google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 16 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 16 Januari 2017


Market Review 16 Januari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG menutup perdagangan awal pekan ini turun tipis 2 poin (-0.05%) ke level 5,270.01. Tercatat 143 saham menguat dan 161 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif hari ini. Sektor consumer  memimpin penguatan dengan menguat 0.47%, sementara sektor property memimpin pelemahan dengan ditutup turun 0.6%.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan bulan Desember 2016 yang mencatatkan surplus sejumlah US$0,99 miliar , lebih rendah dari ekspektasi Bank Indonesia (BI) yaitu surplus US$0,82 miliar. Secara kumulatif Januari-Desember 2016, tercatat surplus sejumlah US$8,78 miliar, lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan tahun 2015 sejumlah US$7,67 miliar. Nilai ekspor Indonesia Desember 2016 mencapai US$13,77 miliar atau meningkat 1,99% MoM dan 15,57% YoY. Sementara, nilai impor Indonesia Desember 2016 mencapai US$12,78 miliar atau naik 0,88% MoM dan 5,82% YoY.

Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp184 miliar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat 0.18% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,362 terhadap US Dollar hari ini. BPS melaporkan di bulan Desember 2016, Rupiah terapresiasi 0.74% terhadap Dolar Amerika, 4.14% terhadap Dolar Australia, 5.06% terhadap Yen Jepang dan 2.38% terhadap Euro.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Sekar Laut Tbk (SKLT)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas efek SKLT yang di luar kebiasaaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- BNLI: Melanjutkan penguatan pada akhir pekan lalu, harga saham BNLI kembali menguat Rp100 (+15.5%) ke level Rp745 pada penutupan perdagangan hari ini. Penguatan harga saham terjadi setelah beredarnya kabar akuisisi BNLI oleh Grup Mayapada. Langkah tersebut terkait rencana jangka panjang untuk mendorong BNLI melakukan merger dengan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).

- SSMS: Harga saham SSMS ditutup menguat Rp50 (+3.38%) ke level Rp1.525 hari ini. SSMS mematok target peningkatan produktivitas pada tahun ini mencapai rata-rata 22 ton per hektar, atau naik 2 ton per hektar dibanding tahun 2016 lalu. Selain itu, SSMS juga mendapatkan fasilitas kredit Rp6 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

- POOL: POOL akan melepas sebanyak-banyaknya 449,98 juta saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) kepada pemegang saham. Harga saham baru itu dipatok sebesar Rp 250 per saham. Dengan begitu, POOL akan memperoleh dana sebesar Rp 112,4 miliar dari aksi korporasi tersebut. Setiap pemegang empat saham lama berhak atas satu HMETD. Harga saham POOL menguat Rp50 (+2.2%) ke level Rp2.320 pada perdagangan hari ini.

Decline Stocks:

- ACES: Harga saham ACES ditutup melemah Rp5 (-0.66%) ke level Rp750 hari ini. Pendapatan ACES per Desember 2016 sejumlah Rp 520,9 miliar. Artinya, ACES telah mengakumulasi pendapatan Rp 4,86 triliun, kurang hanya sekitar 2% lagi dari target Rp4,92 triliun. Perseroan menargetkan penambahan 10 unit gerai baru tahun ini. Guna merealisasikan target tersebut, perseroan menyediakan dana belanja modal Rp 300 miliar.

- SMGR: SMGR membukukan penjualan semen 26,5 juta ton sepanjang 2016. Angka ini hanya naik tipis 0,4% dari penjualan semen pada 2015. Penjualan semen SMGR di Desember 2016 memang sedikit menurun dikarenakan adanya kendala teknis sehingga produksi kurang maksimal. SMGR menargetkan penjualan semen di 2017 meningkat 4% menjadi 27,6 juta ton. Menutup perdagangan hari ini, harga saham SMGR melemah Rp75 (-0.85%) ke level Rp8.700.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal