google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 14 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 14 September 2017

Market Review 14 September 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat 6 poin (+0.10%) ke level 5,852.002 pada perdagangan hari ini. Tercatat 170 saham menguat dan 160 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin penguatan sektor agriculture (+1.03%) dan pelemahan sektor mining (-0.55%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp163 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 50 poin (+0.38%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,251 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- KAEF: Harga saham KAEF ditutup menguat Rp80 (+2.75%) ke level Rp2.980 pada perdagangan hari ini. KAEF menjajaki akuisisi dua sampai tiga perusahaan dari sektor farmasi, kosmetik atau klinik kecantikan. Rencana itu ditargetkan selesai pada tahun 2017 dan 2018. Rencana akuisisi itu merupakan bagian dari rencana pertumbuhan anorganik perseroan di masa datang. Perusahaan perlu memperbesar bisnis anorganik supaya kinerja perusahaan dapat terus tumbuh.

- BEST: Di akhir perdagangan, harga saham BEST ditutup menguat Rp10 (+3.78%) ke level Rp274. BEST berencana melepas lini bisnis pergudangan. BEST akan menjual 51% saham di perusahaan joint venture yang dibentuk bersama Daiwa House Industry Co. BEST menilai kontribusi dari bisnis pergudangan terhadap kinerja perusahaan masih sangat minim. Selain itu, perusahaan ini juga ingin fokus ke pengembangan kawasan industri. Dana hasil divestasi tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan kawasan industri milik perusahaan ini.

- IKBI: Harga saham IKBI ditutup menguat Rp2 (+0.58%) ke level Rp342 hari ini. IKBI akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp19,07 per saham atau US$0,00145 (US$1=Rp13.154) pada 12 Oktober 2017 mendatang. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 19 dan 20 September 2017 dan di pasar tunai 25 dan 26 September 2017 dengan DPS hingga 25 September 2017.

- APLN: Pada perdagangan hari ini, harga saham APLN ditutup menguat Rp24 (+8.57%) ke level Rp304. Unit APLN, PT Muara Wisesa Samudra, terus menunggu dan mengikuti arahan dari pemerintah untuk mengupayakan pencabutan suspensi pada proyek reklamasi di "pulau G". Sanksi administratif berupa penangguhan sementara diberlakukan pada tanggal 10 Mei 2016. Muara Wisesa telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam sanksi tersebut dan menyampaikan tanggapan dan laporan kepada Kementerian Lingkungan Hidup serta instansi terkait.

Decline Stocks:

- WSBP, WTON: Harga saham WSBP dan WTON melemah pada perdagangan hari ini di tengah beredarnya kabar bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengatur penggunakan material konstruksi termasuk beton pracetak. Dalam kebijakan tersebut, kontraktor besar hanya diperbolehkan menggunakan 50% material konstruksi produksi anak perusahaannya sendiri dan sisanya menggunakan material konstruksi produksi produsen swasta lain. Harga saham WSBP dan WTON ditutup melemah masing-masing Rp26 (-6.53%) ke level Rp372 dan Rp30 (-5.35%) ke level Rp530 pada perdagangan hari ini.

- BIPI: BIPI akan menerbitkan medium term notes senilai Rp 100 miliar. Tenor MTN tersebut selama setahun dan terbagi dalam tiga tranche. Tranche A memiliki kupon 12,75% per tahun. Sementara, Tranche B dan C masing-masing memiliki kupon 12% dan 11,5% per tahun. Perolehan dana dari MTN itu akan digunakan untuk modal kerja. Harga saham BIPI ditutup melemah Rp6 (-5.88%) ke level Rp96 di akhir perdagangan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit