google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Binaartha | 30 September 2017 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Binaartha | 30 September 2017

Rekomendasi Saham untuk pekan depan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (29/9) ditutup menguat 1,02%. Indeks berada pada level 5.900,85. Net sell asing sebesar Rp 1,13 triliun.

Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, kenaikan yang signifikan terjadi di akhir pekan, sekaligus akhir bulan September, memberikan harapan akan adanya kenaikan lanjutan.

"Apalagi, kenaikan tersebut masih di bawah level tertingginya sebelum terjadinya penurunan tajam sebelumnya. IHSG pernah mencapai level tertingginya di 5.928 namun, selanjutnya ambruk," tulis Reza dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (29/9).

Berikut ini saham-saham pilihan Binaartha untuk pekan depan:

1. ADHI ditutup stagnan di level 2.000 pada 29 September 2017.Saat ini, harga bertahan di area garis tengah dari bollinger dan terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 1.980-2.000, dengan target harga secara bertahap di level 2.090, 2.220 dan 2.340.

2. INDFditutup menguat di level 8.425 pada 29 September 2017.Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 8.375-8.425, dengan target harga secara bertahap di level 8.525, 8.700 dan 8.800.

3. JSMR ditutup menguat di level 5.600 pada 29 September 2017. Adapun target harga pada level 5.550 dan 5.750 berhasil tercapai. Saat ini, terdapat pola tweezer bottom candlestick patternyang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 5.525-5.600, dengan target harga secara bertahap di level 5.750 dan 5.850.

4. KLBF ditutup melemahdi level 1.665 pada 29 September 2017. Adapun target harga jual pada level 1.725 berhasil tercapai. Saat ini, harga bertahan di area garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 1.655-1.665, dengan target harga secara bertahap di level 1.715 dan 1.765.

5. LPPF ditutup melemah di level 9.275 pada 29 September 2017. Saat ini, harga bertahan di area garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli  pada area level 9.175-9.275, dengan target harga secara bertahap di level 9.850 dan 10.425.

6. PWON ditutup stagnan di level 610 pada 29 September 2017. Saat ini, harga bertahan di area garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish harami doji star candlestick patternyang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Buy on weakness pada area level 595-605, dengan target harga secara bertahap di level 640 dan 675.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit