google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 18, 2020

Shania Manoj Punjabi Beli Saham FILM 1.122.200 lembar

Shania Manoj Punjabi selaku Direktur PT MD Pictures Tbk (FILM) telah melakukan investasi saham pada tanggal 16 November 2020. Menurut keterangan tertulis dari Shania Punjabi Selasa, mengatakan telah melakukan pembelian saham FILM sebanyak 1.122.200 lembar saham dengan harga Rp206. Dengan transaksi tersebut maka Shania telah mengeluarkan dana sebesar Rp231,1 juta. "Tujuan Transaksi tersebut adalah untuk Investasi", tutur Shania. Pasca pembelian saham FILM tersebut, maka kepemilikan saham Shania Punjabi menjadi 1.122.200 lembar saham atau setara dengan 0,012%.(end/ar) Sumber: IQPLUS

PT Acset Indonusa Tbk Ajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap PT China Sonangol Media Invesment

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) pada 12 November 2020, telah mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT China Sonangol Media Invesment (CSMI) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut dilatarbelakangi oleh taguhan atas pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan oleh Kerjasama Operasi yang dibentuk oleh Perseroan dengan China Construction Eight Engineering Division (KSO) yang sampai dengan saat ini belum dibayarkan oleh CSMI. "Apabila PKPU ini dikabulkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat maka terdapat kepastian pembayaran dari pemberi kerja. Kepastian pembayaran diperlukan untuk menjaga kinerja keuangan dan memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan,"tulis manajemen ACST. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020, perseroan mencatatkan tagihan kepada pemberi kerja sebesar Rp,137 triliun. Sementara itu, China Sonangol Media Investment merupakan perusahaan patungan PT China Sonangol Land dan Media Grup, milik Surya Paloh. Chi

Astra (ASII) Serap Capex Rp5 Triliun Hingga September 2020

PT Astra International Tbk. menyatakan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5 triliun hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Head of IR Astra International Tira Ardianti mengatakan bahwa serapan capex secara konsolidasi pada periode Januari- September 2020 terbesar digunakan oleh grup alat berat, pertambangan, dan energi dalam hal ini PT United Tractors Tbk. (UNTR), yaitu sebesar 40 persen dari total capex. “Sementara itu, sebesar 25 persen digunakan oleh unit bisnis infrastruktur dan logistik, sebesar 12-13 persen di unit otomotif dan agribisnis, sisanya di unit bisnis lainnya,” ujar Tira kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020). Total serapan belanja modal tersebut masih sekitar setengah dari target capex perseroan sebanyak Rp10 triliun. Artinya, emiten berkode saham ASII itu hanya memiliki waktu tiga bulan saja untuk menghabiskan sisa dari target capex tersisa sebesar Rp5 triliun. Untuk tahun depan, Tira menjelaskan belum dapat menyampaikan secara deta

PT Tunas Baru Lampung Tbk Alami Kenaikan Pendapatan 27,12 persen

PT Tunas Baru Lampung Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar Rp8,065 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2020. Angka ini naik sekitar 27,12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp6,344 triliun. Namun demikian, beban pokok penjualan emiten sawit berkode saham TBLA ini tercatat Rp6,262 triliun di triwulan III 2020, atau naik 33,97 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,674 triliun. Sehingga tercatat laba kotor pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp1,803 triliun atau tumbuh 7,96 persen. Pada periode Januari-September 2020, TBLA mencatat peningkatan beban usaha sebesar 29,41 persen menjadi Rp1,267 triliun, dibandingkan pada akhir September 2019, yang tercatat sebesar Rp979,001 miliar. Alhasil, laba bersih sebesar Rp405,11 miliar, alami penurunan sebesar 19,16 persen dibanding akhir kuartal III 2019, yang mencatatkan laba bersih berjalan sebesar Rp501,77 miliar. Pada sisi ekuitas, TBLA mencatat sebesar

PT Central Proteina Prima Tbk.Targetkan EBITDA 2021 Capai Rp800 Miliar

Emiten makanan laut, PT Central Proteina Prima Tbk., mematok target Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA pada 2021 di posisi Rp750 miliar hingga Rp800 miliar. Manajemen Central Proteina Prima mengatakan bahwa perseroan masih optimistis terdapat peluang untuk tumbuh kendati tahun depan masih dihadapkan ketidakpastian kondisi ekonomi global, termasuk dampak dari perang dagang AS-China, fluktuasi kurs rupiah, dan pandemi Covid-19. “Oleh karena itu, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sekiar 5 persen dengan target EBITDA antara Rp750-Rp800 miliar,” tulis Manajemen Central Proteina Prima seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (17/11/2020). Manajemen menjelaskan bahwa keyakinan itu berdasarkan cerminan kinerja sepanjang 2020 ketika sektor makanan menjadi salah satu sektor yang paling bertahan seiring dengan masyarakat masih membutuhkan nutrisi dari produk ikan dan udang. Adapun, emiten berkode saham CPRO itu mengalokas

Bank Mandiri Optimalkan Era Revolusi Industri 4.0

Gebrakan di era revolusi industri 4.0 mendorong fenomena disrupsi di berbagai sektor, termasuk finansial. Dalam beberapa tahun belakangan, sektor ini marak dengan tumbuhnya industri financial technology (fintech). Kemunculan berbagai platform mulai dari pembayaran digital hingga peer to peer lending membuat kompetisi di sektor ini semakin menantang dan bank pun menjadi lebih agresif dan inovatif dalam melakukan transformasi digital. Pada ASEAN Business and Investment Summit 2020, Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak untuk tetap optimistis di tengah pandemi Covid-19. Menurut Presiden, situasi ini justru harus digunakan untuk melakukan percepatan digitalisasi, karena baik kawasan ASEAN maupun Indonesia memiliki potensi digital yang sangat besar. Pada tahun 2025 mendatang, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan berada pada kisaran USD200 miliar. Sementara, untuk kurun waktu yang sama di Indonesia, diperkirakan mencapai USD133 miliar. Menghadapi hal tersebut, Bank Mandiri sebagai salah

PT Bumi Resources Minerals Tbk Akan Gelar HMETD total 1,6T

Emiten pertambangan mineral, PT Bumi Resources Minerals Tbk., akan menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp1,6 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia, emiten berkode saham BRMS itu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 22,9 miliar saham biasa seri b dari portepel bernilai nominal Rp50 dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi menghimpun dana segar mencapai Rp1,6 triliun. Manajemen Bumi Resources Minerals menjelaskan bahwa dana hasil aksi itu setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha sebesar US$76,25 juta atau setara Rp1,114 triliun. Selain itu, sebesar US$29,8 juta atau setara Rp435 miliar akan digunakan untuk pelunasan tagihan dalam rangka kegiatan operasional dan pengembangan unit usaha, termasuk persiapan pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian pabrik pengolahan bijih emas

Rekomendasi Saham GGRM, INDF dan TBIG oleh Indopremier | 18 November 2020

IHSG (5.495 – 5.565) : indeks harga saham gabungan diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat. Target kenaikan indeks pada level 5.565 kemudian 5.600 dengan support di level 5.495 dan 5.460. GGRM (Buy) : Target kenaikan harga pada level 43.050 kemudian 43.675 dengan support di level 41.800 cut loss jika break 41.175. INDF (Buy) : Target kenaikan harga pada level 7.400 kemudian 7.525 dengan support di level 7.150 cut loss jika break 7.025. TBIG (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.425 kemudian 1.455 dengan support di level 1.365 cut loss jika break 1.335. XILV (Buy) : Target kenaikan harga pada level 109 kemudian 110 dengan support di level 107 cut loss jika break 106. XIPI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 163 kemudian 165 dengan support di level 159 cut loss jika break 157. XISI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 292 kemudian 295 dengan support di level 286 cut loss jika break 283. Full report bisa diakses di : https://r.ipot.id/?g=r/t/3c9sto

Rekomendasi Saham BEST, DOID dan TBIG oleh Mirae Asset Sekuritas | 18 November 2020

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight November 18, 2020 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 5,529.94(+0.64%), test resistance at 5,564, trading range 5,516 – 5,564. Indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung naik. Pada periode  weekly masih terlihat pola uptrend. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized cenderung naik lebih lanjut. Daily support di 5,516 dan daily resistance di 5,564. Cut loss level di 5,490. BEST Daily, 177 (+2.91%), sell on strength, trading range 172 – 185. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung menguat namun mulai terbatas. Daily support di 172 dan daily resistance di 185. Cut loss level di 167. DOID Daily, 274 (+5.38%), sell on strength, trading range 266 – 278. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik. Daily support  di 266 dan daily resistance di 278. Cut loss level di 256. TBIG Daily, 1,395 (+3.33%), trading buy, trading range 1,370 – 1,420. Indikato

Analisa Saham BMRI | 18 November 2020

Analisa Saham BMRI Saham BMRI pada tanggal 17 November 2020 ditutup menguat tipis pada harga 6250, naik 0,80%. Hal ini disertai dengan penurunan volume, yaitu 79% dari hari sebelumnya. Berdasarkan indikator Stochastics Slow, saham ini berada pada area pertenahan atas dengan kecenderungan bearish. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat berada di atas garis 0 dengan kecenderungan bullish. Rekomendasi Saham: Beli jika di atas 6450 Jika naik di atas 6525 maka berpeluang ke 7600 Jika turun di bawah 6150 maka berpeluang ke 6075 Disclaimer ON Silahkan simak materi saham online dan follow Channel Youtube di bawah ini: Pola Chart Pattern Lengkap https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgO96xQInO2Pvx4OWkNuibc Pola Candlestick Saham Lengkap https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgHx2GEv_69YpGsg7TIgRsB Indikator Saham Lengkap https://www.youtube.com/playlist?list=PL-pvOxrNM_xgZZ6iDXeTZQiBZJxW1jsMk Dasar-dasar Investasi Saham : https://www.youtube.com/pl

Update Harga Komoditas dan Indeks | 18 November 2020

Dow falls more than 150 points as rally to record highs takes a breather U.S. stocks fell on Tuesday as the market’s recent rally cooled off amid a sharp decline in drug store shares and disappointing economic data. Dow........29783   -167.1     -0.56% Nasdaq..11899    -24.8       -0.21% S&P 500..3610     -17.4       -0.48%   FTSE...... .6365   -55.96      -0.87% Dax........13134   -5.1           -0.04% CAC........5483    +11.5       +0.21% Nikkei....26015    +107.7    +0.42% HSI.........26415   +33.4      +0.13% Shanghai .3339   -7.1          -0.21% ST Times..2779  +7.4         +1.09% IDX....5529.94    +35.07     +0.64% LQ45...881.81    +8.37        +0.96% JAKMIND....1013.89    -15.04     -1.46% JAKCONS....1848.82   +31.55   +1.74% JAKTRADE....661.86     -2.85      -0.43% JAKBIND.......829.47    +1.47     +0.18% JAKAGRI......1238.67    -9.98      -0.80% JAKFIN.....  ..1261.70   +3.59     +0.29% JAKPROP......347.69     +2.24     +0.65% JAKINFR.......920.13     +27.30   +3.06% JAKMA

Bandarmologi Saham ADHI, TLKM, ICBP, CTRA dan PGAS | 18 November 2020

New Early BIRD Technical & Bandarmology Prespectives  (Dr Cand., Edwin Sebayang, MBA, CSA:registered:., CIB:registered:-MNC Sekuritas)  Wednesday (18/11/2020)  IDX Composite 5,478 - 5,565 SUMMARY: STRONG BUY 11 TECHNICAL INDICATORS: RSI (14): OVERBOUGHT STOCH (9,6): OVERBOUGHT MACD(12,26): BUY ATR (14): NEUTRAL ADX (14): STRONG TREND BUY CCI (14): BUY HIGHS/LOW (14): BUY VO: BUY ROC: BUY WILLIAMS R: OVERBOUGHT BULLBEAR (13): OVERBOUGHT BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER  ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION STOCKS PICK: ADHI 795 - 1,035 TECHNICAL INDICATORS: BUY 880 TARGET PRICE: 1,035 STOP-LOSS: 795 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION TLKM 3,070 - 3,350 TECHNICAL INDICATORS: BUY 3,180 TARGET PRICE: 3,350 STOP-LOSS: 3,070 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION PGA

Rekomendasi Saham TOWR, SIMP, PTBA dan MAPI oleh MNC Sekuritas | 18 November 2020

MNC Daily Scope Wave 18 November 2020 IHSG kembali ditutup menguat 0,6% ke level 5,529 dan telah menembus resistance di level 5,520. Agar diperhatikan, bahwa saat ini IHSG kami perkirakan sudah berada di area wave v dari wave (v) dari wave [iii] dengan target berada pada rentang 5,570-5,650. Setelahnya, IHSG akan rentan terkoreksi untuk membentuk wave [iv] dengan target koreksi 5,350-5,470. Support: 5,381, 5,250 Resistance: 5,570, 5,600 TOWR - Spec Buy (1,010) Kemarin (17/11), TOWR ditutup menguat 0,5% di level 1,010. Selama tidak terkoreksi di bawah 965, maka posisi TOWR saat ini sedang berada di awal wave [c] dari wave B. Hal ini berarti, TOWR berpeluang menguat untuk membentuk wave [c] dari wave B. Spec Buy: 990-1,010 Target Price: 1,060, 1,100 Stoploss: below 965 SIMP - Buy on Weakness (360) Pada perdagangan kemarin (17/11), SIMP ditutup menguat 1,1% ke level 360. Saat ini, kami perkirakan posisi SIMP sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave 3 dari wave (5). Sehingga, SIMP

Saham Online di Facebook