google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 26, 2019

Pengertian Inverted Yield Curve

Apa itu Inverted Yield Curve? Inverted Yield Curve adalah lingkungan tingkat bunga di mana instrumen utang jangka panjang memiliki hasil lebih rendah daripada instrumen utang jangka pendek dengan kualitas kredit yang sama. Jenis yield curve ini adalah yang paling langka dari tiga jenis kurva utama dan dianggap sebagai prediktor resesi ekonomi. Inversi parsial terjadi ketika hanya beberapa Treasury jangka pendek (lima atau 10 tahun) yang memiliki imbal hasil lebih tinggi dari Treasury 30-tahun. Inverted yield curve kadang-kadang disebut sebagai negative yield curve. Secara historis, inversi dari yield curve yang telah mendahului banyak dari resesi A.S. Karena korelasi historis ini, yield curve seringkali dipandang sebagai perkiraan akurat dari titik balik dari siklus bisnis. Contoh terbaru adalah ketika yield curve keuangan AS terbalik pada akhir 2005, 2006, dan sekali lagi pada 2007 sebelum pasar ekuitas AS runtuh. Kurva juga terbalik pada akhir 2018. Yield Curve mempredi

Saham ISAT | Anggarkan Capex Rp 9 Triliun, Indosat (ISAT) Menambah 18.000 BTS 4G di Tahun Ini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) berkomitmen untuk terus memperkuat jaringan 4G di tahun ini. ISAT akan menambah sekitar 18.000 BTS jaringan 4G. Kustanto, Group Head Network Strategy Architecture and Solution Indosat bilang, pada 2018, ISAT sudah memiliki 26.100 BTS 4G. Artinya, pada tahun ini, jaringan 4G emiten yang tergabung dalam indeks KOMPAS100 akan menjadi 44.100 BTS. Tak hanya itu, ISAT juga akan mengoptimalkan jaringan 4G plus hingga di 350–450 MHz. Caranya, Indosat akan menggunakan teknologi carrier agregation. Saat ini, jaringan 4G hanya memiliki kapasitas di 190 MHz. Direktur Utama Indosat Chris Kanter mengatakan, jaringan 4G Plus ISAT telah menjangkau 422 kota/kabupaten saat ini. Jumlah itu sekitar 80% dari populasi masyarakat Indonesia. Indosat menargetkan dapat menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia di akhir tahun 2019. Untuk memenuhi target, Indosat tak hanya menambah BTS saja. Perusahaan ini juga akan menambah site 4G sebanyak 4.200

Saham LPKR | Tender Obligasi Sepi, Saham Lippo Karawaci (LPKR) Merosot

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengakhiri penawaran tender pembelian secara tunai untuk dua utang seniornya. Namun, hingga batas akhir Jumat lalu (22/3), penawaran tender yang bertujuan mengurangi utang ini, sepi peminat. Dalam keterbukaan informasi Senin (25/3), penawaran tender ini untuk utang senior senilai US$ 410 juta dengan bunga 7% yang jatuh tempo 2022, serta utang senior US$ 425 juta berkupon 6,75% yang jatuh tempo 2026. Pemegang surat utang yang mengajukan penawaran secara sah akan menerima harga US$ 900 dari US$ 1.000 untuk surat utang 2022, dan harga US$ 820 per US$ 1.000 untuk jumlah pokok surat utang 2026. Pada batas akhir, tender yang sah yang telah diterima sebesar US$ 8,67 juta untuk dua total utang senior. LPKR menilai, partisipasi tender cukup baik dan memperlihatkan kepercayaan para pemegang surat utang terhadap kemampuan LPKR untuk memenuhi kewajiban jangka memengah dan panjang. "Harga perdagangan surat utang dan saham LPKR n

Saham WIKA | Wijaya Karya (WIKA) Gencar Membidik Proyek Swasta

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir kuartal I 2019, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memperoleh kontrak baru senilai Rp 10,5 triliun. Nilai ini mencapai 17% dari target keseluruhan 2019 yang sebesar Rp 61,74 triliun. Proyek swasta menyumbang kontrak terbesar, yaitu 29,73% dari total kontrak. Porsi perolehan kontrak dari BUMN sebesar 29,62% dan proyek investasi internal WIKA sebesar 24,17%. Di sisi lain, porsi proyek dari pemerintah hanya sebesar 16,48%. Direktur Keuangan WIKA yang baru Ade Wahyu memperkirakan, pertumbuhan kontrak baru ke depan bakal berasal dari proyek infrastruktur. Adapun target pertumbuhan pendapatan dan laba di kuartal I ditargetkan 20%. Direktur Utama WIKA Tumiyana menambahkan, tahun ini, pihaknya menargetkan pendapatan Rp 42 triliun, dengan rasio margin bisa di atas 12%. Apalagi, WIKA kini sudah lebih mengandalkan proyek internal dan sektor swasta. Proyek luar negeri WIKA juga gencar menggarap kontrak luar negeri atau overseas. Dari target Rp 2,5

Saham ITMG | Indo Tambangraya Megah (ITMG) Membagi Dividen Lebih Besar Tahun Ini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan dividen lagi bulan depan. Anggota indeks Kompas100 ini, akan membagikan Rp 2.045 per saham setara dengan US$ 159 juta. Pemegang saham yang berhak untuk mendapat dividen adalah mereka yang tercatat sampai 5 April 2019. Sementara, untuk tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 23 April 2019. Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (25/3). "Hari ini, kami memutuskan untuk membagikan dividen sebesar US$ 159 juta. Dengan demikian, total dividen yield sepanjang 2018 sekitar 15%," ujar Direktur ITMG Yulius Kurniawan Gozali, Senin (25/3). Sebelumnya pada Oktober 2018, ITMG telah membagikan dividen tunai interim tahun buku 2018 senilai Rp 1.420 per saham setara dengan US$ 102,50 juta. Dengan demikian, ITMG telah membagikan dividen tunai US$ 261,50 juta untuk laba bersih 2018. Jumlah itu setara dengan 99,80% laba bersih pada 2018. Angka ter

Saham ELSA | Ini Jurus Elnusa (ELSA) Mendorong Lini Hulu dan Hilir

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis mampu membukukan kinerja lebih baik di 2019. Bisnis hulu hingga hilir diyakini menopang pendapatan tahun ini. Tahun 2018, ELSA mencatatkan pendapatan sekitar Rp 6,62 triliun atau naik 32,93% ketimbang perolehan tahun 2017. Laba bersih juga meningkat 11,80% menjadi Rp 276,31 miliar. Head Investor Relation ELSA Rifqi Budi Prasetyo mengungkapkan, kinerja tahun 2018 merupakan buah kerja konsolidasi dari semua segmen, baik jasa hulu migas terintegrasi, jasa distribusi dan logistik energi (hilir), maupun jasa pendukung dari kedua segmen tersebut. Jasa hulu migas ELSA, misalnya, didominasi lini jasa Production and Operation Maintenance (POMS). Performanya tak lepas dari kinerja jasa Engineering Procurement Construction Operation Maintenance (EPC-OM) yang juga mengumpulkan kontrak-kontrak baru tahun jamak bagi POMS. Pertumbuhan bisnis non-aset juga disokong oleh bisnis berbasis aset seperti well intervention, serta bisnis dri

Analisa Saham HMSP dan ICBP

HMSP Buy On Break HMSP ketika mampu melwati garis Resistance di level 3810, dengan langkah-langkah Target sbb : 3930 / 4000-4030. Rekomendasi Buy On Break Entry Level: 3810-3830 Target: 3830 / 4000-4030 Stoploss : 3790 ICBP Buy On Break ICBP ketika mampu melewati garis Resistance di level 10450, dengan Target upper channel di sekitar 11200. Rekomendasi Buy On Break  Entry Level: 10450-10500 Target: 11200 Stoploss: 10400 by Henan Putihrai Sekuritas

Analisa Saham PGAS, RALS dan JPFA

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight (Mar 26, 2019) (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,411.25 (-1.75%), test resistance at 6,455. Indikator MFI optimized dan indicator W%R optimized akan menguji support trendline. Pada periode weekly, indikator MFI optimized masih cenderung naik dan indikator RSI optimized  akan menguji support trendline. Daily resistance terdekat di 6,455 dan support di 6,396. Cut loss level di 6,340. PGAS  Weekly, 2,330 (-1.27%), buy on weakness, trading range 2,240 – 2,450. indikator MFI optimized dan RSI optimized akan menguji support trendline. Weekly support 2,290 dan resistance di 2,380. Cut loss level di 2,230. RALS Daily, 1,715 (-0.87%), buy on weakness, 1,690 – 1,760. indikator MFI optimized dan W%R optimized akan menguji support trend line. Daily support di 1,690 sementara itu daily resistance di 1,760. Cut loss level di 1,640. JPFA Weekly, 2,160 (-2.27%), buy on weakness, trading range 2,080 – 2,280. Indikator MFI opti

IHSG Sudah Tutup Gap

WH Project Outlook 26 Maret 2019 IHSG ditutup menurun sebesar 114,02 poin (-1.75%) menuju level 6411.25 pada perdagangan hari Senin 25 Maret 2019. GAP SUDAH TERTUTUP IHSG ditutup menurun drastis setelah AS kembali dikhawatirkan akan mengalami resesi. Yield obligasi kembali mengalami inversi dan ini menjadi alasan kuat untuk menurunkan indeks bursa hampir di semua negara. Sedangkan pada hari Jumat pekan lalu IHSG sudah menunjukkan akan koreksi dari kondisi jenuh beli dan gapping up pada penutupan. Seperti sebuah kebetulan, namun kami sendiri lebih percaya bahwa IHSG menurun karena memang indikasinya sudah menurun. Artinya, tanpa perlu sentimen Dow Jones pun arah IHSG sudah akan menurun. IHSG juga meninggalkan gap dari penguatan pekan lalu, dan kabar baiknya gap tersebut sudah terisi. Kondisi diperparah karena penurunan INDF dan ICBP. Kedua saham ini masih memiliki bobot besar terhadap IHSG. Hal terakhir yang menarik dari perdagangan kemarin adalah net sell asing yan

Analisa Saham ASII, ERAA, DOID dan BSDE

MNC Daily Scope Wave 26 Maret 2019 Mengawali pekan, IHSG ditutup melemah 1.7% ke level 6,411 dan sempat berada pada level terendah 6,391. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, potensi koreksi ideal alt ii IHSG berada pada level 6,400 dan IHSG berpotensi menguat membentuk wave alt iii ke atas level 6,600 sekaligus membatalkan skenario utama berwarna biru. Akan tetapi, apabila IHSG terkoreksi kembali dan menembus level 6,337, maka IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya ke arah 6,250-6,210 untuk membentuk wave (iv).  Support: 6,400, 6,337 Resistance: 6,550, 6,600 ASII - Buy on Weakness (7,050) Pada perdagangan kemarin (25/3), ASII ditutup melemah 2.8% ke level 7,050 dan kami memperkirakan ASII sedang berada pada wave v dari wave [c] dari wave B, dengan target koreksi wave B berada pada level 6,700. Setelah menyelesaikan wave B maka ASII berpotensi menguat kembali untuk membantuk wave C. Buy on Weakness: 6,500-6,700 Target Price: 7,400, 7,700, 8,000 Stoploss:

Analisa Saham ERAA | Melemah dan Gagal Di Support

ERAA melemah dan gagal bertahan di atas support konsolidasinya di 1960. Jika saham ini tidak mampu kembali dan bertahan di atas 1960, saham ini cenderung masih akan melanjutkan pelemahannya ke kisaran 1750 hingga 1620. Posisi harga yang berada di bawah level psikologis MA200 mengindikasikan adanya peluang bagi saham ini bergerak bearish . Adanya gap down pada penurunan senin mengingikasikan adanya technical rebound, namun ini adalah untuk sell on strength. Selama saham ini berada di bawah 2270, saham ini belum memiliki momentum kenaikan yang solid. Rekomendasi: Sell on Strength Disclaimer ON Sumber : GaleriSaham

Analisa Saham PGAS : Di Ujung Tanduk

Saham PGAS tertekan menguji area support level dikisaran 2310-2340. Apabila gagal bertahan diatas support tersebut, maka PGAS berpeluang membentuk pola bearish head and shoulder, dengan target pelemahan menuju 2210 dan target selanjutnya di level 2060 apabila koreksi saham ini berlanjut terus. Indikator teknikal MACD yang bergerak turun menembus ke bawah centerline, mengindikasikan bahwa saham ini sedang bergerak dalam tren negatif. Pola bearish head and shoulder akan gagal terkonfirmasi apabila PGAS dapat menguat kembali keatas level 2530. Rekomendasi: Sell apabila turun di bawah 2310. Sumber: StepTrader

Update Harga Penting Saham | 26 Maret 2019

Dow rises after Trump's Mueller win, but gain capped as economic fears persist The Dow Jones Industrial Average eked out a small gain on Monday after news that the special counsel found no collusion with Russia on the part of President Donald Trump. However, gains in the broader market were capped as worries over the global economy lingered. Dow.....25517 +14.5 +0.06% Nasdaq..7638 -5.1 -0.07% S&P 500.2798 -2.4 -0.08% FTSE.......7178 -30.01 -0.42% Dax........11347 -17.5 -0.15% CAC........5261 -9.3 -0.18% Nikkei....20977 -650.2 -3.01% HSI.........28523 -590.01 -2.03% Shanghai.3043 -61.1 -1.97% ST Times.3183 -29.2 -0.91%   Indo10Yr..7.7775 +0.0572 +0.74% INDOBex251.2944 -0.5419 -0.22% US10Yr....2.4200 -0.0350 -1.43% VIX............16.33 -0.15 -0.91% USDIndx .....96.5250 -0.1260 -0.13% Como Indx..184.31 +0.

Analisa Saham RALS : Acc. Buy

RALS Daily : Acc. Buy Berdasarkan Peak and Trough Analysis : Demand Side ; VAP Maximum : 1,760 – 1,780 Net  Avg Buy All Broker  : 1,743.5 Net Avg Buy Dominant Broker  : 1,710.4 Net Avg Buy Foreign : 1,697.2 MA 49 :  1,699 VWAP : 1,719 % Foreign Buy : 21.8 % Supply Side ; VAP Maximum : 1,760 – 1,790 Net  Avg Sell All Broker  : 1,795.5 Net Avg Sell Dominant Broker  : 1,805.9 Net Avg Buy Foreign : 1,802.7 MA 5 :  1,765 VWAP : 1,787.5 % Foreign Buy : 16.85 % Kesimpulan : Support  : 1,700 Resistance area : 1,765 -1,805 Foreign masih Net Buy  secara keseluruhan baik disisi demand maupun sisi supply Avg Volume sisi demand > supply yang berarti kenaikkan masih ditunjang oleh volume Akumulasi beli di bawah VWAP sisi demand atau di bawah level 1,720 by Tasrul Tanar

Analisa Saham HMSP, KLBF dan INDF

HMSP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 3.830 kemudian 3.860 dengan support di level 3.770, cut loss jika break 3.740. KLBF (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.530 kemudian 1.540 dengan support di level 1.500, cut loss jika break 1.480. INDF (Buy) : Target kenaikan harga pada level 7.500 kemudian 7.600 dengan support di level 7.275, cut loss jika break 7.175. IPOT

Saham Online di Facebook