google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 14 Oktober 2016 (IHSG Penutupan) Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 14 Oktober 2016 (IHSG Penutupan)


Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 14 Oktober 2016 (IHSG Penutupan)


(Investment Information Team, Daewoo Securities Indonesia)

IHSG menutup perdagangan akhir pekan ini menguat 59 poin (+1.11%) ke level 5,399.88 di akhir perdagangan hari ini. Tercatat 159 saham menguat, 122 saham melemah, 105 saham tidak mengalami pergerakan dan 236 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor finance dan consumer masing-masing 1.80% dan 1.69%. Bursa saham Asia mayoritas menguat setelah rilis data inflasi China yang melebihi ekspektasi sehingga mendorong optimisme tentang kekuatan perekonomian negara tersebut. Investor asing kembali mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 615miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 0.31% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah ditutup ke level Rp13,033 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:


- TELE : Harga saham TELE menguat di tengah penyelesaikan proses penawaran umum obligasi sebesar Rp 700 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan total dana Rp 2 triliun. Obligasi tersebut mendapatkan respon cukup baik dengan adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,5 kali. Harga saham ditutup menguat (+9.52%) atau Rp60 ke level Rp690 hari ini.

- SRIL : Harga saham SRIL ditutup menguat Rp16 (+7.47%) ke level Rp230 seiring dengan keyakinan perseroan bahwa industry tekstil akan terus berkembang dalam memenuhi kebutuhan sandang dunia. Kompetisi pasar tekstil di dunia akan memberikan Indonesia mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, Tiongkok memiliki pasar tersebar di banyak negara di dunia. Hal itu, merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menambah kapasitas dalam memperluas pasar tekstil di dunia. Begitu pula, Sritex juga mengekspor sejumlah produknya ke Tiongkok yang menunjukkan negara Tiongkok juga menjadi konsumen tekstil dan garmen Indonesia.

- TOTO: PT Surya Toto Indonesia Tbk akan melakukan stock split saham dengan rasio 1:10. Dengan pemecahan saham ini, nilai nominal saham perseroan yang awalnya sebesar Rp 50 per saham akan turun menjadi Rp 5 per saham sehingga total saham perseroan akan bertambah dari 1.032.000.000 menjadi 10.320.000.000 saham. Perseroan akan mulai memperdagangkan saham dengan nominal baru di pasar reguler/negosiasi pada 20 Oktober 2016 sedangkan untuk perdagangan saham di pasar tunai baru dimulai pada 25 Oktober 2016. Harga saham TOTO menguat di akhir perdagangan hari ini dengan ditutup naik Rp25 (+0.4%) ke level Rp6,150.

Decline Stocks:


- JPFA, CPIN: Harga saham JPFA, CPIN ditutup melemah masing-masing Rp30 (-1.72%) ke level Rp1,705 dan Rp10 (-0.26%) ke level Rp3,700 di tengah laporan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan sanksi tegas terhadap PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) bersama dengan 11 perusahaan unggas lainnya termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan diharuskan membayar denda masing-masing Rp25 miliar karena dianggap menjalankan praktik kartel peternakan ayam. Menurut Perusahaan putusan tersebut terkait dengan pemusnahan (afkir dini) 6 juta stok indukan yang diinstruksikan oleh pemerintah melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

- UNTR : PT United Tractors mengakuisisi kepemilikan 80,1% saham PT Suprabari Mapindo Mineral, perusahaan semi hard cooking coal, senilai US$45,73 juta. Transaksi tersebut dilakukan oleh PT. Tuah Turangga Agung pada 11 Oktober 2016. Tuah Turangga Agung menekan perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional shares and purchases agreements/CSPA) dengan Vasse Holdings Pte. Ltd., Saiman Ernawan, Eddy Winata, dan PT Cipta Olah Alam Lestari, sebagai penjual. Harga saham UNTR melemah di akhir perdagangan hari ini dengan ditutup turun Rp200 (-1.03%) ke level Rp19,200.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal