akhir tahun ini. "Apalagi sejauh ini, pangsa pasar TLKM jauh lebih besar jika dibandingkan dengan para kompetitornya," paparnya, Kamis (26/10). Riska mengatakan, saat ini, saham TLKM juga cukup menarik, mengingat beberapa waktu yang lalu asing mencatatkan aksi jual yang sangat signifikan. Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melakukan akumulasi beli saham TLKM. H

Analisa Saham BMRI | 27 Oktober 2017

Pertumbuhan kredit di sektor korporasi dan konsumer mendongkrak kinerja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada triwulan ketiga tahun ini. Bank pelat merah ini membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 25,4%. Per September 2017, laba bersih BMRI mencapai Rp 15,07 triliun. Kenaikan laba ini diantaranya ditopang penyaluran kredit yang naik mencapai 9,8% yoy menjadi Rp 686,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 625,1 triliun. Analis Bahana Sekuritas Henry Wibowo dalam riset 25 Oktober, menyebutkan pertumbuhan kinerja terutama ditopang dari sektor korporasi dan BUMN yang memberikan sumbangan terbesar sebanyak 34% dari total pembukuan. Ia merinci, pertumbuhan kredit korporasi mencapai 12% year on year (yoy) menjadi Rp 236,1 triliun, dan kredit konsumer naik 21% yoy menjadi Rp 95,2 triliun. Penyaluran kredit yang lebih likuid ini menyebabkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BMRI turun 6 basis poin menjadi 3,75% dibandingkan angka tahun lalu di 3,81%. Bahkan, ma

Rekomendasi Saham TemanTrader | 27 Oktober 2017

TOP PICK dan WATCHLIST untuk SAHAM PADA AMSI30 AMSI30 Index (26/10/2017) 96.841 Perubahan -1.362 atau -1.39% 13 saham Naik, 3 Saham Stagnan, 14 Saham Turun • Top Gainer #ROTI #MNCN #SMSM #PTPP #JPFA • Top Loser #ITMG #PWON #EXCL #AALI# BIRD • Top Volume #WSBP #LPKR #BRPT #PPRO #WIKA TOP PICK untuk 27 Oktober 2017 #WSBP Saham watchlist yang memiliki peluang penguatan lanjutan : #MNCN dan #PTPP #MNCN terjadi akum disertai dengan volume, mencoba break R 1595. Jika mampu menjebol R maka berpotensi melanjutkan penguatan dgn jalur 1625-1670-1700. Trend patah di 1505 dgn jalur turun 1470-1425.👍🏼 #PTPP terjadi akumulasi lanjutan disertai dgn volume, mencoba break 2950 dengan jalur atas 2970-3000. Trend patah di 2820-2800.👍🏼 Disclaimer: Ikthisar dan Saham Pilihan adalah murni hasil analisa kami dan untuk kepentingan edukasi. Realisasi dari rekomendasi kami adalah keputusan akhir dari teman-teman trader. Pastikan eksekusi trading disesuaikan dengan money management yang baik dan b

Analisa Saham Sektor Konstruksi | 26 Oktober 2017

Dana yang dianggarkan untuk proyek infrastruktur pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 410,7 triliun. Angka tersebut naik 2,39% dari tahun lalu senilai Rp 401,1 triliun. Kenaikan belanja pemerintah berdampak pada pasar saham, terutama sektor konstruksi. “Saya rasa itu akan mempengaruhi terutama dari sektor konstruksi yang memiliki proyek banyak, tapi yang dikawatirkan adalah bagaimana pendanaannya,” kata Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, Kamis (26/10). Ia menilai, dengan disetujuinya APBN 2018, kekhawatiran tersebut sudah terjawab. Dengan adanya APBN akan lebih meyakinkan pelaku pasar. Namun, tantangan yang memberatkan pelaku pasar adalah seberapa jauh anggaran tersebut bisa terpenuhi, sekaligus dikaitkan dengan perolehan pajak. Selain sektor konstruksi, Alfatih melihat, kenaikan anggaran proyek infrastruktur juga berdampak baik pada sektor sektor semen, dan perbankan. Sektor perbankan juga terpengaruh dampak positif APBN 2018. "Karena banyak d

Analisa Saham PTBA | 27 Oktober 2017

PTBA mencatatkan kinerja yang luar biasa hingga kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan emiten selama 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2017 sebesar Rp 13,22 Triliun, atau naik 31,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 10,04 Triliun. Sementara laba bersih PTBA pada kuartal III 2017 melonjak 250% menjadi Rp 2,63 Triliun, atau naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,05 Triliun. Sepanjang kuartal ketiga tahun ini EPS atau laba per lembar saham PTBA telah mencapai Rp 1.139/lembar. Capaian ini melebihi kinerja EPS full year selama 3 tahun terakhir (2014-2016). Secara teknikal, PTBA masih mampu bertahan di support level 10.550 yang dulunya merupakan resistennya sebelum di break out. Disamping itu, PTBA juga masih bertahan di atas garis MA 20 nya. Indikator teknikal MACD masih bergerak naik mendekati centreline, sementara Stochastic telah golden cross lagi. Dari kondisi ini menunjukan bahwa PTBA cenderung untuk bergerak naik dalam jangka pe

Rekomendasi Saham William Hartanto | 27 Oktober 2017

WH Project Outlook 27 Oktober 2017. IHSG ditutup menurun 29,59 poin atau (-0.49%) pada perdagangan hari Kamis 26 Oktober 2017 kemarin. Hari ini IHSG berpotensi kembali menuju 6000. JPFA new target di 1550. Hold bagi yang sudah punya. Sektor konstruksi sudah mendekati selesai masa konsolidasinya. Persiapan menuju kenaikan lebih lanjut. PTPP TP 3000. WSKT hold. On the way 2400. WIKA dan WTON akan menyusul sebentar lagi. CTRA berhasil break 1200, hal ini mengkonfirmasi pola inverted head and shoulders pada saham CTRA. Semoga bermanfaat, happy trading.

Analisa Saham DOID, HOKI, RIMO dan CTRA | 27 Oktober 2017

Pacific Trader Stocks Review 1. DOID: cenderung memantul upper bollinger band disertai terbentuknya pola death cross pada MACD. jika harga menembus 1030 maka berpeluang ke area 1060. waspada jika harga ke area 960 karena berpotensi ke area 940 - 920. 2. HOKI: cenderung sideway dengan bollinger band yang menyempit. jika harga menembus 328 maka berpotensi ke area 338 - 340. namun jika harga mencapai 302 maka berpotensi ke area 300 - 292. 3. RIMO: dengan volume penjualan yang tinggi disertai turunnya harga mencapai 640. jika besok harga menembus 660 maka berpotensi ke area 690. waspada jika harga ke area 610 karena berpotensi membentuk area baru. 4. CTRA: volume pembelian terus meningkat serta MACD masih terlihat baik. jika harga ke area 1225 maka berpeluang ke area 1235 - 1245. namun jika harga ke area 1210 maka berpotensi ke area 1200. Alpine PW

Analisa Saham ERAA, BBTN, TLKM dan BNLI | 27 Oktober 2017

Pacific Trader Stocks Review 1. ERAA: MACD masih membentuk pola deathcross dengan menunjukan pola rebound pada lower bolinger band. jika harga mencapai 775 maka berpeluang ke area 790 -810. namun jika harga turung ke area 745 maka berpotensi ke area 730 - 710 2. BBTN: masih dalam tahap short tern downtrend dengan pola deathcross pada MACD disertai gagalnya menembus area upper bollinger band. jika harga ke area 3030 maka berpotensi ke area 3100 - 3150. namun jika harga menuju 2970 maka berpeluang ke area 2930 - 2900. 3. TLKM: mulai menunjukan tanda -tanda rebound. jika harga mencapai 4260 maka berpotensi ke area 4390 - 4440. namun jika besok harga ke area 4060 maka berpotensi kearea dibawah 4000. 4. BNLI: menunjukan tanda rebound dengan gagal tembusnya ke area lower bollinger band, . jika harga mencapai 670 maka berpeluang ke area 685 - 690. waspada jika harga ke area 650 karena nberpeluang membentuk area baru. Alpine PW

Update Harga Penting Saham | 27 Oktober 2017

Good morning, Stocks close higher after Twitter and Ford earnings beat the Street, Dow jumps 71 points Twitter's stock rose 18.5 percent after the social media company posted earnings per share and revenue that beat Wall Street expectations.Automaker Ford also reported better-than-expected quarterly results; its stock rose 1.9 percent. The company also raised its full-year guidance. Dow........23400   +71.4       +0.31% Nasdaq....6557    -7.1          -0.11% S&P 500...2560   +3.3          +0.13% FTSE........7487    +39.3        +0.53% Dax........13133    +179.9      +1.39% CAC.........5455     +80.5        +1.50% Nikkei....21740     +32.2      +0.15%  HSI.........28202      -100.5    -0.36% Shanghai.3408     +10.7     +0.31%  ST Times.3356     +12.4     +0.37%   Indo10Yr..7.0967    +0.060    +0.85% INDOBex234.3039  -0.5458   -0.23% US10Yr.......2.452     +0.008    +0.33% VIX............11.30       +0.07      +0.62% USDIndx ....93.626     +0.982   +1.05% Como

Analisa Pasar Global | 27 Oktober 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market (Oct 27, 2017) Investment Information Team (ayuningdyah@miraeasset.co.id)   US Saham A.S. berakhir sebagian besar menguat pada hari Kamis karena serangkaian kinerja perusahaan yang lebih baik dari perkiraan membantu menghidupkan kembali selera beli Wall Street sehari setelah S&P 500 dan Dow mencatat penurunan terbesar mereka dalam lebih dari tujuh minggu. Dewan Perwakilan Rakyat juga mengeluarkan blueprint anggaran, membuka jalan bagi Senat untuk akhirnya mengeluarkan paket reformasi pajak. Beberapa analis melihat bagian dari paket pemotongan pajak sebagai hal yang penting untuk memperluas rally pasar saham. Pasar juga memantau pilihan Presiden Donald Trump yang akan datang untuk memimpin Federal Reserve setelah masa jabatan Presiden Janet Yellen berakhir pada bulan Februari. Klaim pengangguran mingguan naik 10.000 menjadi 233.000 dalam minggu terakhir, bertahan pada tingkat historis rendah. Penjualan rumah yang tertunda menun

Saham Online di Facebook