google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices, 7 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices, 7 Maret 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices

(Maret 7, 2017)
Investment Information Team

Sinarmas Sekuritas on Semen Indonesia (SMGR) 2/28/2017

FY16 Results – NPAT helped by one-off gain
- SMGR membukukan 4Q16 revenue sejumlah Rp7,07 triliun, turun 10% yoy dikarenakan perpaduan antara buruknya volume penjualan semen domestik (-9% yoy) dan ASP (-5% yoy), menghasilkan FY16 revenue turun 3% yoy menjadi Rp26,13 triliun. Lemahnya revenue core cement business FY16 menyebabkan penurunan keseluruhan revenue SMGR, seiring dengan buruknya kinerja (-6.4% yoy), sementara ready-mix concrete (RMC) meningkat (+108.5% yoy)
- SMGR mencatatkan NPAT sejumlah Rp1,6 triliun pada 4Q16 (+20% yoy) yang didorong oleh keuntungan pajak dari revaluasi aset sejumlah Rp517 miliar dan mendapatkan pengakuan dari akuisisi anak usaha RMC sejumlah Rp127 miliar, menghasilkan FY16 NPAT sejumlah Rp4,5 triliun, flat dibandingkan tahun sebelumnya
- Valuasi: NEUTRAL dengan TP Rp10,600

BCA Sekuritas on Astra International (ASII) 2/28/2017

In Line
- Astra membukukan net profit sejumlah Rp3,9 triliun pada 4Q16 (-6.8% QoQ, +57.2% YoY), yang menghasilkan full year net profit menjadi Rp15,2 triliun (+4.8% YoY), sejalan dengan estimasi BCA Sekuritas dan konsensus masing-masing pada 95.5% dan 97.3%. Namun, net profit turun 6.8% QoQ terutama dilatarbelakangi oleh net loss sejumlah Rp6,5 triliun oleh Bank Permata dikarenakan Rp12,3 triliun provision charges dari kenaikan NPL, seperti yang terlihat pada penurunan income sebesar 98.6% QoQ dari rekanan dan JV
- Prospek otomotif tetap menguntungkan dengan perbaikan makro dari lebih rendahnya suku bunga dan juga lebih tersedianya model LCGC yang terjangkau. BCA Sekuritas mengekspektasi 4W dan 2W akan tumbuh masing-masing 8% YoY dan 10% YoY di tahun 2017 menjadi 1.15 juta unit dan 6.5 juta unit, dengan 4W Astra tumbuh lebih cepat 11% YoY menjadi 654 ribu unit dan menggenggam market share menjadi 57% dari 55.7% didorong oleh peluncuran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra pada Agustus 2016
- Valuasi: HOLD dengan TP Rp8,200

CIMB on Indo Tambangraya Megah (ITMG) 2/28/2017

The earnings champion
- ITMG mencatatkan 4Q16 core profit sejumlah US$68 juta (+101% qoq, dan vs. 4Q15 loss sejumlah US$20 juta), mendorong FY16 core profit menjadi US$143 juta (+60% yoy, 59%/42% diatas perkiraan CIMB/konsensus). Secara keseluruhan, perbaikan beban FY16 (turun13% yoy menjadi US$40,5/t) disebabkan oleh lebih rendahnya bebam operasional dan logistik
- Manajemen telah menentukan rencana bisnis untuk tahun 2017 yang berfokus pada perbaikan operasional, manajemen kontraktor, dan perdagangan pihak ketiga. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, manajemen tidak memberitahukan rencana pasti mengenai bagaimana hal itu akan melengkapi penurunan cadangan batubara, meskipun hanya memiliki cadangan tersisa 198Mt per Desember 2016
- Valuasi: ADD dengan TP Rp19,600

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...