google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 15 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 15 Mei 2017


Menutup perdagangan awal pekan ini, IHSG menguat 13 poin (+0.24%) ke level 5,688.870. Tercatat 147 saham menguat dan 184 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor finance(+0.64%) dan pelemahan sektor infrastructure (-0.5%). Meskipun IHSG menguat, investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp740 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar melemah 27 poin (-0.2%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13.303 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini merilis neraca perdagangan Indonesia sepanjang April 2017 yang mencatatkan surplus sejumlah US$1,24 miliar, meningkat tipis dari US$1,23 miliar di bulan Maret 2017. Nilai ekspor Indonesia April 2017 mencapai US$13,17 miliar, turun dibandingkan Maret 2017 yang tercatat US$14,59 miliar, namun meningkat dari April 2016 yang tercatat US$11,69 miliar. Nilai impor Indonesia April 2017 tercatat US$11,92 miliar, turun dibandingkan US$13,28 miliar pada bulan Maret 2017 dan meningkat tipis dari April 2016 yang tercatat US$10,81 miliar.

BPS juga merilis nilai Rupiah di bulan April 2017 yang terapresiasi 0.27% terhadap dolar Amerika dan 1.84% terhadap dolar Australia. Rupiah juga tercatat mengalami depresiasi sebesar 0.51% terhadap yen Jepang dan 0.57% terhadap euro di bulan April 2017.

Advance Stocks:

- INTP:  Harga saham INTP menguat seiring dengan meningkatnya konsumsi semen domestik di bulan April sebesar 11.5% YoY menjadi 5,06 juta ton dari 4,54 juta ton pada periode sama tahun lalu. Harga saham INTP ditutup menguat Rp800 (+4.7%) ke level Rp17.800 hari ini.

- MEDC: Harga saham MEDC ditutup melonjak Rp300 (+13.27%) ke level Rp2.550 pada perdagangan hari ini dipicu penguatan harga minyak Setelah Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk memperpanjang periode pemangkasan produksi hingga Maret 2018 untuk menyeimbangkan pasar minyak global.

- VOKS: VOKS mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 26,5% sepanjang tahun 2017 ini menjadi Rp2,55 triliun dibandingkan realisasi penjualan 2016 yang Rp2,02 triliun. Untuk laba bersih 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 12% menjadi Rp179,30 miliar dari laba bersih Rp160,05 miliar di 2016 lalu. Pada perdagangan hari ini, harga saham VOKS ditutup menguat Rp50 (+3.22%) ke level Rp1.600.

- SMGR: Melanjutkan penguatan akhir pekan lalu, harga saham SMGR kembali ditutup menguat Rp50 (+0.56%) ke level Rp8.900 hari ini. SMGR berencana mengakuisisi perusahaan non-semen tahunn ini untuk meningkatkan kontribusi pendapatan non-semen hingga 20%, dari 10% saat ini, untuk sedikit mengurangi ketergantungan terhadap volatilitas bisnis semen. Perseroan melihat permintaan semen akan meningkat 3%-4% tahun ini.

- GPRA: GPRA akan mengerjakan setidaknya empat proyek tahun ini. Untuk menggarap proyek properti pada tahun ini, perseroan sudah menganggarkan dana sebesar Rp370 miliar. Perinciannya sekitar 40% dari belanja modal untuk membangun proyek bangunan tinggi, 30% untuk menggarap proyek perumahan dan sisa 30% untuk menambah lahan. Harga saham GPRA ditutup menguat Rp6 (+6.38%) ke level Rp100 hari ini.

- MSKY: MSKY berencana menerbitkan saham baru melalui rights issue sebanyak-banyaknya 1,29 miliar saham. Adapun nilai nominal penerbitan saham baru tersebut ditetapkan sebesar Rp100 per saham. Rencananya, perseroan berencana menggunakan seluruh dana yang diperoleh nantinya untuk menambah modal kerja. Harga saham MSKY ditutup menguat Rp10 (+1.02%) ke level Rp985 hari ini.

Decline Stocks:

- TBIG: Pada perdagangan hari ini, harga saham TBIG ditutup melemah Rp225 (-3.82%) ke level Rp5.650. TBIG akan menerbitkan surat utang atau notes senilai US$500 juta lewat anak usahanya TBG Global Pte Ltd yang 100% sahamnya dimiliki perseroan. Nilai notes ini setara dengan Rp6,66 triliun. Bunga yang ditetapkan adalah sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar maksimum 8% per tahun.

Market Review 15 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...